Pengantar Pembaca rinidesu.com

Halo, Pembaca rinidesu.com! Berbicara tentang Lombok tidak akan pernah hilang dari bahasan yang menyangkut keindahan alamnya. Namun, saat ini ada satu desa adat yang menjadi perhatian menarik, yaitu Desa Adat Sade. Desa yang terletak di Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, ini benar-benar memberikan pengalaman yang berbeda bagi para wisatawan. Desa ini terkenal dengan tradisi dan kearifan lokalnya yang sangat kuat. Desa ini telah berhasil mempertahankan kebudayaan dan tradisi mereka, bahkan di tengah era modern sekalipun. Mari kita telaah lebih lanjut mengenai keunikan dari Desa Adat Sade di Lombok dalam artikel jurnal ini.

Kelebihan dan Kekurangan Desa Adat Sade di Lombok

👍 Kelebihan:

1. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, tradisi dan kearifan lokal pada Desa Adat Sade di Lombok sangat terjaga hingga saat ini. Hal ini dapat dilihat dari adat-istiadat, upacara adat, maupun keterampilan kerajinan tangan masyarakat.

2. Kepedulian terhadap lingkungan sangat kental di desa adat ini. Contohnya, masyarakat telah membiasakan diri untuk menjaga keasrian lingkungan dan budaya lokal dengan cara memanfaatkan bahan-bahan alami dan menggunakan teknologi ramah lingkungan.

3. Fasilitas wisata yang tersedia cukup lengkap dan memadai untuk para wisatawan. Mulai dari rumah adat, pusat kerajinan tangan, sampai area parkir kendaraan.

👎 Kekurangan:

1. Keterbatasan pengembangan infrastruktur. Jalan menuju Desa Adat Sade pada beberapa wilayah masih berupa jalan setapak, sehingga cukup sulit untuk menjangkau tempat ini dengan kendaraan umum.

2. Ketergantungan pada sektor wisata. Wisatawan menjadi penggerak ekonomi utama desa adat ini, sehingga ketika wisatawan jarang datang, keuntungan dari sektor ini pun akan langsung terdampak.

3. Kurangnya regulasi dan peraturan untuk mengatur arus wisatawan, sehingga beberapa wilayah terkadang bisa terjadi kerumunan.

Sejarah dan Perkembangan Desa Adat Sade di Lombok

Desa Adat Sade telah ada sejak era pra-sejarah dan diwariskan oleh leluhur mereka. Desa Adat Sade sendiri terdiri dari 5 kampung, yaitu: Naha, Raratengah, Raratemu, Kuta, dan Ende. Setiap kampung terdiri dari beberapa keluarga besar dengan kepala keluarga sebagai pemimpin dalam setiap kampungnya.

Dalam perkembangannya, Desa Adat Sade mempertahankan kearifan lokal dan kultur leluhur yang masih dijalankan oleh masyarakatnya hingga saat ini. Mereka mempertahankan adat taliwang, bahwa begitu lahir sudah memiliki motorik untuk merajut kain dalam arti filosofis dari adat ini adalah sebagai representasi kesatuan dalam perbedaan.

Simbolisme dalam Bangunan Rumah-Adat Desa Sade

Rumah adat Desa Adat Sade memiliki semacam simbolisme dalam konstruksinya. Bagian bawah rumah pertemuan dipakai sebagai lumbung padi, sementara fungsi rumah sendiri di atasnya adalah sebagai tempat tinggal. Selain itu, rumah adat ini juga dilengkapi dengan pemanfaatan tepat waktu dalam penanaman padi, dan disusun dalam bentuk pyramidal serta bentuk ekor ikan di atap bagian depan dan belakang.

Di samping itu, rumah adat Desa Adat Sade juga memperlihatkan desain yang sangat bernilai filosofis, yaitu penataan dalam bentuk segi lima yang mewakili lima unsur pokok bagi manusia, yaitu tanah, air, api, angin, dan ruang atau ether. Penataan ini disusun dalam sembilan tingkatan, masing-masing melambangkan devosi, ketulusan jiwa, syukur, kreativitas, akal budi, kasih sayang, kekuasaan, keberanian, dan ketenteraman.

Kearifan Orang Sade dalam Menghasilkan Tenun Ikat

Salah satu kearifan lokal di Desa Adat Sade yang patut diapresiasi adalah keterampilan dalam pembuatan tenun ikat. Orang Sade telah mempertahankan tradisi merajut kain dengan teknik tenun ikat secara turun-temurun, mulai dari memilih serat kapas, menenun, dan dagangannya.

