Table of contents: [Hide] [Show]

Mengenal Adat Basandi Syarak Syarak Basandi Kitabullah

Pembaca rinidesu.com, dalam praktek kehidupan masyarakat Indonesia, terdapat kebiasaan yang unik. Adat basandi syarak syarak basandi kitabullah (ABS-SBK) merupakan suatu istilah yang dipopulerkan oleh masyarakat Minangkabau dan menjadi salah satu ciri khas kultur masyarakat tersebut. Istilah ini diartikan sebagai kesucian hukum yang berlandaskan pada Al Quran dan hadis-hadis Nabi Muhammad SAW. ABS-SBK merupakan suatu filosofi hidup yang saat ini masih dipertahankan dan dijalankan oleh masyarakat Minangkabau di Sumatra Barat. Adat basandi syarak syarak basandi kitabullah artinya luas dan membentuk prinsip yang sangat kokoh dalam masyarakat Minangkabau.

Sesuai dengan filosofi hidupnya, ABS-SBK merupakan perpaduan yang harmonis antara tradisi, agama, dan kebudayaan yang ada di sekitar masyarakat Minangkabau. Masyarakat Minangkabau memiliki keyakinan bahwa ABS-SBK merupakan metode inovatif dalam melindungi hak masyarakat serta merangkul semua pihak, tanpa terkecuali.

Sejarah dan Asal Usul ABS-SBK

Adat basandi syarak syarak basandi kitabullah juga memiliki cerita sejarah yang cukup menarik. Konon ceritanya, adat ini muncul pada masa Kejayaan Kerajaan Pagaruyung di Minangkabau. Raja Adityawarman (1347-1375) saat itu memerintahkan pembuatan naskah yang isinya tentang ABS-SBK. Naskah tersebut diberi nama Rasulullah Nasihat kepada Malaikat Jibril. Naskah ini kemudian dijadikan ajaran bagi masyarakat Minangkabau selama berabad-abad dan hingga saat ini ABS-SBK masih tetap dijaga keutuhannya.

Selain itu, ABS-SBK juga berasal dari alur pemikiran para ulama mazhab Syafi’i yang menyebarluaskan ajaran tentang hukum Islam. Selain menyebarluaskan ajaran hukum Islam, para ulama mazhab Syafi’i juga berjuang untuk memperhatikan dan menjaga adat istiadat yang berlaku di masyarakat. Sebagai pemahaman dan pengamalan atas adat istiadat tradisional dalam Islam, akhirnya timbulah Adat Basandi Syarak Syarak Basandi Kitabullah ini.

Keunikan ABS-SBK

Adat basandi syarak syarak basandi kitabullah memiliki banyak keunikan dan keistimewaan yang belum tentu dimiliki oleh budaya dan adat istiadat lainnya.

Pertama, ABS-SBK memiliki sifat universal alias tidak membedakan latar belakang dan agama. Adat ini dapat dijadikan sebagai landasan yang kuat dalam menjalin keterikatan antarindividu serta kelompok dalam kehidupan sosial masyarakat.

Kedua, ABS-SBK merupakan gambaran dari tingginya penghormatan dan ketaatan masyarakat Minangkabau terhadap hukum agama. Hal ini menunjukkan bahwa agama dan kebudayaan dapat saling berkaitan dan memperkuat satu sama lainnya.

Ketiga, ABS-SBK memperkuat dan memberikan nilai tambah pada konsep rekonsiliasi dan solidaritas sosial. ABS-SBK menegaskan pemikiran bahwa persatuan dan kerukunan masyarakat lebih penting daripada kepentingan pribadi dan kelompok.

Kelemahan ABS-SBK

Tinjauan dari para pakar salah satunya, Prof. Dr. Rusli Amran (2011) menyebutkan bahwa ABS-SBK memiliki sejumlah kelemahan dan kekurangan. Kelemahan dalam ABS-SBK ini yaitu adanya perubahan dan modifikasi atas syariah yang ditetapkan dalam pembuatan hukum adat. Hal ini menyebabkan terjadinya banyak missinterpretasi tentang apa itu hukum syariah sesungguhnya. Selain itu juga adat seringkali dijadikan alasan untuk menghindari ketegangan sosial atau keuangan dari masyarakat.

