Kebiasaan Masyarakat Jepang dalam Bangun Pagi


Okimasu in Japan

Semua masyarakat di seluruh dunia bangun pagi, tetapi hal yang menarik dari kebiasaan bangun pagi di Jepang adalah mengenai okimasu (おきます) atau bangun pagi dan rutinitas yang dilakukannya. Jepang merupakan salah satu negara yang dikenal sebagai masyarakat yang selalu menghargai waktu dan disiplin. Hal ini tercermin dari kebiasaan bangun pagi yang dimulai dari sekolah hingga ke tempat kerja. Simak penjelasan di bawah ini.

Oiya-jikan

Salah satu aspek kunci dari kebiasaan bangun pagi di Jepang adalah ‘oiya-jikan’ atau waktu orang tua. Apa itu oiya-jikan? Biasanya, saat anak-anak memasuki usia sekolah dasar, orang tua akan menetapkan satu jam di pagi hari sebagai waktu keluarga. Waktu ini digunakan untuk melakukan aktivitas bersama seperti sarapan bersama atau sedikit olahraga. Sebagian orang tua juga menjadwalkan waktu untuk anak-anak mereka untuk melakukan tugas sekolah atau membaca buku. Alasan mengapa aktivitas ini dilakukan adalah untuk mengajarkan anak kepada pentingnya rutinitas dan disiplin sejak dini.

Pemerintah Jepang Mendorong Orang Bangun Pagi

Ada banyak manfaat dari bangun pagi, seperti meningkatkan kesehatan dan produktivitas. Oleh karena itu, pemerintah Jepang mendorong masyarakatnya untuk bangun lebih awal melalui kampanye bernama ‘Early to Bed, Early to Rise.’ Pemerintah meluncurkan kampanye ini pada tahun 2011 dan menargetkan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik melalui meningkatkan produktivitas masyarakat yang bangun pagi.

Buka Jendela di Pagi Hari

Salah satu kebiasaan yang sangat populer dilakukan oleh masyarakat Jepang pada pagi hari adalah membuka jendela rumah atau apartemen mereka untuk membiarkan udara segar masuk ke dalam ruangan. Hal ini dilakukan untuk membuat rumah mereka terasa lebih cerah dan menyegarkan. Selain itu, dengan membuka jendela pagi-pagi, menjadikan suasana ruangan lebih sejuk dan membuat tidur mereka nyenyak sepanjang malam.

Ompukan

‘Ompukan’ adalah saat orang-orang berkumpul sharing atau curhat di pagi hari. Kegiatan ini biasanya dilakukan oleh pekerja kantor atau pelajar sebelum memulai hari kerja atau sekolah. Tujuannya adalah untuk menjaga keseimbangan pikiran sebelum memulai kegiatan yang lebih serius. Ompukan biasanya dilakukan di ruang karyawan atau kamar mandi yang dibuat khusus untuk berbicara dengan teman-teman. Biasanya, obrolan lebih cenderung mengenai topik ringan seperti kesibukan di weekend atau bahkan hal yang tidak berkaitan dengan pekerjaan atau sekolah.

Senam Pagi

Senam pagi di Jepang dikenal dengan sebutan rajio taisou. Ini adalah gerakan ringan yang dilakukan oleh kelompok orang di pagi hari. Gerakan ini dilakukan dengan diiringi musik dari siaran radio. Rajio taisou biasanya dilakukan di tempat umum seperti taman atau di depan kantor. Tujuannya adalah untuk memulai hari dengan senyum dan energi yang positif. Gerakan ini pun dapat dijadikan kegiatan kelompok dan dapat membantu menjalin hubungan sosial yang lebih baik.

