Pengertian dan Fungsi Kata Kerja Bentuk Masu


contoh kata kerja bahasa jepang bentuk masu

Kata kerja bentuk masu (masu-dan 及びマス形) adalah cara mengubah kata kerja (verb) dalam bahasa Jepang menjadi lebih formal. Kata kerja ini biasa digunakan dalam situasi resmi, seperti di tempat kerja, sekolah atau ketika berbicara dengan orang yang lebih tua dan dihormati. Bentuk masu terbentuk dengan menambahkan akhiran -masu pada bentuk dasar kata kerja.

Berikut adalah contoh kata kerja bentuk masu:

  • 食べる (taberu) -> 食べます (tabemasu) (makan)
  • 見る (miru) -> 見ます (mimasu) (melihat)
  • 行く (iku) -> 行きます (ikimasu) (pergi)
  • 着る (kiru) -> 着ます (kimasu) (memakai)

Kata kerja bentuk masu dapat digunakan bersama dengan kata sifat (adjective) atau kata benda (noun) untuk membentuk kalimat yang lebih kompleks. Contohnya:

  • 旅行を計画しています。(Ryokou wo keikaku shite imasu) -> Saya sedang merencanakan perjalanan.
  • 来週試験があります。(Raishuu shiken ga arimasu) -> Saya memiliki ujian minggu depan.
  • 今日は天気がいいですね (Kyou wa tenki ga ii desu ne) -> Hari ini cuacanya bagus, bukan?

Ketika menggunakan kata kerja bentuk masu dalam kalimat, terdapat beberapa aturan tata bahasa yang perlu diperhatikan:

  1. Subjek dari kalimat harus diikuti oleh akhiran -が (ga) atau -は (wa)
  2. Objek dari kalimat harus diikuti oleh akhiran -を (wo)
  3. Kata kerja bentuk masu harus diletakkan di akhir kalimat
  4. Untuk membuat kalimat negatif, tambahkan -ません (masen) setelah kata kerja bentuk masu. Contoh: 食べません (tabemasen) (tidak makan)
  5. Untuk membuat kalimat bentuk lampau, tambahkan -ました (mashita) setelah kata kerja bentuk dasar. Contoh: 食べました (tabemashita) (sudah makan)

Dalam bahasa Jepang, penggunaan kata kerja bentuk masu sangat penting dalam situasi formal dan resmi. Oleh karena itu, penting bagi seorang pelajar bahasa Jepang untuk mempelajari dan menguasai kata kerja ini agar meningkatkan kemampuan berbicara bahasa Jepang dalam konteks formal.

Pola Dasar Bila Membentuk Kata Kerja Bentuk Masu


Pola Dasar Bila Membentuk Kata Kerja Bentuk Masu

Kata kerja bentuk masu adalah bentuk standar dari kata kerja dalam bahasa Jepang yang sering digunakan untuk keperluan sehari-hari. Kata-kata kerja ini umumnya digunakan untuk menyatakan tindakan yang sedang atau akan dilakukan. Kata kerja bentuk masu sering dijumpai pada kalimat-kalimat formal di Jepang, seperti dalam bisnis, perkuliahan, ataupun dalam percakapan sehari-hari.

Berikut ini adalah pola dasar bila membentuk kata kerja bentuk masu:

1. Contoh kata kerja: taberu (makan), miru (melihat), kaku (menulis)Contoh kalimat:
Watashi wa gohan wo tabemasu. (Saya makan nasi)
Anata wa shinbun wo mimasu. (Kamu membaca surat kabar)
Sensei ga koko ni kaku. (Guru menulis di sini)

2.
Contoh kata kerja: au (bertemu), asobu (bermain), nomu (minum)
Contoh kalimat:
Watashi wa tomodachi to aimasu. (Saya bertemu dengan teman)
Anata wa kodomo to asobimasu. (Kamu bermain dengan anak-anak)
Watashi wa biiru wo nomimasu. (Saya minum bir)

