Adat Istiadat Suku Tolaki: Kekayaan Budaya Indonesia

Adat Istiadat Suku Tolaki

Halo Pembaca rinidesu.com,

Sekarang ini, perilaku dan budaya masyarakat sudah semakin mengarah pada modernisasi, sehingga dapat mengakibatkan hilangnya kekayaan budaya daerah. Salah satu contohnya adalah adat istiadat suku Tolaki yang tersebar di Sulawesi Tenggara yang mulai terkikis oleh zaman.

Oleh karena itu, dalam artikel ini akan diulas dengan detail tentang kekayaan adat istiadat suku Tolaki yang terdapat di Indonesia. Dari kesederhanaan cara bermasyarakat dan pemilihan pasangan hidup hingga pembagian harta warisan yang sangat unik, semua akan dibahas di sini.

Pendahuluan

Adat istiadat suku Tolaki memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipahami agar dapat dipertahankan dengan baik. Pada bagian ini, akan dijelaskan kelebihan dan kekurangan dari adat istiadat suku Tolaki secara detail.

Kelebihan

Adat istiadat suku Tolaki memiliki banyak kelebihan, di antaranya:

  1. Memiliki nilai-nilai sopan santun dan kebersamaan yang tinggi. Mereka terbiasa saling membantu dalam hal mencari makanan, bersama-sama bernyanyi, dan saling membantu saat ada hajatan.
  2. Adat istiadat suku Tolaki juga menerapkan pola hidup yang seimbang. Misalnya, mereka mengatur waktu untuk bekerja, beristirahat, dan berkumpul bersama keluarga.
  3. Pada adat istiadat suku Tolaki, pemilihan pasangan hidup merupakan tahapan yang dilakukan secara serius. Keluarga akan mendampingi anaknya untuk berkenalan dengan pasangan yang dianggap cocok. Selain itu, dalam memilih pasangan juga memperhatikan kualitas karakter, moral, dan sosial.
  4. Adat istiadat suku Tolaki memiliki peraturan ketat terkait pembagian harta warisan yang sangat unik. Di antara anak laki-laki dan perempuan, harta warisan di bagi berdasarkan tingkat pendidikan yang di capai anak tersebut. Semakin tinggi pendidikannya, maka semakin kecil porsi harta yang di terimanya. Hal ini bertujuan untuk memotivasi anak-anak agar selalu belajar dan meningkatkan kualitas pendidikan mereka.
  5. Pertunjukan seni budaya, seperti tari dan musik, masih sangat terjaga sehingga dapat dicontoh sebagai salah satu cara melestarikan seni budaya.
  6. Di suku Tolaki, jika ada sesuatu yang salah atau tidak berkesuaian dalam sebuah acara adat, maka seluruh kegiatan tersebut akan dihentikan sementara demi menyelesaikan masalah tersebut. Hal ini menunjukkan tingkat kepedulian mereka terhadap sesama dan menjunjung tinggi nilai-nilai sopan santun.
  7. Pembangunan toleransi antar umat beragama sangat terjaga. Suku Tolaki terkenal dengan kerukunan umat beragama. Mereka saling menghormati ritual keagamaan masing-masing dan ikut berpartisipasi dalam kegiatan saat hari raya agama tertentu.

Kekurangan

Di samping memiliki kelebihan, adat istiadat suku Tolaki juga memiliki kekurangan, yaitu:

  1. Adat istiadat suku Tolaki masih terkikis oleh modernisasi, yang membuat sebagian orang tidak lagi mempraktikkan adat tersebut. Hal ini dapat menyebabkan hilangnya kekayaan budaya daerah.
  2. Sistem pembagian harta warisan yang diterapkan suku Tolaki dianggap tidak adil oleh beberapa pihak. Anak laki-laki dianggap lebih diuntungkan karena mendapatkan porsi yang lebih besar.
  3. Pengaturan adat dan ritual yang terkadang kurang fleksibel mengakibatkan sejumlah pihak kurang nyaman dan sulit bergabung dengan suku Tolaki.
  4. Ketidaktahuan dari masyarakat yang lain terhadap kekayaan budaya suku Tolaki, sehingga tidak sedikit orang yang tidak menghargai dan mempraktikkan adat tersebut.
  5. Tingkat pendidikan yang masih rendah juga dapat menyebabkan perlahan hilangnya adat istiadat suku Tolaki. Banyak dari masyarakat Tolaki menganggap pendidikan sebagai hal yang tidak perlu karena merasa sudah cukup mengandalkan kehidupan bermasyarakat mereka.
  6. Perubahan gaya hidup dan pola pemikiran masyarakat seiring perkembangan zaman dapat mengurangi nilai-nilai keteraturan dan kebersamaan yang dianut suku Tolaki.
  7. Perubahan iklim yang tidak menentu dapat mengganggu hasil panen kebanyakan masyarakat Tolaki bekerja di bidang pertanian.