Conclusion

Okimasu dan kebiasaan bangun pagi masyarakat Jepang merupakan salah satu tradisi yang dipertahankan dalam masyarakat Jepang. Disiplin dan rutinitas menjadi kunci dari kebiasaan ini. Dengan melakukan kebiasaan bangun pagi, meningkatkan produktifitas dan kesehatan sehingga tidak hanya rutinitas yang ditekankan tetapi juga kebebasan dan kebahagiaan. Masyarakat Jepang dengan bangga melaksanakan kebiasaan ini dan sudah menjadi bagian dari budaya mereka yang menjadi salah satu nilai yang diajarkan sejak usia dini.

Tips Mendisiplinkan Diri untuk Bangun Pagi di Jepang


Bangun Pagi di Jepang

Salah satu kebiasaan yang dimiliki oleh masyarakat Jepang adalah disiplin dalam bangun pagi. Tidak hanya empat musim sebagai negeri Sakura, tetapi disiplin dalam menjalankan kegiatan sehari-hari juga sangat dimatangkan oleh para warganya. Okimasu, yaitu bangun pagi, merupakan salah satu kebiasaan yang patut dijadikan nilai pelajaran.

Bagi pendatang atau wisatawan, tidaklah mudah untuk menyesuaikan diri dengan jam tidur yang berbeda. Oleh karena itu, diperlukan disiplin yang tinggi untuk bangun pagi agar tidak mengganggu kesehatan dan aktivitas di sepanjang hari. Berikut ini adalah beberapa tips mendisiplinkan diri untuk bangun pagi di Jepang:

1. Membuat Jadwal Tidur yang Teratur

Jadwal Tidur

Membiasakan tidur lebih awal membuat tubuh lebih bugar saat bangun di pagi hari. Membuat jadwal tidur yang teratur dan sesuai dengan kebutuhan dapat membantu memaksimalkan waktu istirahat. Selain itu, menghindari begadang dan memperpanjang waktu tidur di akhir pekan merupakan kebiasaan yang dilakukan di Jepang. Hal ini membantu tubuh lebih bugar dan stamina terjaga.

2. Menjaga Pola Makan dan Menghindari Alkohol Sebelum Tidur

Pola Makan Tanpa Makanan Junk Food

Makanan yang sehat dan teratur dapat membantu tubuh lebih bugar dan siap untuk bangun pagi. Hindari makanan berlemak dan pedas yang dapat mengganggu tidur. Selain itu, hindari alkohol sebelum tidur. Meskipun minuman beralkohol terlihat merangsang untuk tidur, tetapi sebenarnya alkohol merusak kualitas tidur sehingga akan sangat sulit bangun pagi.

3. Beri Anugerah Pada Dirimu Sendiri

Beli Hadiah untuk Diri Sendiri

Memberikan anugerah pada diri sendiri dengan membeli barang atau makanan kesukaan dapat menjadi motivasi untuk bangun pagi. Hal tersebut memberikan kesempatan untuk menikmati waktu di pagi hari dan merencanakan aktivitas harian. Selain itu, memberikan beberapa hadiah kecil pada diri sendiri juga dapat meningkatkan semangat dalam membiasakan disiplin bangun pagi.

4. Bersosialisasi dan Memiliki Teman yang Sama-Sama Disiplin

Membuat Teman yang Sesama Suka Belajar

Menciptakan ikatan sosial dengan teman-teman yang memiliki tujuan yang sama dapat meningkatkan semangat dalam menjalankan disiplin bangun pagi. Bergabung dalam kelompok yang mendukung aktivitas bangun pagi atau memiliki kawan-kawan yang sama-sama terbiasa bangun pagi dapat menjadi motivasi dan semangat dalam mencapai tujuan tersebut.

5. Olahraga di Pagi Hari

Olahraga di Pagi Hari

Kebiasaan sederhana yang dapat membantu meningkatkan semangat dan energi dalam bangun pagi adalah dengan rutin berolahraga di pagi hari. Semangat dan energi yang tercipta dari olahraga membantu tubuh untuk lebih segar dan siap menjalankan aktivitas di sepanjang hari. Selain itu, waktu pagi juga dapat dimanfaatkan sebagai waktu yang baik untuk menenangkan pikiran dan merencanakan aktivitas harian.

