Pengertian Kata Tunjuk Benda dalam Bahasa Jepang


Kata Tunjuk Benda dalam Bahasa Jepang

Kata tunjuk benda adalah kategori kata dalam bahasa Jepang yang digunakan untuk menunjukkan benda atau objek. Dalam bahasa Jepang, kata tunjuk benda dikenal dengan sebutan “Shitei ruikei”. Kata tunjuk benda sangat penting dalam pembelajaran bahasa Jepang karena disini kita belajar untuk mengetahui apa benda atau objek yang lain tidak bisa menentukan.

Kata tunjuk benda dalam bahasa Jepang terdiri dari dua bagian, yaitu kata dasar dan partikel tunjuk yang dapat berubah sesuai dengan situasi atau keadaan yang ada. Sebagai contoh, kata dasar “Hon” dapat digunakan sebagai kata tunjuk benda dengan menambahkan partikel tunjuk “wa” sehingga menjadi “Hon wa”.

Partikel tunjuk dalam bahasa Jepang terdiri dari beberapa jenis, yaitu “wa”, “ga”, “o”, “ni”, “de”, “to”. Setiap partikel memiliki fungsi masing-masing dalam kalimat.

Partikel “wa” digunakan untuk menegaskan atau menunjukkan benda tertentu dalam sebuah kalimat. Sedangkan partikel “ga” digunakan untuk menegaskan subjek dalam kalimat dan menunjukkan benda tertentu yang sedang dibicarakan. Partikel “o” digunakan untuk menunjukkan objek dari suatu kata kerja.

Sedangkan partikel “ni” digunakan untuk menunjukkan tujuan atau wakt] dari suatu benda atau objek. Partikel “de” digunakan untuk menunjukkan tempat suatu benda atau objek terjadi atau berada. Dan partikel “to” digunakan untuk menunjukkan waktu atau cara dalam melakukan suatu aktivitas.

Secara umum, kata tunjuk benda dalam bahasa Jepang sangat penting untuk dipahami dalam kehidupan sehari-hari. Bagi orang yang ingin belajar bahasa Jepang, mempelajari kata tunjuk benda adalah hal wajib yang perlu dikuasai. Karena dengan memahami kata tunjuk benda, seseorang akan lebih mudah dan lancar dalam berkomunikasi menggunakan bahasa Jepang.

Namun, meskipun terkesan mudah, memahami dan menguasai kata tunjuk benda dalam bahasa Jepang membutuhkan waktu dan latihan yang berkelanjutan. Selain itu, juga diperlukan pengenalan dasar bahasa Jepang seperti pengenalan huruf Kanji, Hiragana, dan Katakana.

Oleh karena itu, bagi orang yang ingin belajar bahasa Jepang, disarankan untuk memulai dari belajar mengenai kata tunjuk benda terlebih dahulu. Dengan belajar kata tunjuk benda, maka seseorang akan lebih mudah memahami frase atau kalimat yang ada dalam bahasa Jepang, dan pada akhirnya akan membantu dalam memperkaya kosa kata yang dikuasai.

Jenis-jenis Kata Tunjuk Benda dalam Bahasa Jepang


Jenis kata tunjuk benda dalam bahasa Jepang

Bahasa Jepang memiliki banyak kata tunjuk benda yang digunakan dalam percakapan sehari-hari. Dalam bahasa Jepang, kata tunjuk benda disebut dengan “shiteishi” atau “shitei kotoba”. Kata tunjuk benda digunakan untuk menunjukkan obyek atau benda dalam percakapan. Berikut ini adalah jenis-jenis kata tunjuk benda dalam bahasa Jepang.

Kore, Sore, Are, Dore


Kore, sore, are, dore

Kore, sore, are, dore merupakan salah satu jenis kata tunjuk benda yang paling sering digunakan dalam bahasa Jepang. Keempat kata ini menunjukkan suatu benda atau obyek dengan cara berbeda. Kore digunakan untuk menunjukkan benda yang dekat dengan pembicara, sedangkan sore menunjukkan benda yang dekat dengan lawan bicara. Are digunakan untuk menunjukkan benda yang jauh dari kedua pembicara, dan dore digunakan untuk menanya tentang benda yang tidak jelas.

Contoh kalimat:

  1. Kore wa watashi no hon desu. (Ini adalah bukuku.)
  2. Sore wa anata no hon desu ka? (Apakah itu bukumu?)
  3. Are wa watashitachi no hon desu. (Itu adalah buku kami.)
  4. Dore ga anata no hon desu ka? (Mana yang bukumu?)

