Arti Made dalam Bahasa Inggris


Made Artinya

Made adalah sebuah kata dalam bahasa Inggris yang saat ini banyak digunakan di Indonesia, terutama dalam konteks kreativitas dan seni. Kata ini sering digunakan dalam bahasa Indonesia sehari-hari sebagai kata benda untuk menggambarkan sebuah karya seni yang dibuat dengan tangan, biasanya dengan teknik yang cukup rumit seperti ukiran kayu, batik, atau anyaman.

Namun, kata made dalam bahasa Inggris memiliki definisi yang lebih luas. Menurut Oxford English Dictionary, made merupakan bentuk lampau (past participle) dari kata kerja make yang berarti membuat atau menghasilkan sesuatu dari bahan atau unsur lain. Artinya, kata made dalam bahasa Inggris dapat menggambarkan segala macam benda atau produk yang dibuat dengan tangan manusia atau mesin.

Contoh penggunaan kata made dalam kalimat bahasa Inggris:

  • He made a wooden sculpture of a bird.
  • She made a delicious cake from scratch.
  • They made a movie together last year.

Dalam konteks seni dan kreativitas, penggunaan kata made dalam bahasa Indonesia diadaptasi dari arti yang lebih spesifik dalam bahasa Inggris. Kata made di sini lebih mengacu pada karya seni atau kerajinan yang dibuat dengan tangan atau teknik kreatif lainnya, seperti melukis, merajut, atau menyanyi.

Karya seni atau kerajinan yang dihasilkan dengan teknik dan keterampilan yang tinggi biasanya dianggap lebih bernilai dan memiliki harga yang lebih mahal. Oleh karena itu, seorang seniman atau kreator dapat menggunakan kata made untuk menunjukkan kualitas dan nilai estetika karya yang dihasilkannya.

Penggunaan kata made dalam bahasa Indonesia juga seringkali dimasukkan dalam nama brand atau bisnis yang bergerak di bidang kreativitas dan seni. Brand-brand fashion dan aksesoris lokal di Indonesia pun banyak yang menggunakan kata made dalam namanya, seperti Marhen.J dan Tulisan.

Kesimpulannya, made artinya dalam bahasa Inggris mengacu pada segala macam benda atau produk yang dibuat dengan tangan manusia atau mesin. Namun, dalam konteks seni dan kreativitas, kata made lebih spesifik merujuk pada karya seni atau kerajinan yang dibuat dengan teknik yang canggih dan keterampilan tinggi. Terjemahan ini sering digunakan oleh seniman dan kreator sebagai sebuah branding, dan juga diadaptasi oleh brand-brand lokal Indonesia dalam nama brand mereka.

Konsep Kerajinan Handmade di Jepang


Konsep Kerajinan Handmade di Jepang

Jepang dikenal sebagai negara yang memiliki konsep kerajinan handmade yang sangat khas dan menarik. Kerajinan tangan atau handmade di Jepang dikenal dengan sebutan “tezukuri” yang artinya adalah membuat sesuatu dengan tangannya sendiri.

Jepang memiliki budaya yang sangat mempekerjakan ketelitian dan keindahan dalam semua hal, termasuk dalam pembuatan kerajinan tangan. Hal ini ditunjukkan dalam metode pembuatan kerajinan Jepang yang bisa memakan waktu berhari-hari, tetapi hasilnya begitu mengesankan.

Ada beberapa konsep kerajinan handmade yang dikenal di Jepang. Berikut adalah beberapa di antaranya:

1. Wabi-sabi


Wabi-sabi

Wabi-sabi adalah konsep estetika yang sangat penting dalam budaya Jepang. Konsep ini memandang bahwa keindahan terletak pada ketidaksempurnaan dan kesederhanaan. Wabi-sabi menekankan pentingnya kesederhanaan, memperhatikan detail, dan menikmati segala sesuatu yang alami. Dalam kerajinan handmade, konsep ini diaplikasikan dalam cara pembuatan dan hasil akhir dari kerajinan tersebut yang lebih menekankan pada nilai estetika daripada kemewahan atau keindahan yang sempurna.

Salah satu produk kerajinan handmade yang mengusung konsep ini adalah Chawan atau mangkuk teh Jepang. Kesederhanaan dan ketidaksempurnaan pada produk membuatnya terlihat unik dan menarik. Dalam pembuatan Chawan, ada beberapa unsur alami seperti retak atau noda, yang sengaja tidak disembunyikan, bahkan dianggap sebagai kemewahan dan keunikan pada produk tersebut.

