Apa itu SMK dalam Bahasa Jepang?


SMK dalam bahasa jepang

SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) adalah salah satu jenis pendidikan menengah di Indonesia yang dijalankan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Sekolah ini menawarkan program pendidikan dan pelatihan di bidang kejuruan yang berbeda. Namun, apakah SMK dikenal juga di Jepang? Jawabannya adalah ya, dan di Jepang biasa disebut sebagai 高等職業教育校 (kōtō shokugyō kyōiku kō), yang secara harfiah berarti “Sekolah Pendidikan dan Pelatihan Kejuruan Tingkat Lanjutan”.

Di Jepang, sekolah kejuruan atau SMK terkenal sebagai jalur alternatif setelah lulus dari Sekolah Menengah Atas (SMA). Dalam sistem pendidikan di Jepang, SMA biasanya dianggap sebagai jalur pendidikan yang cukup prestisius, tetapi saat ini semakin banyak murid yang memilih untuk masuk sekolah kejuruan karena berbagai faktor, seperti minat karir dan teknologi.

Ada berbagai jenis SMK di Jepang, misalnya “Kokusai Gakuen” yang lebih fokus pada bahasa asing, atau “Science Gakuen” yang lebih fokus pada mata pelajaran ilmiah dan teknologi. Setiap SMK biasanya memiliki keahlian yang spesifik dan sistem pelatihan yang berbeda-beda, tergantung pada area spesialisasinya.

Namun, tidak seperti SMK di Indonesia, salah satu keistimewaan SMK di Jepang adalah adanya harian khusus yang dikenal sebagai Rikudou-kai. Rikudou-kai adalah wajib bagi semua siswa yang bersekolah di SMK. Kegiatan Rikudou-kai meliputi upacara bendera, olahraga, marching band, dan tarian, dan sangat membantu dalam membangun semangat dan kekompakan sesama siswa.

Selain itu, setiap SMK di Jepang biasanya memiliki hubungan erat dengan industri terkait. SMK dan perusahaan sama-sama diuntungkan dari hubungan ini. Perusahaan dapat merekrut karyawan berkualitas dan siap pakai, sementara SMK dapat memastikan siswa mereka memperoleh pengalaman kerja dan kemampuan kerja sebelum tamat sekolah dan memasuki dunia kerja.

Meskipun ada beberapa perbedaan dengan SMK di Indonesia, SMK di Jepang juga dapat ditemukan dan diakui sebagai salah satu bentuk pendidikan kejuruan yang penting. Dengan fasilitas dan sistem pelatihan yang baik, siswa dapat memperoleh keterampilan dan kemampuan praktis yang dibutuhkan untuk menjadi tenaga kerja profesional di masa depan.

Jenis-jenis SMK di Jepang


SMK di Jepang

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) atau dikenal dengan kosen di Jepang merupakan jenis sekolah menengah teknis di Jepang yang menawarkan pendidikan tingkat menengah kejuruan. SMK di Jepang terkenal dengan pendidikan teknik yang terstruktur, praktek langsung, dan mempersiapkan siswa untuk masuk ke dunia kerja.

Di Jepang, terdapat berbagai jenis SMK yang dapat diakses oleh siswa secara umum dan siswa yang sudah mengambil ujian masuk. Berikut adalah jenis-jenis SMK di Jepang:

1. SMK Tingkat Kejuruan (Senmon Gakko)
SMK tingkat kejuruan atau senmon gakko merupakan sekolah menengah teknis yang terfokus pada industri tertentu. Jenis SMK ini mempersiapkan siswa untuk bekerja di bidang teknik dan memiliki program studi yang lebih spesifik. Contoh program studi pada senmon gakko antara lain teknologi informasi, teknik otomotif, teknologi lingkungan, dan lain-lain.

