Sapaan Formal di Bahasa Jepang


Sapaan Formal di Bahasa Jepang

Bahasa Jepang dikenal dengan banyak hal, seperti budaya kehidupan, cerita anime dan manga, bahkan tradisi seni lunak seperti origami dan ikebana. Namun, ada sesuatu yang tidak boleh dilewatkan ketika kita mempelajari bahasa Jepang, yaitu tata cara berbicara yang benar atau istilah bahasanya ‘sapaan’. Di dalam budaya Jepang ada beberapa jenis sapaan yang digunakan berdasarkan hubungan atau posisi sosial antara dua orang. Maka dari itu, sapaan formal di bahasa Jepang menjadi sangat penting untuk dipelajari oleh setiap orang yang ingin belajar tentang bahasa dan budaya Jepang lebih dalam lagi.

Sapaan Formal di bahasa Jepang biasanya menggunakan ungkapan khusus seperti “san” dan “sama” setelah nama seseorang. “San” atau “kun” dapat digunakan pada saat seseorang berbicara kepada orang yang lebih muda usianya atau seseorang yang lebih rendah posisinya. Sedangkan “sama” digunakan biasanya saat seseorang berbicara kepada seseorang yang lebih tua, atasan, atau ketika berbicara dengan tamu. Dalam kasus nonekonomi, “sensei,” atau bahkan “shisho” dapat digunakan untuk menggambarkan seseorang yang lebih tua atau berpangkat lebih tinggi.

Ketika berbicara kepada seseorang yang lebih muda dan lebih rendah posisinya, maka seseorang bisa menggunakan sapaan “kun.” Kata “kun” berarti “putra” atau “anak laki-laki,” dan bisa digunakan oleh orang yang lebih tua berbicara kepada orang yang lebih muda usianya atau pada anak-anak. Demikian juga, ketika seseorang berbicara kepada sesama teman sebaya atau seseorang yang lebih muda, sapaan yang lazim digunakan adalah “chan.” “Chan” adalah sapaan yang bisa digunakan untuk mengucapkan sesuatu yang sedikit lebih muda dan mudah.

Ada sapaan khusus yang digunakan untuk seseorang yang memiliki status sosial tinggi, seperti Kaisar atau keluarga kerajaan. Sapaan untuk Kaisar adalah “heika.” “Heika” digunakan ketika merujuk kepada Kaisar atau anggota keluarga kerajaan. Ketika berbicara dengan seseorang di lingkungan bisnis atau profesional, biasanya digunakan sapaan “sama.” Sapaan “sama” bisa digunakan untuk mengacu pada seseorang yang lebih tua atau dalam posisi tertinggi pada organisasi atau lembaga tertentu. Kadang-kadang, sapaan ini juga digunakan untuk orang yang berada dalam bidang seni dan hiburan.

Saat berbicara dengan orang yang lebih tua atau pada seseorang yang memegang jabatan tinggi, seseorang bisa menggunakan sapaan “dono” atau “tono.” Sapaan “dono” atau “tono” adalah sapaan yang digunakan untuk menyapa seseorang yang lebih tua atau memiliki status sosial yang lebih tinggi. Sapaan ini biasanya digunakan ketika seseorang berbicara dengan bos atau klien. Sapaan ini juga digunakan pada orang yang memegang jabatan dalam bidang keagamaan dan kebudayaan yang dihormartikan.

Onyomi dan Kunyomi dari setiap karakter bahasa Jepang juga sangat penting ketika Anda menggunakan sapaan berbeda. Onyomi adalah pengucapan kata dalam bahasa Jepang yang diambil dari bahasa China, sedangkan Kunyomi adalah pengucapan kata dalam bahasa Jepang yang asli. Dalam bahasa Jepang, setiap karakter Katakana dan Hiragana memiliki Onyomi dan Kunyomi yang berbeda, dan hal itu tergantung pada situasi atau penggunaannya. Oleh karena itu, jika Anda ingin benar-benar memahami bahasa Jepang, Anda harus memahami betul-betul kapan harus menggunakan setiap karakter ini dalam sapaan bahasa Jepang.

