Apa itu Kata Sono?


Kata Sono

Kata Sono merupakan satu kata yang sangat populer di masyarakat Indonesia. Kata ini memiliki banyak arti dan penggunaan yang berbeda-beda tergantung dari daerah atau tempat di Indonesia. Kata Sono biasanya digunakan dalam percakapan sehari-hari dan sangat sering dipakai oleh masyarakat Indonesia saat berkomunikasi dengan orang lain. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk mengetahui apa arti dari kata sono dan bagaimana penggunaannya.

Secara umum, kata sono memiliki arti ‘sana’ atau ‘di sana’. Kata ini biasanya dipakai untuk menunjukkan arah suatu lokasi atau objek yang jauh dari tempat pengguna kata sono berada. Contohnya, ketika seseorang sedang bertanya jalan menuju suatu tempat, maka kata sono bisa dipakai untuk menunjukkan arah yang harus ditempuh dengan mengatakan “itu ke Sono ya, jalan terus sampai ketemu pertigaan yang besar!”

Tidak hanya memiliki arti ‘sana’, kata sono juga digunakan untuk menunjukkan ‘tempat, ruang, atau lokasi’. Contohnya, ketika seseorang bertanya di mana letak toilet di suatu tempat, maka kata sono bisa dipakai untuk menjawab pertanyaan tadi dengan mengatakan “toiletnya di Sono kanan gedung besar itu”.

Selain itu, kata sono juga sering dipakai untuk menunjukkan ‘waktu’ atau ‘saat itu’. Misalnya, ketika seseorang bertanya kepada kita apakah kita ingat dengan peristiwa atau kejadian tertentu yang terjadi di masa lalu, maka kita bisa menjawab dengan mengatakan “Waktu itu saya masih kecil Sono, jadi saya tidak ingat persisnya”.

Tidak hanya itu, kata sono juga bisa dipakai untuk menyebut sesuatu yang tidak diketahui namanya atau jika Anda tidak tahu apa nama suatu objek atau orang tersebut. Contohnya, ketika seseorang bertanya kepada kita siapa pemilik toko kecil di sebelah kiri jalan itu, maka kita bisa menjawab dengan mengatakan “Saya tidak tahu siapa pemiliknya, tapi dia tinggal ke Sono”.

Setiap daerah di Indonesia memiliki penggunaan dan arti yang berbeda-beda untuk kata sono. Misalnya, di Jawa kata sono juga sering dipakai untuk menyebut adik laki-laki. Di Aceh, kata sono juga digunakan untuk menunjukkan arah ke belakang atau ke bagian setelahnya. Sedangkan di Sulawesi, kata Sono digunakan dengan huruf kapital sebagai penyebutan nama sebuah kabupaten di Sulawesi Tenggara.

Dalam bahasa Indonesia sehari-hari, kata sono adalah kata yang banyak digunakan dalam berbagai situasi. Penting bagi kita untuk memahami arti dan penggunaannya agar tidak salah mengartikan maksud dari pembicaraan atau percakapan dengan orang lain. Oleh karena itu, selalu perhatikan penggunaan kata sono dengan tepat agar kita dapat berkomunikasi dengan baik dalam percakapan sehari-hari.

Asal Usul Kata Sono


Kesenian Tradisional Sono

Kesenian tradisional di Indonesia memang memiliki keunikan tersendiri, begitu pun dengan kesenian tradisional yang berasal dari daerah Garut, Jawa Barat, yaitu Sono. Bagi masyarakat Garut, Jawa Barat, tradisi sono sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.

Sono merupakan sebuah tradisi tarian pertunjukan rakyat yang berasal dari daerah Garut, Jawa Barat. Kata sono berasal dari kata sanah atau dalam Bahasa Sunda yang artinya pesta dan silaturahmi. Tarian Sono biasanya digelar pada saat perayaan hari besar, seperti hari raya Idul Fitri dan Idul Adha. Pada saat itu, para penari akan memeriahkan jalanan Garut dengan tarian Sono.

Tarian Sono sebenarnya bukan hanya sekadar sebuah tarian, melainkan juga sebagai wujud silaturahmi antara masyarakat dan para penari, sebab pada saat itu, para penari akan menari sambil membawa kendi yang berisi air putih dan satu ember yang berisi air cendol. Setelah menari beberapa saat, para penari akan menawarkan kendinya kepada masyarakat yang menyaksikan, sebagai simbol rasa syukur kepada Allah SWT.

Menurut beberapa ahli sejarah, tarian Sono sudah ada sejak dahulu kala, tepatnya pada masa penjajahan Belanda. Pada saat itu, Belanda sering mengajak rakyat Garut untuk berbaur dengan mereka dalam berbagai kegiatan, salah satunya adalah pesta yang tidak dikenal oleh masyarakat Garut saat itu. Oleh karena itu, masyarakat Garut kemudian menggunakan kata sanah sebagai bentuk persahabatan dengan masyarakat Belanda, yang kemudian menjadi tarian Sono yang dikenal hingga saat ini.

