Tradisi Menyambut Bulan September di Jepang


Tradisi Menyambut Bulan September di Jepang

Bulan September di Jepang disebut sebagai Kugatsu (九月) di mana orang-orang Jepang memiliki beberapa tradisi dalam menyambutnya yang sangat dihargai sebagai sesuatu yang sakral. Jepang merupakan negara yang kaya akan pemahaman budaya, tradisi, dan sejarahnya. Meskipun Jepang menyambut setiap bulan dengan gaya yang unik, namun September di bumi matahari terbit ini mempunyai tempat spesial bagi masyarakat Jepang.

Kugatsu dalam bahasa Jepang sendiri berarti bulan sembilan. Bulan ini memiliki arti penting karena menjadi masuknya musim gugur, atau yang bahasa Jepangnya dikenal dengan Estival Equinox. Pada saat inilah, orang Jepang menyambut miliknya serta melupakan hal-hal yang sudah berlalu. Di bulan ini, musim hujan mulai berakhir, dan langit mulai terlihat bersih dan jernih.

Salah satu tradisi populer dalam menyambut bulan September di Jepang adalah acara tahunan Kikuta Jinja Reitaisai. Pada festival ini, orang-orang Jepang memadati Kuil Kikuta Jinja yang terletak di prefektur Hyogo untuk menyambut bulan September dan menghargai para leluhur mereka. Dalam kepercayaan orang Jepang, orang yang telah meninggal hidup di atas awan dan akan kembali ke bumi pada bulan September guna mengunjungi keluarganya yang masih hidup.

Pada festival tersebut, para partisipan melakukan beberapa ritual seperti mendoakan keluarga mereka yang telah meninggal dan memohon keselamatan untuk keluarga mereka yang masih hidup. Mereka juga membakar persembahan kepada leluhur mereka dan membuat bulatan dengan sedimen pasir di sekitar kuil sebagai penghormatan terhadap keluarga mereka yang telah pergi.

Selain itu, ada juga tradisi menyambut bulan September di Jepang dengan memakan makanan khas setempat. Salah satu makanan tradisional yang terkenal di bulan ini adalah Kiriboshi daikon, yaitu makanan yang terbuat dari potongan kecil dari wortel beserta lain sayuran yang dikeringkan dan dicampur dengan kecap serta bumbu-bumbu khas Jepang. Makanan yang terbuat dari bahan-bahan alami ini memiliki rasa yang khas dan sehat.

Tidak hanya itu, Kugatsu juga merupakan bulan di mana orang Jepang melaksanakan kegiatan kebun di rumah mereka. Karena di bulan ini hujan telah reda, banyak masyarakat yang melakukan sesuatu di halaman belakang rumahnya seperti mengurus kebun dan memperbaiki taman.

Jangan lupakan juga tradisi menyambut Kugatsu di mana orang Jepang akan berpakaian dalam yukata, pakaian tradisional Jepang jenis kimono, dan pergi ke festival dengan teman dan keluarga. Yukata ini memiliki tampilan yang sangat indah dengan rancangan dan warna-warna yang cerah, cocok untuk dipakai di saat musim gugur dengan suhu yang tidak terlalu dingin.

Itulah beberapa tradisi yang dilakukan oleh orang Jepang dalam menyambut bulan September atau Kugatsu yang begitu terkenal dan dihormati oleh orang Jepang. Melalui tradisi ini, mereka tidak hanya menghormati para leluhur mereka, tetapi juga menghargai kehidupan yang telah diberikan oleh Tuhan dan kecantikan alam yang ada di sekitar mereka. Seperti yang dikatakan oleh orang Jepang “Yoi kisage o” atau selamat menyambut musim gugur!

Pesona Foliage di Pertengahan Musim Gugur


Pesona Foliage di Pertengahan Musim Gugur

Seiring bergantinya musim dari panas ke dingin, daun-daun hijau pada pepohonan mulai berganti warna menjadi oranye, merah dan kuning keemasan. Fenomena yang disebut sebagai ‘foliage’ ini, membuat pemandangan Alam semakin indah. Di Indonesia sendiri, musim dingin tidak ada, namun setidaknya beberapa area di Indonesia mengalami fenomena foliage, salah satunya adalah Lembang di Jawa Barat.

Pada pertengahan Musim Gugur, taman-taman di Lembang akan dipenuhi dengan warna-warni dedaunan yang indah. Salah satu tempat terbaik untuk menikmati foliage di Lembang adalah di Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda. Terdapat berbagai jenis pohon seperti Oak, Ash, Maple, Pine, Poplar dan Rowan yang dedaunannya berguguran dan berganti warna saat musim gugur tiba. Namun, warna terbaik biasanya muncul pada pertengahan Mei hingga awal Juni, berkisar antara 25-30 hari saja.

Pemandangan musim gugur yang indah ini tidak hanya menarik perhatian wisatawan lokal, tetapi juga banyak wisatawan mancanegara yang datang ke Lembang untuk menyaksikan foliage yang indah ini. Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kepada para wisatawan, beberapa pengelola wisata di Lembang seperti Boscha Observatorium dan Dusun Bambu Resort menawarkan paket wisata khusus untuk menikmati foliage, seperti menaiki perahu kayu, menikmati aroma kopi, mencicipi hidangan khas Sunda, dan tentunya menikmati keindahan foliage yang spektakuler dengan background Gunung Tangkuban Perahu.

