Rumah Adat Seluruh Indonesia 34 Provinsi

Pembukaan

Halo Pembaca rinidesu.com, kali ini kita akan membahas mengenai Rumah Adat Seluruh Indonesia 34 Provinsi. Rumah adat sendiri merupakan rumah yang dibangun dengan material atau alat yang ada di sekitar lingkungan rumah tersebut, sehingga cocok dengan kondisi alam dan kebudayaan setempat. Adapun keunikan dan kekayaan budaya yang terkandung dalam sebuah rumah adat, menjadikannya menarik untuk dieksplorasi dan dipelajari.

Indonesia sendiri merupakan negara dengan keanekaragaman budaya yang sangat kaya. Setiap daerahnya memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri termasuk pada rumah adat yang dimiliki. Lalu bagaimana keunikan dan kekurangan dari rumah adat seluruh Indonesia 34 provinsi ini? Mari kita simak uraiannya di bawah ini.

Kelebihan Rumah Adat

1.

Memiliki Desain yang Cantik dan Unik >

Rumah adat dari setiap daerah memiliki desain yang cantik dan unik sesuai dengan karakteristik budaya setempat. Seperti rumah adat Toraja yang dikenal dengan ukiran dan ornamen khas yang menggambarkan gambar alam dan kehidupan sehari-hari.

2.

Mempererat Hubungan Keluarga dan Kompak dalam Kebersamaan >

Rumah adat merupakan bangunan besar yang selalu dimanfaatkan untuk mengumpulkan seluruh keluarga dalam berbagai kegiatan dan perkumpulan. Hal ini membuat orang-orang lebih dekat dan erat karena sering melakukan kegiatan dalam satu tempat.

3.

Meningkatkan Keterampilan Bangunan Orang-Orang dan Perkembangan Industri Budaya >

Rumah adat adalah sebuah bangunan yang dibangun dengan alat yang sederhana. Oleh karenanya, dengan membangun sebuah rumah adat, orang-orang dapat meningkatkan keterampilan mereka dalam membangun rumah secara manual serta dapat meningkatkan industri budaya setempat.

4.

Menciptakan Lingkungan yang Lebih Sejuk dan Sehat >

Rumah adat dilengkapi dengan sistem pengaturan udara alami yang baik. Sehingga, meski udara luar yang sangat panas, lingkungan di dalam rumah adat tetap terasa sejuk dan sehat untuk dihuni.

5.

Melestarikan Budaya dan Meningkatkan Pariwisata >

Indonesia memiliki banyak rumah adat yang merupakan kekayaan budaya dan warisan nenek moyang. Meskipun tidak terdapat perhatian dari pemerintah mengenai kelestarian rumah adat, masih banyak yang menaruh minat dan mendukung untuk melestarikan budaya tersebut, terutama dari sektor pariwisata.

6.

Bertahan pada Gempa >

Bangunan rumah adat memiliki desain dan konstruksi yang kuat sehingga dapat bertahan pada gempa dengan kekuatan yang sedang. Bentuknya yang beralih menjadikannya mampu menopang beban beban tanah di atasnya.

7.

Menghemat Biaya Pembangunan >

Rumah adat memiliki bahan bangunan yang sederhana, dan alami, sehingga secara ekonomis dapat menghemat biaya pembangunan.

Kekurangan Rumah Adat

1.

Kurangnya Perhatian Dari Pemerintah >

Kurangnya perhatian dari pemerintah dalam melestarikan dan mengembangkan rumah adat di Indonesia menjadi kendala utama dalam melestarikan budaya tersebut. Yang biasanya hanya terjadi pada acara-acara tertentu saja dan tidak secara rutin.

2.

Kurang Praktis Untuk Dipakai Secara Modern >

Walaupun memiliki nilai estetika yang tinggi, rumah adat kurang praktis digunakan untuk hunian modern yang lebih minimalis. Ketika ruang dan bahan bangunan menjadi terbatas, rumah adat yang besar dan terbuka mungkin kurang efektif untuk hunian modern.

3.

Susah Menyesuaikan Dengan Iklim Tropis >

Rumah adat yang rancangannya mengutamakan sirkulasi udara alami membuatnya kurang ideal digunakan di daerah tropis sebagai sarana penampungan udara. Dalam beberapa daerah seperti Sulawesi dan Nusa Tenggara, bentuk rumah adat ditutup oleh sirap bambu buluh agar dapat beradaptasi dengan cuaca tropis

4.

Biaya Perawatan Yang Tinggi >

Karena rumah adat biasanya menggunakan bahan bangunan alami, seperti kayu dan bambu yang mudah terserang serangga dan korosi, maka diperlukan perawatan yang lebih intensif dan biaya perawatan yang lebih tinggi.

5.

Kemungkinan Terjadi Kebakaran >

Rumah adat biasanya masih menggunakan sistem pencahayaan yang tradisional, seperti lilin atau lampu minyak yang ledakannya dapat menyebabkan kebakaran.

6.

Susah dihuni Oleh Orang Tua >

Karena sistem tangga dan pintu yang rumit dengan tanah kepala jarum, rumah adat menjadi tidak cocok untuk ditinggali oleh orang yang berusia lanjut karena dinilai kurang aman dan nyaman.

7.

