Keunikan dan Aturan dalam Penulisan Bahasa Jepang di Surat


Bahasa Jepang Surat

Bahasa Jepang memiliki sistem penulisan yang berbeda dengan bahasa lainnya, termasuk cara penulisan di dalam surat. Meski demikian, penulisan bahasa Jepang di dalam surat mempunyai keunikan tersendiri. Meskipun banyak orang di Indonesia yang belum memahami cara penulisan bahasa Jepang, ternyata aturan menulis bahasa Jepang di dalam surat sangat penting untuk diketahui. Berikut ini adalah beberapa keunikan dan aturan dalam penulisan bahasa Jepang di dalam surat:

1. Penulisan Huruf Kanji

Huruf Kanji merupakan salah satu elemen penting dalam penulisan surat dalam bahasa Jepang. Huruf Kanji memiliki ratusan karakter yang masing-masing mempunyai arti dan cara penulisan yang berbeda-beda. Biasanya, nama penerima di surat Bahasa Jepang ditulis dengan huruf Kanji. Selain itu, untuk menulis surat dalam bahasa Jepang, kita juga harus memahami cara penulisan huruf Kanji secara benar. Sebab, jika salah menulis, artinya dapat menjadi berbeda dan menyebabkan kesalahpahaman pada penerima surat. Tak hanya itu, orang Jepang juga menilai orang yang menulis huruf Kanji dengan baik dan benar sebagai orang yang cerdas.

Di dalam penulisan Bahasa Jepang di surat, penggunaan Kanji harus diperhatikan dengan benar. Jangan sampai kita salah menulis dan arti kata yang ingin disampaikan jadi berbeda. Selain itu, tata cara penulisan kanji juga harus dipahami dengan benar. Sebab, tatacara penulisan kanji yang benar akan memudahkan pihak penerima dalam memahami isi surat tersebut.

2. Penulisan Katakana

Katakana merupakan huruf Jepang yang digunakan untuk menulis kata-kata yang diambil dari bahasa asing. Oleh karena itu, jika kita menulis kata-kata dalam bahasa Jepang, tentu akan muncul banyak kata-kata yang berasal dari bahasa asing. Dalam surat Bahasa Jepang, penulisan kata-kata yang bersumber dari kata-kata asing sering kali menggunakan huruf Katakana. Hal ini bertujuan untuk mempermudah penerima surat dalam memahami makna dari setiap kata yang tertulis di dalam surat tersebut.

3. Penulisan Tanda Baca

Aturan penulisan tanda baca dalam bahasa Jepang berbeda dengan aturan penulisan tanda baca dalam bahasa Indonesia. Dalam Bahasa Jepang, tanda baca yang sering digunakan di dalam surat adalah titik (。) dan koma (、). Selain itu, untuk mewakili kalimat tanya, digunakan tanda tanya (?) dan untuk mewakili kalimat seru, digunakan tanda seru (!). Dibandingkan dengan bahasa Indonesia, tanda baca dalam surat Bahasa Jepang lebih sedikit dan seringkali menggunakan huruf dan karakter khusus.

4. Penggunaan Bahasa Jepang Formal

Bahasa Jepang juga memiliki gaya penulisan formal yang harus kita kuasai, terutama jika kita ingin menulis surat resmi. Penggunaan Bahasa Jepang formal dipakai dalam berbagai aspek penulisan surat dengan beragam kepentingan, seperti surat undangan, surat permintaan maupun surat penawaran. Bahasa Jepang formal dicirikan oleh penggunaan kata-kata yang berwibawa, penempatan huruf Kanji yang tepat, serta tata cara penulisan yang lebih rapi dan sistematis. Dalam penulisan surat, kita dianjurkan untuk selalu menggunakan Bahasa Jepang formal agar pesan yang ingin disampaikan dapat diterima dengan baik oleh pihak penerima.

Itulah beberapa keunikan dan aturan dalam penulisan Bahasa Jepang di surat. Penulisan surat dalam bahasa Jepang memang sedikit lebih rumit, namun dengan mengikuti aturan penulisan yang tepat, maka surat yang kita tulis akan dapat diterima dengan baik oleh pihak penerima. Semoga informasi ini dapat berguna untuk Anda yang ingin menulis surat dalam bahasa Jepang. Selamat menulis!

