Sejarah Terbitnya Matahari di Jepang


Jepang Matahari Terbit

Jepang merupakan negara yang memiliki sejarah panjang mengenai matahari terbit. Matahari terbit atau dalam bahasa Jepang disebut “Nihon no Hinode” menjadi salah satu tradisi penting yang dilakukan oleh masyarakat Jepang. Tradition ini memiliki nilai filosofis yang tinggi dan selalu dijadikan bagian penting dalam kehidupan masyarakatnya.

Sejarah matahari terbit di Jepang bermula pada zaman Edo (1603-1868), dimana masyarakat Jepang mengagungkan matahari sebagai segala-galanya. Pada waktu itu, matahari dianggap sebagai simbol kekuatan dan keberuntungan, selain itu matahari juga dijadikan sebagai lambang keberanian dan kemakmuran bangsa Jepang.

Seperti halnya di negara lain, Jepang juga memiliki legenda yang berkaitan dengan matahari terbit. Salah satu legendanya adalah mengenai dewi matahari Amaterasu. Konon suatu hari, dewi Amaterasu pergi dan menyembunyikan dirinya di gua karena ia merasa malu dengan tingkah laku adiknya, Susanoo. Namun, Tanuki, seekor rakun, berhasil mengusir Amaterasu keluar dari gua dan menampilkan dirinya ke bumi. Kemudian, masyarakat Jepang merayakan kehadiran matahari dengan berbagai cara.

Matahari terbit juga menjadi penting dalam upacara penyambutan musim semi di Jepang. Upacara ini disebut dengan “Shunbun no Hi”. Upacara ini dilakukan pada tanggal 20 atau 21 Maret dan memiliki arti sebagai awal musim semi. Selama upacara ini, masyarakat Jepang melakukan shinto, yaitu upacara agama yang memuja dewa-dewi. Selain itu, masyarakat Jepang juga menikmati keindahan matahari terbit dengan menonton pemandangan matahari terbit di atas Bukit Fudando di Tokyo.

Tradisi matahari terbit yang terkenal di Jepang adalah di Kuil Izumo Taisha. Kuil ini berlokasi di Shimane dan merupakan kuil utama bagi para dewa di seluruh Jepang. Setiap tahun, pada malam Tahun Baru, ribuan masyarakat Jepang berkumpul di kuil ini untuk menunggu matahari terbit. Mereka membawa barang-barang keberuntungan, seperti daun bambu dan kacang untuk diletakkan di dalam dapur, agar keberuntungan datang ke rumah mereka.

Baca juga: Wisata Kuliner Jepang Terpopuler

Pentingnya Matahari Terbit bagi Budaya Jepang


Pentingnya Matahari Terbit bagi Budaya Jepang di Indonesia

Bukan rahasia lagi bahwa matahari terbit memegang peran penting dalam budaya Jepang. Bahkan, bisa dibilang Matahari terbit atau “asagiri” sangat penting bagi budaya Jepang. Sebagai sebuah negara yang terletak di Asia Timur, Jepang memiliki iklim yang cenderung dingin sehingga matahari cocok dengan status sebagai lambang kehangatan dan kecerahan. Pada pagi hari sebelum matahari terbit, banyak orang di Jepang akan beraktivitas seperti bersepeda, jogging, atau yoga di taman guna mendapatkan semangat positif dari sinar matahari pagi. Hal ini membantu masyarakat Jepang untuk memulai hari dengan energi yang positif dan lebih produktif.

Dalam penelitian terbaru, para ilmuwan menemukan bahwa terpaparnya kulit manusia dengan sinar matahari pagi yang direkam oleh suatu sistem neurologis dapat mengaktifkan hormon-hormon serotonin dan melatonin yang memegang peran penting dalam mengatur mood dan siklus tidur. Penelitian ini menyebutkan bila seseorang sering terpapar dengan sinar matahari pada pagi hari, akan mengurangi kemungkinan terkena depresi dan dapat meningkatkan kinerja kognitif dan performa fisik.

