- 1. Rumah Gadang (Sumatera Barat) 🏯
- 2. Tongkonan (Sulawesi Selatan) 👜
- 3. Rumah Bubungan Tinggi (Kalimantan Tengah) 🏘
- 4. Rumah Joglo (Jawa Tengah) 🏡
- 5. Rumah Panggung (Papua) 🏠
- 6. Sasak Lombok (Nusa Tenggara Barat) 🏖
- 7. Limas (Banten) 🏢
- 8. Rumah Krong Bade (NTT) 🏣
- 9. Honai (Papua) 👑
- 10. Rumah Lili atau Gudang Lako (Maluku) 🏥
- Tabel 10 Rumah Adat Indonesia
Salam Pembaca rinidesu.com,
Sebagai sebuah negara beragam budaya, Indonesia memiliki begitu banyak sekali warisan budaya yang perlu dilestarikan. Salah satu yang menjadi representasi dari budaya Indonesia adalah rumah adat. Rumah adat adalah bangunan yang dibangun sesuai dengan ciri khas dari suatu suku atau daerah. Setiap daerah di Indonesia memiliki rumah adat yang berbeda-beda. Dalam artikel ini, saya akan membahas 10 rumah adat Indonesia yang paling ternama.
1. Rumah Gadang (Sumatera Barat) 🏯
Rumah Gadang adalah rumah adat yang berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat. Rumah Gadang merupakan salah satu kekayaan budaya Indonesia yang menunjukkan kearifan lokal dalam membangun rumah. Rumah Gadang memiliki bentuk unik, yaitu berbentuk seperti tanduk kerbau. Rumah ini memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan yang perlu diketahui sebelum membangunnya.
Kelebihan
Rumah Gadang memiliki bentuk yang unik, mempertegas identitas budaya Minangkabau
Rumah Gadang memiliki ciri khas seperti tiang-tiang panjang di bagian atap, dan berukir-ukir pada tiangnya
Rumah Gadang memiliki struktur konstruksi yang kokoh dan dapat bertahan lama
Kekurangan
Membangun Rumah Gadang membutuhkan biaya yang cukup tinggi
Rumah Gadang kurang cocok digunakan sebagai hunian modern karena keterbatasannya pada fasilitas dan luas bangunan
Pembangunan Rumah Gadang memerlukan waktu yang lama dan tenanga yang ekstra
2. Tongkonan (Sulawesi Selatan) 👜
Tongkonan adalah rumah adat yang berasal dari Sulawesi Selatan. Bentuk dan ornamen pada Tongkonan sangat unik dan artistik sehingga menjadi daya tarik bagi wisatawan asing. Tongkonan sendiri adalah rumah adat yang dibangun dengan kayu ulin dan bambu untuk atapnya.
Kelebihan
Bentuk dan ornamen Tongkonan sangat unik dan artistik, menjadi daya tarik bagi wisatawan asing
Tongkonan memiliki struktur konstruksi yang kokoh dan tahan lama
Desain Tongkonan terbuka, memungkinkan penghuni untuk menikmati udara segar, dan sinar matahari yang juga dapat memberikan efek kesehatan
Kekurangan
Pembuatan Tongkonan membutuhkan biaya yang cukup tinggi
Tongkonan kurang cocok digunakan sebagai hunian modern karena keterbatasannya pada fasilitas dan luas bangunan
Tongkonan memerlukan renovasi dan perawatan yang sering karena bahan dasar yang mudah lapuk dan rusak karena cuaca dan serangga penggerek kayu
3. Rumah Bubungan Tinggi (Kalimantan Tengah) 🏘
Rumah Bubungan Tinggi adalah rumah adat yang berbentuk segiempat dengan atap tinggi seperti rumah panggung. Rumah Bubungan Tinggi menggambarkan kesederhanaan dan keindahan budaya Dayak yang kental.