Bahasa Jepang Surat: Penggunaan Kanji, Hiragana, dan Katakana dalam Menulis Surat Bahasa Jepang


Untuk menulis surat resmi dalam Bahasa Jepang, penting bagi setiap penulis untuk memahami penggunaan Kanji, Hiragana, dan Katakana yang berbeda dalam Bahasa Jepang. Ketiga sistem penulisan ini dapat disinkronkan untuk menghasilkan komunikasi yang efektif dan bermanfaat. Mari kita lihat penggunaannya satu per satu.

Penggunaan Kanji


kanji jepang

Kanji adalah karakter Bahasa Jepang yang berasal dari karakter Hanzi Cina. Karakter ini memiliki arti yang berbeda-beda dan dapat digunakan untuk mewakili kata yang berbeda. Misalnya, kanji untuk “rumah” digunakan untuk menunjukkan kata “rumah” dalam Bahasa Jepang. Karena kanji banyak digunakan dalam bahasa tertulis, pemahaman tentang kanji sangat penting untuk menulis surat dalam Bahasa Jepang.

Ada lebih dari 2.000 karakter Kanji yang digunakan dalam Bahasa Jepang, yang menjadikannya lebih kompleks dari Hiragana dan Katakana. Karakter Kanji dibaca dengan berbagai cara umum dan tidak umum. Dalam menulis surat bahasa Jepang, penting bagi penulis tidak hanya untuk mengenali karakter Kanji, tetapi juga untuk memahami cara membacanya karena karakter sering memiliki beberapa pembacaan.

Penggunaan Hiragana


hiragana jepang

Hiragana adalah huruf bahasa Jepang yang digunakan untuk mewakili setiap suku kata dalam bahasa Jepang. Huruf-huruf ini sering menggunakan sebagai kana pertama yang diajarkan kepada anak seperti diketahui bahasa Jepang banyak menggunakan Hiragana dalam kalimat sehari-hari.

Dalam menulis surat Bahasa Jepang, Hiragana digunakan untuk menulis kata-kata asing atau nama asing yang tidak memiliki karakter kanji khusus. Contohnya, kata seperti “DVD” atau “samurai” ditulis dengan huruf Hiragana. Penggunaan huruf ini sangat berguna ketika menulis surat kepada pembaca asing atau ketika menulis nama asing dalam surat Bahasa Jepang.

Penggunaan Katakana


katakana jepang

Katakana adalah huruf Bahasa Jepang yang digunakan untuk mewakili suara dalam bahasa asing atau mewakili kata-kata asing dalam Bahasa Jepang. Karakter ini dibentuk dengan dasar Hiragana, lalu diubah sedikit untuk menciptakan suara asing. Sebagai contoh, “manekin” dalam Bahasa Jepang dapat ditulis dalam huruf Katakana sebagai “マネキン”.

Dalam menulis surat bahasa jepang, Katakana berguna dalam menulis nama asing atau konsep asing. Misalnya, jika penulis ingin menceritakan suatu konsep baru seperti “Tecnothon”, kata tersebut dapat ditulis dengan Katakana. Katakana memungkinkan pembaca untuk dengan mudah membedakan kata-kata atau konsep asing dari kata-kata dalam bahasa Jepang tradisional.

Kesimpulan


surat jepang

Penggunaan Kanji, Hiragana, dan Katakana untuk menulis surat Bahasa Jepang sangat penting, karena karakteristik setiap huruf memiliki penggunaan yang berbeda-beda. Penulis surat harus dapat mengenali, memahami dan menggunakan karakter-karakter ini dengan benar, terutama dalam konteks surat resmi dalam Bahasa Jepang. Dengan memahami penggunaan setiap sistem penulisan ini, penulis dapat memastikan bahwa informasi yang dikirimkan dalam surat akan diterima dan dipahami oleh penerima dengan mudah.

Etika dalam Penulisan Bahasa Jepang di Surat Resmi dan Tidak Resmi


Etika dalam Penulisan Bahasa Jepang di Surat Resmi dan Tidak Resmi

Bahasa Jepang merupakan salah satu bahasa yang dipelajari oleh banyak orang, termasuk di Indonesia. Dalam menggunakan bahasa Jepang, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan surat, baik itu surat resmi maupun tidak resmi. Hal ini berkaitan dengan etika dan aturan penulisan bahasa Jepang.

