Asal-usul Kata Sayonara


Sayonara in japanese letters

Kata “Sayonara” adalah salam perpisahan dalam bahasa Jepang. Orang Jepang sering menggunakannya ketika berpisah dari seseorang atau sesuatu. Kata ini hampir sama dengan “goodbye” dalam bahasa Inggris atau “adieu” dalam bahasa Prancis.

Sayonara terdiri dari dua kata “sayo” (berarti “itu”) dan “nara” (berarti “jika itu demikian”). Kombinasi kata ini digunakan untuk menyatakan perpisahan yang mungkin selamanya.

Menurut beberapa sumber, asal-usul Sayonara berasal dari dua kata yang terpisah. Kata pertama adalah “sai” atau “sashi,” yang berarti “berpisah.” Kata kedua adalah “nara” atau “natta,” yang berarti “telah.” Kombinasi kedua kata ini adalah “sainara” atau “sayanara,” yang artinya “telah berpisah.” Istilah ini kemudian diubah menjadi “sayonara” dengan alasan menghindarkan penggunaan kata “shi,” yang dalam bahasa Jepang merujuk pada “kematian”.

Namun, ada juga hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa kata “Sayonara” berasal dari bahasa Mandarin. Dalam bahasa Mandarin, “zaijian” digunakan untuk mengucapkan selamat tinggal. Kata ini terdengar mirip dengan “Sayonara” karena pengucapannya yang hampir sama.

Namun, hipotesis ini masih diperdebatkan dan sebagian besar sejarawan setuju bahwa kata “Sayonara” berasal dari bahasa Jepang itu sendiri.

Ada banyak lagu populer Jepang yang menggunakan kata “Sayonara” sebagai judul. Namun, beberapa lagu mungkin memiliki konotasi yang lebih dalam daripada sekadar mengucapkan selamat tinggal. Sebagai contoh, lagu “Sayonara” oleh Angela Aki adalah lagu yang berkisah tentang kematian dan mengucapkan selamat tinggal kepada seseorang yang dicintai.

Dalam budaya Jepang, Sayonara digunakan dalam berbagai keadaan, termasuk ketika seseorang pindah ke tempat lain, ketika seseorang meninggal, atau bahkan ketika seseorang pensiun dari pekerjaan mereka. Ini menunjukkan betapa pentingnya etika perpisahan dalam budaya Jepang.

Meskipun sama-sama mengindikasikan perpisahan yang mungkin selamanya, “Sayonara” lebih formal dan memiliki konotasi yang lebih dalam daripada “mata ne” atau “ja ne” yang berarti “sampai jumpa”.

Makna dan Penggunaan Kata Sayonara


arti sayonara dalam bahasa jepang

Sayonara merupakan kata yang berasal dari bahasa Jepang yang secara harfiah berarti ‘sampai jumpa lagi’. Kata ini adalah bentuk terpisah dari frasa “sayō naraba”, yang bermakna ‘jika demikian’ atau ‘dalam hal itu’. Namun saat ini, kata sayonara lebih banyak digunakan dalam konteks perpisahan. Biasanya kata sayonara diucapkan ketika orang-orang akan pergi untuk waktu yang lama atau bahkan selamanya.

Sayonara pada umumnya diucapkan pada acara perpisahan seseorang seperti ketika seseorang pindah ke kota atau negara lain atau ketika seorang teman atau kerabat meninggalkan perusahaan atau sekolah. Selain itu, Sayonara juga digunakan ketika seseorang akan mengakhiri panggilan telepon atau konferensi video dengan seseorang yang berada di tempat yang jauh.

Terkadang sayonara juga dianggap sebagai kata yang sangat formal, sehingga tidak dimungkinkan untuk digunakan dalam situasi sehari-hari. Sebaliknya, biasanya orang Jepang lebih suka menggunakan kata ‘mata ne’ atau ‘jaa ne’ saat berpisah dengan orang yang akrab.

Di Jepang, perpisahan biasanya dianggap sebagai acara yang sangat mengharukan dan menggugah emosi, terutama jika perpisahan tersebut melibatkan seseorang yang penting dalam hidup kita. Saat mengucapkan sayonara, orang Jepang biasanya mengucapkan kata-kata yang penuh dengan energi positif, seperti ” semoga kamu sukses” dan “sampai bertemu lagi.” Mereka juga sering memberikan hadiah kepada teman atau rekan kerja mereka sebagai bentuk penghormatan dan ucapan selamat tinggal.

Secara keseluruhan, sayonara adalah kata yang sering digunakan dalam konteks perpisahan, terutama di Jepang. Kata ini memiliki makna menyampaikan pesan bahwa kita akan merindukan orang yang akan pergi, dan berharap mereka berhasil dan sukses dalam kehidupan mereka selanjutnya.

