Asal-usul ninggen di Jepang


Ninggen di Jepang

Ninggen merupakan sebuah fenomena populer asal Jepang yang merujuk pada boneka plastik yang kecil dan memiliki bentuk dan ukuran yang mirip dengan manusia. Fenomena ini berasal dari Jepang dan meluas hingga ke seluruh dunia. Beberapa orang mungkin masih bertanya-tanya, “apa sebenarnya asal-usul fenomena populer ini?”.

Jepang memiliki budaya cinta pada miniaturisasi dan adopsi teknologi modern. Dalam budaya Jepang, micro-sized culture sangat populer. Dari sana, para seniman dan pencipta mulai menciptakan boneka kecil dari bahan berbeda-beda. Boneka yang kecil dan imut ini sangat disukai oleh masyarakat Jepang, dan kemudian mulai menyebar ke seluruh dunia.

Pada tahun 1977, perusahaan mainan Jepang yang bernama Takara merilis tiga boneka kecil yang bernama Microman. Boneka Microman menjadi sangat populer pada masanya dan menjadi influencer dalam penciptaan action figure pada masa depan. Pada awal 1980, rilisan G.I. Joe dan Transformers mengadopsi teknologi dan konsep Microman dan menciptakan action figure yang seperti manusia.

Ninggen kemudian muncul sekitar tahun 2001 hingga 2002, yang mana saat itu film “The Spirits Within” diluncurkan. Film ini merupakan sebuah film CGI (Computer Generated Imaging) pertama yang menggunakan teknologi motion capture untuk menghasilkan animasi dengan gerakan yang realistis. Proses motion capture didasarkan pada set fitur yang memantulkan cahaya pada wajah dan badan manusia, yang kemudian informasi tersebut diambil menggunakan beberapa kamera dan berbagai macam sensor.

Teknologi motion capture kemudian diadaptasi oleh seorang seniman Jepang bernama Shinya Akao untuk menciptakan boneka plastik dengan gerakan dan pose yang sangat mirip dengan manusia. Ia menghasilkan boneka plastik dengan variasi postur, ekspresi wajah, senjata, dan aksesoris lainnya.

Boneka Ningen kemudian menjadi sangat populer di Jepang. Banyak orang mencari cara untuk menciptakan sebuah miniaturisasi manusia, dan membuat boneka tersebut tampak sesuai dengan karakteristik dari masing-masing orang. Boneka Ningen juga menjadi populer untuk dijadikan sebagai hadiah atau oleh-oleh dari Jepang.

Boneka Ningen memiliki kemampuan untuk menarik perhatian seseorang. Ada kemampuan untuk melatih kemampuan kreatifitas serta fokus dan ketenangan. Keunikan dari boneka Ningen adalah mereka dapat diubah menjadi apa saja, baik itu menampilkan pose seni atau pergelangan kaki yang mencerminkan kerja fisik.

Demikianlah sedikit ulasan tentang asal-usul ninggen di Jepang. Semoga artikel ini bisa memberikan sedikit pengetahuan bagi Anda tentang fenomena populer ini.

Jenis-jenis ninggen yang ada di Jepang


ninggen jepang

Selain dikenal dengan teknologi yang canggih, Jepang juga dikenal dengan aneka jenis makanan unik yang tidak bisa ditemukan di negara lain. Salah satu makanan unik yang terkenal dari Jepang adalah ninjgen, atau biasa disebut dengan makanan dengan bahan dasar ubi-ubian. Banyak sekali jenis-jenis ninggen yang ada di Jepang, dan berikut ini adalah beberapa di antaranya.

imagawayaki

1. Imagawayaki

Imagawayaki adalah sebuah jajanan yang dibuat dari adonan tepung, gula, dan kacang merah, kemudian dipanggang. Dalam bahasa Jepang, “imaga” berarti “mangkuk kecil”, dan “yaki” berarti “panggang”. Karenanya, imagawayaki lebih dikenal dengan sebutan “kue mangkuk” yang seringkali dijumpai di pasar atau festival.

