Apa itu Pera Pera?


Pera Pera Indonesia

Pera Pera merupakan sebuah istilah yang cukup populer di kalangan masyarakat urban di Indonesia. Biasanya, istilah ini sering digunakan oleh remaja dan anak muda sebagai bahasa gaul dalam kehidupan sehari-hari. Pera Pera sendiri memiliki arti yang cukup luas dan sering kali mengacu pada kemampuan seseorang dalam berbicara bahasa asing dengan lancar dan tanpa terbata-bata.

Namun, selain itu, Pera Pera juga bisa digunakan dalam konteks lain, seperti saat seseorang sangat fasih dalam berkomunikasi atau saat seseorang dengan mudah mengungkapkan perasaannya terhadap orang lain. Istilah “pera pera” juga sering dikaitkan dengan sifat extrovert, yang mengacu pada seseorang yang suka bergaul dan berbicara dengan banyak orang.

Perkembangan zaman membuat Pera Pera menjadi semakin penting pada era digital seperti sekarang. Dengan adanya teknologi yang semakin canggih, orang sekarang diharapkan memiliki kemampuan untuk berbicara bahasa asing bahkan minimal bahasa Inggris. Hal ini terkait dengan pekerjaan, studi, hingga kebutuhan sehari-hari seperti traveling.

Oleh karenanya, banyak komunitas bahasa dan kelas bahasa online yang bermunculan untuk membantu orang memperoleh kemampuan Pera Pera yang lebih baik. Selain itu, beberapa tempat seperti cafe dan restoran bahkan menawarkan program language exchange, di mana para pelanggan bisa mempraktekan kemampuan bahasa asing mereka sambil menikmati minuman atau makanan di tempat tersebut.

Pera Pera juga dianggap penting bagi mereka yang memiliki pekerjaan yang berhubungan dengan orang asing, seperti para ekspatriat atau pegawai di perusahaan multinasional. Kemampuan berbicara bahasa asing dengan lancar dapat membantu mereka terhubung dan berinteraksi dengan rekan kerja dan pelanggan di seluruh dunia.

Intinya, Pera Pera memiliki peran yang penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang semakin terbuka dan terkoneksi dengan dunia luar. Apapun tujuannya dalam mempelajari bahasa asing, kemampuan Pera Pera dapat membuka banyak kesempatan dalam berbagai bidang kehidupan.

Pera Pera: The Indonesian Way of Speaking

Sejarah Pera Pera


Sejarah Pera Pera

Pera pera is a term used to describe fast-talking or speaking fluently in Indonesian language. This way of speaking is often associated with people from Jakarta, the Indonesian capital city. However, pera pera is not limited to Jakartans, as it is also common among other Indonesian cities. In this article, we will discuss the history and evolution of pera pera in Indonesia.

Pera pera is believed to have been popularized in Jakarta during the 1980s. At that time, Jakarta was experiencing rapid development and urbanization, which led to a diverse and dynamic social and cultural environment. As a result, many young Jakartans began to adopt a new way of speaking that was fast-paced, expressive, and confident. This style of speaking was often influenced by western media, pop culture, and slang words.

The term pera pera itself is derived from the Japanese language, where it means “fluent” or “smooth.” It is not clear how and when the term pera pera was first used in Indonesia, but it is believed to have been introduced by Japanese tourists or expatriates who were familiar with the term. The popularity of pera pera grew rapidly in the 1990s, as more young Indonesians embraced the new trend.

One of the key characteristics of pera pera is the use of slang words and abbreviations. Jakartans, in particular, are known for their creative use of words, which often result in new slang terms. For example, the word “gue” (meaning “me” or “I”) is a Jakartan slang word that is widely used in everyday conversation. Likewise, the word “boss” is often used to refer to someone in a position of authority or respect.

The rise of social media and the internet has also contributed to the evolution of pera pera. With the spread of social media platforms such as Twitter and Instagram, many Indonesians have developed a new type of pera pera that is specifically tailored for the online environment. This new type of pera pera is characterized by the abundant use of emojis, acronyms, and hashtags.

