Pengenalan Sistem Hitungan Bahasa Jepang


Sistem Hitungan Bahasa Jepang

Sistem hitungan bahasa Jepang adalah hal yang unik dan membingungkan bagi banyak orang, terutama bagi mereka yang tidak terbiasa dengan bahasa Jepang. Di dalam bahasa Jepang, terdapat beberapa cara untuk menghitung benda dan orang. Ada beberapa ungkapan yang bertujuan untuk menghitung orang, binatang, benda, atau waktu.

Satu hal yang menarik dari bahasa Jepang adalah bahwa jumlah dan jenis barang yang dihitung dengan satu gaya penghitungan mungkin berbeda dengan penghitungan lainnya. Misalnya, seekor monyet bisa dihitung dengan “ikkō” atau “ippiki”, tergantung pada situasinya. Begitu juga dengan orang. Orang biasa dihitung dengan “nin”, tetapi ada juga yang dihitung dengan “hitori” atau “futari”.

Ada beberapa sistem penghitungan yang paling dikenal dalam bahasa Jepang. Mari kita bahas beberapa sistem penghitungan tersebut.

Sistem Hitungan “Ichi”

Hitungan Satu dalam Bahasa Jepang

Sistem hitungan “ichi” merupakan salah satu yang paling umum dan terkait dengan angka “1”. Sistem hitungan ini digunakan untuk menghitung benda-benda seperti buku, piring, pensil, dan lain sebagainya. Contohnya adalah jika Anda ingin membeli satu piring dalam bahasa Jepang, Anda akan mengatakan “Ichi-mai no sara”.

Sistem Hitungan “Ni”

Hitungan Dua dalam Bahasa Jepang

Sistem hitungan “ni” digunakan untuk menghitung benda-benda yang datang dalam pasang, seperti sepatu, sarung bantal, cincin dan lain sebagainya. Contohnya jika Anda ingin membeli sepasang sepatu, Anda akan mengatakan “Ni-soku”.

Sistem Hitungan “San”

Hitungan Tiga dalam Bahasa Jepang

Sistem hitungan “san” digunakan untuk menghitung benda-benda yang datang dalam kelompok, seperti buah-buahan, baju dan lain sebagainya. Contohnya adalah jika Anda ingin membeli tiga apel, Anda akan mengatakan “San ko no ringo”.

Sistem Hitungan “Hon”

Hitungan Unit Panjang dalam Bahasa Jepang

Sistem hitungan “hon” digunakan untuk menghitung benda-benda yang berbentuk tabung seperti botol, batang bambu, dan kabel listrik. Contoh penggunaannya adalah jika Anda ingin membeli satu batang bambu dalam bahasa Jepang, Anda akan mengatakan “Ippon no take”.

Itulah beberapa sistem hitungan dalam bahasa Jepang yang sangatlah penting untuk dipelajari. Jika Anda ingin lebih memahami bahasa Jepang, maka sistem hitungan ini harus diketahui terlebih dahulu. Seiring dengan mempelajari bahasa Jepang, Anda juga akan lebih memahami budaya Jepang dan cara hidup masyarakat Jepang. Semoga bermanfaat!

Jenis-Jenis Hitungan Bahasa Jepang


Jenis-jenis hitungan bahasa Jepang

Hitungan dalam bahasa Jepang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari hitungan jam, uang, hingga hitungan bulan dalam kandungan. Memahami jenis-jenis hitungan bahasa Jepang akan membantu kita dalam berkomunikasi dengan orang Jepang. Berikut adalah jenis-jenis hitungan bahasa Jepang.

Hitungan Umum


Hitungan umum bahasa jepang

Hitungan umum dalam bahasa Jepang mirip dengan bahasa Indonesia. Jumlah satu sampai sepuluh dihitung dengan mengatakan angkanya secara langsung. Namun, untuk angka sepuluh ke atas, bahasa Jepang menggunakan hitungan khusus.

Berikut contoh hitungan umum dalam bahasa Jepang:

  • 1: 一 (ichi)
  • 2: 二 (ni)
  • 3: 三 (san)
  • 4: 四 (shi/yon)
  • 5: 五 (go)
  • 6: 六 (roku)
  • 7: 七 (shichi/nana)
  • 8: 八 (hachi)
  • 9: 九 (kyuu/ku)
  • 10: 十 (juu)

Hitungan Khusus


Hitungan khusus bahasa jepang

Hitungan khusus dalam bahasa Jepang digunakan untuk menghitung benda-benda tertentu seperti orang, lembar kertas, kendaran, dan benda-benda lainnya yang memiliki bentuk atau cara penghitungan yang unik. Dalam beberapa kasus, hitungan khusus lebih sering digunakan daripada hitungan umum.

