Upacara Adat Sekaten Berasal Dari Daerah

Halo, Pembaca rinidesu.com! Keberagaman suku, agama, dan budaya di Indonesia menjadi kekayaan tersendiri bagi bangsa ini. Salah satu simbol keberagaman budaya Indonesia adalah upacara adat sekaten. Upacara ini berasal dari daerah mana saja sih? Mari kita simak bersama penjelasan lengkapnya.

Pendahuluan

Upacara adat sekaten adalah perayaan rakyat Jawa dalam menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW yang pada umumnya dirayakan di Jakarta, Yogyakarta, dan sekitarnya. Perayaan ini dilaksanakan selama dua minggu menjelang Maulid Nabi yang jatuh pada tanggal 12 Rabiul Awal Hijriyah. Dalam sejarahnya, upacara adat sekaten berasal dari zaman Kerajaan Mataram Islam dan terpatri dalam tradisi Jawa yang masih lestari hingga sekarang.

Upacara adat sekaten mendapatkan pengaruh dari budaya Islam dan Hindu-Budha. Hal ini dapat dilihat dari segi perayaannya yang biasanya diawali dengan berbagai macam upacara Hindu-Budha lalu dilanjutkan dengan kegiatan Islam seperti pembacaan shalawat dan doa. Secara keseluruhan, upacara adat sekaten menunjukkan perpaduan budaya yang harmonis dan bertujuan untuk saling menghormati antara budaya yang satu dengan budaya yang lainnya.

Upacara adat sekaten juga memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan yang perlu diketahui. Berikut kami rangkum secara detail:

Kelebihan Upacara Adat Sekaten

1. Sebagai Penguatan Keberagaman Budaya

Upacara adat sekaten merupakan sarana memperkuat dan memelihara keberagaman budaya Indonesia, terutama budaya Jawa. Dengan adanya upacara ini, kita dapat melihat bagaimana perpaduan antara budaya Islam dengan budaya Hindu-Budha yang terlihat harmonis pada bentuk perayaannya. Upacara ini juga mampu menciptakan persatuan dan kerukunan antarumahasanatan sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

2. Menyampaikan Pesan Damai dan Kasih Sayang

Momen perayaan Maulid Nabi dirayakan oleh umat Islam untuk menyampaikan pesan kerukunan, damai, dan kasih sayang antar sesama dan sesama makhluk Allah. Hal ini terlihat pada upacara adat sekaten yang menunjukkan keharmonisan antarumatan dalam menginterpretasi pesan damai dan kasih sayang tersebut.

3. Meningkatkan Pariwisata Daerah

Upacara adat sekaten juga mampu memperkuat industri pariwisata di daerah. Kegiatan upacara ini dapat memfasilitasi pariwisata lokal dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat.

4. Melestarikan Budaya Lokal

Upacara adat sekaten menjadi media memperkenalkan budaya daerah dan memperkuat semangat untuk tetap merawat serta melestarikan nilai-nilai budaya lokal yang diwarisi dari generasi ke generasi.

5. Sebagai Media Edukasi

Upacara adat sekaten tidak hanya sekadar sebuah perayaan, tapi juga sebagai media pendidikan yang mengajarkan serta menyampaikan kearifan budaya yang diwariskan leluhur dengan nilai-nilai positif, seperti kepantasan, kejujuran, kebersamaan, dan kegotong royongan.

6. Sarana Promosi Wisata Budaya

Upacara adat sekaten mampu menjadi ikon kesenian daerah sehingga menjadi nilai jual untuk promosi wisata budaya. Banyak wisatawan baik lokal maupun mancanegara memandang kegiatan ini sebagai salah satu wisata budaya yang unik dan harmonis.

7. Melatih Mengaktualisasikan Diri

Mengikuti upacara adat sekaten membutuhkan suatu proses yang cukup panjang dalam penyampaian pesan yang dapat melatih seseorang dalam mengaktualisasikan diri dan mampu bertahan dalam lingkungan masyarakat yang majemuk.

Kekurangan Upacara Adat Sekaten

1. Menimbulkan Kerumunan

Upacara adat sekaten yang dihadiri oleh ribuan orang dari berbagai daerah ataupun provinsi seringkali membawa dampak buruk seperti munculnya kerumunan yang bisa melanggar protokol kesehatan dan mengancam keselamatan para pengunjung.

2. Biaya yang Mahal

Upacara adat sekaten membutuhkan biaya yang cukup besar dalam setiap pelaksanaannya. Hal ini dapat membuat sebagian masyarakat menjadi enggan mengikuti upacara tersebut karena merasa kesulitan untuk menyediakan biaya transportasi, makanan, dan akomodasi.

3. Perkembangan Teknologi

Dalam era modern perkembangan teknologi menjadi salah satu hal yang lebih tinggi sehingga membuat upacara adat sekaten tampak kuno dan terkesan ketinggalan jaman.

4. Pengaruh Luar

Pengaruh budaya luar yang sangat kuat dapat mengancam kelestarian budaya dan membuat nilai-nilai yang disampaikan dalam upacara adat sekaten semakin kabur.

