Pengertian Kata Kerja Intransitif


Kata Kerja Intransitif

Kata kerja intransitif adalah kata kerja yang tidak memerlukan objek sebagai pelengkap dalam kalimat. Artinya bahwa, kata kerja tersebut cukup memiliki subjek sebagai pelengkap dari kalimat yang dibuat.

Kata kerja intransitif biasanya digunakan dalam kalimat yang menggambarkan aktivitas yang dilakukan oleh subjek tanpa memerlukan adanya objek. Contohnya, “Dia tidur” adalah kalimat intransitif yang artinya “bukan apa-apa” atau “hanya sendirian”. Dalam kalimat tersebut, kata “tidur” merupakan kata kerja intransitif, sedangkan “dia” merupakan subjek dari kalimat tersebut.

Kata kerja intransitif sering digunakan untuk mengungkapkan aktivitas yang dilakukan pada objek yang tidak disebutkan. Sebagai contoh, “Dia berlari” juga merupakan kata kerja intransitif, dan artinya adalah “Dia berlari tanpa tujuan atau tujuannya hanya untuk olahraga saja”. Dalam kalimat ini, tidak terdapat objek yang disebutkan.

Ada beberapa jenis kata kerja intransitif, seperti:

1. Kata kerja intransitif sederhana

Kata kerja intransitif sederhana adalah kata kerja yang tidak memerlukan pelengkap apapun dalam kalimat. Contoh kata kerja intransitif sederhana adalah “berlari”, “menyanyi”, “mengudara” dan lain-lain.

2. Kata kerja intransitif refleksif

Kata kerja intransitif refleksif adalah kata kerja yang menggambarkan subjek yang melakukan aktivitas pada dirinya sendiri. Contoh dari kata kerja intransitif refleksif termasuk “berkaca”, “bersihkan diri”, “membersihkan rambut” dan “menyisir rambut”.

3. Kata kerja intransitif kausal

Kata kerja intransitif kausal adalah kata kerja yang menggambarkan subjek yang melakukan aktivitas yang menyebabkan suatu perubahan dalam dirinya. Contoh dari kata kerja intransitif kausal termasuk “menangis”, “tertawa”, “tersenyum” dan lain-lain.

4. Kata kerja intransitif modal

Kata kerja intransitif modal adalah kata kerja yang menggambarkan subjek yang melakukan aktivitas sehingga mendapatkan suatu perubahan dalam kondisi atau situasinya. Contoh dari kata kerja intransitif modal adalah “jengkel”, “sakit hati”, “terhormat” dan lain-lain.

Kata kerja intransitif memiliki bentuk tenses yang berbeda-beda. Oleh karena itu, untuk menggunakannya dengan benar, penting untuk memahami kapan harus menggunakan bentuk tense yang terapeutik dalam kalimat.

Dalam bahasa Inggris, kata kerja intransitif sering dihubungkan dengan kata kerja transitive. Kata kerja transitive adalah kata kerja yang membutuhkan objek sebagai bagian dari kalimat untuk melengkapi maknanya. Sebagai contoh, “Dia mencuci” adalah kalimat transitive, di mana kata kerja “mencuci” memerlukan objek dari kalimat itu, yaitu pakaian, untuk melengkapi maknanya.

Terkadang, kata kerja intransitif dapat dipakai juga sebagai kata kerja transitive. Hal ini tergantung pada konteks dalam kalimat.

Itulah pengertian kata kerja intransitif yang dapat dipahami. Dengan memahaminya, kita dapat menggunakan kata kerja intransitif dengan benar dalam membuat kalimat. Selain itu, kita juga dapat memahami perbedaan antara kata kerja intransitif dan kata kerja transitive.

Ciri-ciri Kata Kerja Intransitif


Ciri-ciri Kata Kerja Intransitif

Kata kerja intransitif terdiri dari tindakan atau perbuatan yang tidak memerlukan objek sebagai pengikut. Artinya, kata kerja yang berdiri sendiri tanpa menerima objek. Di samping itu, kata kerja intransitif adalah kata kerja yang tidak memerlukan obyek atau objek yang diikuti dalam kalimat.