Kono, Sono, Ano, Dono


Kono, sono, ano, dono

Kono, sono, ano, dan dono juga digunakan untuk menunjukkan suatu benda atau obyek, tetapi digunakan untuk menunjukkan benda yang spesifik atau ditekankan. Kono digunakan untuk menunjukkan benda dekat dengan pembicara dan memperkuat fakta. Sono digunakan untuk menunjukkan benda dekat dengan lawan bicara. Sedangkan Ano digunakan untuk menunjukkan benda yang jauh dari kedua pembicara. Dono digunakan untuk menanyakan benda spesifik.

Contoh kalimat:

  1. Kono ringo wa oishii desu. (Apel ini enak.)
  2. Sono hon wa omoshiroi desu. (Buku itu menarik.)
  3. Ano kuruma wa takai desu. (Mobil itu mahal.)
  4. Dono pen ga ii desu ka? (Pensil yang mana yang bagus?)

Kochira, Sochira, Achira, Dochira


Kochira, sochira, achira, dochira

Kochira, sochira, achira, dan dochira digunakan untuk menunjukkan arah atau letak benda. Kochira digunakan untuk menunjukkan arah dekat pembicara, sedangkan sochira digunakan untuk menunjukkan arah dekat lawan bicara. Achira digunakan untuk menunjukkan arah yang jauh dari kedua pembicara, dan dochira digunakan untuk menanyakan arah benda.

Contoh kalimat:

  1. Kochira ni arimasu. (Ada di sini.)
  2. Sochira no mae ni arimasu. (Ada di depan anda.)
  3. Watashi no unagi no restoran wa achira desu. (Restoran unagi saya ada di sana.)
  4. Dochira e ikimasu ka? (Mau ke mana?)

Jitsu wa, Honto wa


Jitsu wa, honto wa

Jitsu wa dan honto wa digunakan dalam kalimat untuk menunjukkan kebenaran atau fakta. Jitsu wa digunakan untuk menekankan fakta atau kebenaran, sedangkan honto wa digunakan untuk menunjukkan kebenaran atau fakta yang mungkin belum diketahui orang lain.

Contoh kalimat:

  1. Jitsu wa, watashi wa nihonjin desu. (Sebenarnya, saya orang Jepang.)
  2. Honto wa, watashi wa sumimasen to iu kotoba no imi o shiranai. (Sejujurnya, saya tidak tahu arti kata “sumimasen”.)

Dari empat jenis kata tunjuk benda diatas, terdapat kata tunjuk benda yang lainnya lagi, seperti sore de wa, koko ni, soko ni, asoko ni, doko ni, donna, doremo, dan lainnya yang merupakan variasi penggunaan pada keempat kata diatas. Selain itu, ketika berbicara dengan lawan bicara yang lebih tua atau lebih tua dalam hierarki, kata tunjuk benda yang digunakan juga harus disesuaikan.

Penggunaan Kata Tunjuk Benda dalam Kalimat Bahasa Jepang


Penggunaan Kata Tunjuk Benda dalam Kalimat Bahasa Jepang

Kata tunjuk benda atau dalam bahasa Jepang disebut dengan pronoun merupakan kata yang digunakan untuk menggantikan kata benda dalam sebuah kalimat. Penggunaannya sangat penting dalam bahasa Jepang karena dapat mempermudah komunikasi dan membuat kalimat lebih singkat. Di dalam bahasa Jepang, terdapat tiga tipe pronoun utama, yaitu pronoun orang, pronoun benda, dan pronoun tempat. Pada artikel ini, kami akan membahas terkait Penggunaan Kata Tunjuk Benda dalam Kalimat Bahasa Jepang.

Pronoun Benda (指示代名詞)


Pronoun Benda Jepang

Pronoun benda atau dalam bahasa Jepang disebut dengan 指示代名詞 (shiji daiméishi) digunakan untuk mengacu atau menunjukkan suatu benda secara spesifik. Bentuk dari pronoun benda adalah kono, sono, dan ano. Kono digunakan untuk menunjuk pada benda yang sangat dekat dengan si pembicara, sono digunakan untuk menunjuk pada benda yang dekat dengan lawan bicara, dan ano digunakan untuk menunjuk pada benda yang jauh dari si pembicara maupun lawan bicara. Berikut adalah contoh penggunaan pronoun benda dalam kalimat bahasa Jepang:

・この本は私のです。 (Kono hon wa watashi no desu) – Buku ini milik saya. (kono digunakan untuk menunjuk pada buku yang ada di dekat si pembicara)

・そのカバンは誰のですか?(Sono kaban wa dare no desu ka?) – Tas itu milik siapa? (sono digunakan untuk menunjuk pada tas yang ada di dekat lawan bicara)