Fenomena foliage bukan hanya dapat dinikmati di Lembang, namun juga dapat ditemukan di beberapa tempat lain di Indonesia seperti Bogor dan Bandung. Di Kota Bogor, Anda dapat menikmati keindahan foliage di Kebun Raya Bogor atau Kebun Bunga Nusantara. Sedangkan di Bandung, Anda dapat menikmati foliage di Taman Hutan Raya Juanda atau di Bukit Moko.

Saat musim gugur, suhu yang dihasilkan tidak terlalu dingin di Indonesia seperti negara-negara di belahan dunia lainnya. Oleh karena itu, menikmati foliage di Indonesia tidak akan melelahkan. Wisatawan dapat menikmati keindahan dedaunan yang berguguran sambil menikmati angin sejuk dan sejuk. Jangan khawatir tentang suhu yang terlalu dingin, tetapi tetap mempersiapkan diri dengan memakai jaket dan sepatu boots agar lebih nyaman berkunjung ke wisata foliage Indonesia.

Jangan lupa juga untuk memperhatikan timing kunjungan Anda ke wisata foliage, karena periode waktu yang tepat untuk berkunjung ke wisata foliage di Indonesia sangat terbatas. Oleh karena itu, wisatawan disarankan untuk memeriksa cuaca dan keuangan sebelum memutuskan untuk berkunjung ke wisata foliage di Indonesia.

Kegiatan Bernuansa Merah pada Bulan September


Kegiatan Bernuansa Merah pada Bulan September

Bulan September selalu menjadi bulan yang sibuk di Indonesia. Selain memperingati Hari Kemerdekaan, tanggal 30 September juga dijadikan hari peringatan untuk gerakan G30S/PKI. Namun, di samping hal-hal tersebut, bulan September juga dikenal dengan kegiatan bernuansa merah yang digelar oleh beberapa kelompok atau organisasi. Apa sajakah kegiatan bernuansa merah tersebut?

1. Pawai Budaya

Pawai Budaya

Pada tanggal 17 Agustus, Indonesia telah memperingati Hari Kemerdekaannya. Meski begitu, pihak-pihak tertentu masih menggelar pawai budaya sebagai bentuk apresiasi terhadap keberagaman budaya di Indonesia. Pawai Budaya ini biasanya digelar pada akhir bulan September atau awal Oktober. Pesertanya terdiri dari anak-anak sekolah, kelompok seni, komunitas, dan lain-lain. Masing-masing peserta menampilkan kostum dan tarian yang mewakili budaya daerahnya. Selain itu, pada Pawai Budaya biasanya juga tersedia stand kuliner yang menjajakan makanan khas daerah.

2. Pawai Ta’aruf

Pawai Ta'aruf

Pawai Ta’aruf biasanya digelar pada awal pekan pertama bulan September. Pawai ini diisi oleh pasangan calon pengantin dan keluarga mereka yang mengenakan baju adat. Pawai Ta’aruf dimaksudkan sebagai ritual yang bertujuan untuk memudahkan proses ta’aruf atau saling mengenal antara kedua keluarga pengantin. Selama Pawai Ta’aruf, calon pengantin pun berada di dalam mobil hias yang masing-masing memiliki ciri khas daerah.

3. Gelaran Kebudayaan

Gelaran Kebudayaan

Pada bulan September, terdapat banyak gelaran kebudayaan yang digelar oleh institusi pendidikan, komunitas seni, atau pihak swasta. Berbagai macam pertunjukan seni atau kebudayaan ditampilkan, seperti wayang kulit, paduan suara, tari tradisional, dan lain-lain. Banyak sekali masyarakat yang menyempatkan diri untuk datang ke acara ini karena bisa menambah pengetahuan dan pengalaman dalam bidang kebudayaan.

4. Perayaan HUT RI

Perayaan HUT RI

Tanggal 17 Agustus memang sudah menjadi momentous Hari Kemerdekaan Indonesia. Namun, setelah itu, ada juga beberapa sekolah atau lembaga pemerintahan yang melakukan perayaan tersendiri untuk memperingati hari kemerdekaan. Perayaan ini umumnya bersifat sederhana dan hanya diikuti oleh masyarakat sekitar. Namun, tidak jarang ada hadiah-hadiah menarik yang disediakan untuk menarik minat masyarakat, seperti hadiah berupa tur gratis ke objek wisata tertentu.

Itulah beberapa kegiatan bernuansa merah yang biasanya digelar pada bulan September. Semoga artikel ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi pembaca dan kita semua dapat menambah pengetahuan tentang kebudayaan Indonesia.