Ada beberapa ciri-ciri dari kata kerja intransitif yang perlu diketahui. Berikut adalah beberapa ciri-ciri dari kata kerja intransitif:

1. Tidak Memiliki Objek
Ciri pertama dari kata kerja intransitif adalah tidak memiliki objek. Maksudnya, kata kerja tersebut dapat muncul dalam sebuah kalimat tanpa perlu diikuti oleh objek yang mana objek itu dibantu dengan kata “yang”.

Contohnya, kata kerja “menangis” tidak perlu diikuti dengan objek apapun. Kalimat yang mencoba menggunakannya adalah “Dia menangis”. Dalam kalimat tersebut, tidak ada yang menjadi objek dari kata kerja “menangis”.

2. Dapat Digunakan Dalam Kalimat Aktif Maupun Pasif
Ciri kedua dari kata kerja intransitif adalah dapat digunakan dalam kalimat aktif dan pasif. Artinya, meskipun tidak memerlukan objek, kata kerja intransitif dapat digunakan dalam kalimat aktif maupun pasif.

Contoh kalimat aktif: “Dia menari di tengah taman”.
Contoh kalimat pasif: “Tarian itu dipertunjukkan oleh dancer terkenal”.

3. Memiliki Bentuk Kata Kerja Terbatas
Ciri ketiga dari kata kerja intransitif adalah hanya memiliki bentuk kata kerja terbatas. Bentuk kata kerja yang terbatas ini mencakup jenis waktu lampau, kini, dan masa depan.

Contoh kata kerja intransitif yang hanya memiliki bentuk kata kerja terbatas: “kembali”, “berlari”, “terbang”, “tiba”, “terjun”, dan lain sebagainya.

4. Tidak Memerlukan Objek Pelengkap
Ciri keempat dari kata kerja intransitif adalah tidak memerlukan objek pelengkap. Objek pelengkap adalah kata atau frasa yang tidak dianggap sebagai objek tetapi membantu menggambarkan objek. Secara umum, kata kerja transitif memerlukan objek pelengkap.

Contoh kalimat dengan kata kerja intransitif:
– Dia tidur siang di teras rumah.
– Siti bersiul di depan pintu.
– Ani berteriak dalam mobil.

5. Subjek Sebagai Pemegang Aksi tidak Memerlukan Daftar Setiap Saat
Ciri kelima dari kata kerja intransitif adalah subjek sebagai pemegang aksi tidak memerlukan daftar setiap saat. Artinya, subjek atau pelaku dalam kalimat tidak harus selalu diikuti oleh daftar objek yang menjadi pengikutnya.

Contoh kalimat dengan kata kerja intransitif:
– Ayah sedang membaca buku di ruang tamu.
– Ibu merajuk dengan nada lembut.

Dalam kalimat-kalimat di atas, subjek atau pelaku tidak memerlukan daftar objek karena kata kerja yang digunakan tidak memerlukan objek untuk menunjukkan tindakan. Kata kerja tersebut sudah cukup untuk membuat kalimat jelas dan lengkap.

Itulah beberapa ciri-ciri kata kerja intransitif yang perlu kita ketahui. Dengan mengetahui ciri-ciri tersebut, kita dapat mengenalinya dengan lebih baik dan mudah mengaplikasikannya dalam pembuatan kalimat.

Contoh Kalimat dengan Kata Kerja Intransitif


Kata Kerja Intransitif

Kata kerja intransitif adalah kata kerja yang tidak memerlukan objek dalam kalimatnya. Dalam bahasa Indonesia, terdapat banyak kata kerja intransitif yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari. Contoh kata kerja intransitif antara lain melompat, berlari, naik, turun, menangis, tertawa, dan banyak lainnya.

Berikut adalah beberapa contoh kalimat dengan kata kerja intransitif:

1. Ani lari pagi-pagi setiap hari untuk menjaga kesehatannya.

2. Siti menangis ketika mendengar kabar duka dari keluarga.

3. Saya tertawa melihat kelucuan anak-anak yang bermain di taman.

4. Kucing melompat dari atap ke bawah ketika saya lewat.

5. Dia naik tangga perlahan-lahan karena sedang lelah.

6. Nenek turun dari mobil dengan hati-hati karena pegal-pegal.

7. Anak-anak bermain di pantai sampai matahari terbenam.

8. Ayah memasak dengan hati-hati agar masakan tidak gosong.

9. Pak Guru membacakan cerita kepada murid-murid sampai mereka tertidur.

10. Saya belajar bahasa Inggris setiap hari agar bisa berbicara dengan orang asing.

Kalimat dengan Kata Kerja Intransitif contoh kalimat

Kalimat-kalimat di atas merupakan contoh kalimat dengan menggunakan kata kerja intransitif. Pada kalimat nomor 7, kita tidak mengetahui objek yang dimaksud, karena kalimat tersebut merupakan kalimat lengkap tanpa memerlukan objek.