Terkadang dalam pembentukan kata kerja bentuk masu, kata kerja dasar yang memiliki konsonan ‘r’ akan mengalami perubahan pada vokal sebelum ‘r’. Contohnya adalah kiru (memotong) menjadi kiromasu (memotong – bentuk masu)dan shiru (tahu) menjadi shirimasu (tahu – bentuk masu)

3.
Contoh kata kerja: suru (melakukan), neru (tidur), kau (membeli)
Contoh kalimat:
Watashi wa shigoto wo shimasu. (Saya bekerja)
Anata wa nemasu ka? (Kamu tidur?)
Ore wa mikan wo kaimasu. (Saya membeli jeruk)

4.
Contoh kata kerja: atsui (panas), samui (dingin), genki (baik)
Contoh kalimat:
Toire wa atsui desu. (Kamar mandi panas)
Haha wa samui desu. (Ibu merasa dingin)
Watashi wa genki desu. (Saya merasa baik)

5.
Contoh kata kerja: gakusei (mahasiswa), sensei (guru), chuumon (pesan)
Contoh kalimat:
Watashi wa gakusei ni narimasu. (Saya menjadi mahasiswa)
Kare wa sensei ni narimasu. (Dia menjadi guru)
Watashi wa chuumon ni narimasu. (Saya memesan)

6.
Contoh kata kerja: ginkou (bank), kouen (taman), eki (stasiun)
Contoh kalimat:
Watashi wa ginkou de okane wo torimasu. (Saya mengambil uang di bank)
Kanojo wa kouen de sanpo shimasu. (Dia berjalan-jalan di taman)
Watashi wa eki de densha ni norimasu. (Saya naik kereta di stasiun)

Berdasarkan pola-pola di atas, pembentukan kata kerja bentuk masu menjadi lebih mudah. Namun, perlu diingat bahwa terdapat juga kata kerja bentuk masu yang tidak mengikuti pola dasar seperti kuru (datang), suru (melakukan), dan iku (pergi). Oleh karena itu, para pembelajar bahasa Jepang perlu sering berlatih untuk menguasai berbagai pola dan memperbanyak kosakata agar dapat menggunakan bahasa Jepang dengan baik dan benar.

Penggunaan Kata Kerja Bentuk Masu dalam Kalimat Sederhana


kata kerja bentuk masu

Kata kerja bentuk masu adalah salah satu tipe kata kerja dalam bahasa Jepang yang biasanya digunakan untuk menyatakan tindakan atau aktivitas yang dilakukan pada saat bicara atau di masa depan. Dalam artikel ini, kita akan membahas penggunaan kata kerja bentuk masu dalam kalimat sederhana. Perlu diingat bahwa kata kerja dalam bahasa Jepang tidak memiliki tenses seperti yang ada dalam bahasa Inggris, sehingga penggunaannya harus sesuai dengan konteks situasi dan waktu pelaksanaan tindakan tersebut.

contoh kalimat

1. Kata kerja bentuk masu digunakan untuk menyatakan tindakan yang sedang, akan, atau telah dilakukan dalam bentuk positif. Misalnya: 行きます (ikimasu) yang berarti pergi. Contoh kalimat: 私は学校に行きます (watashi wa gakkou ni ikimasu) yang artinya saya pergi ke sekolah.

2. Kata kerja bentuk masu juga dapat digunakan dalam kalimat negative untuk menyatakan bahwa tindakan tersebut tidak dilakukan atau tidak akan dilakukan. Misalnya: 行きません (ikimasen) yang berarti tidak pergi. Contoh kalimat: 彼女は映画に行きません (kanojo wa eiga ni ikimasen) yang berarti dia tidak pergi ke bioskop.