Perayaan Tahun Baru Jepang: Keberadaan Bulan Kesembilan


Kugatsu in Indonesia

Kugatsu atau bulan kesembilan dalam kalender Jepang menandai perayaan tahun baru Jepang yang diadakan setiap tahunnya pada tanggal 1 hingga 3 Oktober. Perayaan ini disebut juga dengan nama Shuuki taikai. Meskipun terdengar Jepang banget, perayaan ini juga dirayakan di Indonesia. Kugatsu menjadi waktu yang ditunggu-tunggu bagi umat Buddha di Indonesia, khususnya mereka yang berasal dari etnis Tionghoa, sebagai momen untuk berdoa dan meditasi.

Pada umumnya, perayaan kugatsu di Indonesia akan diadakan di kuil-kuil Buddha dan vihara. Selama kugatsu, umat Buddha akan melakukan ritual khusus, yakni upacara penebusan kesalahan atau bon odori. Selain itu, umat Buddha juga akan melakukan ibadah khusus, seperti memanjatkan doa untuk para leluhur dan memohon keselamatan bagi mereka yang masih hidup.

Selain umat Buddha, perayaan kugatsu juga dihadiri oleh masyarakat umum. Biasanya pada saat ini, kuil atau vihara akan ramai dikunjungi oleh orang-orang yang ingin merasakan suasana kugatsu. Banyak sekali kegiatan yang diadakan, seperti pemotongan tumpeng (sejenis nasi kuning), penampilan seni tradisional, penjualan makanan, dan masih banyak lagi.

Tak hanya di kuil-kuil Buddha dan vihara, perayaan kugatsu juga bisa ditemukan di beberapa tempat wisata di Indonesia. Salah satu tempat wisata yang sangat populer di Indonesia untuk merayakan kugatsu adalah Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di Jakarta. TMII menjadi tempat yang paling mudah dijangkau oleh masyarakat Ibu Kota Jakarta dan sekitarnya. Di sini, pengunjung bisa menikmati banyak atraksi yang disediakan, mulai dari parade budaya Jepang, pertunjukan musik tradisional Jepang, hingga pameran produk dan kuliner Jepang.

Untuk pengunjung yang ingin merasakan lebih banyak lagi budaya Jepang, mereka juga bisa mengunjungi kawasan-wisata Puncak, Bogor. Di sana, selain bisa menikmati suasana alam yang sejuk, pengunjung juga bisa melihat berbagai atraksi dan penampilan seni tradisional Jepang.

Tidak hanya meriah di Jakarta dan Bogor, perayaan kugatsu juga bisa ditemukan di kota-kota besar lainnya di Indonesia, seperti Surabaya, Bandung, Medan, dan Semarang. Setiap kota mempunyai tradisi dan kegiatan kugatsu yang berbeda-beda, yang membuat perayaan ini semakin meriah dan menarik untuk diikuti.

Jadi, bagi kamu yang tertarik dengan budaya Jepang, jangan khawatir tidak bisa merasakan suasana perayaan kugatsu. Kamu bisa melihat dan merasakan langsung keseruan perayaan ini di dalam negeri, dan semakin menyadari keberagaman budaya yang ada di Indonesia. Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat menambah pengetahuanmu tentang perayaan kugatsu di Indonesia.

Kesenangan Menyantap Makanan Musim Gugur di Jepang


Makanan Musim Gugur di Jepang

Salah satu aspek menarik dari budaya Jepang adalah panganannya yang unik dan bervariasi. Setiap musim, masyarakat Jepang memiliki kebiasaan untuk menyantap makanan-makanan yang sesuai dengan musim yang sedang berlangsung. Saat musim gugur tiba, mereka memiliki kebiasaan untuk menyantap makanan-makanan yang spesial untuk merayakan musim ini. Berikut adalah beberapa makanan musim gugur yang populer di Jepang yang sayang untuk dilewatkan:

  • Momiji Manju
  • Hadakamochi
  • Satsuki Anpan
  • Chestnuts
  • Ohagi

Momiji Manju adalah jenis manju yang dibuat dengan selai kacang merah dan cocok untuk disantap pada musim gugur. Momiji Manju ini dijuluki ‘Manju daun maple’ karena bentuknya yang menyerupai daun maple. Hadakamochi adalah makanan musim gugur lainnya yang terbuat dari tepung ketan dan rasa manis yang bercampur dengan kacang merah.

Satsuki Anpan adalah makanan tradisional Jepang yang populer pada musim gugur. Satsuki Anpan ini adalah adonan roti yang diisi dengan selai kacang merah yang bercampur dengan bunga camelia. Chestnuts adalah makanan musim gugur lainnya yang populer di Jepang. Chestnuts bisa dijadikan berbagai jenis makanan mulai dari kue hingga sup.

Ohagi juga merupakan makanan musim gugur yang sangat populer di Jepang. Ohagi dibuat dari ketan yang sudah direbus kemudian diberi topping kacang merah atau kacang hijau. Makanan ini tidak hanya lezat tetapi juga sehat karena kandungan protein dan seratnya yang tinggi.

Bagi masyarakat Jepang, makanan musim gugur sangat penting dan mereka sangat menikmati makanan khas musim ini. Kebiasaan menyantap makanan musim gugur juga telah menjadi tradisi yang akan terus berlangsung di Jepang.

Iklan