Dalam budaya dan kebiasaan Jepang, okimasu atau bangun pagi merupakan disiplin yang sangat penting. Tidak hanya memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh, tetapi juga membantu meningkatkan semangat dan energi untuk menjalani aktivitas di sepanjang hari. Dengan mengikuti beberapa tips di atas, kamu bisa mencoba mendisiplinkan diri untuk bangun pagi dan membiasakan kebiasaan sehat dari masyarakat Jepang.

Okimasu: Sejarah Tradisi Bangun Pagi di Jepang


Okimasu

Okimasu merupakan sebuah tradisi bangun pagi yang berasal dari Jepang. Di Jepang, budaya bangun pagi memang sudah sangat melekat di dalam kehidupan sehari-hari masyarakatnya. Sejak dahulu kala, bangun pagi atau okimasu sudah menjadi tradisi yang dipegang teguh oleh masyarakat Jepang, dan menjadi kebiasaan yang harus dijalankan setiap harinya.

Japanese People Doing Okimasu

Pada masa lalu, tradisi okimasu juga dihubungkan dengan keagamaan. Beberapa orang Jepang percaya bahwa bangun pagi merupakan waktu yang baik untuk berdoa dan melakukan meditasi. Selain itu, bangun pagi juga dipercaya bisa membuat tubuh dan pikiran menjadi lebih segar, sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan kesehatan sepanjang hari.

Berdasarkan sejarahnya, tradisi okimasu pertama kali muncul pada zaman Heian (794-1192 M). Pada saat itu, orang Jepang masih menganut sistem bangsawan yang cukup ketat. Di dalam sistem tersebut, bangun pagi dipandang sebagai tanda ketaatan dan penghormatan kepada raja atau keluarga kerajaan.

Selain itu, pada saat itu masyarakat Jepang juga mengamalkan salah satu konsep kehidupan yang disebut dengan wabi-sabi, yaitu konsep kesederhanaan dan keindahan yang bersumber dari ketenangan diri. Konsep ini juga berkaitan dengan nilai-nilai spiritual dan keagamaan yang dianut oleh masyarakat Jepang pada masa itu.

Dalam perkembangannya, tradisi okimasu tidak hanya dipraktikkan oleh orang-orang dari kalangan bangsawan saja, melainkan juga oleh masyarakat biasa. Di Jepang, bangun pagi dianggap sebagai tanda ketegasan dan kedisiplinan dalam hidup, sehingga banyak orang yang menganggap bahwa tidak bangun pagi merupakan tanda kelalaian dan kurangnya tanggung jawab dalam menjalani kehidupan.

Meskipun di Jepang tradisi bangun pagi sangat melekat di dalam kehidupan masyarakatnya, namun hal ini tidak berarti bahwa tradisi ini harus dipaksa diterapkan di semua negara dan budaya lainnya. Meskipun begitu, ada beberapa manfaat yang bisa didapat apabila kita bangun pagi, seperti tubuh menjadi lebih bugar, pikiran lebih segar, dan waktu yang lebih banyak untuk menyelesaikan pekerjaan dan bersosialisasi dengan keluarga atau teman-teman.

Namun, tidak semua orang memiliki kesempatan atau waktu untuk bangun pagi. Mungkin karena pekerjaan atau aktivitas lain yang harus dilakukan di malam hari, atau karena merasa lebih produktif bekerja di waktu malam. Oleh karena itu, hal yang lebih penting adalah memastikan bahwa kita memiliki waktu istirahat yang cukup dan menjaga kesehatan tubuh dan pikiran kita dengan baik, sehingga kita dapat tetap produktif dan bahagia sepanjang hari.

