Tradisi Tahun Baru di Jepang


Tahun Baru di Jepang

Salah satu momen spesial di Jepang adalah perayaan Tahun Baru atau ichigatsu. Di negara ini, Tahun Baru menjadi momen penting yang diisi dengan berbagai tradisi menarik yang berkaitan dengan budaya dan kepercayaan masyarakat Jepang. Pentingnya perayaan Tahun Baru sempat terdengar ngeri karena melonjaknya kasus virus corona di beberapa wilayah di Jepang, salah satunya adalah Tokyo, sehingga mereka khawatir akan adanya penyebaran virus COVID -19 yang kian meningkat apabila banyak orang melakukan perayaan tiba-tiba. Akan tetapi, seiring dengan berjalannya waktu, mereka berusaha untuk mengadakan acara dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Tradisi Tahun Baru yang pertama adalah tahun baru bersama keluarga atau dikenal dengan Osechi ryori. Dimana keluarga yang terpisah jauh di hari biasa, bisa bertemu bersama dalam momen ini. Biasanya, keluarga akan makan bersama menyantap hidangan Osechi ryori yang terdiri dari berbagai macam masakan tradisional Jepang seperti kuromame (kacang polong hitam), kamaboko (fish cake), dan masih banyak lagi makanan yang enak yang sangat cocok sekali dinikmati bersama dengan keluarga di hari tahun baru.

Tradisi Tahun Baru yang kedua adalah perayaan Shōgatsu Tanjōbi, di mana keluarga meletakkan koin berharga dan permen di bawah bantal anak-anak mereka ketika mereka tidur. Tujuannya adalah untuk memberikan keberuntungan dan kebahagiaan kepada anak-anak mereka di hari pertama Tahun Baru.

Tradisi Tahun Baru yang ketiga adalah hatsumode, yaitu kunjungan ke kuil atau kuil shinto terdekat untuk berdoa pada hari pertama Tahun Baru. Banyak orang Jepang memakai kimono tradisional saat pergi ke kuil, dan mereka biasanya mengikuti prosedur yang sama saat berdoa dan merayakan di kuil tersebut.

Tradisi Tahun Baru yang keempat adalah tontonan kembang api atau Hanabi, acara rutin yang banyak sekali orang Jepang tunggu-tunggu setiap tahunnya. Pemandangan kembang api sangat cantik di malam tahun baru. Ratusan kembang api ditembakkan ke langit di sekitar pusat kota untuk merayakan pergantian tahun dan melukiskan harapan-harapan baru yang diharapkan terjadi di tahun yang akan datang.

Tradisi Tahun Baru berikutnya adalah Halaman Baru Nen, yang artinya menerima Halaman Baru tahun ini. Orang Jepang sering membeli kalender baru, buku harian dan buku memo untuk memulai tahun yang baru. Setiap kali menjalankan Halaman Baru Nen, orang Jepang meluangkan waktu untuk merefleksikan tahun sebelumnya dan menetapkan tujuan dan harapan baru untuk tahun yang akan datang.

Tradisi Tahun Baru di Jepang bukan hanya serangkaian ritual dan upacara, melainkan juga momen besar bagi masyarakat Jepang untuk menghargai kebersamaan, kekeluargaan, dan hubungan yang baik. Meski tradisi Tahun Baru di Jepang mengalami perubahan dari tahun ke tahun, namun nilai-nilai persahabatan dan keluarga selalu dijaga dengan baik.

Oseibo: Penuh Makna di Awal Tahun


Oseibo

Indonesia dan Jepang memiliki hubungan yang dekat dan erat. Kedua negara ini memiliki budaya yang sama-sama kaya dan unik yang kerap diadopsi oleh masing-masing pihak. Salah satu budaya yang diadopsi oleh masyarakat Indonesia dari Jepang adalah tradisi Oseibo di awal tahun.

Oseibo adalah tradisi memberi hadiah atau kado di awal tahun, biasanya diberikan oleh majikan kepada karyawannya ataupun sebaliknya. Di Indonesia, tradisi Oseibo sudah menjadi kebiasaan di kalangan pekerja atau karyawan di beberapa perusahaan. Pada Oseibo, banyak perusahaan memberikan hadiah seperti makanan, minuman, dan souvenir berupa bingkisan atau paket.

