Apa itu Futsukei?


Futsukei Indonesia

Futsukei adalah sebuah tradisi tahunan yang berasal dari Jepang dan telah tersebar ke beberapa negara termasuk Indonesia. Biasanya, kegiatan ini dilakukan di akhir tahun dan dipercayai dapat membersihkan atau mengusir keberuntungan buruk yang telah terjadi dalam tahun yang berlalu. Futsukei sendiri adalah kombinasi antara seni, ritual, dan juga olahraga.

Futsukei biasanya dilakukan oleh perusahaan, keluarga atau pun komunitas yang ingin membersihkan suasana hati dari keberuntungan buruk dan menyiapkan diri menghadapi tahun yang baru. Kegiatan ini melibatkan pengoperan bola oleh beberapa orang yang ditugaskan untuk menggiring bola ke titik yang telah ditentukan. Di Indonesia, kegiatan futsukei biasanya dilakukan dengan cara memainkan bola bambu, atau yang lebih dikenal dengan sebutan “bola tidak dibatuk”.

Dalam sejarahnya, futsukei telah menjadi bagian dari kebudayaan Jepang sejak zaman dulu dan dipercaya sebagai bagian dari tradisi Shinto. Di Indonesia, kegiatan futsukei mulai dikenal sekitar 10 tahun terakhir dan menjadi kegiatan yang diminati oleh banyak orang karena keunikannya dan cara pengambilan keputusan yang diharapkan dapat membawa keberuntungan di tahun yang baru.

Sebuah permainan futsukei di Indonesia biasanya melibatkan delapan hingga sepuluh peserta yang dibagi menjadi dua tim. Tujuan dari permainan ini adalah melepaskan keberuntungan buruk dan menyambut tahun yang baru dengan keberuntungan dan semangat yang baru. Selain itu, futsukei juga menjadi ajang silaturahmi dan mempererat hubungan antara sesama anggota kelompok atau komunitas.

Meskipun terlihat sederhana, permainan futsukei membutuhkan kerja sama yang baik antara para pemainnya. Selain itu, permainan ini juga memicu adrenalin karena para peserta harus terus bergerak dan bersiap untuk menangkap bola yang kian melaju. Dalam permainan futsukei, tidak ada aturan baku dalam hal bermain dan memasuki lapangan, sehingga para peserta diberikan kebebasan untuk mengekspresikan diri dan menikmati permainan dalam suasana yang menyenangkan.

Jika Anda tertarik untuk mencoba futsukei, Anda dapat mencarinya di komunitas atau kelompok masyarakat sekitar Anda yang biasanya melakukan kegiatan ini akhir tahun. Kegiatan ini sangat cocok untuk Anda yang ingin menyambut tahun baru dengan suasana positif dan keceriaan yang menyenangkan. Selamat mencoba dan semoga keberuntungan senantiasa menghampiri Anda di tahun yang baru.

Sejarah Futsukei


Sejarah Futsukei

Futsukei berasal dari kata “futon-kei” yang berarti “seperti selimut” dalam bahasa Jepang, dan diproduksi sekitar 1840 di Jepang. Futsukei pertama kali diperkenalkan oleh perusahaan kertas Jepang Kiyatake dan mempunyai ciri khas ukiran seperti batu bata atau kayu pada permukaannya yang kemudian diwarnai oleh seniman sehingga menjadi lukisan. Kiyatake adalah seorang seniman yang bekerja sebagai pegawai administrasi di Kampo, sebuah lembaga pemerintah pusat pada zaman dulu, dan merupakan pencipta Futsukei.

Berbeda dengan teknik mencetak dalam waktu singkat dengan pola atau gambar bervariasi, Futsukei adalah teknik mencetak kertas yang mempunyai satu pola saja, namun dengan ciri khas terukir dan diwarnai sehingga menjadi satu kesatuan. Idenya berasal dari pengalaman Kiyatake saat bekerja di Kampo. Ia melihat banyak dokumen yang disebar di tempat kerjanya dan tidak dilengkapi dengan banyak gambar. Oleh karena itu, ia berpikir untuk memperkenalkan teknik cetak dengan gambar yang menarik, dan Futsukei lah yang kemudian tercipta.