Selain menjadi tarian khas daerah Garut, Jawa Barat, tarian Sono juga memiliki makna mendalam. Pada saat menari, para penari akan membawa alat musik tradisional, seperti rebana, marawis, rebab, dan gong. Alat musik tersebut nantinya akan dimainkan untuk membangun gairah para penari yang menari cantik dan indah.

Tampaknya, tarian Sono memang tidak pernah kehilangan pesonanya, sebab hingga kini masih banyak sekali masyarakat yang menyaksikan dan menikmati pertunjukan kesenian ini. Wajar saja jika tarian Sono diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya tak benda Indonesia. Hal tersebut memberikan harga diri tersendiri bagi masyarakat Garut, Jawa Barat, dan Indonesia pada umumnya.

Penggunaan dan Contoh Kalimat Kata Sono


Penggunaan Kata Sono

Kata sono merupakan salah satu kata yang sering digunakan dalam bahasa Indonesia. Banyak orang yang mungkin tidak tahu apa arti kata sono, namun kata ini sering digunakan dalam percakapan sehari-hari. Dalam bahasa Inggris, kata sono bisa diartikan sebagai there atau over there.

Kata sono sering digunakan dalam kalimat untuk menunjukkan arah atau jarak dari objek yang dibicarakan. Contoh penggunaan kata sono adalah sebagai berikut:

  • Sono ada restoran yang baru dibuka di sana.
  • Kamu bisa parkir mobil di sono.
  • Toko buku itu ada di sono.

Dalam kalimat-kalimat di atas, kata sono digunakan untuk menunjukkan arah atau tempat suatu objek. Misalnya, pada kalimat pertama, kata sono ditujukan pada kata sana untuk menunjukkan tempat restoran yang baru dibuka. Sementara itu, pada kalimat kedua dan ketiga, kata sono digunakan untuk menunjukkan lokasi parkiran mobil dan toko buku.

Selain digunakan untuk menunjukkan arah atau tempat objek, kata sono juga bisa digunakan untuk menunjukkan keadaan atau situasi yang sedang terjadi. Contoh penggunaan kata sono dalam kalimat adalah sebagai berikut:

  • Mereka lagi manggung di sono.
  • Kelihatannya sono sedang ramai.
  • Kamar mandi ada sono, di belakang pintu.

Pada kalimat pertama, kata sono digunakan untuk menunjukkan tempat atau situasi yang sedang terjadi, yaitu bahwa suatu band sedang manggung atau tampil di tempat tertentu. Sementara itu, pada kalimat kedua, kata sono digunakan untuk menunjukkan keadaan atau situasi yang sedang terjadi, yaitu bahwa tempat tersebut sedang ramai. Pada kalimat ketiga, kata sono digunakan untuk menunjukkan letak kamar mandi, yaitu di belakang pintu atau di dalam suatu tempat.

Selain itu, kata sono juga bisa digunakan untuk menunjukkan posisi atau letak benda atau orang yang dicari. Contoh penggunaan kata sono dalam kalimat adalah sebagai berikut:

  • Sono dia, di dekat pohon.
  • Sono tas, ada di belakang meja.
  • Kalau kamu cari buku itu, bisa cari di sono.

Pada kalimat pertama, kata sono digunakan untuk menunjukkan posisi atau letak seseorang yang dicari, yaitu di dekat pohon. Hal yang sama juga terjadi pada kalimat kedua, yaitu kata sono digunakan untuk menunjukkan posisi atau letak tas. Pada kalimat ketiga, kata sono digunakan untuk memberikan petunjuk pada orang yang mencari buku agar bisa mencarinya di daerah yang dimaksudkan.

Dari beberapa contoh di atas, dapat disimpulkan bahwa kata sono memiliki banyak penggunaan dalam bahasa Indonesia. Kata tersebut sering digunakan untuk menunjukkan arah atau tempat, keadaan atau situasi, serta posisi atau letak suatu benda atau orang. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk memahami penggunaan kata sono agar bisa memahami percakapan sehari-hari dengan baik.

Perbedaan Kata Sono dengan Kata Sore


Sono vs Sore

Di Indonesia, kita sering mendengar kata “sono” dan “sore”. Namun, kedua kata ini memiliki arti yang berbeda. Sono dan sore adalah bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Jepang. Kedua kata ini sering digunakan dalam percakapan sehari-hari, khususnya dalam bahasa informal.

Sono

Kata “sono” dalam bahasa Jepang bermakna “itu”. Namun, dalam bahasa Indonesia, kata “sono” memiliki arti yang berbeda, yaitu “sekarang”. Kata ini sering digunakan untuk menyatakan waktu saat ini. Misalnya, ketika seseorang bertanya “Sekarang jam berapa?” maka bisa dijawab dengan “Sekarang jam setengah dua sono” atau “Jam setengah dua sono” yang berarti jam 13.30 atau saat ini.