Kado Oseibo

Tradisi ini memiliki makna yang sangat penting bagi masyarakat Jepang dan juga masyarakat Indonesia. Oseibo menjadi simbol penghargaan dan terima kasih kepada orang-orang terdekat, baik itu kolega, sahabat, keluarga, atau bahkan relasi bisnis. Oseibo juga menjadi ajang untuk mempererat hubungan dengan orang-orang terdekat.

Di Jepang, Oseibo dikirimkan pada bulan Desember, sementara di Indonesia, Oseibo dikirimkan pada bulan Januari. Tradisi Oseibo juga memiliki beragam jenis kado yang disesuaikan dengan preferensi atau selera penerima.

Banyak perusahaan di Indonesia yang memberikan Oseibo berupa makanan atau minuman, seperti ham, keju, bir, dan wine. Selain itu, ada juga yang memberikan Oseibo dalam bentuk voucher belanja, voucher hotel, dan tiket wisata. Beberapa keluarga juga memberikan Oseibo dalam bentuk uang tunai, barang antik, atau perhiasan.

Untuk menciptakan koneksi emosional yang lebih kuat, banyak perusahaan atau individu yang mengemas kado Oseibo dengan desain khusus dan elegan. Pengemasan kado yang indah dan elegan dapat menampilkan kemewahan dan keindahan tradisi Oseibo.

Kado Oseibo

Oseibo menjadi cara terbaik untuk menunjukkan kepedulian, penghargaan, dan nilai-nilai positif lainnya pada orang-orang terdekat. Tradisi Oseibo telah menjadi bagian dari budaya Indonesia yang melibatkan begitu banyak orang dari berbagai kalangan dan latar belakang. Ini adalah waktu yang tepat untuk merayakan, bersikap ramah, dan menghargai hubungan yang sudah terjalin.

Selain itu, tradisi ini juga dapat membantu meningkatkan daya beli sekaligus menggerakkan perekonomian. Hal ini terlihat dari semakin banyaknya usaha dan industri yang terkait dengan tradisi Oseibo, seperti toko kado, pengemasan kado, industri makanan dan minuman, serta banyak lagi.

Jadi, di Indonesia, tradisi Oseibo bukanlah tradisi asing lagi. Oseibo telah menjadi bagian dari budaya Indonesia dan telah melebur dengan nilai-nilai luar biasa yang dimilikinya. Sebagai negara yang terbuka dengan berbagai budaya, Indonesia dapat mengekspresikan nilai-nilai luar biasa dari tradisi Oseibo untuk memperkokoh hubungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Shogatsu: Perayaan Tahun Baru Ala Jepang


Shogatsu: Perayaan Tahun Baru Ala Jepang

Shogatsu adalah istilah dalam bahasa Jepang yang merujuk pada perayaan Tahun Baru dalam tradisi Jepang. Walaupun perbedaan agama dan budaya yang dimiliki antara Jepang dan Indonesia, perayaan ini cukup dikenal di Indonesia dan banyak orang Indonesia yang tertarik untuk mengetahui lebih dalam tentang Shogatsu.

Selama perayaan Shogatsu, keluarga Jepang berkumpul untuk bersama-sama merayakan pergantian tahun. Mereka menyambut Tahun Baru dengan menyalakan kembang api, menikmati makanan spesial, dan berdoa di kuil atau di rumah masing-masing.

Ada beberapa persiapan yang biasa dilakukan oleh keluarga Jepang menjelang Shogatsu. Salah satunya adalah osoji atau pembersihan rumah. Pada hari terakhir tahun, mereka membersihkan rumah secara menyeluruh untuk menyambut Tahun Baru dengan kebersihan dan kesucian.

Selain itu, keluarga Jepang juga membuat kadomatsu atau dekorasi yang terbuat dari kayu pinus dan bambu. Kadomatsu biasanya diletakkan di pintu depan rumah sebagai tanda menyambut tamu. Ada juga yang membuat shimenawa, tali yang terbuat dari jerami atau serat shinto, yang digunakan untuk membatasi ruangan yang dianggap suci.