Futsukei pertama kali dibawa ke Jepang pada tahun 1840. Setelah muncul di Jepang, teknik ini langsung melejit dan banyak difavoritkan oleh masyarakat Jepang saat itu, bahkan sampai sekarang. Pada awalnya Futsukei dituangkan ke layar kayu dan kemudian dicetak memakai bahan pembantu seperti air dimana bahan pembantu tersebut kali pertama kali diimpor dari Belanda, yaitu Zinc white. Namun, pada perkembangannya, bahan pembantu lainnya juga dapat digunakan dengan hasil yang sama.

Pada masa modern, Futsukei menjadi sangat populer di negara-negara lain. Penggemar Futsukei terus bertambah, tak hanya orang-orang dari negara Jepang, tetapi telah menjamur ke seluruh dunia. Futsukei juga diperkenalkan di Indonesia dan mulai berkembang di bali, Kuta. Ada beberapa seniman atau seniwati di bali, Kuta yang tertarik dengan teknik Futsukei dan mulai memproduksinya secara mandiri.

Seiring berjalannya waktu, Futsukei mulai terkenal di Indonesia dan diakui oleh banyak kalangan sebagai hiasan wall art yang cantik. Karya mereka memiliki keindahan tersendiri dan dapat ditemukan di anjungan atau tempat pariwisata, hotel, ataupun dinding café-café yang menyajikan kopi premium. Uniknya, Futsukei kini juga dapat diaplikasikan pada kain dari Indonesia seperti batik, sehingga mampu memadukan konsep Jepang dengan Indonesia dan memperkaya hasil seni.

Di Indonesia, Futsukei sering digunakan sebagai sarana promosi pada bidang komersil ataupun pariwisata seperti souvenir, poster, ataupun spanduk-sepanduk yang dipajang pada tempat-tempat wisata. Terdapat juga beberapa contoh gambar/karya seni dengan teknik Futsukei seperti gambar Wayang di MUSEUM NeRAWangsa yang menampilkan keunikan dan keindahan dari hasil seni khas Indonesia.

Ciri Khas Futsukei


Futsukei Indonesia

Futsukei adalah cabang olahraga tradisional Jepang yang kini mulai populer di Indonesia. Futsukei pertama kali dikenalkan ke Indonesia pada tahun 2016 dan kini semakin banyak orang yang tertarik untuk memainkannya. Ada beberapa ciri khas dari futsukei yang membuat olahraga ini semakin menarik untuk dimainkan.

1. Memiliki Konsep yang Unik

Konsep futsukei

Futsukei memiliki konsep yang unik yang membedakannya dari jenis olahraga lainnya. Olahraga ini memadukan antara kecepatan, keseimbangan, ketepatan, dan juga kemampuan koordinasi antara anggota tim. Dalam futsukei, setiap tim terdiri dari tiga orang pemain dan satu orang wasit. Mereka akan berusaha untuk melempar bola kecil ke dalam drum yang terletak di sisi lawan. Pemain akan diberikan waktu selama 90 detik untuk melempar bola sebanyak-banyaknya ke dalam drum.

2. Mendorong Kebersamaan dan Teamwork

Kebersamaan dalam futsukei

Futsukei juga mendorong kebersamaan dan teamwork antara anggota tim. Dalam futsukei, setiap anggota tim harus saling bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama, yaitu memasukkan bola ke dalam drum. Mereka harus saling mendukung dan berkomunikasi satu sama lain. Oleh karena itu, futsukei juga cocok dimainkan untuk mempererat hubungan antar teman atau keluarga.