Alternatif Ucapan Selamat Tinggal dalam Bahasa Jepang


Alternatif Ucapan Selamat Tinggal dalam Bahasa Jepang

Arti sayonara dalam Bahasa Jepang seringkali dipakai sebagai kata pamungkas saat seseorang akan pergi. Namun, masih ada alternatif ucapan selamat tinggal dalam Bahasa Jepang selain menggunakan kata “sayonara”. Apa saja alternatif ucapan selamat tinggal dalam Bahasa Jepang?

1. Mata ne (またね)

Mata ne

Mata ne adalah kata yang sering dipakai ketika seseorang akan menemui orang lain di waktu yang tidak lama lagi. Mata ne juga bisa dipakai saat seseorang akan berpisah dengan teman atau keluarga yang akan segera bertemu lagi.

2. Ja ne (じゃあね)

Ja ne

Ja ne mirip dengan “mata ne” karena kata ini sering dipakai ketika akan segera bertemu lagi. Bedanya, “ja ne” lebih sering dipakai saat akan meninggalkan kegiatan seperti pertemuan atau pertandingan.

3. Dewa mata (ではまた)

Dewa mata

Dewa mata mempunyai arti “sampai jumpa lagi”. Kata ini dipakai ketika dua orang saling berpisah dan belum tentu akan segera bertemu lagi. Contohnya ketika seseorang akan pindah ke luar negeri atau akan pergi untuk waktu yang lama.

Selain itu, dewa mata juga bisa ditambahkan dengan kalimat lain yang menunjukkan rasa terima kasih atau harapan baik, seperti “Arigatou gozaimashita, dewa mata” (terima kasih, sampai jumpa lagi).

4. Ganbatte ne (頑張ってね)

Ganbatte ne

Ganbatte ne adalah ucapan semangat bagi orang yang akan pergi. Artinya “semangat ya” atau “tetap semangat”. Kata ini biasanya dipakai ketika seseorang akan melakukan sesuatu yang sulit atau tidak mudah. Misalnya, seseorang akan kuliah di luar kota atau bekerja di perusahaan baru.

5. Otsukaresama deshita (お疲れ様でした)

Otsukaresama deshita

Otsukaresama deshita biasanya dipakai di dalam lingkup kerja. Artinya “terima kasih telah bekerja keras” atau “terima kasih atas kerja keras Anda”. Kata ini merupakan ungkapan rasa terima kasih yang dipakai ketika seseorang akan pindah atau pensiun.

Jangan salah, meskipun “otsukaresama deshita” sering dipakai di dalam lingkup kerja, tetapi kata ini juga bisa dipakai dalam hubungan interpersonal. Misalnya, ketika temanmu telah membantumu melakukan tugas sekolah selama seminggu, kamu bisa berkata “otsukaresama deshita” untuk menunjukkan rasa terima kasih dan penghargaanmu.

Nah, itu dia beberapa alternatif ucapan selamat tinggal dalam Bahasa Jepang selain “sayonara”. Pilihan kata tersebut bisa disesuaikan dengan situasi dan kondisi di mana kamu akan meninggalkan seseorang.

Makna dan Penggunaan Istilah Matane, Sayonara, dan Ja ne


Sayonara

Jangan kaget jika saat traveling di Jepang, tiba-tiba terdengar suara “matane,” “sayonara,” atau “ja ne” dari mulut para penduduk lokal atau pendamping traveling Anda. Ketiga istilah tersebut hampir sama maknanya, yaitu sebagai ucapan perpisahan. Namun, tiap istilah ini memiliki penggunaan yang berbeda-beda.

Matane adalah istilah yang digunakan sesama teman dekat atau kerabat. Kata ini memiliki arti “sampai jumpa kembali”. Biasanya, kata ini diucapkan ketika dua orang akan berpisah sementara, seperti ketika teman akan pergi bekerja atau pulang ke rumah.

Sayonara memiliki makna yang lebih mendalam. Istilah ini digunakan lantaran merupakan ungkapan perpisahan yang bersifat permanen. Wajar jika dalam drama atau film Jepang, sayonara sering disuarakan dengan air mata menetes. Sayonara digunakan ketika perpisahan tak hanya sementara, contohnya ketika seseorang akan meninggal atau pindah ke tempat yang sangat jauh.

Sementara itu, istilah ja ne dalam bahasa Jepang memiliki arti yang lebih santai serta cenderung digunakan saat perpisahan yang bersifat kurang serius dan formal, seperti saat berpisah dengan teman yang tidak selalu sering berkumpul. Ja ne juga bisa diartikan sebagai “yaa, sampai jumpa lagi” atau hanya sekadar memperlihatkan rasa kesopanan ketika berpisah dengan orang yang belum lama dikenal.