mochi

2. Mochi

Mochi adalah makanan yang terbuat dari ketan ketan tradisional Jepang. Akan tetapi, rasa dan tekstur dari mochi ini sangat berbeda dengan ketan biasa, karena ketan yang digunakan untuk membuat mochi ini dibuat dengan cara diperas terlebih dahulu hingga seluruh air dan patinya hancur. Tekstur mochi ini sangat kenyal dan seringkali dijadikan salah satu bahan dalam pembuatan es krim Jepang.

korokke

3. Korokke

Korokke adalah makanan yang serupa dengan krokett, yaitu makanan yang terbuat dari kentang yang digoreng bersama bahan-bahan lainnya. Korokke biasanya diisi dengan bahan daging, ikan, atau bebek, sehingga rasanya lebih gurih dan lezat. Korokke biasanya dijual di pasar atau toko bahan makanan di Jepang.

zaru soba

4. Zaru soba

Zaru soba adalah salah satu makanan tradisional Jepang yang terbuat dari mie soba. Mie soba ini dimasak dan kemudian dingin- dinginkan, kemudian disajikan dengan bumbu dan irisan daun bawang, serta wasabi. Makanan ini biasanya disajikan sebagai menu utama dalam acara makan malam Jepang.

karinto

5. Karinto

Karinto adalah salah satu jenis jajanan yang biasanya dihidangkan sebagai makanan ringan ala Jepang. Karinto terbuat dari campuran tepung, gula, dan madu, kemudian dibentuk sesuai dengan bentuk dan ukuran yang diinginkan, dan digoreng sampai matang. Karinto biasanya disajikan sebagai menu pencuci mulut atau cemilan ringan.

Teknik Membuat Ninggen dan Perlengkapannya


Ninggen Indonesia

Ninggen has been a traditional handicraft from Indonesia, made from woven bamboo and rattan. The art of making ninggen has been passed down from generation to generation and is still practiced in several regions of Indonesia. The process of making ninggen requires patience and precision, and the tools used to make it are minimal.

The materials needed to make ninggen are simple: bamboo and rattan. Bamboo is used as the base, while rattan is used as the weaver. The first thing that needs to be done is selecting the right bamboo. It must be straight, with no visible damage. The bamboo is cut into pieces the same length as the desired ninggen. The number of pieces of bamboo used to make one ninggen can vary, depending on the size of the ninggen. Usually, a ninggen is made up of 4-6 bamboo pieces that are woven together.

The next step is removing the skin and nodes from the bamboo. Then, slit each of the bamboo pieces and carefully scrape the inside of the bamboo to obtain a flat surface. The flat surface is needed so that the rattan can be woven into it smoothly.

Once the bamboo is ready, the next step is weaving. A piece of rattan is soaked in water until it becomes flexible. The weaver is inserted between the slits in the bamboo, and then bent and woven into the bamboo. To create the pattern or design in the ninggen, the weaver can be bent in different angles or directions. This is the most crucial step, which requires a high level of precision and patience. The weaver must be tightened after each strand is woven in, and the bamboo must be held securely so that the weaver can be inserted and tightened properly without displacing the previous strands.

Ninggen Bali

After all the weaving is complete, the next step is to create the handle. A piece of rattan is inserted through the middle part of the ninggen, this forms a “V” shape and will become the handle once bent and tied. The handle must be comfortable to hold and strong enough to support the weight of the ninggen.

The final step is finishing. The excess weavers or rattan strands are trimmed off with a sharp knife or scissor, and the ninggen is treated with a darkening oil to give a glossy shine.