Secara keseluruhan, tradisi okimasu memang memiliki nilai positif dan dapat menjadi sarana untuk meningkatkan kedisiplinan dan kesehatan tubuh serta pikiran. Namun, tradisi ini juga tidak bisa dipaksa diterapkan secara universal, dan tergantung pada kebiasaan dan budaya masyarakat di masing-masing negara. Oleh karena itu, kita dapat mengembangkan kebiasaan yang positif dan bermanfaat untuk diri kita sendiri, serta menerima perbedaan budaya dan kebiasaan di lingkungan sekitar kita.

Budaya Jepang yang Terinspirasi dari Okimasu


Okimasu di Indonesia

Okimasu adalah sebuah budaya di Jepang yang mengajarkan tentang menjaga kebersihan dan kerapihan serta menghargai waktu seseorang. Okimasu memiliki dampak yang positif bagi masyarakat Jepang, bahkan terdapat beberapa budaya di Indonesia yang terinspirasi dari okimasu. Berikut ini adalah beberapa budaya Jepang yang terinspirasi dari okimasu.

Membuang Sampah Pada Tempatnya


BUANG SAMPAH PADA TEMPATNYA

Salah satu budaya Jepang yang terinspirasi dari okimasu adalah membuang sampah pada tempatnya. Di Indonesia, kebiasaan ini mulai diterapkan di berbagai tempat umum seperti kantor, sekolah, dan pusat perbelanjaan. Dengan membiasakan diri membuang sampah pada tempatnya, bisa mengurangi polusi lingkungan dan memperindah tampilan lingkungan sekitar kita.

Menghargai Waktu


Menghargai Waktu

Budaya di Jepang juga mengajarkan untuk menghargai waktu, sehingga tiba tepat waktu sangat dianjurkan. Di Indonesia, kebiasaan yang tiba tepat waktu masih belum banyak dijumpai apalagi di daerah pedesaan. Namun mulai banyak pula event yang menerapkan kebiasaan tiba tepat waktu di Indonesia, seperti jadwal kegiatan dan undangan pernikahan. Dengan menghargai waktu diharapkan bisa menumbuhkan budaya disiplin yang baik bagi masyarakat Indonesia.

Mendaur Ulang Sampah


MENDAUR ULANG SAMPAH

Hanya membuang sampah pada tempatnya saja tidak cukup, budaya Jepang yang terinspirasi dari okimasu juga mengajarkan untuk mendaur ulang sampah. Pada saat ini, beberapa daerah di Indonesia sudah menerapkan sistem pengelolaan sampah dengan mendaur ulang. Sungguh hal ini bisa membantu mengurangi jumlah sampah, dan bisa memenuhi kebutuhan barang yang ramah lingkungan.

Perlindungan Lingkungan


Perlindungan Lingkungan

Budaya Jepang menerapkan perlindungan lingkungan sebagai bagian dari ibadah mereka. Kegiatan seperti membersihkan pantai, sungai, dan jalan-jalan umum menjadi kegiatan rutin bagi masyarakat Jepang. Di Indonesia, kultur Jepang ini mulai diterapkan sekali lagi di daerah-daerah tertentu. Diharapkan kebiasaan untuk membersihkan lingkungan akan tumbuh dan menjadi bahagian dari budaya masyarakat Indonesia.

Kesimpulan

Okimasu bukan hanya merujuk pada sekedar menjaga kebersihan tempat tinggal, tetapi juga menanamkan nilai-nilai disiplin, menghargai waktu, dan peduli terhadap lingkungan. Dalam menjalani kehidupan sehari-hari, kita bisa belajar dari budaya Jepang yang terinspirasi dari okimasu. Selain membentuk karakter yang baik, kebiasaan-kebiasaan ini juga bisa menjadikan Indonesia sebagai negara yang lebih baik dan ramah lingkungan.