2. Kintsugi


Kintsugi

Kintsugi adalah teknik perbaikan keramik yang terkenal di Jepang. Teknik ini menciptakan keramik yang retak menjadi lebih berharga karena sisi keindahan yang unik. Proses kintsugi dimulai dengan memperbaiki keramik dengan lem yang dicampur dengan bubuk emas atau perak.

Keunikan dalam konsep kintsugi terlihat pada hasil akhir, yakni keramik yang rusak tetapi memiliki keindahan meriah dari emas atau perak yang memperbaikinya. Jadi, meski barang tersebut telah rusak, tetap dapat menambah keindahannya.

Banyak produk kerajinan tangan yang dihasilkan dengan menggunakan teknik ini. Alasannya adalah kintsugi memperkenalkan sebuah cara yang berbeda melihat barang yang rusak. Dalam kintsugi, retak dan tidak sempurna tidak harus disembunyikan, justru bisa memperlihatkan sisi yang unik pada setiap produknya.

Dengan melihat dan memahami konsep kerajinan handmade di Jepang, kita dapat memanfaatkan keunikan dan mempelajari nilai-nilai di balik setiap produk yang dihasilkan. Selain itu, konsep-konsep tersebut dapat meningkatkan apresiasi terhadap kerajinan tangan maupun karya seni lainnya. Semoga artikel ini dapat membuka pandangan baru Anda dalam memahami kerajinan tangan dan budaya di Jepang.

Asal Usul Tradisi Made di Jepang


Made Artinya di Indonesia

Made adalah sebuah kata dalam bahasa Jepang yang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai seni atau kerajinan tangan. Kata made berasal dari dua karakter Kanji, yaitu 真 dan 手, yang secara harfiah dapat diterjemahkan sebagai “tangan yang sejati” atau “tangan asli”.

Tradisi made di Jepang telah ada sejak berabad-abad yang lalu, bahkan sebelum masuknya agama Buddha ke negara ini pada abad ke-6. Pada saat itu, seni dan kerajinan tangan di Jepang sangat dipengaruhi oleh kebudayaan Tiongkok. Namun, setelah Jepang terisolasi dari dunia luar pada abad ke-17, seni dan kerajinan tangan mulai berkembang sendiri dan menciptakan identitasnya sendiri.

Salah satu jenis seni yang paling terkenal dari tradisi made di Jepang adalah ukiran kayu, atau yang dikenal dengan nama “mokuhanga”. Seni ini berasal dari kebiasaan orang Jepang menghiasi ruangan rumah mereka dengan lukisan bergambar pemandangan alam yang indah. Pada awalnya, mokuhanga hanya digunakan untuk mencetak buku dan karya seni. Namun, seiring berjalannya waktu, mokuhanga menjadi semakin populer sebagai seni rupa yang mandiri dan memiliki keindahan tersendiri.

Art in Indonesia

Selain ukiran kayu, tradisi made di Jepang juga mencakup berbagai jenis kerajinan tangan lainnya, seperti porselen, kain tenun, dan origami. Kain tenun, atau yang dikenal sebagai “nunozome” dalam bahasa Jepang, diciptakan dengan cara menenun benang sutera atau katun dengan teknik dan desain yang sangat rumit. Sedangkan origami adalah seni melipat kertas yang berasal dari Tiongkok pada abad ke-1.

Kerajinan tangan dalam tradisi made di Jepang juga sangat erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari masyarakat Jepang. Dalam kehidupan masyarakat tradisional di Jepang, banyak benda yang digunakan sehari-hari, seperti alat makan, kotak penyimpan makanan, dan bahan untuk membuat sake, yang semuanya dibuat dengan tangan oleh para pengrajin lokal. Dalam budaya Jepang, keindahan tidak terletak pada benda itu sendiri, melainkan pada cara benda itu dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Peninggalan seni dan kerajinan tangan tradisi made di Jepang masih terus hidup hingga saat ini. Bahkan, seni dan kerajinan tangan tradisi made telah menjadi bagian dari warisan budaya Jepang dan dijaga dengan sangat baik. Banyak pengrajin lokal yang masih mempertahankan keterampilan tradisional dalam menciptakan jenis kelompok seni ini. Tak hanya itu, seni dan kerajinan tangan tradisi made juga telah menyebar ke seluruh dunia dan menjadi sangat populer di kalangan para kolektor dan pecinta seni.

