Jenis-jenis Hewan dalam Bahasa Jepang


Nama Hewan Bahasa Jepang

Jepang sangat terkenal akan keindahan dan keunikan bahasanya, termasuk dalam penamaan hewan-hewan. Tak jarang kita menemukan kata-kata hewan dalam bahasa Jepang yang unik dan berbeda dari bahasa lainnya. Berikut ini adalah beberapa jenis hewan dalam bahasa Jepang beserta artinya:

1. Anjing (犬 – いぬ or inu)

Anjing dalam Bahasa Jepang

Siapa yang tak kenal dengan anjing? Nah, kalau di Jepang anjing disebut dengan Inu ya. Inu artinya dalam bahasa Jepang adalah anjing. Di Jepang, banyak jenis anjing yang disukai, selain Shiba Inu yang menjadi primadona. Ada juga Akita Inu, Hokkaido Inu, dan masih banyak lagi. Sebutan Inu digunakan untuk semua jenis anjing di Jepang.

2. Kucing (猫 – ねこ atau neko)

Kucing dalam Bahasa Jepang

Kucing juga dikenal sebagai hewan peliharaan yang populer di Jepang. Tak hanya digunakan sebagai hewan peliharaan, ada juga beberapa restoran themed kucing yang cukup populer di Jepang. Kucing dalam bahasa Jepang disebut Neko. Bahkan di Jepang, ada beberapa legenda tentang kucing yang cukup populer seperti Maneki Neko, yang sering kita lihat sebagai hadiah souvenir dari Jepang.

3. Jerapah (キリン – kirin)

Jerapah dalam Bahasa Jepang

Selanjutnya ada hewan yang tingginya bisa mencapai sekitar 4-5 meter, yaitu jerapah dalam bahasa Jepang disebut dengan Kirin. Kirin di Jepang terkenal sebagai simbol keberuntungan. Tak hanya itu, jerapah dengan sebutan Kirin juga sangat populer sebagai salah satu simbol di dalam anime dan manga.

4. Kelinci (兎 – うさぎ atau usagi)

Kelinci dalam Bahasa Jepang

Kelinci dikenal sebagai hewan yang menggemaskan, baik untuk dijadikan hewan peliharaan maupun untuk dimakan, salah satu masakan populer di Jepang adalah kebab kelinci. Di dalam bahasa Jepang, kelinci disebut dengan Usagi. Kata ini juga sering kita temukan dalam manga dan anime Jepang.

5. Burung Hantu (フクロウ – fukurou)

Burung Hantu dalam Bahasa Jepang

Burung hantu terkenal sebagai simbol kebijaksanaan. Di Jepang, burung hantu disebut Fukurou. Burung ini juga sering dijadikan sebagai maskot dalam toko-toko suvenir. Ada juga mitos yang mengatakan jika Fukurou tertidur di rumahmu, artinya akan ada keberuntungan yang besar.

Nah, itulah beberapa jenis hewan dalam bahasa Jepang beserta artinya. Unik dan lucu ya? Bahkan beberapa di antaranya digunakan sebagai simbol dalam anime dan manga yang kita suka. Semoga informasi ini bermanfaat untuk kamu penggemar Jepang.

Karakteristik Nama Hewan dalam Bahasa Jepang


Karakteristik Nama Hewan dalam Bahasa Jepang

Bahasa Jepang memiliki banyak nama hewan yang memiliki karakteristik dan ciri khas tersendiri. Beberapa karakteristik yang terdapat pada nama hewan dalam bahasa Jepang yaitu menggambarkan suara yang dihasilkan oleh hewan tersebut, penggambaran fisik hewan dalam bentuk kawah atau punggung, serta konsep yang dihubungkan dengan budaya Jepang.

Salah satu karakteristik nama hewan dalam bahasa Jepang adalah menggambarkan suara yang dihasilkan oleh hewan tersebut. Hal ini dapat dilihat pada beberapa nama hewan dalam bahasa Jepang seperti “niwatori” yang berarti ayam jantan, “wanwan” yang berarti anjing, dan “nyaong” yang berarti kucing. Dalam bahasa Jepang, nama hewan yang memiliki suara khas seperti ayam atau anjing biasanya diucapkan dengan suara yang mirip dengan suara yang dihasilkan oleh hewan tersebut.

Selain itu, penggambaran fisik hewan dalam bentuk kawah atau punggung juga menjadi karakteristik dari nama hewan dalam bahasa Jepang. Contohnya adalah “kappa” yang merupakan makhluk legenda di Jepang yang memiliki bentuk kepala seperti kura-kura, punggung lengkung seperti kawah, dan bersisik seperti ular. Hal ini juga dapat dilihat pada nama hewan lainnya seperti “tatsumaki” yang berarti topan dan “amefurashi” yang berarti badai.