Tentu saja, tidak hanya orang-orang yang dewasa saja yang menantikan matahari terbit di Jepang. Anak-anak di Jepang juga sangat menikmati momen ini, sebab mereka akan menari kurumiwari pada acara tampil pada matahari terbit atau disebut juga “morning assembly’. Acara ini dilakukan di sekolah-sekolah Jepang di mana anak-anak menari dan bernyanyi untuk memperkenalkan diri dan menyapa matahari pagi, hal ini tentu saja membuktikan pentingnya matahari terbit bagi budaya Jepang

Adat ini dikenal dengan istilah “taiyou ni mukaukou”, yang secara harfiah berarti menghadap matahari. Sejak kecil, anak-anak di Jepang diajarkan untuk memiliki semangat juang dan optimisme setiap kali matahari terbit. Mereka juga diminta untuk melihat ke arah matahari terbit sambil menambahkan rayuan dalam bahasa Jepang yang disebut “ohayo gozaimasu, taiyo-sama!” yang berarti “Selamat Pagi, Matahari!” hal ini membantu anak-anak Jepang untuk memahami betapa pentingnya matahari dan menghormatinya sebagai lambang kehidupan.

Tidak hanya anak-anak dan orang dewasa, matahari terbit juga sangat penting dalam kehidupan sehari-sehari masyarakat Jepang. Menurut orang Jepang, matahari terbit memberikan energi positif yang selalu diperlukan setiap orang. Tidak heran jika Jepang dikenal sebagai negara yang memilik banyak kuil, candi, dan gedung dengan bangunan yang selalu diarahkan ke arah matahari terbit. Hal ini bukanlah suatu kebetulan, karena matahari terbit dinilai memberikan energi kehidupan bagi orang Jepang.

Selain itu, ada lagi tradisi unik di Jepang yang berkaitan dengan matahari terbit pada hari-hari saat setahun berganti. Dalam tradisi Imbolc, sebuah festifal pagan dari kebudayaan Celtic di mana orang merayakan masa yang baru, orang-orang Jepang mengadakan festival Shunbun no Hi yang merayakan memperingati pertengahan musim semi dan waktu yang sama untuk memasuki musim baru. Festival ini biasanya dilakukan dengan berjalan-jalan bersama keluarga, memakan sekumpulan makanan khas, dan menikmati keindahan bunga sakura atau di Indonesia dengan nama bunga ceri. Festival ini menunjukkan bahwa matahari terbit juga menjadi lambang musim semi atau saat perubahan cuaca.

Secara keseluruhan, matahari terbit memainkan peran penting dalam budaya Jepang. Matahari terbit menjadi simbol kebahagiaan dan optimisme bagi sebagian besar orang Jepang. Matahari terbit merupakan lambang positif yang memberikan semangat dan energi positif bagi masyarakat Jepang.

Tradisi Menyambut Matahari Terbit di Jepang


jepang matahari terbit

Jepang memiliki banyak tradisi yang sangat menarik untuk diikuti dan dipelajari. Salah satunya adalah tradisi menyambut matahari terbit di Jepang. Bagi masyarakat Jepang, matahari terbit adalah simbol baru yang merepresentasikan kehidupan yang baru dan kesempatan untuk menjalani hari dengan istimewa. Orang Jepang merayakan pagi hari lebih dari siang atau malam hari.

Mereka percaya bahwa dengan menyambut matahari terbit, mereka akan mendapatkan energi yang baik untuk memulai aktivitas mereka sehari-hari. Selain itu, hal tersebut juga merupakan cara untuk menunjukkan rasa syukur dan penghargaan terhadap alam dan keindahan ciptaan Tuhan.

Tradisi menyambut matahari terbit sangat beragam dan bervariasi tergantung dari wilayah dan budaya masyarakat Jepang. Namun, umumnya, orang-orang Jepang menyambut matahari terbit dengan melakukan beberapa aktivitas seperti meditasi, YOGA, dan olahraga.

Meditasi

Meditasi adalah salah satu bentuk aktivitas penyambutan matahari terbit di Jepang. Hal ini adalah pengalaman yang penuh dengan ketenangan, di mana orang-orang Jepang duduk bersila di tempat terbuka atau di kuil saat matahari terbit. Mereka fokus pada napas mereka dan mencoba untuk menghilangkan pikiran-pikiran bising di kepala mereka. Meditasi di pagi hari ini membantu menenangkan pikiran dan mempersiapkan diri untuk aktivitas sehari-hari.