Menikmati Keindahan Pagi di Jepang Melalui Okimasu


okimasu

Jepang seringkali menjadi destinasi wisata favorit bagi wisatawan yang ingin mencicipi budaya unik Jepang. Salah satu tradisi yang terkenal di Jepang adalah okimasu, yaitu kegiatan menikmati keindahan pagi sambil berjalan-jalan untuk menikmati kesejukan dan keindahan di pagi hari. Okimasu sendiri berasal dari kata “oki” yang artinya pagi dan “masu” yang artinya melihat, dengan kombinasi kata tersebut maka terciptalah okimasu atau melihat pagi. Kegiatan ini menjadi populer di kalangan wisatawan yang berkunjung ke Jepang untuk mencari pengalaman baru dengan melihat keindahan alam di pagi hari.

Okimasu terutama menjadi kegiatan yang banyak dilakukan oleh wisatawan di Jepang untuk memulai hari karena banyak objek wisata yang hanya buka pada pagi hari. Salah satu contohnya adalah pasar ikan Tsukiji yang hanya buka pada pagi hari dan menjadi salah satu tempat wisata favorit bagi orang yang ingin mencicipi makanan segar yang dijual di sana.

Pasar ikan Tsukiji

Di Jepang, ada beberapa tempat yang menjadi destinasi wisata untuk okimasu. Tempat-tempat tersebut memiliki keindahan alam yang khas dan menjadi momen yang tak terlupakan untuk dinikmati di pagi hari.

1. Kebun Kenrokuen, Kanazawa

Kebun Kenrokuen

Kebun Kenrokuen terletak di Kanazawa, Prefektur Ishikawa, Jepang. Lokasi wisata ini terkenal karena keindahan taman yang selalu dikunjungi oleh wisatawan setiap tahunnya. Wisatawan yang datang ke Kebun Kenrokuen pada pagi hari akan disambut oleh udara segar dan keindahan pemandangan taman yang masih sepi.

2. Bukit Fushimi Inari, Kyoto

Bukit Fushimi Inari

Bukit Fushimi Inari terletak di Kyoto, Jepang. Bukit ini terkenal karena jalan setapak dengan rangkaian gerbang torii yang indah. Pagi hari menjadi waktu yang tepat untuk menjelajahi Bukit Fushimi Inari karena masih sepi dan banyak spot foto yang belum terisi wisatawan. Wisatawan yang berhasil mendaki sampai ke puncak akan disambut dengan pemandangan Kyoto yang indah.

3. Danau Ashi, Hakone

Danau Ashi

Danau Ashi terletak di Hakone, Prefektur Kanagawa, Jepang. Danau ini terkenal karena pemandangan Gunung Fuji yang indah yang bisa dilihat dari atas perahu yang berkeliling di danau. Wisatawan yang datang ke Danau Ashi pada pagi hari juga bisa menikmati udara segar dan keindahan pemandangan yang masih sepi.

4. Taman Kawachi Fujien, Kitakyushu

Taman Kawachi Fujien

Taman Kawachi Fujien terletak di Kitakyushu, Prefektur Fukuoka, Jepang. Taman ini terkenal karena kebun bunga Wisteria yang indah. Wisatawan yang datang ke Taman Kawachi Fujien pada pagi hari akan disambut dengan bau bunga yang harum dan pemandangan bunga yang masih segar.

5. Jembatan Beppu, Oita

Jembatan Beppu

Jembatan Beppu terletak di Oita, Jepang. Jembatan ini terkenal karena pemandangan Gunung Aso yang indah yang bisa dilihat dari atasnya. Wisatawan yang datang ke Jembatan Beppu pada pagi hari juga bisa menikmati keindahan alam yang masih sepi dan udara segar di pagi hari.

Okimasu menjadi kegiatan yang bisa dicoba oleh para wisatawan yang ingin mencoba pengalaman baru saat berkunjung ke Jepang. Momen indah yang didapatkan pada pagi hari akan membekas selamanya di hati dan menjadi pengalaman yang tak terlupakan. Yuk, nikmati keindahan yang ada di pagi hari dengan okimasu!

Iklan