Dalam penggunaan sapaan formal di bahasa Jepang, penting bagi kita untuk mengetahui situasi atau latar belakang di mana kami berbicara. Sebab kesalahan dalam penggunaan sapaan bisa mengakibatkan kesalahpahaman yang sepele namun akan dianggap fatal dalam konteks budaya Jepang. Maka, ketika berbicara kepada orang Jepang, sebaiknya selalu perhatikan bagaimana Sapaan formal di bahasa Jepang harus digunakan, dengan cara yang benar sesuai dengan sosial posisi atau hubungan dengan lawan bicara Anda.

Sapaan Casual di Bahasa Jepang


Sapaan Casual di Bahasa Jepang

Sapaan casual di bahasa Jepang atau biasa disebut dengan Yobisute(呼び捨て) merupakan sapaan yang digunakan untuk berbicara dengan orang yang tidak terlalu dekat dengan kita. Dalam penggunaannya, sapaan ini dapat digunakan diantara teman sebaya, rekan kerja, atau bahkan seseorang yang lebih senior. Sapaan ini merupakan sapaan yang bersifat kasual dan informal, sehingga penggunaanya juga harus disesuaikan dengan orang yang kamu ajak bicara dan situasinya.

Biasanya, Yobisute digunakan dalam obrolan sehari-hari. Bahkan pada beberapa kasus, banyak orang di Jepang yang lebih memilih untuk menggunakan yobisute daripada sapaan formal seperti san, sama, atau sensei. Beberapa contoh sapaan casual dalam bahasa Jepang antara lain:

  • -chan: digunakan untuk teman sebaya (baik laki-laki maupun perempuan).
  • -kun: digunakan untuk laki-laki. Selain itu, penggunaan -kun juga dapat mengandung arti rasa hormat kepada seseorang yang lebih senior.
  • -san: digunakan untuk seseorang yang dihormati atau dianggap penting.

Namun, perlu diingat bahwa meskipun sapaan ini bersifat casual, kamu tetap harus memerhatikan siapa orang yang kamu ajak bicara dan situasinya. Penggunaan sapaan yang salah dapat menimbulkan kesalahpahaman dan membuatmu terkesan tidak sopan atau tidak memiliki etika. Kebanyakan dari masyarakat Jepang sangat memperhatikan tata krama dan sopan santun ketika berbicara dengan orang lain, meskipun orang tersebut bukanlah orang yang mereka kenal atau sangat dekat.

Hal lain yang perlu kamu perhatikan ketika menggunakan sapaan casual adalah penggunaannya dalam situasi formal ataupun di tempat kerja. Terkadang, saat kamu berbicara di tempat kerja, kamu akan merasa lebih nyaman ketika menggunakan sapaan casual. Namun, penggunaannya dalam situasi formal dapat menimbulkan kesalahpahaman atau bahkan dianggap tidak sopan. Oleh karena itu, penting untuk memerhatikan situasi dan suasana sebelum kamu menggunakan sapaan yang bersifat casual.

Dalam kesimpulannya, penggunaan sapaan casual di bahasa Jepang sangat penting dan menjadi bagian dari budaya dan etika masyarakat Jepang. Namun, kamu tetap harus memperhatikan siapa orang yang kamu ajak bicara dan situasinya. Selalu ingat bahwa sikap sopan santun dan tata krama sangat penting dalam budaya Jepang, dan penggunaan sapaan yang tidak tepat dapat menimbulkan kesalahpahaman atau bahkan dianggap tidak sopan.

Jenis Sapaan Berdasarkan Gender dan Status


sapaan dalam bahasa jepang

Sapaan dalam bahasa Jepang sangat terkait erat dengan gender dan status seseorang. Di Jepang, sapaan merupakan hal yang sangat penting dan memperlihatkan adanya nilai sopan santun dan hormat kepada orang yang dihormati. Maka tidak heran jika dalam budaya Jepang, sapaan antara seseorang dapat berbeda tergantung pada jenis kelamin dan status masing-masing orang.

Sapaan Berdasarkan Gender

sapaan berdasarkan gender

Sapaan bagi pria dan wanita berbeda di Jepang. Biasanya, pria akan menggunakan sapaan ‘kun’ dan ‘san’ kepada wanita. Kata ‘san’ merupakan sapaan yang paling umum digunakan untuk memberikan penghormatan dan sopan santun. Sapaan ‘kun’ lebih sering digunakan oleh laki-laki kepada laki-laki lainnya, tetapi kadang juga dapat digunakan ketika berbicara dengan wanita yang lebih muda. Sementara itu, wanita akan menggunakan sapaan ‘san’ kepada pria dan wanita lainnya. Ada juga sapaan ‘chan’ yang biasanya digunakan jika dua perempuan berteman dekat, atau wanita memanggil anak kecil, atau ketika sapaan yang bersifat lucu dan menggemaskan.

