Tradisi Kawinan Adat Sunda

Salam Pembaca rinidesu.com

Apakah kamu tahu bahwa Nusantara kaya akan ragam budaya dan adat istiadat yang begitu mempesona? Di Indonesia sendiri, terdapat berbagai suku dan bangsa yang memiliki keunikan sendiri-sendiri dalam mengamalkan tradisi khas mereka. Sebagai salah satu budaya terkaya di Indonesia, tradisi kawinan adat sunda menjadi salah satu perpaduan unik antara adat Jawa dan Sunda yang menakjubkan.

Tradisi kawinan adat sunda menjadi salah satu tradisi yang wajib dipelajari dan dilestarikan oleh generasi muda. Dalam artikel ini, kami akan membahas dengan detail mengenai keunikan dan kekayaan yang terdapat dalam tradisi kawinan adat sunda.

Kelebihan Tradisi Kawinan Adat Sunda

Mewarisi Nilai-Nilai Budaya yang Tinggi

Sebagai suatu adat istiadat yang sudah turun-temurun, tradisi kawinan adat sunda memuat makna yang tinggi bagi kelangsungan hidup dan keberlangsungan budaya bangsa. Perkawinan sunda memiliki nuansa kekeluargaan yang kuat, dimana keluarga memegang peranan penting dalam menentukan jalan hidup sang mempelai.

Melalui tradisi kawinan adat sunda, banyak sekali nilai-nilai positif yang dapat diwariskan kepada generasi mudan seperti rasa saling tolong-menolong, tali silaturahmi yang kuat, dan juga rasa toleransi antar kelompok yang berbeda.

Menampilkan Keindahan Budaya Seni dan Musik Sunda

Tradisi kawinan adat sunda memiliki banyak unsur seni, misalnya Busana adat Sunda, seni tari tradisional, musik kecapi suling, dan kesenian lainnya. Semua unsur tersebut menandakan kemegahan dan keindahan budaya Sunda.

Mengenalkan Ragam Kuliner Sunda

Tak hanya seni dan musik, tradisi kawinan adat sunda juga mengenalkan ragam kuliner yang tersaji di malam pernikahan seperti nasi liwet, sate maranggi, lontong sayur, dan masih banyak lagi. Kuliner khas Sunda merupakan ciri khas yang juga dapat memperkenalkan adat sunda ke ranah internasional.

Tradisi kawinan adat sunda sering digelar di suatu tempat terbuka seperti di tengah sawah, di hutan, ataupun di pinggir pantai. Hal ini merupakan ciri khas dari tradisi kawinan adat sunda, dimana mempelai dapat menikmati keindahan alam sambil memperoleh berkat dari orang tua atau tamu undangan.

Memiliki Upacara- Upacara Unik

Upacara-upacara unik juga menjadi ciri khas dari tradisi kawinan adat sunda. Upacara nerakawangi pertama kali dilakukan oleh kedua mempelai suasana harinya pada hari Rabu Kalima Pahing, tepat tiga hari setelah ijab kabul dilaksanakan. Upacara lainnya adalah upacara siraman.

Menggali Potensi Wisata Daerah

Tradisi kawinan adat sunda telah menjadi acara yang digemari oleh turis dan juga masyarakat Indonesia. Dalam rangka untuk mempromosikan wisata daerah, banyak wisatawan yang ingin merasakan langsung kegiatan tradisional dari sunda melalui acara pernikahan adat kawinan sunda.

Memperkaya Kebudayaan Indonesia

Dengan lestarinya tradisi kawinan adat sunda, dapat membantu dalam memperkaya kebudayaan Indonesia. Hal ini dikarenakan terdapat percepatan generasi yang bergerak ke dunia digitalisasi, hal ini memunculkan dampak terhadap pengurangan jumlah orang yang masih melestarikan tradisi.

Kekurangan Tradisi Kawinan Adat Sunda

Menciptakan Peluang Kesulitan Dalam Penyelenggaraan Acara

Berbagai upacara yang dilakukan dalam kawin adat sunda memang perlu dilaksnakan secara benar dan sesuai dengan adat. Hal ini membuat penyelenggaraan acara menjadi membingungkan bagi keluarga yang tidak memahami adat istiadat sunda. Kebutuhan acara seringkali juga membuat biaya menjadi lebih tinggi.