Konsep yang dihubungkan dengan budaya Jepang juga menjadi karakteristik dari nama hewan dalam bahasa Jepang. Contohnya adalah “neko” yang berarti kucing, namun di dalam budaya Jepang kucing sering dianggap sebagai hewan peliharaan yang lucu dan menggemaskan. Selain itu, konsep kesucian juga dihubungkan dengan beberapa nama hewan dalam bahasa Jepang seperti “kitsune” yang berarti rubah. Dalam mitologi Jepang, rubah dianggap sebagai hewan suci dan dipercaya memiliki kekuatan ajaib.

Dalam mengenal karakteristik nama hewan dalam bahasa Jepang, ternyata banyak hewan yang memiliki nama yang unik dan menarik. Dengan mengetahui karakteristik dan ciri khas dari nama hewan dalam bahasa Jepang, kita dapat lebih memahami budaya dan keunikan Jepang.

Asal Usul Nama Hewan Bahasa Jepang


Asal Usul Nama Hewan Bahasa Jepang

Nama hewan bahasa Jepang sangatlah unik dan uniknya berasal dari warisan budaya sejarah Jepang. Bahkan beberapa nama hewan dalam bahasa Jepang bisa mencerminkan budaya masyarakat Jepang.

1. Hachiko Si Anjing Setia
Hachiko adalah anjing yang sangat terkenal di Jepang. Hachiko menunggu pemiliknya yang pergi bekerja setiap harinya dan menunggu pulang di stasiun kereta. Tak peduli cuaca apa pun, Hachiko tetap setia menunggu pemiliknya meskipun pemiliknya sudah meninggal dunia. Nama Hachiko diambil dari kata “hachi” yang artinya “delapan” dan “ko” yang artinya “anak”. Nama Hachiko dipilih karena Hachiko adalah anak ke delapan dari sepuluh anjing di keluarga pemiliknya.

2. Tanuki Si Rakun
Tanuki adalah hewan yang sering terlihat lucu dengan ekor dan telinga yang besar. Di Jepang, Tanuki dianggap sebagai hewan “berkamuflase” karena Tanuki bisa dengan mudah berubah menjadi apa saja. Bahkan dalam cerita legenda Jepang, Tanuki sering dijadikan sebagai karakter pahlawan yang cerdik dan lucu.

3. Tsuru Si Bangau
Bangau dalam bahasa Jepang disebut Tsuru. Tsuru dianggap sebagai hewan suci di Jepang karena dianggap sebagai simbol keberuntungan, kesetiaan, dan kebahagiaan dalam kebudayaan Jepang. Dalam kepercayaan Jepang, Tsuru juga dianggap sebagai perwakilan dari jiwa orang yang telah meninggal dunia.

4. Kappa Si Kodok
Kappa dalam bahasa Jepang adalah hewan kodok yang dianggap sebagai hewan yang sangat cerdas dan kuat. Kappa juga dikenal sebagai makhluk laut dalam legenda Jepang. Kappa sering digambarkan sebagai makhluk yang lucu dengan kepala yang besar dan badan yang seperti kodok di bagian bawah.

5. Kitsune Si Rubah
Kitsune adalah hewan rubah yang sangat terkenal di Jepang. Dalam beberapa legenda Jepang, Kitsune dianggap sebagai makhluk mistis yang dapat membantu atau mengganggu manusia. Kitsune juga sering digambarkan sebagai hewan yang berubah wujud menjadi manusia.

Nah, itulah beberapa nama hewan bahasa Jepang yang unik dan mungkin sedikit asing di telinga kita. Selain unik dan lain dari yang lain, setiap nama hewan dalam bahasa Jepang memiliki asal usul yang sangat menarik untuk diambil pelajaran dan mengenal budaya Jepang lebih dalam.

Contoh Kalimat Menggunakan Nama Hewan Bahasa Jepang


nama hewan bahasa jepang

Apakah kamu sedang belajar bahasa Jepang? Kamu mungkin sudah mengetahui beberapa kata dasar seperti salam, angka, atau bulan. Tapi tahukah kamu bahwa ada banyak sekali hewan yang juga memiliki nama dalam bahasa Jepang? Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa contoh kalimat menggunakan nama hewan bahasa Jepang.

Kucing (neko)

kucing bahasa jepang

Si manis kecil ini disebut neko dalam bahasa Jepang. Berikut beberapa kalimat yang menggunakan kata neko:

  • Neko wa kawaii desu. (Kucing itu imut)
  • Watashi wa neko ga suki desu. (Aku suka kucing)
  • Neko ni onegai shimasu. (Silakan belilah boneka kucing)

Anjing (inu)

anjing bahasa jepang

Si setia inilah yang disebut inu dalam bahasa Jepang. Berikut beberapa kalimat yang menggunakan kata inu:

  • Inu to asobu no wa tanoshii desu. (Bermain dengan anjing itu menyenangkan)
  • Watashi wa inu ni ajiwai ga suki desu. (Aku suka memberikan makanan enak pada anjing)
  • Kono inu wa dochira kara desu ka? (Dari mana anjing ini berasal?)