Menyebabkan Penurunan Perkembangan Bangunan Modern >

Salah satu permasalahan utama dalam melestarikan rumah adat di Indonesia adalah karena kurangnya minat dan dukungan dari masyarakat terhadap perkembangan bangunan modern. Hal ini menyebabkan perkembangan bangunan modern terhambat.

Tabel: Rumah Adat Seluruh Indonesia 34 Provinsi

Provinsi Rumah Adat Karakteristik
Aceh Rumoh Aceh Bangunan dengan bentuk minimalisme yang cenderung memanjang, dengan atap melengkung dan dapat membendung paparan sinar matahari.
Bali Wantilan Bangunan berfungsi sebagai tempat berkumpul pengendara, komplek pura, dan bahkan sebagai tempat rapat terbatas.
Bangka Belitung Limas Bangka Bangunan berbentuk segitiga dengan atap menyerupai kubah dengan puncak yang menonjol dan dikenal bebas dari ikatan rangka kayu.
Banten Rumah Legen Bangunan dengan dinding yang terbuat dari anyaman bambu dan lulut yang saya untuk pemanas udara dingin, pada dinding luarnya dilengkapi dengan telapak yang dikayakan dengan hiasan ukir.
Bengkulu Rumah Panggung Bengkulu Bangunan dengan dinding dan lantai kayu dengan atap jangkar yang cukup menjulang tinggi, memanfaatkan cahaya dan udara sekitar yang cukup untuk menyejukkan ruangan.
Gorontalo Rumah Adat Bongko Bangunan bersusun 2 atau 3 tingkat yang digunakan sebagai penginapan.
Jakarta Rumah Betawi Bangunan dengan dinding bata dan kayu, dengan pintu yang selalu terbuka dan terdiri dari dua bagian, serta penggunaan jendela kayu mempunyai tujuan untuk pengawetan estetika.
Jambi Rumah Gajah Meneng Bangunan dengan rancangan unik yang terbuat dari kayu ulin berkualitas tinggi dan batang bambu tebal, mampu menopang beban tanah di atasnya.
Jawa Barat Rumah Sunda Bangunan dengan kayu sebagai bahan utama, dengan atap menjulang melingkup dan bentuk limas.
Jawa Tengah Rumah Joglo Bangunan dengan konstruksi berbentuk kontur simetris dan suku yang terdiri dari tiga menara, dengan atap melingkar khas.
Jawa Timur Rumah Tongkonan Bangunan dengan struktur kayu dan atap jerami menjulang serta dindingnya berlapiskan papan, dilengkapi dengan tradisi Ornamen Ukir.
Kalimantan Barat Rumah Panjang Betang Bangunan dengan struktur kayu yang dilakukan secara budidaya dengan teknik penanaman supaya bangunan kokoh
Kalimantan Selatan Rumah Lanting Bangunan dengan dinding dan lantai kayu, atap rumbia dan kondisi tanah yang cenderung berlumpur
Kaliimantan Tengah Rumah Deras Bangunan dengan atap dari ijuk penumupang dan digunakan khusus untuk masyarakat kapal yang biasa hidup di daerah sungai kapuas
Kalimantan Timur Rumah Gajah Suli Bangunan kayu dengan atap ijuk atau rumbia yang menjulang hingga 18 meter
Kepulauan Riau Rumah Tinggi Bangunan dengan dinding berupa anyaman bambu dan ruangan di dalamnya memiliki ukuran yang cukup besar, bertujuan agar dapat dijadikan tempat berkumpul masyarakat yang cukup luas sehingga penghawaannya lebih alami dan baik.
Lampung Rumah Tradisional Lampung Bangunan dengan bahan kayu dan ditutup dengan atap iris yang ramping namun cukup tahan pada cuaca.
Maluku Rumah Halmahera Bangunan dengan bahan batu dan kayu, terbuat dari bahan primitive speleotide yang didapat dari alam dalam bentuk manik-manik
Maluku Utara Rumah Adat Masyarakat Ternate dan Tidore Bangunan dengan dinding berukuran 10×10 meter yang didominasi dengan warna hitam dan putih, dilengkapi dengan pilihan kretifitas kain.
Nusa Tenggara Barat Rumah Desa Lombok Bangunan dengan bentuk tradisional dan knstruksi rumah panggung, serta diapit oleh dinding tembok atau papan.
Nusa Tenggara Timur Rumah Gendang Bangunan dengan berbagai bentuk piramida, hingga melengkung. Terbuat dari bahan kayu dan ditutup dengan atap jerami yang digunakan sebagai tempat tinggal atau penyimpanan barang
Papua Intanew Bangunan dengan atap yang melengkung dan bertujuan untuk menciptakan interior dapur yang cukup luas.
Riau Rumah Balai Bangunan dengan bahan kayu berkualitas tinggi, bertujuan untuk mengatasi permasalahan pengelolaan sampah dan lingkungan.
Sulawesi Barat Bete dan Bungi Bangunan dengan struktur kayu dan atap jerami yang menciptakan kebersihan dan estetika rumah adat.
Sulawesi Selatan Rumah Panggung Bugis Makassar Bangunan dengan keunikan dalam bentuk struktur panggung yang terbuat dari kayu.
Sulawesi Tengah Rumah Toraja Bangunan dengan berbagai ornamen ukiran alam dan kehidupan sehari-hari pada dinding, lantai, gelagar, dan atap rumahnya.

Iklan