Tabel Penjelasan Lengkap ABS-SBK

No. Uraian
1. Pengertian Adat Basandi Syarak Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK)
2. Sejarah dan Asal Usul Adat Basandi Syarak Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK)
3. Fungsi dan Tujuan ABS-SBK
4. Nilai-Nilai Dalam ABS-SBK
5. Unsur dan Substansi ABS-SBK
6. Kelebihan ABS-SBK di Mata Peradaban Modern
7. Kelemahan dan Kekurangan ABS-SBK

FAQ Tentang ABS-SBK

Q: Adat basandi syarak syarak basandi kitabullah hanya ada di daerah Minangkabau saja?

A: Ya, adat ini hanya dikenal oleh masyarakat Minangkabau.

Q: Apa fungsi utama dari ABS-SBK?

A: Fungsi utama ABS-SBK adalah sebagai sarana menjaga dan memelihara harmonisasi antarindividu serta kelompok dalam kehidupan sosial masyarakat.

Q: Kenapa ABS-SBK disebut sebagai adat suci?

A: ABS-SBK disebut sebagai adat suci karena adat ini berlandaskan Al Quran dan hadis-hadis Nabi Muhammad SAW. Sebagai umat Muslim, Al Quran dan hadis ini merupakan sumber hukum yang sangat suci dan dianggap mampu memberikan petunjuk hidup bagi manusia.

Q: Apa yang dimaksud dengan syarak dalam ABS-SBK?

A: Syarak di dalam ABS-SBK merujuk pada hukum-agama yang menjadi rujukan utama dalam memutuskan perkara sosial dan budaya masyarakat.

Q: Kapan ABS-SBK diperkenalkan dalam masyarakat Minangkabau?

A: ABS-SBK diperkenalkan di masyarakat Minangkabau sejak masa kejayaan Kerajaan Pagaruyung yang berada di Sumatra Barat.

Q: Bagaimana ABS-SBK menjawab kemajuan zaman dan perubahan sosial budaya?

A: ABS-SBK dianggap mampu menyesuaikan diri dengan kemajuan zaman dan perubahan sosial budaya melalui prinsip adaptasi dan transformasi nilai-nilai yang ada.

Q: Apa saja nilai-nilai yang terkandung dalam ABS-SBK?

A: Nilai-nilai yang terkandung dalam ABS-SBK antara lain adalah keterbukaan, toleransi, keadilan, kebersamaan, dan saling menghargai.

Q: Apa peran syarak dalam ABS-SBK?

A: Peran syarak dalam ABS-SBK adalah sebagai acuan utama dalam menyelesaikan perkara-perkara sosial dan budaya masyarakat.

Q: Apa saja unsur-unsur ABS-SBK?

A: Unsur-unsur ABS-SBK antara lain adalah adat, syarak, dan kitabullah (Al Quran dan hadis-hadis Nabi Muhammad SAW).

Q: Bagaimana ABS-SBK memfasilitasi rekonsiliasi dan solidaritas sosial masyarakat?

A: ABS-SBK mengajarkan bahwa persatuan dan kerukunan masyarakat lebih penting daripada kepentingan pribadi dan kelompok. Dalam konteks ini, ABS-SBK menjadi sarana untuk membangun rekonsiliasi dan solidaritas sosial masyarakat.

Q: Apa saja kelebihan ABS-SBK di mata peradaban modern?

A: Kelebihan ABS-SBK di mata peradaban modern antara lain adalah mampu memperkuat persatuan dan solidaritas sosial masyarakat, menghormati dan memelihara hak asasi manusia, serta menghindari segala bentuk diskriminasi dan eksklusivitas.

Q: Apa saja kelemahan dan kekurangan ABS-SBK?

A: Kelemahan dan kekurangan ABS-SBK antara lain adalah mengalami modifikasi hukum syariah meski awalnya dilindungi oleh Al Quran dan hadis-hadis Nabi Muhammad SAW, serta adanya pemakaian adat sebagai alasan untuk menghindari ketegangan sosial atau keuangan dari masyarakat.

Q: Apa yang patut dihadapkan dalam menjalankan ABS-SBK?

A: Dalam menjalankan ABS-SBK, patut dihadapi adalah mengubah pola pikir dan perilaku sosial yang sudah tertanam kuat pada masyarakat, sehingga dapat tercapai tujuan untuk membentuk sosial yang lebih solidaritas.