Burung (tori)

burung bahasa jepang

Si pemilik suara merdu ini disebut tori dalam bahasa Jepang. Berikut beberapa kalimat yang menggunakan kata tori:

  • Tori no koe wa utsukushii desu. (Suara burung itu indah)
  • Watashi wa tori to asondeiru toki ga suki desu. (Aku suka bermain dengan burung)
  • Chou tori ga tonda. (Kupu-kupu terbang)

Ikan (sakana)

ikan bahasa jepang

Si pembawa gizi ini disebut sakana dalam bahasa Jepang. Berikut beberapa kalimat yang menggunakan kata sakana:

  • Watashi wa sakana no niku ga suki dewa arimasen. (Aku tidak suka daging ikan)
  • Sakana o tsukuru no wa muzukashii desu. (Membuat ikan sulit)
  • Sakana wa oishii desu yo. (Ikan itu enak)

Kuda (uma)

kuda bahasa jepang

Si pengangkut ini disebut uma dalam bahasa Jepang. Berikut beberapa kalimat yang menggunakan kata uma:

  • Uma wa hayai desu. (Kuda itu cepat)
  • Kanojo wa uma ni noritai to itteimasu. (Dia mengatakan ingin naik kuda)
  • Kaku uma no hairo wa shiroi robu ni shita yo. (Bulu kuda hitam diwarnai putih oleh si penggaris)

Itulah beberapa contoh kalimat menggunakan nama hewan bahasa Jepang. Yuk, coba gunakan beberapa kata di atas saat kamu berbicara dengan teman Jepangmu, pasti mereka akan terkesan!

Perbedaan Penamaan Hewan dalam Bahasa Jepang dan Bahasa Indonesia


nama hewan bahasa jepang

Nama hewan dalam bahasa Jepang sangat berbeda dengan bahasa Indonesia, walaupun ada beberapa kemiripan namun sebagian besar sangat berbeda. Berikut adalah perbedaan penamaan hewan dalam bahasa Jepang dan Bahasa Indonesia.

1. Nama Hewan Berdasarkan Suara yang Dikeluarkannya


Kogane Cicak

Salah satu perbedaan penamaan hewan dalam bahasa Jepang dan Indonesia adalah hewan yang dinamakan berdasarkan suara yang dihasilkannya atau karakteristiknya. Misalnya, katak dalam bahasa Jepang dinamakan “kaeru”, yang artinya “kembali”. Hal ini dikarenakan suara yang dihasilkan oleh katak terdengar seperti suara kembali atau pulang. Selain itu, cicak dalam bahasa Jepang dinamakan “kogege”, yang artinya suara cicak yang terdengar “kogege”. Sementara di Indonesia, cicak dinamakan sesuai dengan penampilannya, seperti cicak kapak atau cicak kubis.

2. Nama Hewan Berdasarkan Karakteristik Fisik


Neko

Di Jepang, kucing dinamakan “neko” yang diambil dari sebutan meong yang sering dilontarkan oleh kucing. Sedangkan di Indonesia, kucing dinamakan berdasarkan warna atau penampilannya seperti kucing anggora atau kucing persia. Begitu juga dengan nama hewan lainnya, seperti anjing di Jepang dinamakan “inu” sedangkan di Indonesia disesuaikan dengan rasnya seperti bulldog atau Chihuahua.

3. Nama Hewan Berdasarkan Kepercayaan Serta Mitos


Zenshahen

Di Jepang, nama hewan juga ditentukan oleh kepercayaan atau mitos yang berkembang di masyarakat. Contohnya, ular dinamakan “Hebi” yang berasal dari kata “heso” atau pusar yang terletak di bagian bawah tubuh ular, sehingga dianggap sebagai pusat kehidupan. Begitu juga dengan kijang yang dinamakan “Zen-sha-Hen” yang bermakna “bagian depan kereta”. Hal ini merujuk pada gambaran mitologi bahwa kijang adalah kendaraan para dewa.

4. Nama Hewan Berbeda Antar Wilayah


Hebi

Sebagaimana bahasa lainnya, bahasa Jepang juga memiliki kemiripan serta perbedaan dalam penamaan antar daerah di Jepang. Sebagai contoh, ular dalam bahasa Jepang juga dinamakan “hebi”, namun di beberapa daerah disebut juga dengan “mamushi” yang merujuk pada ular beracun tertentu.

5. Nama Hewan Berbeda Sesuai dengan Jenis Makanannya


Unagi

Salah satu perbedaan menarik dalam penamaan hewan di Jepang adalah menyebutkan jenis makanan dari binatang tersebut. Misalnya, ular air dalam bahasa Jepang dinamakan “unagi”, yang artinya adalah “belut air”. Hal ini dikarenakan bentuk ular air yang menyerupai belut. Begitu juga dengan penamaan sushi yang menggunakan nama hewan sebagai bahan dasarnya seperti “maguro” untuk ikan tuna dan “ebi” untuk udang.

Itulah beberapa perbedaan penamaan hewan dalam bahasa Jepang dan Indonesia. Meskipun ada perbedaan, namun kedua bahasa tersebut memiliki keindahan serta makna tersendiri dalam penamaan binatang.

Iklan