Berikut contoh hitungan khusus dalam bahasa Jepang:

  • 人 (nin) untuk menghitung orang
  • 枚 (mai) untuk menghitung lembaran kertas
  • 台 (dai) untuk menghitung kendaraan seperti mobil atau motor
  • 匹 (hiki) untuk menghitung hewan seperti kuda atau anjing
  • 杯 (hai) untuk menghitung cangkir yang berisi minuman
  • 本 (hon) untuk menghitung buku

Beberapa hitungan khusus dalam bahasa Jepang juga dapat digunakan sebagai kata benda. Sebagai contoh, “一杯のコーヒー” artinya “satu cangkir kopi”, dimana “杯” adalah hitungan khusus yang juga berfungsi sebagai kata benda untuk cangkir.

Hitungan Waktu


Hitungan waktu bahasa jepang

Hitungan waktu dalam bahasa Jepang digunakan untuk menghitung waktu seperti tahun, bulan, minggu, hari, jam, menit, dan detik. Ada beberapa hitungan khusus dalam bahasa Jepang yang digunakan untuk menghitung waktu dengan akurat.

Berikut contoh hitungan waktu dalam bahasa Jepang:

  • 年 (nen) untuk menghitung tahun
  • 月 (gatsu) atau kali (kai) untuk menghitung bulan
  • 週間 (shuukan) untuk menghitung minggu
  • 日 (nichi) atau hiru/machi (hari) untuk menghitung hari
  • 時 (ji) untuk menghitung jam
  • 分 (fun/pun) untuk menghitung menit
  • 秒 (byou) untuk menghitung detik

Beberapa hitungan waktu dalam bahasa Jepang tidak dimulai dari angka satu. Sebagai contoh, “tahun 1985” dalam bahasa Jepang adalah “昭和60年” dimana “昭和” adalah nama era Jepang, dan “60年” artinya tahun ke-60 sejak awal era tersebut dimulai.

Dalam bahasa Jepang, memilih hitungan yang tepat untuk keperluan yang diinginkan adalah penting untuk menghindari kebingungan. Jika masih merasa kesulitan, Anda dapat meminta bantuan dengan orang Jepang di sekitar Anda.

Penggunaan hitungan dalam berbagai konteks


Hitungan bahasa Jepang

Hitungan atau counter dalam bahasa Jepang memainkan peran penting dalam kehidupan sehari-hari ketika Anda berbicara tentang jumlah atau bilangan benda, orang, atau makhluk hidup, seperti hewan peliharaan anda. Kebanyakan orang di Indonesia mengira penggunaan angka dalam bahasa Jepang sama seperti bahasa Inggris, tetapi sebenarnya hitungan dalam bahasa Jepang memiliki banyak variasi tergantung pada jenis benda atau subjek yang dihitung.

1. Hitungan untuk benda padat

Hitungan benda padat

Hitungan untuk benda padat dalam bahasa Jepang biasanya menggunakan hitungan kelas III atau Kana, yang juga disebut sebagai hitungan benda pendek. Contohnya adalah:

  • Ippon (1 buah)
  • Nihon (2 buah)
  • Hon (untuk hitungan tongkat/kayu)
  • Fun (untuk hitungan obat atau pil)

2. Hitungan untuk orang

Hitungan orang

Hitungan untuk orang dalam bahasa Jepang juga menggunakan hitungan kelas III, dan dalam beberapa kasus terdapat perbedaan penggunaan hitungan berdasarkan jenis kelamin dan kehormatan. Contohnya adalah:

  • Hitori (satu orang, umumnya digunakan untuk diri sendiri)
  • Futari (dua orang)
  • Nin (umumnya digunakan untuk tiga orang atau lebih)
  • San’nin (tiga orang)

3. Hitungan untuk binatang

Hitungan hewan

Hitungan untuk binatang dalam bahasa Jepang jauh lebih kompleks daripada hitungan untuk benda padat dan orang. Hitungan kelas IV atau Dsu digunakan untuk jumlah seekor binatang yang ditunjukkan, menggunakan kata benda pendek yang menunjukkan jenis hewan. Contohnya adalah:

  • Ikken (seekor ikan)
  • Nihiki (dua ekor hewan kecil seperti tikus)
  • Hiki (untuk hewan kecil yang tidak memiliki hitungan khusus)