Selain itu, terdapat juga contoh kata kerja intransitif yang bersifat refleksif, yaitu kata kerja yang subjeknya juga menjadi objek dalam kalimat. Contoh kata kerja intransitif refleksif antara lain merenung, menyesal, cemas, khawatir, dan lain-lain.

Berikut adalah beberapa contoh kalimat dengan kata kerja intransitif refleksif:

1. Saya merenung sejenak setelah membaca novel itu.

2. Dia menyesal sudah berbuat seperti itu.

3. Ayah saya khawatir dengan kesehatan ibu yang kurang baik.

4. Saya tidak bisa tidur karena cemas dengan ujian besok.

5. Ibu saya selalu waspada agar tidak jatuh sakit.

Dalam bahasa Indonesia, kata kerja intransitif sering digunakan dalam kalimat-kalimat sehari-hari. Penggunaan kata kerja intransitif membuat kalimat menjadi lebih mudah dipahami dan lebih singkat. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk memahami penggunaan kata kerja intransitif dalam Bahasa Indonesia.

Apa Yang Dimaksud Kata Kerja Intransitif di Indonesia?

Kata kerja intransitif adalah kata kerja yang tidak membutuhkan objek untuk melengkapinya. Dalam bahasa Indonesia, kata kerja intransitif diartikan sebagai kata kerja tak transitif. Contohnya adalah kata kerja “berjalan”. Frasa “saya berjalan” sudah menjelaskan makna secara lengkap, tidak memerlukan objek apapun.

Kata kerja intransitif sering digunakan dalam kalimat-kalimat yang memiliki arti yang jelas tanpa benda apapun. Seperti, “dia menangis”, “ibu tidur”, dan “aku tertawa”. Dalam bahasa inggris, kata kerja intransitif disebut dengan Intransitive Verbs, contohnya adalah verbs seperti “sleep”, “smile”, dan “laugh”.

Perbedaan antara Kata Kerja Intransitif dan Transitif


Perbedaan antara Kata Kerja Intransitif dan Transitif

Perbedaan utama antara kata kerja intransitif dan transitif adalah bahwa kata kerja transitif selalu membutuhkan objek untuk melengkapinya. Sebaliknya, kata kerja intransitif tidak membutuhkan objek sama sekali.

Coba perhatikan dua kalimat berikut: “saya membaca buku” dan “saya membaca”. Pertama, dalam kalimat “saya membaca buku”, kata kerja “membaca” adalah kata kerja transitif dan “buku” adalah objek yang mengisi makna. Di sisi lain, dalam kalimat “saya membaca”, kata kerja “membaca” adalah kata kerja intransitif karena tidak membutuhkan objek apapun.

Kalimat-kalimat seperti “mobil melaju dengan cepat” dan “hari sudah gelap” juga termasuk ke dalam kategori kata kerja intransitif karena keduanya tidak memerlukan objek apapun. Sementara itu, kalimat “ibu memanggang kue” dan “anak memukul bola” adalah contoh kalimat yang menggunakan kata kerja transitif karena memerlukan objek untuk melengkapinya.

Namun, ada juga kata kerja yang bisa berfungsi sebagai kata kerja transitif maupun intransitif, tergantung dari cara penggunaannya. Sebagai contoh adalah kata kerja “makan”. Dalam kalimat “saya makan nasi”, kata kerja “makan” adalah kata kerja transitif karena memerlukan objek nasi untuk melengkapinya. Tapi, dalam kalimat “saya sudah makan”, kata kerja “makan” adalah kata kerja intransitif karena tidak memerlukan objek.

Perbedaan lain antara kata kerja intransitif dan transitif adalah cara kata kerja tersebut hendak diterjemahkan dalam bahasa Inggris. Pada umumnya, kata kerja transitif bisa berfungsi sebagai verb dalam frasa bahasa Inggris, sedangkan kata kerja intransitif tidak bisa begitu saja diartikan menjadi verb dalam bahasa Inggris.

