Sejarah Nama “Jepang”


Sejarah Nama Jepang

Banyak yang tidak tahu bahwa negara kita sering kali menyebut Jepang dengan nama “Jepang”, padahal di dalam bahasa resmi Jepang sendiri mereka menyebut negaranya dengan nama “Nihon” atau “Nippon”. Lalu sebenarnya, sejarah bagaimana Jepang menjadi nama yang kita kenal sekarang ini?

Sebelum tahun 1920-an, orang Indonesia menyebut Jepang dengan nama “Cepang” atau “Cipang”. Nama ini dipercayai berasal dari bahasa Tionghoa atau Melayu kuno. Kemudian, ada sebuah perubahan ejaan dari “Cepang” menjadi “Jepang”. Tidak ada yang tahu pasti mengapa terjadi perubahan ini, tetapi diperkirakan karena orang Indonesia yang pada waktu itu sering berinteraksi dengan bangsa Barat, terbiasa dengan ejaan yang dimodifikasi agar lebih mudah dilafalkan dalam bahasa Inggris.

Perubahan ejaan ini mungkin sangat memengaruhi persepsi kita mengenai nama “Jepang”. Sementara itu, di Jepang sendiri, nama “Nihon” atau “Nippon” diyakini berasal dari bahasa Jepang kuno yang bermakna “Asal Matahari Terbit”, atau “Tanah Matahari Terbit”. Nama ini dipilih karena Jepang berada di zona waktu UTC+9 yang membuat matahari terbit lebih awal dibanding negara-negara di sekitarnya.

Ada juga teori lain yang menghubungkan nama “Nippon” dengan asal-usul bangsa Jepang itu sendiri. Dalam buku “Kojiki”, sebuah kumpulan catatan sejarah Jepang kuno, diketahui bahwa nenek moyang orang Jepang berasal dari goa bernama “Taketori no Ana”, yang berarti “Lubang Surat Yang Dibuat Oleh Anak Pria”. Goa ini dikatakan terletak di “Nihon-numa”, yang berarti “Danau Yang Terkabul Keinginannya”. Oleh karena itu, orang Jepang saat ini masih merujuk pada diri mereka sendiri sebagai “nihonjin”.

Berbeda dengan orang Indonesia yang lebih terbiasa menyebut Jepang dengan nama “Jepang”, di negara-negara Barat, negara ini memiliki berbagai sebutan lain seperti “Japan” dalam bahasa Inggris dan “Japon” dalam bahasa Prancis. Nama “Japan” ini sendiri banyak berasal dari pengaruh Portugis, nama yang diberikan oleh para pedagang mereka yang pertama kali tiba di Jepang sekitar abad ke-16. Awalnya, mereka menyebut Jepang dengan nama “Japão”, tetapi kemudian terjadi perubahan ejaan yang membuatnya menjadi “Japan” seperti sekarang.

Jadi, sejarah nama “Jepang” ternyata memiliki perjalanan panjang yang mencakup beberapa perubahan ejaan, budaya dan bahasa yang datang dari berbagai belahan dunia. Meskipun kita sering kali menyebut negara ini dengan nama “Jepang”, namun sejarah yang melekat masih bercampur aduk dengan sejarah dari negara-negara lain yang pernah masuk dalam kontak dengan Jepang.

Variasi Nama “Jepang” di Bahasa Daerah Jepang


Variasi Nama Jepang di Bahasa Daerah Jepang

Negara Jepang adalah salah satu negara maju yang terkenal dengan kebudayaannya yang beraneka ragam. Di dunia internasional, bahasa Jepang dikenal dengan sebutan “Japanese” dan di negara asalnya, bahasa Jepang disebut Nihongo. Namun ternyata, setiap daerah di Jepang memiliki variasi nama yang berbeda untuk sebutan negaranya. Berikut ini adalah beberapa variasi nama untuk sebutan “Jepang” di bahasa daerah Jepang.

Hokkaido

Hokkaido

Di Hokkaido, sebuah pulau di Utara Jepang, sebutan untuk Jepang adalah “Wajinchi”. Nama ini berasal dari bahasa Ainu, suatu bahasa daerah yang dipakai oleh suku asli Hokkaido. “Wajinchi” bermakna “tanah besar” dan menjadi pilihan kata yang tepat untuk menggambarkan tingginya reputasi Jepang sebagai salah satu negara maju di dunia.

Kansai

Kansai

Di wilayah Kansai, terdapat dua variasi nama untuk sebutan Jepang, yaitu “Nihon” dan “Nippon”. Kedua kata tersebut sama-sama mengacu pada sebutan Jepang dalam bahasa Jepang standar, tetapi di Kansai, pengucapan dan pengejaannya sedikit berbeda. “Nihon” adalah kata yang lebih umum digunakan, sementara “Nippon” lebih sering dipakai dalam konteks resmi.