Sore

Kata “sore” dalam bahasa Jepang bermakna “sore itu”. Namun, dalam bahasa Indonesia, kata “sore” memiliki arti yang berbeda, yaitu “sore hari” atau “senja”. Kata ini sering digunakan untuk menyatakan waktu pada sore hari. Misalnya, ketika seseorang bertanya “Kamu akan datang jam berapa?” maka bisa dijawab dengan “Saya akan datang pada sore hari sore” atau “Saya akan datang jam 5 sore” yang berarti sekitar jam 17.00.

Sono and Sore in Japanese kanji writing

Perbedaan antara Sono dan Sore

Jadi, apa perbedaan antara kata sono dan sore? Perbedaannya cukup jelas. Sono digunakan untuk menyatakan waktu saat ini atau sekarang, sedangkan sore digunakan untuk menyatakan waktu pada sore hari atau senja. Selain itu, sono dan sore juga memiliki nuansa yang berbeda yang berhubungan dengan waktu. Sono lebih terkait dengan waktu pada saat ini, sedangkan sore lebih terkait dengan waktu pada sore hari.

Jadi, sekarang Anda sudah tahu perbedaan antara kata sono dan sore. Kedua kata ini memang terdengar mirip, tetapi keduanya memiliki makna yang berbeda. Dalam penggunaannya, perhatikan juga situasi dan konteks yang tepat agar tidak salah pengertian.

Kata Serupa dengan Kata Sono


apa arti sono

Sono merupakan kata yang cukup unik dalam bahasa Indonesia. Beberapa orang mungkin merasa terkesima dan merasa asing ketika mendengar kata ini. Namun, ternyata kata sono sering kali terdengar di masyarakat Indonesia. Bahkan, ada beberapa kata serupa dengan kata sono yang banyak digunakan dalam percakapan sehari-hari. Berikut adalah beberapa kata serupa dengan kata sono yang biasa kita dengar dalam percakapan sehari-hari.

Seno


apa arti seno

Kata seno sebenarnya tidak jauh berbeda dengan kata sono. Seno sering digunakan sebagai kata panggilan untuk teman atau seseorang yang dianggap dekat. Kata seno memang cukup sering terdengar di masyarakat daerah Jawa. Kata seno merupakan singkatan dari kata “sesepuh no” yang artinya orang yang lebih tua atau bijak dalam hal tertentu.

Tsono


apa arti tsono

Tsono adalah kata lain yang serupa dengan sono. Kata ini juga sering digunakan dalam percakapan sehari-hari oleh masyarakat. Tsono sendiri digunakan dalam arti yang sama seperti sono, yaitu untuk memanggil seseorang yang dekat atau teman. Kata tsono juga sering dipakai sebagai panggilan pada orang yang dianggap lebih tua atau dihormati.

Usro


apa arti usro

Kata usro lumayan terdengar asing di telinga orang Indonesia. Namun, kata ini memang sering terdengar di beberapa daerah di Indonesia. Kata usro memiliki arti yang hampir sama dengan sono dan tsono, yaitu untuk memanggil seseorang yang dekat atau teman. Kata usro lebih sering dipakai oleh masyarakat di Jawa Tengah dan Jogja, meski tidak menutup kemungkinan kata ini sering digunakan di daerah lainnya juga.

Ushik


apa arti ushik

Ushik merupakan kata lain yang dekat dengan kata sono. Kata ini juga mempunyai arti yang sama dengan sono, tsono, dan usro yaitu sebagai panggilan untuk seseorang yang dianggap dekat atau teman. Meski terdengar asing di beberapa lingkup masyarakat, tapi kata ushik sering terdengar di beberapa daerah di Indonesia, seperti di Jawa dan Bali.

Seng


apa arti seng

Seng merupakan kata yang lumayan sering terdengar di lingkungan penduduk Pulau Jawa. Kata seng pada dasarnya memiliki arti yang sama dengan kata sono, tsono, usro, dan ushik yaitu sebagai panggilan untuk seseorang yang dekat atau teman. Meski kata seng sering terdengar di lingkungan penduduk Pulau Jawa, namun kata seng sendiri jarang terdengar di Indonesia bagian lainnya.

Itulah beberapa kata serupa dengan kata sono yang mungkin jarang diketahui oleh sebagian orang. Bagi sebagian orang, kata-kata tersebut memang terbilang asing di telinga. Namun, bagi sebagian masyarakat Indonesia, kata-kata tersebut terkesan biasa dan sering terdengar di lingkungan sekitar. Semoga informasi ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang berbagai kata dalam bahasa Indonesia.

Iklan