2. SMK Tingkat Riset (Kosen)
SMK tingkat riset atau Kosen merupakan jenis sekolah menengah teknis yang terkenal di Jepang. SMK ini menawarkan kursus teknis dan ilmu matematika yang lebih rumit. Program studi pada Kosen menjelajahi belajar inovatif yang mencakup teknologi terbaru dan terkini dalam pengembangan teknik. Siswa akan dipersiapkan untuk bekerja di bidang pembangunan teknologi tinggi di masa depan.

Kosen memiliki reputasi yang sangat baik di Jepang karena siswanya lebih banyak memperoleh pekerjaan teknis daripada lulusan perguruan tinggi biasa. Selain itu, SMK tingkat riset atau Kosen sangat terkenal dalam perlindungan lingkungan, yaitu pengembangan teknologi hijau dan ilmu lingkungan.

3. SMK Teknis Kejuruan (Kangosei Gakko)
SMK Teknis Kejuruan atau disebut juga Kangosei Gakko, mempersiapkan siswa untuk berbagai profesi di bidang teknik. SMK ini merupakan jenis sekolah teknis yang mempelajari keterampilan praktis dasar yang diperlukan dalam pekerjaan teknis. Program studi pada Kangosei Gakko meliputi bidang seperti teknik mesin, teknik listrik, dan lain-lain.

4. SMK Teknis (Chugaku Chugakko)
SMK Teknis atau disebut juga Chugaku Chugakko, adalah sekolah menengah yang menghadirkan pendidikan teknis dasar untuk siswa yang ingin menekuni bidang teknik. SMK ini terdiri dari dua jenis jurusan, yaitu teknik mekanik dan teknik listrik. Jurusan ini memiliki program studi yang sama dengan SMK Teknis Kejuruan, namun kurang spesifik.

5. SMK Bisnis dan Industri (Kogyo Gakko)
SMK Bisnis dan Industri atau Kogyo Gakko merupakan sekolah menengah teknis yang mengkhususkan diri dalam bidang bisnis dan industri. SMK ini mempelajari keterampilan praktis dasar tentang bisnis dan manajemen serta pemanfaatan teknologi terbaru dalam industri. Jurusan SMK tersebut meliputi bisnis, akuntansi, keuangan dan lain-lain.

SMK di Jepang memberikan pendidikan yang berkualitas dan mempersiapkan siswa untuk masuk dunia kerja. Proses belajar di SMK sangat terstruktur dan menekankan pada praktek langsung dengan fasilitas yang memadai. Jenis-jenis SMK di Jepang memberikan pilihan yang beragam bagi siswa untuk mengembangkan minat dan bakatnya.

Kurikulum SMK di Jepang


SMK in Japan

SMK atau Sekolah Menengah Kejuruan di Jepang juga dikenal dengan sebutan Kosen. SMK di Jepang memiliki kurikulum yang berbeda dengan Indonesia meskipun keduanya memiliki tujuan yang sama yaitu untuk mempersiapkan siswanya menjadi tenaga kerja yang siap terjun di industri tertentu.

Kurikulum SMK di Jepang dirancang agar siswa dapat mempelajari teori dan praktek secara menyeluruh dalam durasi tiga tahun. Beberapa perbedaan kurikulum SMK di Jepang dibandingkan di Indonesia yaitu:

SMK in Japan curriculum

1. Sistem Pelajaran

Di Jepang, siswa SMK lebih banyak mempelajari mata pelajaran praktik yang berhubungan dengan jurusannya. Sedangkan di Indonesia, SMK memiliki kurikulum dengan jenjang pelajaran yang sama dari Sekolah Menengah Atas (SMA) yaitu Matematika, Fisika, Kimia, dan Biologi. Meski demikian, SMK di Jepang tetap mempelajari mata pelajaran umum seperti Matematika, Sains, Bahasa Inggris serta mata pelajaran khusus seperti Teknologi dan Desain, Teknik Mesin, Elektronik, dan banyak lagi.