Teknologi Modern dalam Pembuatan Produk Made di Jepang


Teknologi Modern dalam Pembuatan Produk Made di Jepang

Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan budaya dan seni, tetapi di Jepang, bidang kesenian juga sangat berkembang pesat. Seiring dengan berkembangnya teknologi modern, industri seni termasuk produksi Made juga semakin modernisasi di Jepang.

Tidak hanya itu, Jepang juga memiliki berbagai teknologi terbaru yang digunakan di dalam proses pembuatan produk Made. Mulai dari teknologi pengolahan bahan baku, manufaktur, hingga teknologi desain. Semua teknologi ini digunakan untuk menghasilkan produk-produk Made dengan kualitas yang tinggi.

Salah satu teknologi modern yang digunakan dalam pembuatan produk Made di Jepang adalah teknologi pemesinan CNC. Teknologi ini digunakan untuk menghasilkan produk-produk yang memiliki presisi tinggi serta terlihat lebih indah dan halus dalam penampilannya. Dalam prosesnya, teknologi canggih ini menggunakan mesin yang terprogram komputer untuk membentuk dan memotong benda kerja sesuai dengan desain yang diinginkan. Dengan teknologi CNC, pengrajin bisa menciptakan produk Made dengan lebih cepat dan efisien.

Tidak hanya teknologi CNC, Jepang juga memanfaatkan teknologi 3D printing dalam produksi Made mereka. Teknologi ini memungkinkan produk yang dibuat menjadi lebih detail dan akurat karena benda kerja terbuat dari berbagai bahan dan ukuran yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Dengan begitu, para pengrajin bisa menghasilkan produk Made yang bersifat unik dan orisinil.

Untuk memastikan produk-produk Made yang dihasilkan berkualitas dan sesuai dengan standar, Jepang juga menggunakan teknologi inspeksi visual dalam pembuatan produk. Teknologi ini mengacu pada teknik inspeksi visual yang dilakukan oleh mesin. Ada beberapa jenis teknologi inspeksi visual yang digunakan di Jepang yang meliputi:

1. Teknologi citra termal. Teknologi ini menghasilkan citra termal dari benda kerja yang diperiksa, sehingga dapat digunakan untuk menentukan seberapa panas atau dingin benda tersebut. Teknologi ini sangat berguna dalam proses produksi Made yang melibatkan bahan-bahan yang sensitif terhadap suhu dan temperatur.

2. Pemindaian 3D. Teknologi ini digunakan untuk memindai permukaan benda kerja untuk menghasilkan gambar 3D dari objek tersebut. Teknologi ini juga membantu menentukan kemiringan permukaan, dimensi objek, dan banyak faktor visual lainnya.

3. Inspeksi cahaya. Teknologi ini digunakan untuk melihat objek dalam spektrum cahaya yang berbeda. Dalam proses produksi Made, teknologi cahaya sangat penting karena memberikan informasi tentang adanya cacat atau kesalahan pada produk. Cacat atau kesalahan yang dapat terlihat melalui inspeksi cahaya contohnya adalah goresan pada permukaan produk dan ketidakseimbangan warna pada produk.

Teknologi modern yang digunakan dalam pembuatan produk Made di Jepang telah membawa perubahan besar pada industri seni di negara itu. Dengan teknologi-teknologi canggih ini, pengrajin mampu menghasilkan produk Made dengan kualitas yang tinggi dan presisi yang lebih baik. Selain itu, teknologi ini juga memudahkan pengrajin dalam mengekspresikan kreativitas mereka dengan lebih leluasa. Oleh karenanya, teknologi modern ini tidak hanya meningkatkan kualitas produk Made, tetapi juga memberikan dorongan pada pertumbuhan industri seni secara umum.