Sapaan Berdasarkan Status

status di jepang

Sapaan di Jepang juga tergantung pada status sosial seseorang. Semakin tinggi status seseorang, semakin mendapatkan sapaan yang merendahkan diri dari pihak lain. Ada beberapa sapaan berbeda di Jepang seperti ‘-san’ untuk umum, ‘-sama’ untuk raja atau anak dari keluarga kaya dan ‘-dono’ untuk tuan atau penguasa.

Terlepas dari jenis sapaan yang digunakan, memperlihatkan adanya sopan santun dengan menyertakan kata ‘san’ atau sapaan yang sesuai akan selalu lebih baik daripada tidak menggunakan sapaan sama sekali. Oleh karena itu, perlu untuk selalu memperhatikan jenis sapaan yang digunakan agar tidak menimbulkan kesalahpahaman atau bahkan konflik di kemudian hari.

Contoh Penggunaan Sapaan dalam Kehidupan Sehari-hari


sapaan Jepang Indonesia

Sapaan, uuuhhh siapa sih yang tidak kenal dengan sapaan. Di dunia nya bahasa, sapaan adalah kata yang penting dan harus diperhatikan. Saat ini, bahasa Jepang makin banyak digunakan, entah itu dalam kegiatan sehari-hari maupun dalam pekerjaan. Dalam kehidupan sehari-hari, kita biasanya menggunakan sapaan untuk mengarahkan obrolan atau sebagai tanda hormat sesuai kultur asalnya. Namun, dalam bahasa Jepang, tidak semata-mata sapaan dapat diucapkan tanpa aturan khusus. Berikut adalah contoh penggunaan sapaan dalam kehidupan sehari-hari beserta aturannya.

1. San


San Jepang Indonesia

San (さん)adalah sapaan formal untuk orang dewasa, baik untuk seorang pria atau wanita. Sapaan ini sama dengan sapaan “Mr.” atau “Mrs”. Ini adalah bentuk penghormatan umum dan dapat digunakan dalam situasi apa pun.

2. Kun


Kun Jepang Indonesia

Kun(君)adalah sapaan yang umumnya digunakan untuk merujuk kepada seorang pria muda atau anak laki-laki. Secara tidak resmi, kun juga dianggap sebagai sapaan akrab.

3. Chan


Chan Jepang Indonesia

Sapaan Chan(ちゃん)dapat digunakan untuk memanggil anak-anak kecil dan perempuan muda terutama perempuan dewasa muda. Menurut pengucapan sapaan ini terdengar manis dan ramah. Term ini umumnya digunakan dalam situasi yang bersifat akrab atau umumnya bersifat hubungan interpersonal dekat.

4. Sensei


Sensei Jepang Indonesia

Sapaan Sensei(先生)bahasa artinya guru. Tetapi dalam kehidupan sehari-hari di Jepang sapaan ini digunakan tidak hanya pada guru tetapi juga pada orang lain dengan spesifikasi yang sama seperti dokter dan pengacara. Sebagai contoh, ketika seorang siswa kuliah berbicara dengan seorang dosen atau asisten dosen, mereka dapat menggunakannya. Aturan dasar sapaan ini adalah hanya untuk guru dan orang yang pemilik profesi, dan tidak dapat digunakan pada teman sebaya atau orang yang lebih muda. Namun, di Jepang, sapaan Sensei lebih bersifat formal daripada akrab, jadi penggunaannya harus diperhatikan. Sapaan ini umum digunakan di sekolah, perguruan tinggi, institut dan pada kegiatan-kegiatan pendidikan dan sebagainya.