Perlengkapan

Ninggen making tools

The tools used to make ninggen are minimal. The most important tool is a sharp knife, which is used to cut the bamboo and trim the weavers. A pair of scissors is also necessary to trim off the excess weavers or rattan strands. A hammer is used to tap the bamboo pieces after weaving, to tighten and solidify the ninggen. A hook or needle is used to insert the weavers into the bamboo, and an awl is used to punch holes in the bamboo in case of errors. A measuring tape is used to determine the size of the ninggen and its handles.

The art of making ninggen reflects the creativity and patience of the Indonesian people. Despite the increasing modernization and technology, this traditional handicraft still remains popular and is being preserved by several communities in Indonesia. Ninggen is not only functional for carrying heavy loads, but it also represents the identity and beauty of Indonesian culture.

Tradisi dan kebiasaan memainkan ninggen di Jepang


ninggen di Jepang

Bagi masyarakat Jepang, ninggen adalah salah satu alat musik yang memiliki makna budaya yang tinggi. Alat musik ini termasuk dalam kategori tali dan dimainkan dengan cara dipetik, biasanya penggunaan tali berasal dari bahan sutra yang pada umumnya juga diiringi dengan alunan musik yang lain.

Ninggen sering digunakan dalam berbagai aksi panggung maupun acara formal lainnya. Biasanya alat musik ini sering dimainkan dalam sebuah orchestra kelompok alat musik tradisional Jepang seperti shamizen, koto, atau melodeon. Kebiasaan dan tradisi main ninggen ini pun masih dilakukan oleh masyarakat Jepang hingga saat ini.

Tradisi memainkan ninggen di Jepang merupakan budaya yang diturunkan dari generasi ke generasi dan masih terus dikembangkan hingga saat ini. Meskipun sekarang sudah banyak muncul alat musik modern, penggunaan ninggen masih tetap ada di tengah-tengah masyarakat Jepang.

Salah satu tradisi memainkan ninggen yang paling populer di Jepang adalah dalam aksi panggung kabuki. Kabuki adalah sebuah bentuk teater tradisional Jepang yang terdiri dari adegan-adegan yang dramatis. Dalam pertunjukan kabuki, ninggen dianggap sebagai salah satu bagian penting yang memberi tekanan emosi pada pendengar.

Selain di aksi panggung kabuki, kebiasaan memainkan alat musik ini banyak ditemukan di berbagai lingkungan di Jepang. Konser-konser musik tradisional Jepang diadakan dengan kehadiran para musisi yang ahli dan memainkan alat musik ini dengan penuh semangat.

Ada yang mengatakan tradisi memainkan ninggen di Jepang berasal dari Tiongkok dan kemudian menyebar ke wilayah Jepang pada masa lalu. Dalam bahasa Jepang, istilah “ninggen” sendiri terdiri dari dua karakter kanji, yaitu “nihon” dan “gen”. “Nihon” artinya adalah musik atau lagu, sedangkan “gen” artinya adalah alat musik tradisional yang dimainkan dengan cara dipetik.

Seiring dengan perkembangan jaman, kebiasaan memainkan ninggen di Jepang pun ikut berkembang. Banyak musisi muda yang bergabung dengan kelompok musik tradisional dan memainkan alat musik ini dengan penuh semangat. Mereka berharap bahwa kebiasaan dan tradisi memainkan ninggen di Jepang tetap bisa dilanjutkan oleh generasi berikutnya.

Di beberapa provinsi di Jepang, terdapat kebiasaan memainkan ninggen yang berbeda sesuai dengan budaya dan adat istiadat setempat. Pada dasarnya, kebiasaan memainkan alat musik ini Memiliki banyak varian dan variasi dalam hal gaya dan teknik mainnya.

Di provinsi Nagano misalnya, tradisi memainkan ninggen biasanya dilakukan untuk menyenangkan para pengunjung restoran dan hotel di kawasan wisata. Sedangkan di provinsi Kyoto, kebiasaan memainkan alat musik ini biasanya disajikan dalam sebuah festival dan menampilkan pertunjukan tradisional Jepang.