4. Hitungan untuk waktu

Hitungan waktu

Meskipun bahasa Jepang juga memiliki kata benda pendek untuk hitungan waktu, hitungan kelas VIII atau ji digunakan untuk waktu. Contohnya adalah:

  • Ip-pun (satu menit)
  • Ni-jikan (dua jam)
  • Gogo (siang hari)]

    5. Hitungan untuk kendaraan

    Hitungan kendaraan

    Hitungan khusus digunakan untuk kendaraan, dan biasanya bergantung pada jenis kendaraan yang digunakan. Contohnya adalah:

    • Dai (untuk kapal besar)
    • Sou (untuk sepeda motor)
    • Hon (untuk sepeda)

    Hitungan dalam bahasa Jepang sangat penting dan wajib dipelajari bagi orang yang ingin memperdalam bahasa Jepang. Dalam setiap konteks, terdapat hitungan yang berbeda, maka Anda harus belajar dengan benar dan berlatih secara teratur untuk menguasai penggunaan hitungan dalam bahasa Jepang.

    Perbedaan penggunaan hitungan dan cara bicara informal


    Perbedaan penggunaan hitungan dan cara bicara informal

    Hitungan bahasa Jepang menjadi salah satu hal yang cukup menarik minat banyak orang untuk mempelajari bahasa Jepang. Bahasa Jepang memiliki banyak cara dalam menghitung benda, dan setiap hitungannya memiliki penggunaan yang berbeda tergantung pada jenis benda yang dihitung. Misalnya, hitungan untuk kertas berbeda dengan hitungan untuk orang, dan bahkan hitungan untuk laki-laki berbeda dengan hitungan untuk perempuan.

    Perbedaan penggunaan hitungan bahasa Jepang ini selalu menjadi something yang menarik untuk dicatat. Selain itu, bahasa Jepang juga dikenal memiliki banyak kosakata informal yang digunakan dalam pembicaraan sehari-hari. Istilah ini juga sering disebut dengan bahasa kasual atau bahasa gaul. Berikut ini adalah pembahasan mengenai perbedaan penggunaan hitungan dan cara bicara informal di dalam bahasa Jepang.

    Perbedaan Penggunaan Hitungan

    Pengetahuan mengenai jenis-jenis hitungan dalam bahasa Jepang sangat penting untuk dipelajari karena penggunaan hitungan yang tidak tepat bisa membuat lawan bicara kesulitan dalam memahami pembicaraan kita. Saat berbicara tentang jumlah, benda, dan orang, kita membutuhkan hitungan yang berbeda-beda. Misalnya, jika kita ingin menghitung buah apel, kita menggunakan hitungan つ (tsu) yaitu 一つ (hitotsu)、二つ (futatsu)、 tiga apel (mittsu) dan seterusnya. Namun, jika kita ingin menghitung orang, kita harus menggunakan penghitungan berbeda, yaitu 一人 (hitori)、二人 (futari)、tiga orang (sannin) dan seterusnya.

    Selain itu, ada juga hitungan yang digunakan untuk menghitung benda-benda tertentu, seperti mobil atau buku. Jika kita ingin menghitung mobil, maka kita harus menggunakan hitungan 台 (dai) misalnya mobil pertama dihitung 一台 (ittai), mobil kedua dihitung dengan hitungan 二台 (nitai), dan hitungan selanjutnya menggunakan angka dan hitungan dai. Demikian juga dengan menghitung buku, kita harus menggunakan hitungan yang berbeda, yaitu 冊 (satsu) misalnya satu buku itu disebut 一冊 (is-satsu) buku kedua menjadi 二冊 (ni-satsu), dan seterusnya.

    Cara Bicara Informal

    Bicara dalam bahasa kasual atau informal menjadi salah satu cara efektif untuk mempererat hubungan sosial dengan orang lain. Di dalam bahasa Jepang, terdapat beberapa kosakata yang biasa digunakan dalam bahasa informal ini. Beberapa kalimat dengan kosakata informal ini biasanya digunakan dalam situasi yang santai dan tidak resmi, seperti saat berbincang-bincang dengan teman dan keluarga.

    Umumnya, penggunaan kosakata informal adalah memotong huruf atau kata hiragana. Misalnya, dalam bahasa formal kita mengucapkan もう書きました (mou kakimashita), tetapi dalam bahasa informal kita mengucapkan もう書いた mou kaita. Begitu juga dengan kata sifat, misalnya kata iinee dalam bahasa kasual sama dengan kata ii (good) dalam bahasa formal tetapi terdapat pengucapan yang lebih singkat dan terpotong dari kata asalnya.