Adat Istiadat Suku Tolaki: Pengenalan

Adat istiadat suku Tolaki memiliki nilai-nilai kebersamaan yang sangat kuat. Kehidupan sosial mereka terbagi menjadi dua, yaitu “ungkarak” dan “sepongan”.

Ungkarak Sepongan
Merupakan sebuah perkumpulan untuk bekerja mencari makanan, baik di lahan pertanian atau perkebunan milik kelompok. Merupakan perkumpulan keluarga yang biasanya ditinggali oleh satu keluarga beserta keluarga lainnya yang masih satu garis keturunan.
Mereka yang tergabung dalam ungkarak saling membantu untuk memenuhi kebutuhan makanan. Di dalam sepongan, mereka mempunyai tugas-tugas yang berbeda. Kadang-kadang mereka mengadakan diskusi-diskusi yang berkaitan dengan kepentingan kelompok.
Ungkarak terdiri dari kakula (ketua), saksakowo (penolong ketua), bungkaka (anggota biasa), salka (murid baru), dan lai-lai were (prajurit penjaga hutan). Sepongan terdiri dari pawadu (kepala rumah), supasi tondokpu (anggota biasa), supasi tau-pade (pendatang), dan supasi were (prajurit pada masa lalu).

Suku Tolaki juga memiliki sistem kepemimpinan untuk memimpin suku atau keluarga yang disebut “Adate”. Mereka dianggap sebagai pemimpin tertinggi dalam suku Tolaki dan memiliki kekuasaan untuk memutuskan sebuah kebijakan adat.

Sistem adate masih diterapkan hingga saat ini, meskipun pemikiran masyarakat Tolaki sudah semakin modern. Orang yang berada di posisi adate terpilih melalui proses pemilihan langsung dari seluruh rakyat Tolaki. Tugas seorang adate juga sangat kompleks, karena harus menyelesaikan konflik adat yang terjadi di suku Tolaki.

Pernikahan di Suku Tolaki

Di suku Tolaki, tata cara pernikahan terdiri dari beberapa tahap yang dilakukan secara serius dan dilakukan dengan penuh kebersamaan.

Tahap Pertama: Mencari Pasangan

Dalam mencari pasangan, keluarga mendampingi anaknya untuk berkenalan dengan pasangan yang dianggap cocok. Selain itu, ketika memilih pasangan juga memperhatikan kualitas karakter, moral, dan sosial pasangan tersebut.

Tahap Kedua: Laki-laki Melamari Perempuan

Setelah pasangan dipilih, laki-laki akan mengunjungi keluarga perempuan untuk memperkenalkan diri sambil membawa seserahan yang disebut “moro-moro”. Moro-moro terdiri dari bahan makanan, uang, dan tembakau.

Tahap Ketiga: Pertunangan

Setelah memperoleh restu, pasangan akan dijodohkan secara simbolis dengan mempertukarkan kedua belah pihak sebuah gelang yang terbuat dari tali karet.

Tahap Keempat: Ijab Kabul

Pada tahap ini, pasangan akan bersepakat untuk menikah dengan melafalkan ijab qabul disaksikan oleh keluarga mereka. Setelah itu, digelar acara temu muka untuk keluarga pasangan dan menjelaskan aturan-aturan adat yang harus dipatuhi mereka setelah menikah.

Melalui tata cara di atas, pernikahan di suku Tolaki dianggap sebagai hal yang sangat sakral dan harus dilakukan dengan penuh kebersamaan dengan keluarga dan kerabat terdekat.