2. Durasi Pendidikan

SMK di Jepang memiliki durasi belajar selama tiga tahun dan terbagi menjadi dua bagian yaitu bagian sekolah dan bagian industri. Bagian sekolah adalah waktu yang dikhususkan untuk mempelajari teori di kelas dan dilanjutkan dengan praktek. Sedangkan pada bagian kedua, siswa berada di dunia industri untuk melakukan praktek di tempat kerja agar dapat mengaplikasikan teori yang telah dipelajari.

3. Praktik Industri

Banyak SMK di Jepang yang bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan besar untuk menyediakan program magang bagi siswa agar dapat belajar langsung di lingkungan kerja. Hal ini bertujuan agar siswa dapat mengalami dan memahami apa yang harus dilakukan ketika bekerja nanti.

Secara umum, SMK di Jepang telah bertahan selama hampir satu abad dengan berbagai program dan inovasi. Pendidikan kejuruan di Jepang menempatkan siswa sebagai kandidat utama untuk menjadi pekerja yang handal dan inovatif. Oleh karena itu, SMK di Jepang terus memberikan pelatihan, peningkatan kualitas pendidikan, dan pengembangan kurikulum agar dapat menghasilkan tenaga kerja yang berdaya saing tinggi.

Peluang Karir Setelah Lulus dari SMK di Jepang

Peluang karir setelah lulus dari SMK di Jepang

Setelah lulus dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Jepang, banyak peluang karir yang bisa dikejar. Tentunya hal tersebut menjadi salah satu impian para siswa SMK di Jepang, dimana masyarakat Jepang dikenal sangat menghargai tenaga kerja terampil dan profesional.

Beberapa pekerjaan yang banyak dicari oleh para lulusan SMK di Jepang antara lain sebagai teknisi dan operator mesin, elektronik, jaringan komputer, dan masih banyak lagi. Berikut adalah penjelasan lebih detail mengenai peluang karir yang bisa dikejar setelah lulus dari SMK di Jepang:

1. Teknisi Mesin

Teknisi Mesin

Peluang karir yang pertama adalah menjadi teknisi mesin. Di Jepang, sektor manufaktur masih menjadi andalan dalam perekonomian negara tersebut. Oleh karena itu, para lulusan SMK di bidang mesin memiliki peluang yang sangat besar untuk bekerja di sektor manufaktur. Sebagai teknisi mesin, tugas utamanya adalah merawat dan memperbaiki mesin-mesin produksi agar tetap berjalan dengan baik dan efisien.

2. Operator Elektronik

Operator Elektronik

Peluang karir selanjutnya adalah sebagai operator elektronik di perusahaan manufaktur atau bidang teknologi informasi. Sebagai operator elektronik, tugas utamanya adalah memastikan bahwa produksi barang elektronik berjalan dengan lancar dan hasilnya berkualitas tinggi. Selain itu, para lulusan SMK di bidang elektronik juga memiliki peluang untuk bekerja di sektor teknologi informasi, dimana mereka akan menjadi ahli dalam bidang perbaikan jaringan komputer, pengembangan aplikasi, dan lain sebagainya.

3. Juru Las

Juru Las

Juru las atau welder juga menjadi salah satu pekerjaan yang banyak dicari oleh para perusahaan manufaktur di Jepang. Sebagai juru las, tugas utamanya adalah menyambungkan logam atau bahan kimia lainnya secara presisi agar dapat menjadi suatu produk yang siap untuk dipasarkan. Tentunya pekerjaan ini membutuhkan keahlian dan keterampilan khusus, sehingga para lulusan SMK di bidang teknik manufaktur dan industri memiliki peluang yang sangat besar untuk menjadi juru las yang handal.

4. Juru Listrik

Juru Listrik

Berbagai perusahaan manufaktur dan pergudangan di Jepang membutuhkan tenaga ahli di bidang listik. Juru listrik bertugas merawat, memperbaiki dan memasang kerangka pengendalian listrik di seluruh instalasi mesin yang diperlukan untuk proses produksi. Para lulusan SMK di bidang elektronika, mesin atau teknik bisa menjadikan ini sebagai pilihan karir masa depan.