Makanan juga menjadi bagian yang tak terpisahkan dari perayaan Shogatsu. Makanan spesial yang disajikan berbeda-beda di setiap wilayah Jepang, namun ada beberapa makanan yang menjadi favorit selama perayaan Tahun Baru. Makanan tersebut antara lain:

  1. Osechi-ryori: Makanan tradisional yang disajikan dalam kotak berbagai ukuran yang terdiri dari berbagai macam makanan seperti ikan, daging, sayuran, dan kue-kue. Setiap makanan memiliki makna simbolik yang berbeda. Misalnya, kastanye direbus melambangkan kesuksesan finansial, dan kacang hitam menandakan umur panjang.
  2. Toshikoshi soba: Mie soba yang dimakan pada malam Tahun Baru. Mie soba melambangkan keberuntungan dan keselamatan dan biasa disajikan secara sederhana dengan kaldu dan potongan daun bawang. Makanan ini juga mengandung simbolisme pergantian tahun karena mie soba panjang melambangkan harapan untuk hidup lama.
  3. Ozoni: Sup atau kuah yang biasanya berisi mochi, daging, atau sayuran. Setiap keluarga memiliki resep rahasia untuk membuat ozoni mereka yang khas. Mie Ozoni lebih populer di wilayah timur Jepang, sedangkan ozoni dengan mochi panggang lebih banyak ditemukan di wilayah barat.

Selain makanan, perayaan Shogatsu juga melibatkan aktivitas yang berefek positif pada kesehatan fisik dan mental. Beberapa di antaranya adalah:

  1. Hatsuhinode (terserah bentuk huruf yang diberi keterangan): Kegiatan naik gunung pada dini hari untuk menyaksikan Matahari Terbit pertama di Tahun Baru. Kegiatan ini dianggap sebagai bentuk perenungan dan permohonan untuk memulai tahun dengan pikiran yang jernih dan positif.
  2. Suiji-kiri: Mandi bersama anggota keluarga di malam Tahun Baru. Mandi ini dianggap sebagai simbol pembersihan untuk memulai Tahun Baru dengan pikiran yang bersih dan bersih hati.
  3. Kami-shibai: Cerita rakyat Jepang yang dibacakan oleh orang tua untuk anak-anak. Cerita tersebut mengajarkan nilai-nilai budaya dan moral yang penting bagi keluarga.

Perayaan Shogatsu adalah momen yang sangat istimewa bagi masyarakat Jepang. Dalam momen ini, mereka membentuk kembali hubungan keluarga yang sudah terputus selama satu tahun dengan saling memaafkan dan memberi maaf. Selain itu, momen perayaan ini juga mengingatkan masyarakat Jepang untuk selalu menghargai tradisi dan budaya mereka yang memang kaya dan bermanfaat.

Makanan Khas Januari di Jepang


Makanan Khas Januari di Jepang

Januari adalah bulan yang sangat populer bagi warga Jepang karena di bulan ini mereka merayakan Tahun Baru. Selain itu, Januari juga menjadi bulan di mana masyarakat Jepang mulai mengonsumsi makanan-makanan khas yang hanya tersedia saat musim dingin tiba. Berikut adalah beberapa makanan khas Januari di Jepang yang patut anda coba:

1. Osechi


Osechi

Osechi adalah makanan khas yang hanya tersedia di bulan Januari dan biasanya dimakan saat Tahun Baru. Osechi sendiri merupakan rangkaian makanan tradisional yang disajikan di dalam kotak berlapis-lapis seperti Bentō. Setiap jenis makanan di dalam kotak memiliki makna tersendiri yang bisa berupa keberuntungan, kesehatan, dan kesuksesan. Beberapa jenis makanan yang biasanya ada di dalam osechi adalah tazukuri (ikan teri), kamaboko (cake ikan), kuromame (kacang hitam), dan kohaku-namasu (acar mentimun dan wortel).

2. Ozōni


Ozōni

Ozōni merupakan sup yang terbuat dari kaldu dashi dibumbui dengan shoyu atau miso, dan di dalamnya terdapat mochi (kue dari ketan yang dikukus) dan bahan-bahan lain seperti sayuran, daging, atau ikan. Setiap daerah di Jepang memiliki resep ozōni yang khas dan tergantung dengan bahan lokal yang tersedia. Ozōni biasanya dimakan pada saat Tahun Baru sebagai bagian dari makanan tradisional.