Kelebihan
Rumah Bubungan Tinggi memiliki struktur konstruksi yang kuat dan tahan lama
Rumah Bubungan Tinggi memiliki bentuk yang menarik dan estetis sehingga banyak digunakan sebagai objek fotografi dan dibuat miniature untuk sebagai souvenir
Rumah Bubungan Tinggi sanggup menampung keluarga besar dan barang-barang sehari-hari dengan baik dan efektif
Kekurangan
Membangun Rumah Bubungan Tinggi memerlukan waktu dan tenaga kerja yang cukup banyak
Untuk pembangunan yang lebih kokoh, memerlukan kayu keras seperti kayu ulin yang bisa menghabiskan biaya high-cost
Hunian Rumah Bubungan Tinggi kurang flexible dan kurang cocok digunakan untuk modern people karena keterbatasan fasilitas yang dimilikinya
4. Rumah Joglo (Jawa Tengah) 🏡
Rumah Joglo adalah rumah adat yang berasal dari wilayah Jawa Tengah. Rumah Joglo menjadi wujud dari ciri khas budaya Jawa. Rumah Joglo memiliki bentuk yang sederhana dan elegan sehingga sering dijadikan sebagai bangunan untuk hunian ataupun tempat wisata serta bisnis.
Kelebihan
Rumah Joglo memiliki desain yang simpel namun elegan, yang membuatnya mudah dimodifikasi sesuai fungsi yang berbeda
Rumah Joglo memiliki bentuk yang cukup menarik dan dapat menampung tamu lebih banyak
Bahan pembuatan desain rumah Joglo lebih terjangkau dibandingkan dengan rumah adat dari daerah-daerah lainnya
Kekurangan
Rumah Joglo bergantung pada kayu yang rentan menyerap air sehingga mudah memiliki butir kayu (jamuran)
Terdapat biaya maintenance yang besar untuk perawatan rumah Joglo yang menjamin dapat mempertahankan struktur bangunan yang baik
Rumah Joglo kurang cocok digunakan untuk orang yang lebih modern karena kekurangan dari modern equipment in the house seperti lift atau escalator
5. Rumah Panggung (Papua) 🏠
Rumah Panggung atau honai menjadi rumah adat masyarakat Papua. Rumah Panggung mempunyai bentuk yang moderen dengan penambahan delapan palang yang dalam bahasa asli Papua disebut avecenaup. Konstruksi rumah panggung dibuat agar lebih seimbang dan stabil.
Kelebihan
Rumah Panggung dirancang dengan baik. Konstruksinya sangat kokoh dan stabil, mampu bertahan dalam jangka waktu yang lama
Rumah Panggung dirancang dengan ventilasi yang sangat baik, memberikan udara segar dan pencahayaan optimal
Bentuk rumah Panggung sangat cocok dan fleksibel, sederhana namun estetis sehingga banyak digunakan dalam desain arsitektur
Kekurangan
Biaya pembangunan rumah Panggung yang cukup mahal karena material yang digunakan khusus
Untuk wilayah tropis dan lembab seperti Papua, rumah Panggung memerlukan konservasi yang lebih berkala agar tetap terjaga kondisi rumah
Luas rumah panggung tergantung pada kemampuan dan kapasitas hutang yang bisa didapat untuk membangun
6. Sasak Lombok (Nusa Tenggara Barat) 🏖
Rumah adat Sasak Lombok atau lebih dikenal dengan Bale Tani ini menjadi hunian masyarakat adat Sasak di Lombok. Sasak Lombok membangun rumah adat yang sangat sederhana dengan dinding dari anyaman.
Kelebihan
Rumah adat Sasak Lombok memiliki desain yang sangat simpel namun elegan yang membuatnya mudah untuk dimodifikasi sesuai kebutuhan dan fungsi yang berbeda
Rumah Bale Tani sangat cocok dicontoh sebagai model berkelanjutan karena material pembuatan rumah menggunakna bahan alami yang ramah lingkungan
Memiliki ukuran yang tidak terlalu besar, memudahkan untuk pemilik rumah dalam perawatan dan pemeliharaannya.
Kekurangan
Rumah Bale Tani kurang kokoh dan tahan lama karena menggunakan bahan material yang sederhana dan mudah rapuh seperti anyaman atau bambu
Performa hunian kurang cocok untuk keluarga yang besar dan perlu privasi karena hanya terdiri dari dua kamar tidur yang dipisahkan salah satu jendela
Biaya pembangunan rumah Bale Tani kurang jelas karena sangat tergantung pada lokasi dan kualitas bahan yang digunakan.
7. Limas (Banten) 🏢
Rumah Adat Limas merupakan bangunan yang dibangun oleh masyarakat Banten, dan memiliki ciri khas pada bagian atap bangunan. Atap dari rumah limas umumnya meniru bentuk payung atau payonun, dengan dua atau empat sisi atap menjulang tinggi.