・あの人は誰ですか?(Ano hito wa dare desu ka?) – Dia siapa? (ano digunakan untuk menunjuk pada orang yang jauh dari si pembicara maupun lawan bicara)

Pronoun Benda Tak Terbatas (無限指示代名詞)


Pronoun Benda Tak Terbatas Jepang

Pronoun benda tak terbatas atau dalam bahasa Jepang disebut dengan あれ (are), dipergunakan untuk memperlihatkan sebuah objek yang tidak spesifik. Pronoun ini sering disebut sebagai pronoun “relatif” karena biasanya terdapat dalam kalimat yang mengacu pada objek sebelumnya. Berikut adalah contoh kalimat dengan penggunaan pronoun benda tak terbatas:

・トイレはどこですか?(Toire wa doko desu ka?) – Di mana kamar kecilnya?

・あれがトイレです。(are ga toire desu) – Itu dia kamar kecilnya.

Pronoun Benda Ganda (二者称指示代名詞)


Pronoun Benda Ganda Jepang

Pronoun benda ganda atau dalam bahasa Jepang disebut dengan ここ・そこ・あそこ (koko/soko/asoko), dipergunakan untuk menunjukan suatu objek secara umum. Pronoun benda ganda sering digunakan, terutama ketika sedang berada di suatu tempat. Penggunaan dari pronoun benda ganda adalah sebagai berikut:

・ここは学校です。(koko wa gakkou desu) – Di sini adalah sekolah. (koko digunakan untuk menunjuk pada objek yang berada dekat si pembicara)

・そこには本があります。(soko ni wa hon ga arimasu) – Di sana ada buku. (soko digunakan untuk menunjuk pada objek yang berada dekat dari lawan bicara)

・あそこはレストランです。(asoko wa resutoran desu) – Di sana adalah restoran. (asoko digunakan untuk menunjuk pada objek yang berada jauh dari si pembicara maupun lawan bicara)

Kesimpulan


Kata Tunjuk Benda dalam Bahasa Jepang

Dari penjelasan serta contoh penggunaan di atas, kita dapat memahami bahwa penggunaan kata tunjuk benda (pronoun) dalam bahasa Jepang sangat penting untuk mempermudah dalam berkomunikasi. Pronoun benda terdiri dari tiga jenis, yaitu pronoun benda spesifik, non-specific, dan pronoun benda ganda. Oleh karena itu, kita perlu mengetahui penggunaan masing-masing pronoun agar dapat memperdalam kemampuan berbahasa Jepang.

Kesalahan Umum dalam Menggunakan Kata Tunjuk Benda dalam Bahasa Jepang


book marker jepang

Saat belajar bahasa Jepang, kata tunjuk benda atau yang dalam bahasa Jepang dikenal dengan sebutan “kono/sono/ano” harus dikuasai dengan baik. Namun, penggunaan kata tunjuk benda dalam bahasa Jepang seringkali menimbulkan kesalahan yang dapat mengubah makna dari kalimat tersebut. berikut ini adalah beberapa kesalahan umum dalam menggunakan kata tunjuk benda dalam bahasa Jepang.

1. Tidak Memperhatikan Jarak Lokasi

buku di bukukulaku dalam bahasa jepang

Kata tunjuk benda digunakan untuk mengganti sebuah objek yang didekat atau yang jauh dari pembicara. ‘Kono’ digunakan untuk objek yang dekat, ‘Sono’ untuk objek yang terletak di dekat lawan bicara, dan ‘Ano’ untuk objek yang jauh dari keduanya.

Namun, banyak pemula yang sering kali salah dalam menentukan jarak lokasi sebuah objek. Sebagai contoh: “Buku di bukukulaku itu bagus” dalam bahasa Jepang dapat diterjemahkan menjadi “Bukukku no hon wa ii desu”. Namun pemula sering kali akan mengganti dengan “Kono” yang walaupun benar secara umum akan membuat kalimat menjadi salah karena objek tersebut tidak berada di dekat si pembicara.

2. Mengabaikan Partikel

kesalahan partikel bahasa jepang

Kata tunjuk benda selalu diikuti oleh sebuah partikel seperti wa, ga, no atau o. Partikel ini menentukan fungsi kata tersebut dalam sebuah kalimat.

Namun, banyak yang mengabaikan partikel yang seharusnya digunakan di dalam kalimat. Sebagai contoh: kalimat “Ano hon o yonde kudasai” (tolong baca buku itu) dapat menjadi salah jika menggunakan partikel yang salah, misalnya “Ano hon wa yonde kudasai” yang seharusnya adalah “Ano hon o yonde kudasai”. Oleh karena itu, perhatikan partikel yang digunakan sesuai dengan fungsi kata tunjuk benda dalam kalimat.