Memunculkan Masalah Bagi Pemula

Keinginan untuk menyelenggarakan acara pernikahan berdasarkan adat sunda yang terkadang membingungkan bagi generasi muda yang kurang memahami tradisi dan adat istiadat sunda. Kegagalan dalam mengangkat adat istiadat sunda terkadang memunculkan masalah bagi pasangan muda pada generasi muda.

Memunculkan Potensi Keretakan Keluarga

Salah satu, misalnya, kewajiban mempelai pria berkaitan dengan perintah bersembahyang bersama sang mempelai dan keluarganya ke rumah seorang yang dianggap senior atau tua-rumahannya cukup jauh dari rumah kediaman keluarga mempelai, dan kegiatan bersembahyang sendiri memerlukan waktu yang cukup lama.

Kesulitan Memahami Arti dari Upacara- Upacara Khas

Secara umum, upacara yang dilakukan selama kawin adat sunda memiliki makna dan nilai yang sangat tinggi. Tapi, kadang kala orang hanya memahami nilai dari upacara tersebut secara parsial. Padahal, makna yang disampaikan dari setiap rangkaian upucara yang ada pada kawin adat sunda.

Waktu yang Sangat Panjang

Waktu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan tradisi kawinan adat sunda kadangkala cukup lama. Waktu kadangkala penggangan dapat mengambil waktu hingga beberapa jam. Waktu yang cukup lama kadangkala memunculkan kejenuhan bagi tamu undangan.

Kendala Bagi Tamu Undangan dari Luar Daerah

Bagi tamu undangan yang berasal dari luar daerah, mungkin kesulitan untuk membuat jadwal dengan acara yang dilaksanakan. Hal ini juga dapat memunculkan pemulangan saat acara belum selesai.

Terbatasnya Jumlah Lokasi Pelaksanaan

Pelaksanaan tradisi kawinan adat sunda pada umumnya dilakukan di desa atau kota yang masih mempertahankan adat istiadat sunda sampai saat ini. Terbatasnya lokasi pelaksanaan membuat adat istiadat sunda semakin sulit ditemukan.

Mengenal Lebih Dekat Tradisi Kawinan Adat Sunda

Tradisi kawinan adat sunda merupakan salah satu acara pernikahan adat tertua dan terindah di Indonesia. Dalam adat sunda, perkawinan bukanlah semata-mata acara sosial melainkan juga proses adat istiadat yang tie pol. Berbagai upacara dan perlengkapan digunakan dalam proses perkawinan tersebut. Berikut adalah penjelasan mengenai tradisi kawinan adat sunda secara lebih detail:

Bertemu Orang Tua Mempelai

Sebelum melaksanakan sakral ijab kabul, pemuda dan wanita yang akan menikah akan bertemu dengan orang tua mereka. Momen bertemu ini dilakukakan untuk memberikan penghormatan dan memperkenalkan calon mempelai kepada orang-tua.

Nerakeunngan Sunda

Merupakan salah satu upacara dalam kawin sunda yang belum bisa diimbangi oleh keberadaannya di masyarakat. Nerakeunngan Sunda dilakukan dengan cara membangun “manggala” atau “prasasti” sebagai tolok ukur tempat pelaksanaan upacara selanjutnya yakni upacara “siraman” hingga upacara “rayuan wargi”. Setiap upacara selalu dilakukan dengan mengadakan selamatan.

Siraman

Merupakan upacara siraman yang sering dilakukan saat menjelang pernikasan. Mempelai akan dimandikan dengan air yang dicampur dengan bunga dan rempah-rempah yang sebelumnya telah dipersiapkan. Sedianya siraman dilakukan menggunakan air serta bahan-bahan yang berasal dari istana Dewi Sri.