Okinawa

Okinawa

Okinawa, sebuah pulau yang terletak di daerah Selatan Jepang, memiliki nama yang unik untuk sebutan Jepang. Di sini, Jepang disebut dengan “Jiipun”. Nama ini merupakan pengucapan dalam bahasa Okinawa dari kata “Nippon”, yang diartikan sebagai “asal-usul dari Jepang”. Seperti Hokkaido, Okinawa juga memiliki bahasa daerah yang unik dan berbeda dengan bahasa Jepang standar.

Tokyo

Tokyo

Di ibukota Jepang, Tokyo, sebutan untuk negara Jepang sebenarnya sama dengan sebutan dalam bahasa Jepang standar, yaitu “Nihon” atau “Nippon”. Namun demikian, di tempat ini terdapat variasi pengucapan yang disebut “Tokyo Ben” atau dialek Tokyo. Dalam Tokyo Ben, pengucapan untuk kata “Nippon” biasanya diubah menjadi “Nihon” atau “Nihoom”.

Itulah beberapa variasi nama untuk sebutan Jepang di bahasa daerah Jepang. Walaupun masih banyak variasi nama-nama lain yang belum disebutkan, namun faktanya, negara Jepang yang begitu modern dan maju ini memiliki sejarah yang panjang dan beragam. Mulai dari sejarah suku asli, kedatangan bangsa asing, hingga modernisasi dan globalisasi yang memengaruhi kebudayaan Jepang hingga saat ini.

Penamaan “Nihon” dan “Nippon” sebagai nama resmi negara Jepang


Nihon dan Nippon

Apabila kita berkunjung ke Jepang, kita mungkin akan dibuat bingung karena sering mendengar dua nama yang sama merujuk pada negara yang sama. Nihon dan Nippon semuanya merujuk pada negara Jepang, lantas apa bedanya dan mengapa ada dua istilah berbeda dalam penggunaannya?

Secara resmi, negara Jepang disebut sebagai Nippon atau Nihon oleh penduduknya. Kedua kata tersebut secara harfiah berarti “Asal-usul Matahari Terbit”. Di negara Jepang sendiri kedua istilah tersebut dipakai secara bergantian sesuai dengan situasi dan keperluan.

Mengapa ada dua nama yang sama merujuk pada satu negara Jepang? Penamaan Nippon dan Nihon telah digunakan sejak bertahun-tahun yang lalu, terutama sebelum munculnya sistem penulisan aksara Kanji. Penamaan ini secara resmi diabadikan dalam Konstitusi Jepang pada tahun 1947.

Yang membuat kebingungan adalah penggunaan Nihon dan Nippon yang berbeda menurut bahasa yang digunakan di Indonesia. Di Indonesia, negara Jepang biasanya dikenal sebagai Jepang, namun sebelum terjadi perbaikan sistem penulisan aksara Kanji menjadi huruf Latin, kedua nama Jepang tersebut dikenal dengan nama “Nipon” dan “Nippon”.

Jadi, perbedaan antara Nihon dan Nippon hanya sebatas perbedaan sebutan dalam bahasa Jepang saja. Dan di Indonesia sendiri, banyak orang (khususnya generasi terdahulu) masih menggunakan sebutan Nipon atau Nippon meskipun saat ini sebutan yang lebih populer adalah Jepang.

Yang menjadi penting adalah kita semua tetap menghargai budaya dan sejarah dari negara lain, termasuk dengan memperhatikan kesalahan pengucapan kata atau nama dari negara yang kita kunjungi.

Asal Usul Nama “Jepang” dalam Bahasa Asing


Negara Jepang

Siapa yang tidak mengenal negara Jepang? Negara yang terkenal dengan inovasinya dalam teknologi serta budayanya yang sangat unik dan terkenal di seluruh dunia ini memiliki banyak sekali julukan dalam berbagai bahasa asing. Namun, tahukah Anda dari mana asal usul nama “Jepang” dalam bahasa asing?

Julukan “Jepang” dalam bahasa Inggris berasal dari kata “Jipangu” dalam bahasa Portugis. Kata “Jipangu” sendiri berasal dari bahasa Tionghoa yang artinya “Harbor of the Sun” atau “Pelabuhan Matahari”. Dalam bahasa Portugis, nama Jepang ditulis sebagai “Japan”, dan kemudian kemudian diadopsi oleh bahasa-bahasa lainnya seperti Belanda, Prancis, Jerman, dan Rusia.

Di Amerika Serikat, negara Jepang juga dikenal sebagai “Land of the Rising Sun” atau “Negeri Matahari Terbit”. Ini berasal dari istilah Jepang “Nihon” atau “Nippon” yang artinya “asal matahari terbit”.

Asal Usul Nama Japan

Sementara itu, di negara-negara Asia Tenggara seperti Indonesia, Jepang dikenal dengan sebutan “Negeri Sakura”. Hal ini karena keindahan bunga sakura yang dapat ditemukan dengan mudah di negara Jepang. Selain itu, Jepang juga dikenal sebagai “Negeri Samurainya” karena dikenal sebagai tanah kelahiran para samurai.