Q: Bagaimana ABS-SBK praktisnya di masyarakat?

A: Di masyarakat, ABS-SBK dijalankan melalui suatu sistem yang berisi pertimbangan antara hukum agama dengan adat dan kebudayaan masyarakat.

Q: Apa yang membedakan ABS-SBK dengan adat istiadat lainnya di Indonesia?

A: Yang membedakan ABS-SBK dengan adat istiadat lainnya di Indonesia adalah filosofi hidup yang mempertahankan, memelihara, dan menjaga keutuhan hukum agama serta memberikan respek pada kebudayaan.

Q: Apakah ABS-SBK masih relevan di zaman modern ini?

A: ABS-SBK masih relevan dan menjadi acuan masyarakat dalam menjalin hubungan antarindividu dan kelompok dalam kehidupan sosial-manusia, yang mengandalkan toleransi dan persatuan yang kokoh.

Q: Apa yang harus dilakukan untuk tetap mempertahankan ABS-SBK di tengah-tengah perubahan zaman?

A: Untuk tetap mempertahankan ABS-SBK di tengah-tengah perubahan zaman, masyarakat Minangkabau harus terus berusaha untuk melakukan adaptasi dan transformasi nilai-nilai yang ada sesuai dengan tuntutan zaman, bahkan dalam dunia global.

Enam Keistimewaan ABS-SBK

Berdasarkan penjelasan tentang ABS-SBK di atas, terdapat enam keistimewaan atau keunggulan yang dapat diambil dari adat basandi syarak syarak basandi kitabullah ini. Keistimewaan tersebut adalah sebagai berikut.

1. ABS-SBK Mampu Menerima Keberagaman dan Inklusivitas dalam Masyarakat

Adat basandi syarak syarak basandi kitabullah merupakan adat yang universal dan tidak membedakan latar belakang agama, suku, ataupun kepercayaan. Hal ini menunjukkan bahwa ABS-SBK sangat menerima keberagaman serta inklusivitas dalam masyarakat. Baik masyarakat Muslim maupun non-Muslim dapat mengamalkan prinsip-prinsip ABS-SBK dalam kehidupan sosial.

2. ABS-SBK sebagai Melestarikan Kebudayaan dan Menghormati Hukum Agama

ABS-SBK dapat dijadikan sebagai sarana untuk melestarikan kebudayaan dan kearifan lokal masyarakat. Selain itu, ABS-SBK juga sangat menghargai hukum agama Islam sebagai sumber utama dalam menjalankan sebuah hukum. Dalam hal ini, ABS-SBK mampu menjadikan hukum agama Islam sebagai landasan utama dalam melindungi hak masyarakat serta memberikan keadilan bagi semua pihak.

3. ABS-SBK Mempertahankan Harkat Kemanusiaan

Prinsip-prinsip ABS-SBK mengandung nilai kemanusiaan yang sangat penting. ABS-SBK menegaskan pentingnya hak asasi manusia serta menghormatinya tanpa terkecuali. Dalam konteks ini, ABS-SBK dapat menjadi landasan yang kuat dalam mempertahankan harkat kemanusiaan sehingga mampu menciptakan perdamaian dan keharmonisan sosial dalam masyarakat.

4. ABS-SBK Menjadikan Rekonsiliasi dan Solidaritas Sosial Sebagai Prioritas Utama

ABS-SBK mengajarkan bahwa persatuan dan kerukunan masyarakat lebih penting daripada kepentingan pribadi dan kelompok. Dalam konteks ini, ABS-SBK dapat menjadi sarana untuk membangun rekonsiliasi dan solidaritas sosial masyarakat. Prinsip-prinsip ABS-SBK mampu memperkuat dan memberikan nilai tambah pada konsep rekonsiliasi dan solidaritas sosial.

5. ABS-SBK sebagai Acuan dalam Menyelesaikan Problematika Sosial-Budaya

Adat basandi syarak syarak basandi kitabullah merupakan sistem yang berisi pertimbangan antara hukum agama dengan adat dan kebudayaan masyarakat. Oleh karena itu, ABS-SBK dapat dijadikan sebagai acuan utama dalam menyelesaikan problema-problema sosial budaya masyarakat. ABS-SBK dianggap mampu menyesuaikan diri dengan kemajuan zaman dan perubahan sosial budaya melalui prinsip adaptasi

Iklan