Seiring banyaknya wisatawan asing yang datang ke Jepang, tak sedikit turis yang bingung bagaimana menggunakan dan merespons tiga istilah ini. Tidak perlu khawatir, karena masyarakat Jepang sangat menghargai rasa sopan santun. Apabila Anda mencoba mengucapkan istilah yang salah atau menyimpang, tetap dihargai karena Anda berusaha menghormati adat dan budaya Jepang.

Selain ketiga istilah tersebut, terdapat juga beberapa istilah tambahan yang bisa dipertimbangkan ketika akan meninggalkan orang lain. Misalnya tadaima okaeri (selamat datang kembali) digunakan saat Anda tiba di rumah setelah beraktivitas dan ditinggalkan oleh seseorang sementara, serta otsukaresama deshita (terima kasih atas kerja keras Anda) digunakan sebagai ucapan terima kasih saat seseorang akan pergi atau pamit dari pekerjaan.

Suasana perpisahan memang kerap dinilai menyedihkan dan sulit diartikan, namun di Jepang, tiga istilah tersebut bisa membantu Anda merangkai kata-kata perpisahan dengan lebih baik. Tidak hanya itu, penggunaan istilah yang tepat juga memberi simbol kesiapan Anda untuk merespons budaya Jepang dengan santun dan penuh hormat.

Implikasi dan Konteks Pengucapan Kata Sayonara dalam Budaya Jepang


arti sayonara dalam bahasa jepang

Sayonara merupakan kata yang sangat populer di Jepang. Kata ini biasa digunakan ketika seseorang mengucapkan selamat tinggal pada orang lain. Namun, sayonara tidak hanya dipakai dalam konteks perpisahan saja. Kata ini juga dipergunakan dalam konteks yang berbeda-beda tergantung situasi atau keadaan. Berikut penjelasannya.

1. Konteks Formal

Sayonara merupakan kata yang sering dipergunakan dalam situasi formal, seperti saat pekerja kantoran mengucapkan selamat tinggal pada rekan-rekannya atau pada atasannya. Biasanya, kata ini digunakan bersamaan dengan ekspresi seperti “otsukare sama deshita” yang artinya “terima kasih atas kerja kerasmu”. Kombinasi kata sayonara dan otsukare sama deshita ini mengandung unsur rasa hormat dan mendayagunakan bahasa yang sopan.

2. Konteks Casual

Selain dalam situasi formal, sayonara juga dipakai dalam situasi yang bersifat casual atau santai. Contohnya, ketika teman-teman mengucapkan selamat tinggal satu sama lain sesaat setelah berkumpul, mereka biasanya menggunakan kata sayonara untuk mengakhiri perbincangan. Sayonara dalam konteks casual tidak perlu diberi embel-embel otsukare sama deshita.

3. Konteks Perpisahan

Sayonara menjadi kata yang merujuk pada perpisahan antarindividu. Saat teman atau kerabat yang memiliki hubungan yang erat saling memohon pamit, kata sayonara kerap digunakan. Namun, kata sayonara dipakai dalam situasi perpisahan yang merujuk pada perpisahan jangka panjang atau perpisahan yang tidak menentu. Oleh karena itu, ada rasa kesedihan atau kepedihan dalam kata sayonara.

4. Implikasi Sayonara

Selain memiliki makna perpisahan, kata sayonara juga memiliki implikasi lain yang lebih jauh. Implikasi ini berkaitan dengan niat dan arti dari kata sayonara itu sendiri. Ada yang berpendapat bahwa kata sayonara tidak hanya berarti perpisahan, tetapi lebih dari itu. Ada nuansa kesemat dalam perpisahan, dimana kata ini disebutkan dalam konteks saling merelakan. Kata sayonara dipercayai juga berarti menghindari atau memutuskan hubungan.

5. Konteks Bisnis

Dalam konteks bisnis, sayonara selalu disebutkan. Kata ini dipakai ketika perusahaan mengucapkan selamat tinggal pada karyawan yang pensiun atau telah mengakhiri kontrak kerja dengannya. Di Jepang, ada budaya yang mengharuskan perusahaan memberikan uang pensiun atau hadiah perpisahan lainnya. Hal ini dinilai bukan hanya sebagai hadiah tapi juga sebagai ucapan terima kasih karena sumbangsih karyawan selama bekerja.

Dalam budaya Jepang, kata sayonara bukan hanya sebuah ucapan selamat tinggal biasa. Kata ini memiliki arti yang dalam dan dianggap mengandung makna yang mendalam. Untuk orang Jepang, kata sayonara merupakan suatu tanda penghargaan atas interaksi yang terjadi di antar individu dan suatu pengingat bahwa perpisahan bukan berarti mengakhiri hubungan.

Iklan