Tidak hanya itu, Taiwan juga memberi julukan unik untuk negara Jepang yaitu “Tuan Tanah Salju”. Hal ini terjadi karena sebagian besar negara Jepang tertutupi salju selama musim dingin. Sedangkan di Korea Negara, negara Jepang dikenal sebagai “Choson” atau “Korut” yang secara harfiah berarti “tanah pagi”, mengacu pada posisi geografis Jepang yang berada di timur Korea.

Jepang adalah negara yang memiliki sejarah yang panjang. Dalam sejarahnya, negara ini telah banyak berinteraksi dan berdagang dengan negara-negara di luar negeri. Karenanya, tidak mengherankan jika negara ini memiliki julukan yang beragam dalam berbagai bahasa asing.

Bagaimana penggunaan istilah “Jepang” berubah seiring waktu dan politik dunia


Istilah Jepang berubah seiring waktu dan politik dunia

Ketika orang Indonesia mendengar kata “Jepang”, pasti langsung terbayang dengan kerapatan kota-kota megapolitan yang ramai dan bersih, teknologi canggih, kosmetik, anime, serta makanan enak seperti sushi dan ramen. Tapi tahukah kamu bahwa penggunaan istilah “Jepang” sebagai pengganti “Nihon” atau “Nippon” ternyata mengalami beberapa perubahan seiring berkembangnya waktu dan dinamika politik dunia?

Penggunaan kata Jepang oleh Masyarakat Indonesia pada Masa Perang Dunia II

Jepang pada masa perang dunia 2

Pada masa Perang Dunia II, Indonesia dan Jepang adalah dua negara yang saling berperang. Saat itu, masyarakat Indonesia menggunakan istilah “Jepang” untuk menyebut bangsa Jepang, mengingat pengucapan “Nippon” atau “Nihon” yang terdengar lebih asing di telinga masyarakat awam. Ligwina Hananto, seorang pembuat nampan sushi dan penggemar segala hal Jepang, menyatakan bahwa pada masa itu, istilah “Jepang” digunakan secara degradatif untuk merujuk pada musuh negara, bahkan mungkin menjadi sinonim bagi perang dan kekerasan.

Penggunaan kata Jepang pada Masa Pemerintahan Soekarno

Pemerintahan Soekarno

Pada masa pemerintahan Presiden Soekarno, istilah “Jepang” mulai digunakan sebagai ganti istilah “Nippon” atau “Nihon”, mengingat keterbatasan dalam akses ke informasi yang membuat masyarakat kurang familiar dengan bahasa dan budaya asing. Pada masa itu, budaya Jepang mulai masuk ke Indonesia melalui bentuk seni, sastra, dan filosofi, sehingga kehadiran budaya ini memperluas pemahaman masyarakat Indonesia terhadap sebuah negara yang dulunya ditakuti.

Penggunaan kata Jepang pada Masa Pemerintahan Orde Baru

Orde Baru Soeharto

Pada masa pemerintahan Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto, istilah “Jepang” digunakan secara luas untuk menyebut negara yang memiliki kekuatan ekonomi dan teknologi maju. Namun, kekhawatiran dan ketegangan di antara dua negara ini masih terus terjadi, terutama setelah kejadian pembantaian massal di Nanking pada tahun 1937 oleh tentara Jepang yang menewaskan ratusan ribu penduduk sipil China.

Penggunaan kata Jepang pada Era Globalisasi

Era Globalisasi

Pada era globalisasi dewasa ini, istilah “Jepang” menjadi kata yang lebih dikenal dan merujuk pada ketertarikan terhadap budaya pop dan kekuatan ekonomi dan teknologinya yang luar biasa. Hal ini tercermin dari banyaknya para pencinta Jepang di Indonesia yang mencoba belajar tehnik-tehnik fashion, makanan, musik dan drama Jepang. Budaya populer Jepang, seperti anime dan manga, menarik banyak perhatian di kalangan remaja Indonesia, sehingga Jepang menjadi suatu fenomena budaya yang digemari oleh orang Indonesia.

Penggunaan Kata Nippon dan Nihon di Indonesia

Nippon dan Nihon

Sementara itu, kata “Nippon” dan “Nihon” masih tetap digunakan oleh sebagian masyarakat Indonesia pada kalangan tertentu yang memahami bahasa Jepang. Khususnya di kalangan akademisi, seniman, dan penikmat budaya Jepang. Penggunaannya pun menunjukkan penghormatan terhadap identitas Jepang dan kekayaan budaya yang dimilikinya.

Kesimpulan

Kesimpulan

Penggunaan istilah “Jepang” sebagai pengganti “Nippon” atau “Nihon” terus mengalami perubahan seiring dengan dinamika politik dan perkembangan budaya di Indonesia. Meskipun dalam sejarahnya, penggunaan istilah “Jepang” tersebut memiliki arti degradatif, namun sekarang sudah banyak masyarakat Indonesia yang mencintai segala hal yang berhubungan dengan Jepang, misalnya anime, musik, makanan, dan teknologi canggih. Penggunaannya pun mencerminkan keberagaman pilihan budaya di Indonesia.

Iklan