Apa itu Hiragana dalam Bahasa Jepang?


Hiragana Jepang

Jika kamu senang menonton anime atau membaca manga dengan bahasa asli Jepang, kamu pasti sudah tak asing lagi dengan huruf Hiragana. Hiragana adalah salah satu aksara Jepang yang digunakan dalam menulis kata-kata dalam bahasa Jepang secara tradisional. Banyak yang mengenal huruf Jepang dalam bentuk Kanji atau Katakana, tapi tenang saja, Hiragana tidak sekompleks itu, mudah dilafalkan dan tentunya mudah dipelajari.

Aksara Hiragana sendiri berasal dari bentuk-bentuk yang dipermudah dari aksara Kanji (aksara Hanzi bahasa China) yang diperkenalkan ke Jepang oleh para biksu Buddha dari China pada akhir abad ke-6 hingga awal abad ke-7. Huruf ini memiliki total 46 karakter ideografis yang digunakan sebagai ejaan bahasa Jepang.

Setiap karakter huruf Hiragana mewakili sebuah suku kata dalam bahasa Jepang. Ada 5 huruf vokal dalam bahasa Jepang (a, i, u, e, o) yang digabungkan dengan konsonan (ka, ki, ku, ke, ko dan seterusnya) untuk membentuk sebuah kata. Contohnya, kata “Sakura” di tulis dalam huruf Hiragana = さくら.

Bahkan jika kamu belum mengerti bahasa Jepang, kamu masih bisa membaca sederet huruf Hiragana. Untuk orang Indonesia, Hiragana juga terbilang mudah diingat, karena kita sudah terbiasa dengan penggunaan suku kata “a, i, u, e, o”.

Huruf Hiragana merupakan pondasi penting dalam belajar bahasa Jepang. Setelah kamu belajar Hiragana, kamu dapat memperluas dirimu ke dalam mengenal aksara Katakana dan Kanji. Jika kamu ingin belajar bahasa Jepang, pelajari Hiragana terlebih dahulu; hal ini akan membantumu memahami dasar-dasar ejaan kata dalam Bahasa Jepang dan juga memudahkanmu dalam berbicara dan menulis dalam Bahasa Jepang.

Dalam hal tata letak, huruf Hiragana seringkali diletakkan di samping kanan untuk Kanji ataupun huruf Katakana. Hal ini disebut Furigana, yang dapat memudahkan pembaca untuk mengenal dan memahami makna suatu kata yang baru mereka baca. Pantas saja jika Hiragana merupakan hal sangat penting dalam belajar bahasa Jepang.

Sekarang sudah tidak ada alasan lagi untuk tidak mempelajari Hiragana bukan? Dengan mempelajari Hiragana, kamu tidak hanya bisa menikmati anime dan manga dengan lebih maksimal, tapi juga memperluas wawasanmu dalam berbahasa asing. Selamat belajar!

Sejarah dan Asal-Usul Hiragana di Jepang


Ongaku Hiragana

Hiragana adalah salah satu aksara dalam bahasa Jepang yang terdiri dari 46 karakter. Karakter-karakter hiragana ini digunakan untuk menulis kata-kata dalam bahasa Jepang yang tidak dapat ditulis menggunakan karakter kanji. Sebagai contoh, kata “ongaku” atau musik dalam bahasa Jepang, tidak memiliki karakter kanji yang spesifik. Oleh karena itu, kata ini ditulis menggunakan karakter-karakter hiragana yang cocok, yaitu “おんがく”.

Asal-usul hiragana ini bisa ditelusuri dari sejarah Jepang kuno, zaman Kofun (sekitar abad ke-4 hingga ke-7). Pada masa itu, bahasa Jepang merupakan bahasa lisan yang tidak memiliki tulisan atau aksara. Namun, seiring perkembangannya, masyarakat Jepang merasakan kebutuhan untuk memiliki sistem tulisan.

Ketika itu, budaya Jepang sangat dipengaruhi oleh Tiongkok, termasuk dalam hal tulisan. Maka, masyarakat Jepang pada masa itu cenderung menggunakan karakter Tionghoa atau kanji dalam tulisannya. Meskipun demikian, orang tua pada zaman itu juga mempelajari sebuah sistem tulisan lain yang dikenal dengan sebutan “man’yogana”. Sistem tulisan ini terdiri dari beberapa karakter kanji yang mewakili suku kata bahasa Jepang.

Kemudian, pada abad ke-8, Jepang di bawah pemerintahan Kaisar Kanmu mengalami reformasi besar-besaran, termasuk dalam hal sistem tulisan. Kaisar Kanmu memberikan perintah untuk menciptakan aksara baru yang lebih mudah dipelajari dan lebih sesuai dengan bahasa Jepang. Dari sinilah, lahirlah karakter-karakter hiragana yang kita kenal saat ini.