Yoga

Sama seperti meditasi, Yoga juga merupakan salah satu bentuk aktivitas penyambutan matahari terbit di Jepang. Yoga sangat populer di Jepang, dan di pagi hari, beberapa orang Jepang pergi ke pantai atau area terbuka lain untuk berlatih yoga. Aktivitas yoga ini membantu untuk menenangkan dan meregangkan otot-otot serta mempersiapkan tubuh untuk aktivitas pada hari tersebut.

Olahraga

Aktivitas lainnya untuk menyambut matahari terbit adalah dengan berolahraga. Beberapa orang Jepang menjalankan beberapa kilometer atau bersepeda di saat matahari terbit. Mereka biasanya melakukan aktivitas ini di taman atau jalur sepeda untuk menikmati udara segar dan teriknya matahari pagi. Berolahraga di pagi hari ini membantu meningkatkan kesehatan, meningkatkan energi, dan memberikan perasaan damai serta keseimbangan selama sepanjang hari.

Secara keseluruhan, menyambut matahari terbit di Jepang adalah salah satu tradisi yang indah untuk diikuti dan dipelajari. Ini bukan hanya membantu untuk meningkatkan kesehatan tubuh dan pikiran, tetapi juga membantu untuk meningkatkan pengabdian dan rasa syukur kita bagi keajaiban alam semesta. Segeralah bergabung dengan tradisi yang indah ini dan sambut matahari terbit dengan begitu banyak kegembiraan dan semangat setiap harinya.

Tempat-Tempat Terbaik untuk Menikmati Matahari Terbit di Jepang


Tempat Terbaik untuk Menikmati Matahari Terbit di Jepang

Jepang sangat terkenal dengan pemandangan matahari terbit atau disebut dengan istilah Jepang “Asagiri”. Dalam bahasa Indonesia, Asagiri bisa diterjemahkan menjadi “kesegaran pagi”. Lihat bagaimana sinar mentari bersinar dan bersahabat dengan bumi. Wisatawan mancanegara sangat menyukai wisata ini, dan sebagai orang Indonesia, kita pun tak kalah dengan mereka.

Ada empat tempat terbaik untuk menikmati matahari terbit di Jepang, yaitu:

1. Danau Masyu di Hokkaido


Danau Masyu di Hokkaido

Hokkaido adalah salah satu daerah terpopuler di Jepang. Terletak di ujung utara Jepang, tempat ini terkenal dengan keindahan alamnya. Salah satunya adalah Danau Masyu. Ini adalah danau vulkanik yang sangat terkenal dan wisatawan dapat menikmati pesona asagiri di sekitarnya. Sesekali kabut muncul yang membuat pemandangan dewa ini menjadi lebih mistis. Untuk merasakan tempat ini dengan nikmat, waktu terbaik untuk berkunjung adalah pada musim dingin.

2. Gunung Hoshi di Awaji Island


Gunung Hoshi di Awaji Island

Awaji Island adalah tempat berkumpulnya wisatawan dari seluruh dunia. Selain keindahan alamnya, pulau ini terkenal sebagai tempat yang sangat romantik karena banyak wisatawan datang dengan pasangan mereka. Gunung Hoshi yang berada di Pulau Awaji merupakan tempat yang paling populer untuk melihat matahari terbit. Tempat ini bisa dijangkau dengan berjalan kaki atau dengan naik kereta gantung.

3. Kuil Shitennoji di Osaka


Kuil Shitennoji di Osaka

Osaka adalah kota yang penuh warna, bertabur toko dan restoran. Ada banyak tempat yang menawarkan keindahan asagiri di Osaka. Namun, Kuil Shitennoji memiliki pesona yang berbeda. Kuil ini telah berusia lebih dari 1.400 tahun, dan mengandung banyak nilai sejarah. Bagi wisatawan yang ingin merasakan pesona asagiri di kuil ini, datanglah lebih awal pada pagi hari, karena kebanyakan wisatawan datang pada siang dan sore hari.