Penerapan Prinsip Made di Kehidupan Sehari-hari Masyarakat Jepang


Penerapan Prinsip Made di Kehidupan Sehari-hari Masyarakat Jepang

Indonesia dan Jepang memiliki perbedaan dalam banyak aspek, termasuk budaya dan nilai-nilai yang diterapkan oleh masyarakatnya. Salah satu prinsip yang diterapkan oleh masyarakat Jepang adalah prinsip “made”, yang berarti keindahan dalam kesederhanaan. Prinsip ini merupakan fondasi dalam seni, desain, dan kehidupan sehari-hari di Jepang. Mari kita lihat penerapan prinsip made di kehidupan sehari-hari masyarakat Jepang lebih detail.

kesederhanaan dalam seni Jepang

Kesederhanaan dalam Seni

Prinsip made diterapkan dalam seni Jepang, terutama seni tradisional seperti seni lukis, kaligrafi, dan ikebana. Seni tradisional Jepang ditandai dengan kesederhanaan dan keindahan sekaligus. Penekanan besar diberikan pada elemen-elemen alami seperti batu, air, dan bunga. Para seniman Jepang menganggap bahwa keindahan terbesar terdapat pada hal-hal kecil yang sering diabaikan manusia.

Contohnya adalah seni ikebana, atau seni merangkai bunga. Dalam seni ini, begitu banyak perhatian diberikan pada tata letak, proporsi, dan perpaduan warna yang menghasilkan kesan kesederhanaan yang elegan. Sedangkan dalam seni kaligrafi, kesederhanaan dan keindahan huruf menjadi prioritas utama.

prinsip made dalam taman Jepang

Prinsip Made dalam Taman

Taman Jepang juga sangat dipengaruhi oleh prinsip made. Taman Jepang biasanya didesain dengan cara yang sederhana dan minimalis, dengan fokus pada elemen-elemen alami seperti batu-batu besar, air, dan tanaman hijau yang rimbun. Taman Jepang juga dikenal sebagai taman zen karena elemen keheningan dan ketenangan yang terasa ketika berada di dalamnya.

Prinsip made juga diterapkan dalam taman karesansui atau taman batu. Taman ini didesain dengan rapi dan hanya menggunakan beberapa batu, pasir, dan tanaman tertentu, sehingga menghasilkan kesan kesederhanaan yang menenangkan.

prinsip made dalam hiasan rumah Jepang

Prinsip Made pada Hiasan Rumah

Dalam kehidupan sehari-hari, prinsip made juga diterapkan dalam hiasan rumah Jepang. Hiasan rumah seperti vas bunga, lukisan, dan ornamen lainnya dipilih dengan cermat dan ditempatkan dengan penuh perhitungan, sehingga menghasilkan kesan seni yang sederhana dan elegan.

Pemilihan warna dan bahan juga diperhatikan dalam hiasan rumah Jepang. Warna-warna yang digunakan biasanya netral dan alami seperti putih, coklat, dan hijau. Bahan-bahan yang digunakan pun serba alami seperti kayu dan kertas washi yang terkenal di Jepang.

prinsip made dalam presentasi makanan Jepang

Prinsip Made pada Presentasi Makanan

Prinsip made juga diterapkan dalam presentasi makanan Jepang. Presentasi makanan Jepang biasanya sangat sederhana dan bersih, tetapi tetap mengesankan.

Penekanan besar diberikan pada penyajian makanan dalam piring atau mangkuk yang sederhana dan minimalis. Pewarnaan bahan dan proporsi juga diperhatikan dalam presentasi makanan Jepang, sehingga menghasilkan kesan keindahan dalam kesederhanaan yang khas.

prinsip made dalam arsitektur Jepang

Prinsip Made dalam Arsitektur

Prinsip made juga sangat dipengaruhi dalam arsitektur, terutama arsitektur tradisional Jepang. Bangunan-bangunan Jepang biasanya didesain dengan cara yang sederhana dan memperhatikan aspek fungsi dan estetika dalam sekala yang seimbang.

Pada bangunan tradisional Jepang, sering kali menggunakan bahan alami, seperti kayu dan bambu. Penempatan dan ukuran bahan pun diperhitungkan dengan detail sehingga memperoleh desain yang baik dan sesuai. Penekanan juga diberikan pada kesederhanaan dan kedamaian bangunan itu sendiri, yang merupakan upaya bagi pemilik rumah dan arsitek untuk menghasilkan kualitas hidup yang luar biasa.

Inilah beberapa contoh penerapan prinsip made di kehidupan sehari-hari masyarakat Jepang. Prinsip ini menunjukan keindahan dalam kesederhanaan, mengutamakan kualitas fungsi dan estetika yang seimbang. Jadi, mari belajar dari Jepang untuk menerapkan prinsip made dalam kehidupan kita sehari-hari.

Iklan