In conclusion, pera pera is a unique way of speaking that reflects the dynamic and diverse culture of Indonesia. Its evolution over the past few decades has been influenced by various factors, including urbanization, media, and technology. Despite its popularity, some people view pera pera as a negative trend that undermines the proper use of language. Nevertheless, pera pera remains an integral part of Indonesian culture and language, and it is likely to continue evolving in the years to come.

Populeritas Pera Pera di Indonesia


Pera Pera saat belajar Bahasa Jepang

Pera pera adalah kata yang berasal dari bahasa Jepang yang artinya adalah orang yang pandai atau fasih. Pera pera sering diartikan sebagai seseorang yang memiliki kemampuan lancar dalam berbicara bahasa asing terutama bahasa Jepang. Di Indonesia, fenomena pera pera sendiri sudah cukup populer terutama di kalangan anak muda. Lalu, apa sebenarnya yang membuat pera pera begitu populer di Indonesia?

1. Anime & Drama Jepang


Doraemon

Anime dan drama Jepang memiliki penggemar tersendiri di Indonesia. Bahkan, bisa dibilang cukup besar. Dari sini, banyak orang yang belajar bahasa Jepang dan bertekad untuk bisa menjadi pera pera agar bisa memahami dan menikmati konten-konten dari Jepang dengan baik. Di samping itu, banyak adegan dalam anime dan drama Jepang yang menggunakan bahasa sehari-hari sehingga memudahkan orang untuk mengingat dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

2. Budaya Korek


Korek Api

Budaya korek juga turut memopulerkan pera pera di kalangan anak muda Indonesia. Budaya korek sendiri adalah budaya menghabiskan waktu dengan mengobrol panjang lebar. Di situlah kemampuan pera pera sangat dibutuhkan agar percakapan bisa berjalan lancar dan menyenangkan. Anak muda Indonesia yang gemar korek-korek ini pun seringkali saling mencoba menjadi pera pera satu sama lainnya sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Jepang.

3. Banyaknya Pengejaran Gelar Kejepanganku


Gelar Kejepanganku

Indonesia sebagai salah satu negara terbanyak yang menyelenggarakan Pendidikan Bahasa Jepang (PBJ) se Asia Tenggara, turut menghasilkan banyak sekali pengusaha muda Indonesia yang mendalami minat ke Jepang. Mereka mempelajari bahasa Jepang sebagai bekal untuk meraih gelar Master atau Sarjana S2 di Jepang. Nah, kemampuan yang fasih dalam bahasa Jepang menjadi salah satu syarat wajib agar bisa mendaftar program tersebut. Sehingga, tak heran jika di Indonesia banyak sekali pusat-pusat kursus bahasa Jepang yang bermunculan dan menawarkan program belajar cepat agar pesertanya bisa menjadi pera pera.

4. Pekerjaan yang Mengharuskan Berbahasa Jepang


Sejarah Jepang

Bukan hanya mahasiswa yang belajar bahasa Jepang di Indonesia, tapi juga para pekerja yang bekerja di perusahaan-perusahaan asal Jepang. Contohnya, PT Astra yang merupakan perusahaan mobil Honda di Indonesia. Mereka tidak hanya mencari karyawan yang mampu memasarkan mobil Honda, tetapi juga mampu berkomunikasi dengan rekan-rekan kerja dari Jepang secara lancar dan baik. Hal ini menjadi pemicu lainnya mengapa peminat pera pera di Indonesia cukup besar.

5. Kehidupan di Jepang


Kehidupan di Jepang

Orang Indonesia yang pernah mengunjungi Jepang mungkin salah satu hal yang selalu diingat adalah betapa besarnya kebutuhan berbahasa Jepang dalam kehidupan sehari-hari di sana. Mulai dari urusan percakapan dengan warteg, memesan makanan, membeli tiket transportasi umum, sampai sekadar mengobrol dengan warga Jepang lainnya. Kondisi inilah yang membuat banyak orang Indonesia ingin mempelajari dan menjadi pera pera agar bisa lebih mudah beradaptasi dengan kehidupan di Jepang.

Itulah 5 faktor pemicu populeritas pera pera di Indonesia. Apa pun motivasi kamu untuk belajar bahasa Jepang, ingatlah bahwa belajar bahasa itu butuh proses dan usaha yang besar. Yakinlah, dengan konsisten dan berlatih terus-menerus, kamu juga akan bisa menjadi pera pera dengan baik.

Iklan