    Hal lain yang perlu diperhatikan saat menggunakan bahasa informal adalah sebaiknya berbicara dengan bahasa yang sopan dengan orang yang lebih tua atau orang yang memiliki pengaruh penting. Menggunakan kosakata informal dan pengucapan yang terlalu santai pada situasi yang formal dapat membuat lawan bicara tidak nyaman dan mengecewakan. Untuk itu, pastikan agar kita mengetahui kapan harus menggunakan kosakata baru dan bahasa yang sopan.

    Dalam kesimpulannya, penggunaan hitungan dan cara bicara dalam bahasa Jepang memiliki perbedaan antara bahasa formal dan kasual. Saat belajar atau menggunakan bahasa Jepang, penting untuk memahami perbedaan antara kedua bahasa ini agar tidak membuat kesalahan dalam berkomunikasi.

    Tips dalam Mengasah Kemampuan Menghitung dalam Bahasa Jepang


    Menghitung dalam Bahasa Jepang

    Bahasa Jepang memiliki sistem hitung yang berbeda dengan bahasa lainnya. Sebagai pengajar bahasa Jepang, saya sering melihat para pelajar yang memiliki kesulitan dalam menguasai hitungan bahasa Jepang, terutama bagi mereka yang baru memulai belajar bahasa ini. Maka dari itu, kami akan memberikan beberapa tips untuk membantu mengasah kemampuan menghitung dalam bahasa Jepang.

    1. Memahami Sistem Hitung Jepang


    Memahami Sistem Hitung Jepang

    Yang pertama dan mendasar dalam menguasai hitungan bahasa Jepang adalah memahami sistem hitung yang berbeda dengan bahasa lainnya. Bahasa Jepang memiliki dua sistem hitung yaitu “shi” dan “hai”.

    Sistem hitung “shi” digunakan untuk benda-benda datar seperti kertas, harimau, meja, dan sebagainya. Sedangkan sistem hitung “hai” biasanya digunakan untuk orang, hewan, dan benda-benda bulat seperti bola.

    2. Hafalkan Bilangan Dasar


    Menghafal Bilangan Dasar

    Menghafal bilangan dasar dalam bahasa Jepang menjadi kunci penting dalam mengasah kemampuan menghitung. Beberapa bilangan dasar yang perlu dihafal di antaranya 1 sampai 10, 100, dan 1000. Ada baiknya juga untuk menghafal bilangan tambahan seperti 20, 30, dan seterusnya.

    3. Latihan Hitungan Sederhana


    Latihan Hitungan Sederhana

    Setelah memahami sistem hitung dan menghafal bilangan dasar, latihan hitungan sederhana sangat diperlukan. Lakukan latihan dengan menghitung jumlah benda atau orang di sekeliling Anda, seperti di sekitar kelas atau toko. Jangan ragu untuk berlatih menghitung ulang hari setelah hari, hingga penggunaan hitungan dalam bahasa Jepang menjadi lebih mudah dan lancar.

    4. Ucapkan Hitungan pada Kegiatan Sehari-hari


    Ucapkan Hitungan pada Kegiatan Sehari-hari

    Mengucapkan hitungan saat melakukan kegiatan sehari-hari dapat membantu mengasah kemampuan menghitung dalam bahasa Jepang. Misalnya, saat memasak, sambil menghitung jumlah bahan makanan, atau saat naik tangga, sambil menghitung jumlah anak tangga yang telah dilalui.

    5. Menggunakan Aplikasi Belajar Bahasa Jepang


    Menggunakan Aplikasi Belajar Bahasa Jepang

    Menggunakan aplikasi belajar Bahasa Jepang bisa menjadi alternatif yang baik untuk membantu mengasah kemampuan menghitung dalam bahasa Jepang. Banyak aplikasi belajar yang menyediakan materi belajar Bahasa Jepang lengkap dengan latihan dan permainan yang menarik.

    Misalnya, seperti Duolingo, Lingodeer, Drops, atau JLPT N5-N4 Vocabulary, yang tersedia secara gratis di playstore. Selain itu, terdapat juga aplikasi kuis dan game dengan cara yang interaktif dan seru sehingga belajar menghitung bisa menjadi lebih menyenangkan.

    Dalam mempelajari hitungan dalam bahasa Jepang, terpenting adalah kemauan untuk belajar secara serius dan konsisten. Latihan secara rutin dan bertahap akan membantu penggunaan hitungan dalam bahasa Jepang menjadi lebih mudah dan lancar. Sekarang sudah siap untuk menguasai hitungan dalam bahasa Jepang?

Iklan