3. Fugu


Fugu

Fugu adalah ikan yang juga biasa disebut ikan buntal, namun tidak bisa sembarang dimakan karena mengandung racun yang sangat mematikan apabila tidak dimasak dengan benar. Oleh karena itu, masyarakat Jepang tidak sembarang memasak Fugu dan hanya bisa dimakan pada saat musim dingin. Fugu biasanya dimasak dengan cara diiris tipis-tipis dan disajikan dengan saus yang khas seperti ponzu atau tare.

4. Kagami mochi


Kagami mochi

Kagami mochi adalah kue tradisional Jepang yang disajikan di saat Tahun Baru. Kagami mochi terbuat dari ketan yang dipadatkan kemudian dibentuk bulat dan akan diiris-iris tipis saat akan disajikan. Kagami mochi biasanya disajikan dengan jeruk dan daun persik sebagai perlambang kebahagiaan di Tahun Baru. Kaoso kagami mochi juga dijamei sebagai simbol suapaya bisa mempertahankan kebahagiaan keluarga secara berkelanjutan.

5. Kuri kinton


Kuri kinton

Kuri kinton adalah hidangan yang terbuat dari kacang kedelai dan kacang putih yang dicampur dengan manisan dari kacang chestnut. Hidangan ini sangat populer di Jepang saat musim dingin karena mengandung karbohidrat tinggi dan rasa manis yang nikmat. Kuri kinton biasa disajikan dengan osechi saat momen Tahun Baru.

Itulah beberapa makanan khas Januari di Jepang yang patut anda coba. Saat musim dingin tiba, masyarakat Jepang sangat menikmati makanan-makanan yang hanya tersedia pada saat itu. Maka, ketika ke Jepang, jangan lupa mencicipi keunikan makanan khas di bulan Januari tersebut.

Hanetsuki: Olahraga Tahun Baru Ala Jepang


Hanetsuki

Ichigatsu atau bulan Januari merupakan momentum untuk memulai sesuatu yang baru dan mengabdi secara maksimal. Di Jepang, bulan Januari menjadi waktu yang sangat istimewa bagi penduduknya. Rasa syukur dan doa untuk tahun yang baru dipadukan dengan berbagai macam tradisi, termasuk olahraga yang bernama Hanetsuki.

Hanetsuki game

Hanetsuki merupakan olahraga tahun baru ala Jepang yang dilakukan oleh anak-anak pada saat bulan Januari tiba. Olahraga ini dimainkan dengan menggunakan raket kayu berbentuk oval dan bola bulu jenis shuttlecock. Caranya adalah pemain harus memukul bola tersebut berkali-kali tanpa boleh jatuh ke tanah. Olahraga ini sangat populer di kalangan anak-anak perempuan.

Untuk memainkan Hanetsuki, dibutuhkan minimal 2 sampai dengan maksimum 3 orang pemain. Pemain harus memiliki ketangkasan dan kecepatan dalam memukul bola bulu tersebut agar tidak jatuh ke tanah. Dalam memainkan Hanetsuki, pemain juga harus bermain di lapangan yang dibatasi dari segala penjuru.

Hanetsuki Indonesia

Di Indonesia, Hanetsuki belum begitu populer. Aktivitas ini cenderung hanya sebagai olahraga yang dikenal di kalangan penggemar anime dan manga saja. Namun, dengan semangat dan semangat kebersamaan, Hanetsuki di Indonesia dapat menjadi kegiatan menarik dengan dilakukan bersama-sama.

Saat memainkannya, Hanetsuki sangat membutuhkan banyak ruangan dan tidak boleh dimainkan di ruangan sempit karena ada kemungkinan bola terjatuh dan merusak barang-barang lainnya. Karenanya, olahraga ini lebih cocok dimainkan di luar ruangan, seperti halaman depan rumah, halaman sekolah, atau pada lapangan olahraga.

Tidak hanya menyenangkan bagi anak-anak perempuan di Jepang, Hanetsuki juga bisa menjadi kegiatan menyenangkan bersama teman-teman dan keluarga di Indonesia. Jangan ragu untuk mencoba Hanetsuki di bulan Januari dan rasakan pengalaman baru dalam mengadakan olahraga tahun baru ala Jepang!

Iklan