3. Cocok untuk Semua Usia

Futsukei untuk semua usia

Futsukei adalah olahraga yang cocok untuk semua usia, tidak ada batasan usia atau gender. Bahkan, futsukei sudah dimainkan oleh para lansia di Jepang. Futsukei tidak memerlukan kekuatan fisik yang terlalu besar, karena yang dibutuhkan adalah kecepatan, keseimbangan, dan ketepatan dalam melempar bola. Oleh karena itu, futsukei juga bisa menjadi alternatif olahraga yang menyenangkan untuk keluarga dan biasanya dimainkan pada family gathering.

4. Menyehatkan Tubuh dan Pikiran

Manfaat Futsukei

Futsukei juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh dan pikiran. Olahraga ini dapat meningkatkan keseimbangan dan koordinasi tubuh, meningkatkan ketajaman daya pikir, memperkuat otot tangan dan bahu, serta membantu mengurangi stres dan kecemasan. Selain itu, olahraga futsukei juga dapat membantu mengembangkan kontak sosial dengan orang lain.

Dalam kesimpulan, futsukei adalah olahraga yang unik dan menarik untuk dimainkan. Futsukei tidak hanya menyenangkan namun juga menyehatkan tubuh dan pikiran. Olahraga ini juga sangat cocok untuk semua usia dan jenis kelamin. Oleh karena itu, bagi yang ingin mencoba olahraga baru, futsukei bisa menjadi pilihan yang tepat.

Teknik Menggambar Futsukei


Teknik Menggambar Futsukei Indonesia

Teknik menggambar futsukei adalah salah satu teknik dasar dalam pembuatan animasi tradisional di Indonesia. Teknik ini sering digunakan untuk menggambarkan gerak tubuh dan ekspresi wajah karakter animasi. Futsukei sendiri berasal dari bahasa Jepang yang artinya “gambar khusus”. Pada dasarnya, teknik menggambar futsukei ini membutuhkan ketelatenan dan kecermatan dalam menggambar.

Langkah pertama dalam menggambar futsukei adalah membuat sketsa kasar terlebih dahulu. Sketsa ini nantinya akan digunakan sebagai acuan dalam menggambar karakter animasi. Setelah membuat sketsa kasar, barulah kita mulai membuat garis dasar dengan menggunakan pensil 2B atau 4B. Garis dasar ini harus dibuat dengan halus dan rapi agar nantinya mudah dalam memberikan bayangan pada karakter animasi.

Selanjutnya, kita bisa mulai memberikan detail pada karakter animasi. Detail yang dimaksud adalah memberikan intensitas pada garis, baik itu untuk bagian rambut, wajah, atau tubuh karakter animasi. Pastikan bahwa intensitas garis sama dan tidak terlihat terlalu tipis atau terlalu tebal.

Setelah memperhatikan intensitas garis, proses selanjutnya adalah memberikan bayangan pada karakter animasi. Bayangan dapat dibuat dengan menggunakan pensil 4B atau 6B. Pastikan bayangan yang diberikan terlihat natural dan menunjukkan dimensi pada karakter animasi.

Agar hasil gambar futsukei terlihat lebih hidup, kita bisa memberikan highlight pada beberapa bagian karakter animasi. Highlight ini nantinya akan membuat karakter animasi terlihat lebih glowing dan natural, seperti halnya pada karya seni lukis atau gambar potret. Highlight dapat dibuat pada bagian-bagian tertentu karakter animasi yang dianggap penting.

Proses terakhir dalam menggambar futsukei adalah memberikan warna. Warna dapat dibuat dengan menggunakan cat air atau cat minyak. Sebagai pengganti warna, kita juga bisa menggunakan teknik shading dengan memberikan gradasi warna pada karakter animasi menggunakan pensil warna. Namun, pastikan bahwa pemilihan warna yang digunakan cocok dan sesuai dengan karakter yang digambarkan.