Di Jepang terdapat sebuah museum yang bertujuan untuk membantu menjaga dan mengembangkan kebiasaan dan tradisi memainkan ninggen secara keseluruhan. Museum ini bernama “Ninggen-kan” dan terletak di wilayah Tokyo.

Dalam museum tersebut, pengunjung didorong untuk mempelajari sejarah, gaya memainkan, variasi teknik, dan cara merawat ninggen dengan benar. Di sini juga terdapat kelas-kelas pelatihan bagi mereka yang ingin belajar memainkan alat musik ini.

Berbagai kebiasaan dan tradisi memainkan ninggen di Jepang tentu mengandung nilai-nilai yang sangat berharga bagi budaya Jepang. Di tengah perkembangan zaman dan teknologi yang semakin maju, menjaga kebiasaan dan tradisi ini agar tetap eksis merupakan hal yang sangat penting bagi masyarakat Jepang.

Sakura in Japan

Maka dari itu, tidaklah mengherankan jika para musisi muda di Jepang tetap memperjuangkan kebiasaan dan tradisi memainkan ninggen agar tetap hidup di tengah masyarakat Jepang.

Perkembangan dan popularitas ninggen di antara masyarakat Jepang hingga saat ini


ninggen di Jepang

Di Jepang, popularitas ninggen terus meningkat seiring waktu. Berawal dari budaya cosplay, sekarang ninggen telah menjadi sebuah trend dan digunakan oleh masyarakat Jepang dalam berbagai acara, dari promosi produk hingga acara olahraga.

Ninggen lahir dari keinginan untuk memiliki karakter favorit yang dapat dilakukan dalam kehidupan nyata. Dalam proses pembuatan ninggen, para pembuat menggunakan teknologi cetak 3D untuk mencetak karakter favorit dalam berbagai ukuran. Kemudian, mereka mengambil foto wajah pembeli dan mencetaknya pada bagian kepala dari ninggen. Dalam proses tersebut, pembeli dapat memilih pose, kostum, dan aksesori sesuai keinginan mereka.

Ninggen in Japan

Selain itu, dalam perkembangan terbaru, kini seseorang dapat membuat ninggen diri sendiri yang diambil dari data hasil pemindaian tubuh manusia dalam keadaan tertentu. Dalam proses ini, pemindai laser digunakan untuk memindai seluruh tubuh, dari situ data 3D akan dibuat. Dengan menggunakan teknologi cetak 3D, dimungkinkan untuk mencetak sebuah model dari diri sendiri dalam bentuk ninggen. Konsep ini disebut “3D Human Cloning”.

Popularitas ninggen bukan lagi menjadi monopoli Jepang, saat ini fenomena tersebut telah meluas ke berbagai negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Banyak orang Indonesia juga telah membeli ninggen untuk digunakan sebagai hadiah atau sebagai pajangan di rumah mereka.

Banyaknya popularitas yang dimiliki ninggen juga tidak ketinggalan media sosial. Banyak akun influencer dan selebriti Jepang yang memposting foto dan video mereka bersama dengan ninggen. Bahkan, beberapa tourist attraction tertentu di Jepang, seperti Museum Hakone dan Museum Ghibli, juga memiliki pameran tentang proses pembuatan ninggen dan sejarahnya.

Di Indonesia sendiri, beberapa acara dan kompetisi cosplay juga menggunakan ninggen sebagai hadiah. Bahkan, beberapa brand Indonesia juga merilis produk berupa ninggen karakter- karakter favorit dalam bentuk merchandise.

Ninggen adalah salah satu tren dalam budaya populer Jepang yang berhasil merebut hati masyarakat dan terus berkembang dengan cepat. Ketika masyarakat dapat menjadi karakter impian mereka sendiri dan memiliki model miniatur dari diri mereka sendiri, hal itu bukanlah hal yang mustahil lagi.

Iklan