5. Montir Kendaraan

Montir Kendaraan

Banyak perusahaan di Jepang yang memerlukan jasa montir kendaraan baik roda dua maupun roda empat, termasuk kendaraan besar seperti truk. Selain itu, kini kebutuhan pelanggan akan pelayanan jasa yang berkualitas dan cepat semakin meningkat. Hal ini menjadikan pekerjaan montir kendaraan semakin dibutuhkan, baik di perusahaan maupun bengkel. Peluang karir untuk lulusan SMK di bidang teknik otomotif sangat terbuka lebar.

Itulah beberapa peluang karir yang bisa dikejar setelah lulus dari SMK di Jepang. Tentunya, pilihan karir yang terbaik adalah yang sesuai dengan minat dan bakat masing-masing individu. Namun demikian, lulusan SMK Jepang memang sangat diharapkan oleh perusahaan-perusahaan di Jepang, karena mereka sudah terlatih dan memiliki pengetahuan yang cukup untuk masuk dan bekerja di bidang industri otomatisasi yang berkembang pesat.

Sejarah dan perkembangan SMK di Jepang


SMK dalam bahasa jepang

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Jepang memiliki sejarah yang cukup panjang dan menarik. SMK pertama di Jepang didirikan pada tahun 1877 dengan nama “Mushashino Industrial School”. Pemerintah Jepang pada saat itu ingin menciptakan sekolah yang dapat melatih tenaga kerja terampil untuk mendukung perkembangan industri di Jepang.

Seiring perkembangan Jepang sebagai negara industri, maka semakin banyak sekolah-sekolah menengah kejuruan yang bermunculan. Pada tahun 1949, pemerintah Jepang melalui undang-undang Pendidikan Menengah Kejuruan membentuk sistem SMK yang diatur oleh pemerintah pusat.

Sistem SMK di Jepang mempunyai orientasi pada pelatihan kerja yang praktis yang bukan hanya melibatkan pelajaran akademik tetapi juga keterampilan dan praktik langsung di industri. Dalam kurikulum SMK, siswa dituntut untuk mempelajari keterampilan teknis sehingga lulusannya siap bekerja di dunia industri.

Sekarang, terdapat sekitar 5.700 SMK di Jepang dan semua sekolah ini disubsidi oleh pemerintah pusat. Di SMK, siswa akan diberikan pelatihan kerja di kelas dan di industri-lembaga di luar sekolah. Pelajaran akademik juga diajarkan, tetapi lebih difokuskan pada ilmu terapan dan teknologi.

SMK di Jepang mempunyai peran penting dalam menjaga kualitas sumber daya manusia untuk mendukung perkembangan industri. Karena itu, SMK mempunyai ketat hubungan dengan dunia industri dan mempunyai kerjasama dengan perusahaan-perusahaan terkemuka.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Jepang sangat berbeda dari SMK di Indonesia. Di Indonesia, siswa SMK cenderung mengambil jurusan tertentu terlebih dahulu dan belajar hanya pada jurusan tersebut. Sedangkan di Jepang, siswa SMK mempelajari berbagai macam keterampilan dan ilmu terapan di berbagai jurusan, menjadikan mereka siap untuk bekerja di industri mana pun.

Karena kurikulum SMK di Jepang mengacu pada kebutuhan dunia industri, maka lulusan SMK di Jepang sangat diminati oleh perusahaan. Lulusan SMK di Jepang dianggap memiliki keterampilan teknis yang sangat baik sehingga sangat dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan di Jepang.

Namun, di sisi lain, SMK di Indonesia juga terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan untuk mencetak tenaga kerja yang berkualitas dan mampu bersaing di pasar kerja. Dengan melihat sistem SMK Jepang, Indonesia dapat meniru dan mengembangkan sistem pendidikan SMK untuk menciptakan tenaga kerja terampil dan berkualitas sehingga dapat membantu memajukan industri di Indonesia.

Iklan