Budaya Suku Tolaki dalam Berkarya

Suku Tolaki merupakan masyarakat yang sangat menghargai hasil kerja keras. Mereka mengandalkan hasil bumi dan berkebun sebagai mata pencaharian utama mereka. Sistem kerja mereka tergolong masyarakat yang luwes, pekerjaan bisa dilakukan kapan saja tidak mesti harus jam tertentu.

Mereka bekerja sama dalam ungkarak untuk mencari makanan seperti tanaman umbi-umbian, tanaman padi atau menangkap ikan di sungai. Namun, mereka juga memiliki kerajinan tangan seperti menjahit, merajut, menjalin tikar, dan lain sebagainya.

Bahkan, di suku Tolaki terkenal juga dengan tarian mereka yang tradisional. Salah satu tarian mereka yang terkenal adalah tari “Oho Oho” yang sering di tampilkan saat acara adat istiadat.

FAQ Adat Istiadat Suku Tolaki

Berikut adalah beberapa pertanyaan umum terkait adat istiadat suku Tolaki:

1. Darimana asal muasal suku Tolaki?

Suku Tolaki merupakan suku yang mendiami wilayah Sulawesi Tenggara, seperti kabupaten Kolaka, Bombana, Konawe, dan Konawe Utara.

2. Bagaimana cara kerja upacara adat suku Tolaki?

Upacara adat suku Tolaki melibatkan seluruh keluarga dan biasanya memakai pakaian tradisional yang bernama Moko dan Mini

3. Siapa yang menjadi pemimpin suku Tolaki?

Orang yang berada di posisi adate terpilih melalui proses pemilihan langsung dari seluruh rakyat Tolaki.

4. Apa yang dimaksud “ungkarak” dan “sepongan” di suku Tolaki?

Ungkarak adalah perkumpulan untuk bekerja mencari makanan, baik di lahan pertanian atau perkebunan milik kelompok. Sedangkan sepongan adalah perkumpulan keluarga yang biasanya ditinggali oleh satu keluarga beserta keluarga lainnya yang masih satu garis keturunan.

5. Bagaimana sistem pembagian warisan di suku Tolaki?

Harta warisan di bagi berdasarkan tingkat pendidikan yang di capai anak tersebut. Semakin tinggi pendidikannya, maka semakin kecil porsi harta yang di terimanya. Hal ini bertujuan untuk memotivasi anak-anak agar selalu belajar dan meningkatkan kualitas pendidikan mereka.

6. Apakah adat istiadat suku Tolaki masih di praktikkan hingga sekarang?

Sistem adat Tolaki masih diterapkan hingga kini, meskipun pemikiran masyarakatnya sudah semakin modern. Namun, masih banyak yang berpegang pada sistem adat tersebut.

7. Bagaimana cara penyimpanan makanan di suku Tolaki?

Masyarakat suku Tolaki menyimpan makanan dengan cara diawetkan. Beberapa makanan diawetkan dengan cara diasap atau dijemur di bawah terik matahari. Meskipun penyimpanan makanannya sangat simpel, namun makanan tersebut tetap selalu terjaga kualitasnya.

8. Apa saja jenis makanan khas suku Tolaki?

Di Sulawesi Tenggara, masyarakat suku Tolaki dikenal dengan makanan yang cukup lezat. Beberapa jenis makanan khas dari suku Tolaki adalah bantal aso (sejenis bakpao), nasi yarsua, apang waja (sejenis dodol), dan banyak lagi.

9. Apakah anak laki-laki lebih diuntungkan dalam sistem pembagian warisan di suku Tolaki?

Ya, anak laki-laki dianggap lebih diuntungkan dalam sistem pembagian warisan di suku Tolaki, karena mendapatkan porsi yang lebih besar dibandingkan dengan anak perempuan.

10. Apa yang membedakan sepongan dan ungkarak?

Perbedaan antara sepongan dan ungkarak terletak pada lingkup kerja sama. Sepongan lebih bertujuan untuk dapat menjalin hubungan dan keakraban di antara keluarga yang masih satu garis keturunan sementara ungkarak terdiri dari sekelompok orang yang terdiri dari garis keturunan yang berbeda-beda

11. Apakah adat suku Tolaki masih dapat bertahan hingga masa datang?

Iklan