Etika dalam Penulisan Bahasa Jepang di Surat Resmi


Etika dalam Penulisan Bahasa Jepang di Surat Resmi

Dalam penulisan surat resmi bahasa Jepang, penggunaan bahasa haruslah formal dan sopan. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:

  1. Penempatan amplop: Amplop ditulis menggunakan pensil dengan posisi di tengah surat. Nama penerima tulis di bawah alamat pengirim.
  2. Pemilihan kata: Pastikan kata yang digunakan sesuai dengan kategori formal, misalnya “watashi” untuk “saya” atau “anata” untuk “anda”. Kata “kimi” hanya digunakan untuk lingkup yang sangat dekat saja.
  3. Penulisan nama dan jabatan: Nama pengirim ditulis di bawah alamat dan jabatan pengirim harus diberikan, misalnya “Kaicho” (Ketua) atau “Shunin” (Supervisor).
  4. Penggunaan kop surat : Surat resmi harus dilengkapi dengan kop surat yang berisi informasi perusahaan atau institusi serta logo. Biasanya terdapat di atas atau di bawah kertas.

Etika dalam Penulisan Bahasa Jepang di Surat Tidak Resmi


Etika dalam Penulisan Bahasa Jepang di Surat Tidak Resmi

Penulisan surat dalam Bahasa Jepang tidak resmi harus lebih casual. Oleh karena itu, penulisan lebih bebas dangan tidak terlalu memperhatikan aturan-aturan formal. Namun, tetap penting untuk berhati-hati dengan beberapa hal:

  1. Pemilihan bahasa: Dalam menulis surat tidak resmi, sebaiknya gunakanlah bahasa yang lebih santai dan mudah dimengerti. Hindari penggunaan kata-kata yang terlalu sulit atau membingungkan.
  2. Cara menyapa: Dalam Bahasa Jepang, ada beberapa cara dalam menyapa seseorang. Gunakan “Hajimemashite” jika ini pertama kali menulis surat kepada seseorang. Gunakan “Yoroshiku onegaishimasu” jika sudah saling kenal.
  3. Penutup surat: Ada beberapa cara menutup surat, seperti “Sayonara” atau “Mata aimashou”. Pilih salah satu yang sesuai dan santai.

Itulah beberapa etika dalam penulisan bahasa Jepang di surat resmi dan tidak resmi. Jangan lupa untuk selalu memperhatikan aturan dan norma yang berlaku agar surat yang ditulis terlihat profesional dan sopan.

Contoh Surat Bahasa Jepang untuk Berbagai Situasi Kehidupan Sehari-Hari


Contoh Surat Bahasa Jepang untuk Berbagai Situasi Kehidupan Sehari-Hari

Bahasa Jepang merupakan bahasa yang cukup populer di Indonesia. Kursus Bahasa Jepang di Indonesia cukup banyak, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Bandung. Banyak orang Indonesia yang tertarik untuk mempelajari bahasa ini karena Jepang merupakan negara maju yang memiliki banyak sekali teknologi dan juga budaya yang menarik.

Bahasa Jepang juga sering digunakan dalam surat-menyurat. Jika Anda ingin menulis surat dalam bahasa Jepang, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Ketika menulis surat dalam bahasa Jepang, pastikan Anda menggunakan kata-kata yang sopan dan formal. Hindari bahasa yang terlalu santai atau kasar. Selain itu, gunakan kata-kata yang sesuai dengan situasi dan jenis surat yang akan Anda tulis. Berikut ini adalah beberapa contoh surat bahasa Jepang untuk berbagai situasi kehidupan sehari-hari.

1. Surat Pengunduran Diri

Surat Pengunduran Diri

Contoh surat bahasa Jepang untuk situasi pengunduran diri adalah sebagai berikut:

尊敬する部長へ(Sonkei suru buchou e)

私は残念ながら、この度退職をすることになりました。今まで、部署で経験したことはとても貴重な経験でした。これからの部署の発展を願っています。よろしくお願いいたします。

敬具

Artinya:

Kepada Bos Terhormat

Dengan sangat menyesal, saya harus memberitahu bahwa saya akan mengundurkan diri dari pekerjaan saya di perusahaan ini. Saya sangat menghargai pengalaman yang saya peroleh di departemen ini dan harapan saya bahwa divisi akan terus tumbuh dan berkembang. Terima kasih atas pengalaman dan kesempatannya.