3. Selain itu, kata kerja bentuk masu dapat digunakan dalam bentuk bertanya. Secara umum, kalimat yang ditanyakan menggunakan kata kerja bentuk masu adalah kalimat tanya yang dimulai dengan kata tanya seperti 何 (nani) yang berarti apa, 誰 (dare) yang berarti siapa, dan いつ (itsu) yang berarti kapan. Contoh kalimat:

contoh kalimat

– 私たちは何時に食べますか (watashitachi wa nanji ni tabemasu ka) yang berarti jam berapa kita akan makan?
– あなたはどこに行きますか (anata wa doko ni ikimasu ka) yang berarti kamu akan pergi ke mana?
– 彼女は誰と話しますか (kanojo wa dare to hanashimasu ka) yang berarti dengan siapa dia akan berbicara?

4. Terakhir, kata kerja bentuk masu juga dapat digunakan dalam kalimat yang menyatakan keinginan atau permintaan dari diri sendiri atau orang lain. Bentuknya adalah kata kerja bentuk masu diikuti dengan たい (tai) yang berarti ingin. Misalnya: 食べたい (tabetai) yang berarti ingin makan. Contoh kalimat: 私は寿司を食べたいです (watashi wa sushi wo tabetai desu) yang artinya saya ingin makan sushi.

Itulah beberapa penggunaan kata kerja bentuk masu dalam kalimat sederhana. Meskipun hanya dalam kalimat sederhana, tetapi penggunaan kata kerja bentuk masu ini sangat penting untuk dikuasai dalam mempelajari bahasa Jepang. Dengan penguasaan ini, kita dapat menyusun kalimat yang lebih kompleks dengan menggabungkan kata-kata lainnya.

Perbedaan Kata Kerja Bentuk Masu dengan Kata Kerja Bentuk Lainnya


Kata Kerja Bentuk Masu dalam bahasa jepang

Kata kerja bentuk Masu adalah bentuk kata kerja dalam bahasa jepang yang paling sering digunakan dalam percakapan sehari-hari. Yaitu kata kerja yang diakhiri oleh “masu” atau “desu” biasanya bermakna tindakan yang sedang terjadi atau akan terjadi pada waktu yang akan datang. Ada beberapa perbedaan yang membedakan kata kerja bentuk Masu dari bentuk kata kerja lainnya. Yuk, simak penjelasannya di bawah ini!

Bentuk Imperatif (Perintah)

Imperatif dalam bahasa jepang

Kata kerja bentuk Masu tidak digunakan dalam bentuk perintah (imperatif) dalam bahasa jepang. Sedangkan untuk bentuk perintah kita gunakan bentuk lain seperti bentuk imperatif sederhana atau bentuk perintah sulit. Contoh: Makan (Kami) –> “Meshiagare” atau “Tabero”. Dalam bahasa jepang mengenal dua bentuk perintah, yaitu bentuk perintah yang sopan dan tidak sopan. Bentuk perintah yang sopan biasanya digunakan ketika kita berbicara dengan orang yang lebih tua atau atasan sehingga kita harus berbicara dengan sopan. Sedangkan bentuk perintah yang tidak sopan digunakan biasanya dengan teman-teman atau orang sebaya.

Bentuk Imperfective (ketidaktuntasannya)

Imperfective dalam bahasa jepang

Kata kerja bentuk Masu tidak digunakan dalam bentuk ketidaktuntasannya. Sedangkan untuk bentuk ketidaktuntasannya kita gunakan bentuk lain seperti bentuk Polite Negatif atau bentuk Tidak Teratur. Contoh: Bermain (Asobu) Polite Negatif –> “Asobimasen”. Bentuk Imperfective digunakan untuk menyatakan tindakan yang belum selesai, atau tindakan fiili pada waktu yang tidak bisa diberi label seperti itu. Imperfective ini pada umumnya digunakan dalam kalimat sederhana yang berarti “melakukan” atau “melakukan”.

Bentuk Continuative (terus-menerus)

Continuative dalam bahasa jepang

Kata kerja bentuk Masu juga tidak dapat digunakan dalam bentuk terus-menerus (continuative) dalam bahasa jepang. Bentuk terus-menerus digunakan untuk menyatakan tindakan yang sedang dilakukan atau terus menerus dilakukan. Contoh: “Watashi wa benkyou **shite iru**” (Saya sedang belajar). Kata sambung yang digunakan untuk membentuk bentuk ini adalah “te” atau “de”. Bentuk ini juga dikenal dengan istilah bentuk “gerund” dalam bahasa Inggris.