5. sama


Sama Jepang Indonesia

Sapaan sama(様)adalah sapaan yang bersifat formal dan bersifat lebih resmi daripada san. Sapaan ini dapat digunakan untuk orang dewasa, tetapi lebih berguna ketika seorang pekerja atau pelanggan berbicara dengan seorang yang lebih senior dalam sebuah bisnis atau perusahaan yang lebih besar. Beberapa contoh penggunaannya seperti Penggunaan sapaan sama pada permohonan surat izin atau permohonan lainnya dikirim pada perusahaan lain. Penggunaan sapaan sama yang benar akan menunjukkan bahwa seseorang menghormati orang tersebut. Selain itu, penggunaan sapaan sama juga sering terjadi pada kegiatan pelaksanaan untuk sebuah undangan formal.

Nah, itulah beberapa contoh penggunaan sapaan dalam kehidupan sehari-hari yang harus diketahui khususnya bagi pelajar dan pekerja yang mengutamakan bahasa Jepang dalam kegiatannya. Namun, tetap perlu diingat bahwa penggunaan sapaan tidak secara mutlak sama pada budaya yang berbeda, tetapi yang jelas penggunaan sapaan bagi masyarakat Jepang masih sangat krusial.

Panduan Menggunakan Sapaan dengan Tepat di Jepang


Sapaan dalam bahasa Jepang

Sapaan di Jepang sangat penting dan harus dihormati oleh setiap orang, termasuk para wisatawan yang singgah di Jepang. Bagi wisatawan yang akan berkunjung ke Jepang untuk pertama kalinya, penting untuk mengetahui berbagai sapaan yang umum digunakan di sana. Berikut ini adalah panduan menggunakan sapaan dengan tepat di Jepang.

Sapaan Tuan dan Nyonya (San/Ms/Mrs/Mr)


Sapaan San/Ms/Mrs/Mr

Sapaan “san” biasanya digunakan untuk berbicara dengan orang yang belum dikenal atau ketika kamu membutuhkan sapaan yang netral. Sapaan “Ms” digunakan untuk mendiskriminasi antara Ms/Bu dan Nyonya/Ibu dan biasanya digunakan ketika kamu bicara dengan wanita atau pencetus pertemuan perempuan. “Mrs” digunakan ketika kamu bicara dengan istri atau ketika kamu memanggil wanita yang sudah menikah. Sedangkan “Mr” digunakan ketika kamu bicara dengan laki-laki. Walau bagaimanapun, sapaan ini biasanya tidak digunakan ketika kamu bicara dengan teman dekat atau keluarga.

Sapaan Untuk Anak Kecil (Chan/Kun)


Sapaan Chan/Kun

Sapaan “chan” digunakan untuk anak kecil atau orang yang lebih muda dari kamu atau seseorang yang kamu anggap dekat dan akrab. Sementara “kun” biasanya digunakan untuk anak laki-laki atau teman lelakimu. Sapaan “kun” juga bisa digunakan untuk orang dewasa yang terhormat atau orang yang sudah mempunyai pekerjaan seperti “sensei” (guru) atau “kaicho” (pemimpin organisasi).

Sapaan Untuk Orang Yang Lebih Tua (Senpai/Sensei)


Sapaan Senpai/Sensei

Sapaan “senpai” digunakan untuk orang yang lebih tua atau lebih senior di dunia sekolah atau pekerjaan. Sapaan ini biasanya digunakan jika seseorang mempunyai ketinggian jabatan atau pengalaman yang lebih banyak darimu. Sementara “sensei” digunakan untuk menghormati guru atau seseorang yang kamu anggap ahli di bidang tertentu.

Sapaan Mengucapkan Terima Kasih (Arigato Gozaimasu)


Sapaan Terima Kasih

Sapaan “arigato gozaimasu” artinya terima kasih dalam bahasa Jepang. Sapaan terima kasih ini harus selalu kamu ucapkan setelah menerima bantuan atau pelayanan yang diberikan. Selain itu, ketika kamu berkunjung ke restoran atau toko, ucapkanlah terima kasih kepada kasir atau karyawan setelah melakukan transaksi.

Tidak Menggunakan Sapaan Untuk Sesama Teman


Tidak Menggunakan Sapaan untuk Teman

Jika kamu sudah dekat dan akrab dengan seseorang, maka tidak perlu menggunakan sapaan sama sekali. Kamu bisa menggunakan nama depan saja atau panggilan-panggilan khas dari daerah kamu misalnya. Namun, jika ada seseorang yang lebih muda atau junior darimu, sebaiknya kamu tetap menghormati mereka dengan menggunakan sapaan “-san”.

Iklan