Hiragana awalnya digunakan oleh para wanita sebagai alat komunikasi di dalam istana. Pada akhirnya, sistem tulisan ini menjadi populer di kalangan masyarakat umum, terutama di kalangan perempuan. Hal ini terjadi karena hiragana dianggap lebih mudah dipelajari daripada kanji. Oleh karena itu, hiragana juga menjadi salah satu faktor penting dalam memperluas akses masyarakat Jepang terhadap dunia tulis-menulis pada masa itu.

Hiragana saat ini dianggap sebagai aksara yang sangat penting dalam bahasa Jepang. Selain sebagai aksara kedua setelah kanji, hiragana juga digunakan sebagai berbagai tujuan, mulai dari menulis surat formal hingga mengirim pesan singkat di media sosial. Penggunaan hiragana juga menjadi kunci bagi kemajuan teknologi dan media sosial di Jepang yang semakin meluas di masa sekarang.

Kini, hiragana tidak hanya populer di dalam negeri, namun juga menyebar ke berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Masyarakat Indonesia pun dapat mempelajari dan memanfaatkan hiragana dalam kehidupan sehari-hari, seperti dalam memahami lagu-lagu Jepang atau mengeja kata-kata dalam bahasa Jepang. Oleh karena itu, pengenalan dan pemahaman tentang sejarah dan asal-usul hiragana sangat penting bagi mereka yang ingin mempelajari bahasa Jepang lebih lanjut.

Cara Membaca dan Menulis Hiragana dengan Benar


Belajar bahasa Jepang memang tak mudah, namun jika kita sudah memahami hiragana, membaca dan menulis menjadi lebih mudah dan mudah diingat. Hiragana adalah huruf kana dalam bahasa Jepang. Ada 46 huruf yang membedakan fonem dalam bahasa Jepang yang mana terdiri dari 5 vokal dan 41 konsonan.

Agar bisa membaca dan menulis hiragana dengan benar, kita perlu mengikuti aturan dasar penulisan hiragana. Adapun cara membaca dan menulis hiragana adalah sebagai berikut:

1. Belajar Vokal Hiragana Dasar

Vokal adalah elemen penting dalam bahasa Jepang. Gunakan huruf hiragana sebagai dasar untuk mengingat pengucapan dari lima vokal dalam bahasa Jepang. Vokal ini terdiri dari:

・A (あ)
・I (い)
・U (う)
・E (え)
・O (お)

Vokal dasar diucapkan dengan suara pendek, kecuali vokal “u”, dengan suara panjang. Contohnya, dalam kata-kata seperti “isu” (kursi) atau “ene” (energi), suara “u” diucapkan dengan suara panjang.

2. Belajar Konsonan Hiragana Dasar

Selain vokal, belajarlah dari huruf hiragana untuk konsonan sehari-hari. Konsonan dasar terdiri dari:

・Ka (か)
・Ki (き)
・Ku (く)
・Ke (け)
・Ko (こ)
・Sa (さ)
・Shi (し)
・Su (す)
・Se (せ)
・So (そ)
・Ta (た)
・Chi (ち)
・Ts (つ)
・Te (て)
・To (と)
・Na (な)
・Ni (に)
・Nu (ぬ)
・Ne (ね)
・No (の)
・Ha (は)
・Hi (ひ)
・Fu (ふ)
・He (へ)
・Ho (ほ)
・Ma (ま)
・Mi (み)
・Mu (む)
・Me (め)
・Mo (も)
・Ya (や)
・Yu (ゆ)
・Yo (よ)
・Ra (ら)
・Ri (り)
・Ru (る)
・Re (れ)
・Ro (ろ)
・Wa (わ)
・Wo (を)
・N (ん)

3. Belajar Cara Menulis Hiragana

Setelah mempelajari dasar-dasar hiragana, belajarlah cara menulisnya. Berikut tips menulis hiragana secara benar:

1. Pelajari urutan goresan huruf hiragana. Setiap huruf hiragana memiliki urutan tiga atau empat goresan. Pahami garis dasar, kurva, dan arah goresan dari setiap huruf.

2. Latih tangan Anda dengan menulis huruf hiragana di atas kertas. Gunakan buku catatan kecil untuk melacak kemajuan Anda. Tulislah huruf hiragana dengan benar dan indah agar nantinya bisa membaca dengan mudah saat membacanya.

3. Latihanlah membaca hiragana secara teratur. Bacalah teks jepang terutama yang menggunakan huruf hiragana secara rutin.

Mungkin terasa sulit pada awalnya, namun jika kita mengikuti aturan penulisan dan membaca huruf hiragana secara benar dan teratur, maka akan membawa kemudahan dalam membaca dan menulis bahasa jepang.

Iklan