Secara keseluruhan, penting untuk membedakan antara kata kerja intransitif dan transitif dalam menulis kalimat dalam bahasa Indonesia atau Inggris. Dengan mengetahui perbedaannya, kita akan lebih mudah memahami struktur kalimat dan memilih kata kerja yang tepat untuk memperkaya kalimat.

Pentingnya Memahami Kata Kerja Intransitif dalam Bahasa Jepang


Kata Kerja Intransitif dalam Bahasa Jepang

Kata kerja intransitif dalam bahasa Jepang merupakan jenis kata kerja yang tidak membutuhkan objek atau penerima aksi. Kata kerja intransitif ini biasanya digunakan untuk menggambarkan aktivitas atau kejadian yang hanya dilakukan oleh subjek tanpa adanya objek yang menerima aksi tersebut. Contohnya seperti “tidur”, “berlari”, atau “menangis”. Oleh karena itu, penting untuk memahami konsep dan penggunaan kata kerja intransitif dalam bahasa Jepang agar dapat memahami konteks percakapan dan alur cerita ketika berbicara dengan orang Jepang.

Berikut adalah alasan mengapa memahami kata kerja intransitif penting dalam pembelajaran bahasa Jepang:

1. Membantu Memahami Kalimat yang Lebih Kompleks

Kalimat Kompleks dalam Bahasa Jepang

Dalam bahasa Jepang, seringkali digunakan kalimat yang kompleks dan terkadang sulit dipahami, terutama bagi pemula. Namun, dengan memahami kata kerja intransitif, kamu dapat memahami konstruksi kalimat yang mengandung banyak kata kerja intransitif. Biasanya, subjek dalam kalimat intransitif biasanya memiliki peran penting dalam kalimat tersebut, hal ini juga akan membantu kamu memahami inti dari kalimat tersebut.

2. Memperkaya Kosa Kata Kamu

Kosa Kata Bahasa Jepang

Dalam bahasa Jepang terdapat ribuan kata kerja intransitif yang memiliki arti yang berbeda-beda. Pemahaman yang baik terhadap kata kerja intransitif akan membantumu menambah kosakata dan kemampuanmu untuk berbicara dengan bahasa Jepang yang lebih matang. Selain itu, terdapat beberapa kata kerja intransitif yang terasa sulit untuk diterjemahkan ke bahasa Indonesia, namun dengan pemahaman yang baik, kamu akan dapat menggunakan kata kerja intransitif tersebut dengan baik dan tepat.

3. Membantu Menulis Laporan atau Karangan dalam Bahasa Jepang

Karangan dalam Bahasa Jepang

Seringkali, guru bahasa Jepang memperbolehkan siswanya untuk menulis laporan atau karangan dalam bahasa Jepang. Pemahaman yang baik tentang kata kerja intransitif akan membantumu dalam mengembangkan gaya menulismu dan membantumu mengungkapkan pendapatmu dengan lebih efisien.

4. Meningkatkan Kemampuan Berbicara dalam Bahasa Jepang

Pertemuan Bahasa Jepang

Memahami kata kerja intransitif akan membantumu memperluas kosakata dan akhirnya meningkatkan kemampuanmu dalam berbicara dalam bahasa Jepang. Dengan pemahaman yang baik tentang kata kerja intransitif, kamu akan merasa lebih yakin ketika berbicara dengan orang Jepang.

5. Memperbanyak Pilihan Kata dalam Berbicara

Pembicaraan Bahasa Jepang

Dalam bahasa Jepang, terdapat banyak kata kerja intransitif yang memiliki arti yang hampir sama, namun memiliki nuansa yang berbeda. Pemahaman yang baik tentang kata kerja intransitif akan menambah pilihan kata yang kamu miliki saat berbicara dengan orang Jepang. Hal ini juga akan membantumu menghindari penggunaan kata-kata yang kurang tepat.

Intinya, pemahaman tentang kata kerja intransitif sangat penting dalam pembelajaran bahasa Jepang. Dengan memahami konsep dan penggunaannya, kamu akan lebih mudah memahami konteks percakapan dan meningkatkan kemampuanmu dalam berbicara bahasa Jepang dengan lebih lancar dan alami.

Iklan