Hormat saya

2. Surat Permohonan Maaf

Surat Permohonan Maaf

Contoh surat bahasa Jepang untuk situasi permohonan maaf adalah sebagai berikut:

尊敬する方へ(Sonkei suru kata e)

この度は、失礼をしてしまい、本当に申し訳ございません。私のミスによって、ご迷惑をおかけしてしまいました。今後、失注には特に注意し、より一層、厳粛に業務に取り組んでまいります。

敬具

Artinya:

Kepada Para Pelanggan Terhormat

Saya ingin menyampaikan permohonan maaf atas kesalahan yang telah saya lakukan. Kesalahan saya telah menyebabkan ketidaknyamanan bagi Anda. Saya akan lebih berhati-hati di masa depan dan akan terus bekerja keras untuk menyediakan layanan terbaik untuk Anda.

Hormat saya

3. Surat Undangan Pernikahan

Surat Permohonan Maaf

Contoh surat bahasa Jepang untuk situasi undangan pernikahan adalah sebagai berikut:

尊敬する方へ(Sonkei suru kata e)

私たちは、この度、結婚式を挙げることになりました。心より皆様のご多幸をお祈りしております。このたび、夫婦の新しい門出を皆様にご報告させていただきたく、誠に恐縮ですが、下記の通りご案内申し上げます。

日時:○年○月○日 (土) ○時○分

場所:○○宮殿ホテル ○○宴会場

※ご返信は、○年○月○日までにお願いいたします。

敬具

Artinya:

Kepada Tamu Terhormat

Kami dengan gembira mengumumkan bahwa kami akan segera menikah. Kami berharap untuk mendapatkan berkah dan kebahagiaan dari semua orang. Kami ingin memberi tahu Anda tentang pernikahan kami dan mengundang Anda untuk merayakan momen bahagia ini bersama kami.

Tanggal: ○年○月○日 (Sabtu), ○时○分

Lokasi: ○○ Palais Hotel, ○○ Ballroom

※Silakan berikan konfirmasi hadir atau tidak hadir sebelum tanggal ○年○月○日.

Hormat saya

4. Surat Penawaran Kerjasama

Surat Penawaran Kerjasama

Contoh surat bahasa Jepang untuk situasi penawaran kerjasama adalah sebagai berikut:

尊敬する担当者様へ(Sonkei suru tantousha-sama e)

貴社のような優れた企業との協力に強い関心を持っております。こちらで開発された新製品をご紹介するとともに、お取引の検討をお願い申し上げます。詳細については別途ご提供する資料をご確認ください

敬具

Artinya:

Kepada Perusahaan Terhormat

Kami sangat menghargai perusahaan Anda dan tertarik untuk menjalin kerjasama dengan perusahaan Anda. Kami ingin memperkenalkan produk terbaru kami dan meminta Anda untuk mempertimbangkan kerjasama dengan kami. Silakan lihat materi terlampir untuk informasi selengkapnya.

Hormat saya

5. Surat Permohonan Izin

Surat Permohonan Izin

Contoh surat bahasa Jepang untuk situasi permohonan izin adalah sebagai berikut:

尊敬する上司へ(Sonkei suru joushi e)

私は○○に行く予定ですが、その間、休暇を取ることができますか?申し訳ありませんが、ご検討いただけますようお願い致します。

敬具

Artinya:

Kepada Atasan Terhormat

Saya berencana untuk pergi ke ○○, apakah saya bisa mendapatkan izin cuti selama saya pergi? Mohon pertimbangannya.

Hormat saya

Itulah beberapa contoh surat bahasa Jepang untuk berbagai situasi kehidupan sehari-hari. Semoga bisa menjadi referensi untuk Anda yang ingin menulis surat dalam bahasa Jepang. Jangan lupa untuk menggunakan bahasa yang sopan dan formal, serta kata-kata yang sesuai dengan situasi dan jenis surat yang Anda tulis.

Iklan