Itulah teknik menggambar futsukei yang sering digunakan dalam pembuatan animasi tradisional di Indonesia. Dalam menggambar futsukei, diperlukan ketelatenan dan kecermatan dalam menggambar agar hasil gambar yang dihasilkan terlihat natural dan hidup. Kita bisa mencoba teknik yang dijelaskan di atas untuk membuat karakter animasi yang lebih hidup dan menarik.

Jenis-kategori Futsukei


Futsukei in Indonesia

Futsukei di Indonesia adalah olahraga yang telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Futsukei berasal dari Jepang dan merupakan jenis seni bela diri yang lebih fokus pada teknik dan gerakan yang cepat. Berbeda dengan seni bela diri pada umumnya, dalam futsukei, tidak ada benturan fisik seperti yang terjadi pada karate atau taekwondo. Olahraga ini di Indonesia terdiri dari beberapa jenis-kategori, di antaranya:

Futsukei sport


Futsukei sport

Futsukei sport merupakan jenis olahraga yang dilakukan di atas permukaan yang dilapisi dengan busa foam dalam ukuran yang standar dengan ketebalan tertentu. Ketika atlet jatuh atau terkena pukulan dari lawan, mereka tidak akan terluka. Dalam latihan atau pertandingan, atlet saling menyerang dengan cara menendang atau menjatuhkan lawan. Olahraga ini membutuhkan kecepatan, ketangkasan, keberanian, dan ketepatan dalam melakukan tendangan dan gerakan.

Futsukei self-defense


Futsukei self-defense

Futsukei self-defense adalah jenis-kategori futsukei yang lebih fokus pada kemampuan melindungi diri dari serangan lawan. Dalam latihan, atlet mempelajari teknik-teknik dasar seperti menangkis, menghindar, menyerang, dan menjatuhkan lawan. Tujuannya adalah untuk menguasai teknik-teknik tersebut agar dapat diterapkan dalam situasi nyata ketika menghadapi serangan dari orang yang tidak dikenal atau dalam situasi saat sedang dalam bahaya.

Futsukei weapon


Futsukei weapon

Futsukei weapon adalah jenis-kategori futsukei yang menggunakan senjata sebagai alat untuk mempertahankan diri atau menyerang lawan. Senjata yang digunakan dalam futsukei weapon adalah Choken, yaitu senjata berbentuk tongkat dengan ukuran dan berat yang berbeda-beda. Dalam latihan, atlet mempelajari teknik-teknik dasar menggunakan Choken, seperti memutar, menjatuhkan, menyerang dan bertahan sekaligus menghadapi serangan.

Futsukei traditional


Futsukei traditional

Futsukei traditional adalah jenis-kategori futsukei yang lebih fokus pada keindahan gerakan dan tradisi Jepang. Dalam latihan, atlet akan mempelajari teknik-teknik dasar yang ada dalam futsukei, seperti menyerang, menangkis, dan menjatuhkan lawan, namun perbedaannya adalah teknik-teknik tersebut dipadukan dengan gerakan dan sikap yang khas Jepang. Futsukei traditional juga melatih kalistenik dan kekuatan fisik, sehingga membuat tubuh menjadi lebih sehat dan bugar.

Futsukei freestyle


Futsukei freestyle

Futsukei freestyle adalah jenis-kategori futsukei yang lebih fokus pada gaya bebas dan kreativitas. Atlet dapat menciptakan gerakan dan teknik mereka sendiri sebagai variasi dari teknik-teknik yang ada, sehingga memunculkan seni dalam gerakan-gerakan yang dilakukan. Futsukei freestyle juga melatih kecepatan, ketangkasan, koordinasi, dan keseimbangan.

Itulah beberapa jenis-kategori Futsukei yang populer di Indonesia. Selain sebagai olahraga, Futsukei juga dapat membantu meningkatkan rasa percaya diri, disiplin, dan konsentrasi. Olahraga ini cocok untuk semua usia dan jenis kelamin, sehingga bisa menjadi pilihan alternatif yang menyenangkan dan bermanfaat bagi keseluruhan keluarga.

Iklan