4. Gunung Fuji


Gunung Fuji

Tidak ada yang lebih ic0nic dari matahari terbit di Gunung Fuji, simbol kebanggaan Jepang yang sangat terkenal di seluruh dunia. Wisatawan yang datang ke Jepang tidak akan merasa puas jika tidak mengunjungi Gunung Fuji. Ini adalah tempat yang sangat populer untuk menikmati matahari terbit di Jepang. Banyak orang mengatakan bahwa waktu terbaik untuk menikmati pesona matahari terbit adalah pada bulan Juni dan September.

Itulah empat tempat terbaik untuk menikmati matahari terbit di Jepang. Bagi wisatawan yang gemar fotografi, jangan lupa bawa perlengkapan kamera yang bagus ya, supaya bisa memotret momen keindahan pagi di Jepang yang penuh keajaiban.

Kaitan antara Matahari Terbit dan Peribadatan Shinto di Jepang


Matahari Terbit dan Peribadatan Shinto di Jepang

Peribadatan Shinto merupakan agama asli dari Jepang yang memiliki banyak pengikut. Peribadatan ini tidak mempunyai kitab suci, tetapi pengikutnya menghormati keberadaan dewa-dewa alam, dewa leluhur, dan juga roh mereka. Salah satu aspek penting dari peribadatan Shinto adalah perayaan dan penyambutan Matahari Terbit.

Matahari Terbit Jepang

Matahari Terbit secara harfiah memiliki arti matahari yang mulai terbit atau matahari yang pertama kali muncul di ufuk timur. Dalam peribadatan Shinto, matahari dianggap sebagai simbol dari keberadaan dewa dan juga terkait dengan kebahagiaan, keberuntungan, dan kesuksesan. Ada kepercayaan bahwa melihat Matahari Terbit dapat membawa keberuntungan dan menjadikan tubuh dan pikiran lebih sehat. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa perayaan dan penyambutan Matahari Terbit sangat dihormati dalam peribadatan Shinto.

peribadatan shinto

Pada momen penyambutan Matahari Terbit, para pengikut peribadatan Shinto akan melakukan ritual atau upacara yang disebut dengan “Ohigan”. Ohigan biasanya dilakukan pada saat equinox (keseimbangan) pada bulan Maret dan September. Saat Ohigan ini, para pengikut Shinto akan berkumpul di kuil atau tempat yang telah ditentukan untuk melakukan ritual keagamaan. Tujuannya adalah untuk memanjatkan doa, berterima kasih kepada dewa-dewa, serta memohon perlindungan dari mereka.

autel shinto

Ritual dalam peribadatan Shinto biasanya meliputi memberikan sesajen, berdoa, dan juga mempersembahkan minuman atau makanan ke dalam air atau api. Hal ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan dan penghormatan kepada para dewa, roh, dan leluhur. Upacara Ohigan ini juga dilengkapi dengan tarian dan musik tradisional Jepang yang semuanya dikhususkan untuk menghormati matahari dan keberadaan para dewa.

Sungai Arakawa jepang

Pada setiap penyambutan Matahari Terbit dalam peribadatan Shinto, lokasi yang dipilih juga sangat penting. Sebagian besar upacara dilakukan di dekat laut, gunung, dan sungai. Hal ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan alami yang sesuai dengan prinsip kepercayaan di peribadatan Shinto. Lokasi yang dipilih biasanya merupakan area yang dianggap memiliki kekuatan spiritual yang besar dan menjadi tempat yang paling cocok untuk melakukan ritual peribadatan Shinto, termasuk penyambutan Matahari Terbit.

jepang peribadatan

Secara keseluruhan, Matahari Terbit memiliki peran yang sangat penting dalam peribadatan Shinto di Jepang dan menjadi simbol yang sangat dihormati. Setiap penyambutan Matahari Terbit dilakukan dengan upacara Ohigan dan dilengkapi dengan berbagai ritual yang bertujuan untuk melambangkan penghormatan, penghormatan diri, dan juga kerukunan dengan keberadaan dewa-dewa dan roh yang ada di sekitar kita.

Iklan