Ijab Kabul

Ijab kabul adalah proses sang bowongso atau mempelai pria mengucapkan “sah” atau setuju kepada sang mempelai wanita dan keluarga. Peresmian pernikahan resmi ditandai dengan ijab kabul ini dan dilengkapi dengan doa yang dilantunkan sesuai dengan adat istiadat.

Akad Nikah Resmi

Akad nikah upacara yang terakhir. Setelah proses ijabkabul selesai dilaksanakan dilanjutkan dengan akad nikah (untuk yang beragama Islam). Nilai sakral acara ini makin zat.

Panggih dan Kirab

Keponakan dari kedua mempelai akan memimpin prosesi panggih, menempatkan singgasana pengantin dan kedua mempelai. Proses berjalan hingga acara kirab dimulai, mempelai pria berangkat bersama keluarganya menuju ke rumah mempelai wanita.

Hatur Nuhun

Acara Hatur nuhun merupakan acara penutup dari rangkaian proses perkawinan adat sunda. Acara diakhiri dengan doa dan dilanjutkan dengan mengundang tamu undangan untuk memakan makanan khas sunda yang disediakan oleh keluarga mempelai.

Tabel Tradisi Kawinan Adat Sunda

No Upacara Deskripsi
1 Nerakeunngan Sunda digunakan sebagai penunjuk tempat acara kawin akan dilaksanakan
2 Siraman mandi sang mempelai dengan air bunga dan rempah-rempah tradisional
3 Ijab kabul ujian dari calon mempelai buat “melamar” keberhasilan sang mempelai wanita atau mempelai pria.
4 Akad Nikah Resmi suatu upacara yang lebih diabilitas dalam rangakain pernikatan menurut agama yang dianut oleh mempelai.
5 Panggih dan Kirab memenuhi panggilan sang penghulu, tanda syukur hadirnya nafkah jangka panjang yang diberikan oleh Allah SWT kepada sang mempelai.
6 Hatur Nuhun merupakan acara penutup dari rangkaian prosesi perkawinan adat sunda dan dilanjutkan dengan mengundang tamu undangan untuk memakan makanan khas sunda.

13 Pertanyaan Umum Tentang Tradisi Kawinan Adat Sunda

1. Bagaimana awal mula tradisi kawinan adat sunda?

Tradisi ini sudah dikenal sejak jaman kerajaan Tarumanegara.

2. Apa yang dimaksud dengan Busana adat Sunda?

Pakaian adat khas sunda yang terdiri atas kebaya, kain batik, dan kain tarub.

3. Ada berapa jenis tari khas sunda pada acara pernikahan adat sunda?

Beberapa jenis tari seperti Jaipong, tari merak, dan tari topeng Cirebon menjadi hal tak terelakkan dalam acara perkawinan.

4. Apa saja jenis lain dari acara adat sunda bukan dalam rangkaian perkawinan?

Beberapa diantaranya upacara akikah atau potong rambut, naik si ponek, acara mapag pengantin atau paideng dan masih banyak lainnya.

5. Apa makna dari adanya Rerembish?

Upacara pengajian atau gerdruk yang dilakukan menjelang acara pernikahan.

6. Mengapa prosesi siraman begitu penting dalam kawin adat sunda?

Prosesi siraman dilakukan seolah-olah sang mempelai dibersihkan di ujung “mandikan” menjelang hari pernikahan.

7. Apa upacara panggih dan Kiansa dalam kawin adat sunda?

Upacara simbolis menuju pernikahan yang dilakukan pada pagi hari sebelum prosesi siraman, dalam upacara kapitayan, menyampaikan maksud dan tujuan memenuhi lamaran sebagai bentuk keseriusan sang mempelai.

8. Bagaimana tempat pelaksanaan Kawin Adat Sunda?

Perolehan mengaya dengan memilih tumpangan telapak kaki, sungai kecil atau sawah di tengah-tengah kebun.

9. Apa yang dimaksud dengan hawar dan gagak weda?

Simbol hawar menjadi yang dalam upacara adat jawa mengartikan pengantin sebagai orang yang mengantar kedamaian. Sedangkan, gagak weda menggambarkan carita asalnya sila paladog yang

Iklan