3. Mengganti Objek

satu laptop jepang

Kata benda tunjuk dapat digunakan untuk menggantikan objek. Namun, penggunaan kata tunjuk benda hanya dapat dilakukan jika si pembicara dan lawan bicaranya sudah mengetahui objek tersebut dengan jelas.

Seringkali, penggunaan kata tunjuk benda digunakan untuk menggantikan objek yang seharusnya dijelaskan dengan lebih detail. Sebagai contoh: “Ano laptop wa koukou no tomodachi no desu.” (Laptop itu milik teman sekolahku) Kemudian diubah menjadi “O-koneko wa suki desu ka?” (Apakah kamu menyukai kucing ini?). Dalam contoh ini, kata tunjuk benda digunakan untuk menggantikan laptop yang seharusnya dicantumkan agar lawan bicara lebih mudah mengerti maksud pembicara.

4. Membingungkan dengan Kata Keterangan

suka sesuatu bahasa jepang

Kata tunjuk benda dalam bahasa Jepang seringkali membingungkan dengan kata keterangan seperti kono hibi (hari-hari ini), sono toki (pada saat itu) ataupun ano yama (gunung itu).

Banyak pemula yang seringkali salah jalur dalam menggunakan kata tunjuk benda dan kata keterangan, akibatnya kalimat menjadi tidak jelas dan menimbulkan kesalahpahaman. Sebagai contoh, kata “suka” dalam bahasa Jepang berarti ‘menyukai,’ baik itu objek maupun kebiasaan, bukan sebuah kata tunjuk benda. Jadi, jangan terkecoh dengan kata-kata yang terdengar mirip dengan kata tunjuk benda.

Dengan memahami kesalahan umum dalam menggunakan kata tunjuk benda dalam bahasa Jepang, kita dapat menghindari kesalahan dan menimbulkan pemahaman yang lebih baik. Kata tunjuk benda merupakan salah satu komponen penting dalam tata bahasa bahasa Jepang, oleh karena itu penting untuk memahaminya dengan baik.

Latihan Penggunaan Kata Tunjuk Benda dalam Bahasa Jepang


Latihan Penggunaan Kata Tunjuk Benda dalam Bahasa Jepang

Mempelajari bahasa Jepang tidaklah mudah karena ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, termasuk kosa kata. Salah satu yang perlu diperhatikan adalah kata tunjuk benda dalam bahasa Jepang. Pahami betul penggunaan kata tunjuk benda untuk mencegah terjadinya kekeliruan dalam berkomunikasi dengan orang Jepang. Berikut adalah latihan penggunaan kata tunjuk benda dalam bahasa Jepang:

1. Penggunaan “Kore”


Kore

Kore digunakan untuk menunjuk sesuatu yang sedang dekat atau berada di depan kita. Misalnya, jika kita ingin menunjuk buku yang ada di depan kita, maka kita dapat mengatakan “Kore wa hon desu” (Ini adalah buku).

2. Penggunaan “Sore”


Sore

Sore digunakan untuk menunjuk sesuatu yang sedang jauh atau berada di depan orang lain. Misalnya, jika kita ingin menunjuk benda yang berada di tangan seseorang yang berdiri di depan kita, maka kita dapat mengatakan “Sore wa nan desu ka?” (Apa itu di tanganmu?). Ini merupakan bentuk sopan dalam berbicara di Jepang.

3. Penggunaan “Are”


Are

Are digunakan untuk menunjuk sesuatu yang sedang jauh dari kedua belah pihak. Misalnya, jika kita dan lawan bicara ingin membicarakan sesuatu yang ada di hadapan kita tapi cukup jauh, maka kita dapat mengatakan “Are wa nan desu ka” (Apa itu di depan kita?).

4. Penggunaan “Dore”


Dore

Dore digunakan untuk menunjuk sesuatu dari tiga jenis pilihan. Jika kita ingin memilih barang, maka kita dapat bertanya “Dore ga hoshii desu ka?” (Yang mana yang Anda inginkan?).

5. Penggunaan “Docchi”


Docchi

Docchi digunakan untuk menunjuk sesuatu dari dua jenis pilihan. Jika kita ingin menanyakan pilihan antara dua benda, kita dapat bertanya dengan kalimat “Docchi ga suki desu ka?” (Yang mana yang Anda suka?).

Itulah latihan penggunaan kata tunjuk benda dalam bahasa Jepang. Banyak berlatih agar lebih mudah mengingat kapan harus menggunakan kata tunjuk benda ini di dalam percakapan sehari-hari dengan orang Jepang. Teruslah belajar dan jangan lupa untuk mempraktikannya dalam komunikasi sehari-hari.

Iklan