Sebagai tanda keseriusan dalam pelestarian budaya dan kerajinan tenun ikat, pemerintah telah memperkenalkan Desa Adat Sade sebagai salah satu objek wisata inovatif dan ekoturisme. Banyak wisatawan belajar dari orang Sade, bahkan mereka bisa membeli tenun ikat buatan mereka.

Potensi Desa Adat Sade sebagai Objek Wisata Inovatif

Desa Adat Sade memiliki potensi besar sebagai objek wisata inovatif dan ekoturisme karena sepenuhnya dapat dijadikan bagian yang utuh dari pariwisata Lombok serta lebih mengarahkan ke pariwisata bermakna. Wisatawan yang berkunjung dapat mempelajari tentang kebudayaan dan arsitektur rumah adat, belajar tentang upacara adat, menyaksikan pembuatan kerajinan tangan serta menikmati satwa di hutan Desa Adat Sade.

Tabel Informasi Desa Adat Sade Lombok

Lokasi Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat
Jenis Desa: Desa Adat (Desa Tradisional)
Bahasa Bahasa Sasak
Jumlah Penduduk Lebih kurang 700 Kepala Keluarga
Komoditas Unggulan Kerajinan tenun ikat
Fasilitas Wisata Museum Sade, Rumah Adat, Pusat Kerajinan Tenun Ikat, Pusat Oleh-oleh, dan warung makan di pinggir jalan
Pakaian Adat Para wanita Sade menggunakan kain tenun ikat yang disebut Sarung Cilukba,saturaq sementara pria menggunakan kain tenun ikat yang disebut Komba.

FAQ Tentang Desa Adat Sade

1. Apa yang menjadi alasan atau faktor Sade (Sasak) mempertahankan tradisi dan budaya mereka hingga saat ini?
2. Berapa lama tradisi merajut tenun ikat di Desa Adat Sade sudah diwariskan oleh leluhur mereka?
3. Apa yang membuat Desa Adat Sade di Lombok berbeda dengan desa adat lainnya?
4. Apa saja kegiatan wisata yang dilakukan oleh wisatawan di Desa Adat Sade?
5. Apa saja nilai-nilai yang terkandung dalam bangunan rumah adat Sasak yang ada di Desa Adat Sade?
6. Apa pakaian adat yang dipakai oleh masyarakat Sade (Sasak) yang berdomisili di Desa Adat Sade Lombok?
7. Bagaimana sistem pemerintahan yang dijalankan di Desa Adat Sade Lombok?
8. Sebagai objek wisata, apakah Desa Adat Sade sangat mengandalkan sektor pariwisata?
9. Apa saja keterampilan dan pengalaman yang bisa didapat oleh para wisatawan ketika mengunjungi Desa Adat Sade di Lombok?
10. Apakah ada batasan waktu kunjungan pada objek wisata Desa Adat Sade yang harus diperhatikan?
11. Apakah ada tugas-tugas sosial dan kewajiban masyarakat setempat terkait pengembangan dan pelestarian Desa Adat Sade?
12. Apa yang dimaksud dengan kebudayaan atau cultural diversity yang terkandung di Desa Adat Sade?
13. Jika ingin berkunjung ke Desa Adat Sade, apakah harus membayar tiket masuk?

Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan di atas, Desa Adat Sade di Lombok benar-benar memiliki keunikan dan kearifan lokalnya dibandingkan dengan desa-desa lain. Masyarakat Desa Adat Sade bersungguh-sungguh mempertahankan serta melestarikan budaya, tradisi, dan lingkungannya yang tak tertandingi. Desa Adat Sade memiliki sangat banyak potensi di bidang pariwisata, terutama wisata budaya. Oleh karena itu, kami mengajak pembaca untuk mengunjungi Desa Adat Sade Lombok dan menikmati pengalaman tak terlupakan bersama keluarga atau teman-teman Anda.

Penutup

Demikianlah artikel jurnal mengenai “Desa Adat Sade di Lombok: Menaklukkan Peradaban Modern dengan Kearifan Lokal”. Semoga artikel ini dapat membantu para pembaca untuk mengenal lebih dalam tentang kekayaan wisata budaya yang dimiliki di Indonesia. Tidak lupa, kami mengucapkan terimakasih kepada tim rinidesu.com yang telah memberikan kesempatan untuk menulis artikel ini.

Iklan