Kelebihan
Rumah Adat Limas memiliki keindahan yang estetis pada bagian atap yang menjulang tinggi
Bahan pembuatan rumah Limas lebih mudah didapatkan dan lebih terjangkau
Keunikan pada atas rumah dapat dijadikan sebagai daya tarik wisata selain sebagai hunian
Kekurangan
Rumah dengan bentuk limas kurang nyaman saat digunakan pada musim hujan, kebocoran pada bagian atap sangat sering terjadi
Rumah Adat Limas kurang cocok jika digunakan untuk lingkungan urban karena sulit dalam pengembangan desain rumah untuk modern house yang banyak memiliki fasilitas modern seperti lift atau elevator dan lainnya
Biomaterial yang dipilih seperti kuala atau malam hanya bertahan selama beberapa tahun saja sehingga memerlukan replacement yang lebih sering untuk menjaganya
8. Rumah Krong Bade (NTT) 🏣
Rumah Krong Bade, merupakan rumah tradisional asli dari masyarakat Sumba, Nusa Tenggara Timur. Bentuknya yang unik dan berbeda dari umumnya membuat rumah krong bade sangat diminati sebagai rumah adat oleh wisatawan.
Kelebihan
Bentuk rumah yang unik dan artistik menjadi daya tarik bagi wisatawan asing
Rumah krong bade dibuat dengan material yang tahan lama, seperti kayu keras yang sering digunakan sebagai bagian dari motif anduk Sumba
Rumah krong bade memiliki desain yang sangat baik dalam memanfaatkan sumber daya alam dan lingkungan sekitar
Kekurangan
Pembangunan rumah krong bade memerlukan biaya yang cukup tinggi karena menggunakan material yang bermutu dan tahan lama
Terdapat risiko bahwa krong bade bisa kolaps pada saat badai, karena desain rumah lebih ramping dan tinggi serta material anduk yang mudah lapuk
Biaya perawatan dan perbaikan rumah krong bade cukup besar serta rumit
9. Honai (Papua) 👑
Honai adalah rumah adat dari masyarakat Dani di Papua. Honai memiliki bentuk seperti perisai yang berfungsi melindungi penghuni rumah dari serangan musuh. Isi rumah honai terdiri dari tempat api, tempat tidur, tempat memasak, dan di dalam honai tidak terdapat partisi.
Kelebihan
Desain honai yang unik dan artistik menjadi daya tarik bagi wisatawan dalam kunjungan ke Papua
Pembangunan honai cukup murah, karena bahan bangun masih berasal dari sumber daya alam yang mudah didapat dari lingkungan sekitar
Performa hunian sangat cocok untuk keluarga kecil yang sederhana dan juga memiliki harga terjangkau
Kekurangan
Meski buruk, penghuni honai terkadang sering mengalami masalah dengan hujan dan bocor pada bagian atap karena nila, bahan pokok pembuatan atap yang rentan terhadap air
Rumah honai kurang cocok digunakan untuk keluarga besar yang memerlukan latar ruangan yang lebih luas
Perencanaan pembangunan dan desain honai agak rumit dan memerlukan waktu yang lama.
10. Rumah Lili atau Gudang Lako (Maluku) 🏥
Rumah Lili atau Gudang Lako adalah rumah adat yang berasal dari kepulauan Maluku. Rumah Lili atau Gudang Lako dibangun oleh masyarakat Maluku sebagai tempat untuk menyimpan barang-barang hasil bumi.
Kelebihan
Rumah Lili atau Gudang Lako untuk digunakan sebagai gudang penyimpanan menjadi tempat yang aman dan nyaman, karena memiliki struktur konstruksi yang kuat.
Desain rumah Lili atau Gudang Lako sangat fleksibel
Bahan bangun yang dibutuhkan mudah didapat dan terjangkau. Sehingga masyarakat cukup mudah untuk membangun rumah ini.
Kekurangan
Rumah Lili atau Gudang Lako tidak bisa digunakan sebagai hunian karena tak ada jendela udara alami. Kondisi rumah hanya dijaga oleh pintu
Luas rumah Lili atau Gudang Lako umumnya cukup besar, sehingga rumit untuk lokasi yang terbatas atau urban area
Membutuhkan biaya dan tenaga yang besar untuk perawatan rumah agar bisa bertahan dalam durasi waktu lama.
Tabel 10 Rumah Adat Indonesia
No | Nama Rumah Adat | Lokasi | Bahan Dasar | Karakteristik |
---|---|---|---|---|
1 | Rumah Gadang |