Bentuk Causative (menyebabkan atau memungkinkan)

Causative dalam bahasa jepang

Semua bentuk kata kerja dalam bahasa jepang dapat memiliki bentuk Causative (menyebabkan atau memungkinkan) dan juga dengan kata kerja bentuk Masu. Bentuk Causative digunakan ketika kita ingin menyebabkan seseorang melakukan sesuatu atau memungkinkan seseorang melakukan sesuatu. Contoh: “Musuko wa aitsu ni kodomo wo yonde moratta” (Anak saya menyuruh dia untuk mendengar anak-anak). Bentuk causative adalah bentuk yang memungkinkan Anda untuk menghasilkan tindakan pada objek tertentu.

Contoh Kalimat dengan Kata Kerja Bentuk Masu dalam Kehidupan Sehari-hari


Kata Kerja Bentuk Masu dalam Bahasa Jepang

Kata kerja bentuk masu adalah salah satu jenis kata kerja dalam bahasa Jepang yang banyak dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Kata kerja ini memiliki bentuk dasar yang berbeda-beda tergantung pada huruf awal dari verba tersebut. Pada umumnya, kata kerja bentuk masu digunakan dalam situasi formal, seperti percakapan dengan orang yang lebih tua atau atasan di kantor. Berikut ini adalah beberapa contoh kalimat menggunakan kata kerja bentuk masu dalam bahasa Jepang sehari-hari.

1. 食べます (tabemasu) – makan
Ex: 私は毎日ご飯を食べます。 (Watashi wa mainichi gohan wo tabemasu.) – Saya makan nasi setiap hari.

2. 住みます (sumimasu) – tinggal
Ex: 私は東京に住んでいます。 (Watashi wa Tokyo ni sumimasu.) – Saya tinggal di Tokyo.

3. 聞きます (kikimasu) – mendengar
Ex: 私たちは歌を聞きます。 (Watashitachi wa uta wo kikimasu.) – Kami mendengar lagu.

4. 買います (kaimasu) – membeli
Ex: 私は新しいコンピューターを買います。 (Watashi wa atarashii konpyuutaa wo kaimasu.) – Saya membeli komputer baru.

5. 行きます (ikimasu) – pergi
Ex: 私は学校に行きます。 (Watashi wa gakkou ni ikimasu.) – Saya pergi ke sekolah.

6. 帰ります (kaerimasu) – pulang
Ex: 私は今日6時に帰ります。 (Watashi wa kyou rokuji ni kaerimasu.) – Saya pulang jam 6 hari ini.

7. 見ます (mimasu) – melihat
Ex: 私はテレビを見ます。 (Watashi wa terebi wo mimasu.) – Saya melihat televisi.

8. 読みます (yomimasu) – membaca
Ex: 私は本を読みます。 (Watashi wa hon wo yomimasu.) – Saya membaca buku.

9. 書きます (kakimasu) – menulis
Ex: 私は手紙を書きます。 (Watashi wa tegami wo kakimasu.) – Saya menulis surat.

10. 習います (naraimasu) – belajar
Ex: 私は日本語を習います。 (Watashi wa nihongo wo naraimasu.) – Saya belajar bahasa Jepang.

Dalam menggunakan kata kerja bentuk masu, kita perlu memperhatikan bentuk dasar verba tersebut, seperti menghilangkan -masu pada akhir kata kerja ketika ingin mengubahnya menjadi kata kerja tak beraturan, misalnya dalam bentuk kata kerja bentuk kamus seperti 食べる (taberu) – makan atau 見る (miru) – melihat.

Kata kerja bentuk masu biasanya digunakan dalam percakapan dalam situasi formal, seperti dalam percakapan dengan rekan kerja atau menyapa seseorang yang lebih tua atau atasan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami dan menggunakan kata kerja bentuk masu dengan benar dalam berkomunikasi dalam bahasa Jepang.

Iklan