5. Ruang yang Padat dan Tidak Teratur

Tempat pelaksanaan upacara adat sekaten biasanya tidak teratur sehingga dapat menimbulkan kemacetan dan akan membuat pengunjung merasa tidak nyaman tersatunya lingkungan tersebut.

6. Terbatasnya Waktu

Upacara adat sekaten berlangsung selama dua minggu sehingga tidak semua orang bisa mengikuti upacara tersebut satu persatu.

7. Dampak Negatif Lingkungan

Pelaksanaan upacara adat sekaten dapat memberikan dampak negatif terhadap lingkungan sekitar, seperti polusi suara, polusi udara, limbah sampah, dan lain-lain.

Upacara Adat Sekaten Berasal dari Daerah
Tanggal Pelaksanaan: Cekkalak (Jawa Tengah) 1 – 14 Rabiul Awal atau tanggal 5 sampai 18 November 2021
Jenis Kegiatan: Festival karnaval, tayuban, dan ngelarung
Tempat Pelaksanaan: Masjid Agung Yogyakarta, kompleks kerajaan kesultanan Yogyakarta
Perayaan: Maulid Nabi Muhammad SAW
Tujuan: Memperkuat dan melestarikan keberagaman budaya Indonesia
Dampak: Pariwisata daerah, meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat
Catatan: Tahun 2020 upacara adat sekaten tidak dilaksanakan karena pandemi Covid-19

FAQ (Frequently Asked Questions)

1. Apa itu upacara adat sekaten?

Upacara adat sekaten adalah perayaan rakyat Jawa dalam menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW yang pada umumnya dirayakan di Jakarta, Yogyakarta, dan sekitarnya.

2. Dari mana asal usul upacara adat sekaten?

Upacara adat sekaten berasal dari zaman Kerajaan Mataram Islam dan terpatri dalam tradisi Jawa yang masih lestari hingga sekarang.

3. Apa saja kegiatan dalam upacara adat sekaten?

Kegiatan dalam upacara adat sekaten diantaranya tayuban, karnaval, dan ngelarung.

4. Kapan upacara adat sekaten dilakukan?

Upacara adat sekaten dilakukan selama dua minggu menjelang Maulid Nabi yang jatuh pada tanggal 12 Rabiul Awal Hijriyah.

5. Apa pesan yang disampaikan dalam upacara adat sekaten?

Pesan yang disampaikan dalam upacara adat sekaten adalah pesan kerukunan, damai, dan kasih sayang antar sesama dan sesama makhluk Allah, serta memperkuat dan melestarikan keberagaman budaya Indonesia.

6. Apa kekurangan dari upacara adat sekaten?

Kekurangan dari upacara adat sekaten antara lain menimbulkan kerumunan, biaya yang mahal, terbatasnya waktu, serta pengaruh budaya luar yang kuat.

7. Apa manfaat dari upacara adat sekaten?

Manfaat dari upacara adat sekaten adalah sebagai sarana memperkuat dan memelihara keberagaman budaya Indonesia, meningkatkan pariwisata daerah, memperkenalkan dan melestarikan budaya lokal, serta sebagai media pendidikan dan promosi wisata budaya.

Kesimpulan

Setelah membaca penjelasan mengenai upacara adat sekaten, dapat disimpulkan bahwa perayaan ini berasal dari daerah Jawa dan merupakan simbol keberagaman budaya Indonesia. Upacara adat sekaten mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kelebihan seperti sebagai penguatan keberagaman budaya, mejalankan pesan damai dan kasih sayang, meningkatkan pariwisata daerah, melestarikan budaya lokal, sebagai media edukasi, sarana promosi wisata budaya, dan melatih mengaktualisasikan diri. Sementara, kekurangan dari upacara adat sekaten meliputi menimbulkan kerumunan, biaya yang mahal, perkembangan teknologi, pengaruh budaya luar, ruang yang padat dan tidak tertatur, terbatasnya waktu, dan dampak negatif lingkungan. Namun, kita tetap perlu berbangga dan merawat keberagaman budaya Indonesia, salah satunya melalui upacara adat sekaten ini.

Oleh karena itu, Pembaca rinidesu.com diharapkan dapat terus melestarikan budaya lokal dan memasyarakatkannya sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur yang telah merawat serta menjaga kebudayaan daerah. Kita dapat mengikuti upacara adat sekaten dengan memperhatikan protokol kesehatan yang berlaku agar tetap menjaga keselamatan dan kesehatan kita serta lingkungan sekitar. Mari kita tetap menjaga persatuan dan kekompakan antarwarga dalam keberagaman budaya.

Penutup

Demikianlah penjelasan seputar upacara adat sekaten. Semoga artikel ini dapat bermanfaat sebagai informasi dan pengetahuan bagi Pembaca rinidesu.com. Kami dari tim penulis mohon maaf apabila ada kekurangan atau kesalahan dalam penulisan. Terima kasih atas perhatiannya.

Iklan