Sejarah Telefon di Jepang


Sejarah Telefon di Jepang

Telepon adalah salah satu penemuan paling penting dari abad terakhir dan telah merevolusi cara orang berkomunikasi. Banyak negara mengklaim memiliki sejarah telepon mereka sendiri yang panjang dan bersejarah, tetapi ada beberapa yang lebih unik dari yang lain dan salah satunya adalah Jepang. Jepang sendiri memiliki sejarah yang panjang dan kaya dalam hal pengembangan telepon.

Pada awal 1870-an, Jepang terbuka untuk perdagangan internasional dan banyak perusahaan asing mulai memasuki pasar Jepang, termasuk Western Electric Company, yang merupakan anak perusahaan dari Bell Telephone Company yang terletak di Amerika Serikat. Western Electric Company sendiri mendapatkan hak ekslusif untuk memasarkan sistem telepon di Jepang. Pada saat itu, Jepang masih berada di bawah kendali Edo.

Tahun 1890 menjadi titik awal dari perkembangan ponsel di Jepang dengan pembukaan kantor perwakilan Western Electric. Pasyiran Jepang sendiri sangat terkesan dengan sistem telepon yang dirancang oleh perusahaan Amerika ini. Sistem yang dibuat memungkinkan pengiriman sinyal suara pada jarak yang jauh melalui jaringan kabel.

Pada tahun 1893, Wester Electric membentuk joint venture dengan beberapa perusahaan Jepang untuk membentuk The Japan Electric Company (Nippon Denki Kabushiki-gaisha). The Japan Electric Company sendiri kemudian membeli saham dari dua perusahaan Jepang lainnya, yang memiliki minat serupa dalam pengembangan telepon.

Sistem telepon pertama di Jepang mulai diperkenalkan tahun 1890-an, dan pada tahun 1895, para ahli dari Western Electric Company memasang jaringan telepon pertama di Tokyo, yang terdiri dari kurang lebih 200 saluran retak. Pada awal 1900-an, jumlah pengguna telepon terus meningkat dengan penambahan adalah 873 pos telepon dan 4.065 saluran.

Setelah itu, Jepang terus memperluas sektor telekomunikasinya. Bahkan pada tahun 1943, ketika Jepang tengah berperang melawan Amerika Serikat, Pemerintah Jepang tidak lupa untuk mengembangkan teknologi telekomunikasinya. Tentu saja, saat itu teknologi yang digunakan berbeda dari teknologi sekarang. Namun, hal itu menunjukkan bahwa pentingnya teknologi telekomunikasi bagi Jepang.

Pada tahun 1961 didirikan Nippon Telegraph dan Telephone Public Corporation (NTT) yang merupakan perusahaan operator telepon berskala besar saat itu, yang menangani sekitar 70 persen panggilan suara di seluruh negeri. Pada saat itu, jumlah pengguna telepon meningkat secara signifikan, dan pada tahun 1971, jumlah panggilan telepon secara keseluruhan di Jepang melebihi 100 juta per hari.

Saat ini, Jepang memiliki teknologi dan jaringan telekomunikasi yang sangat maju, dengan ukuran industri telekomunikasi yang sangat besar dan inovatif. Teknologi telepon genggam, internet kecepatan tinggi, dan sistem telekomunikasi satelit adalah beberapa pengembangan terakhir di industri telekomunikasi Jepang.

Perkembangan Teknologi Telepon di Jepang


Densha Otoko Jepang

Denwa atau telepon yang biasa digunakan di Indonesia, tidak bisa dipisahkan dari sejarah perkembangan teknologi telepon di Jepang. Terdapat begitu banyak rancangan dan modifikasi pada telepon demi memenuhi kebutuhan masyarakat dan memudahkan komunikasi. Di antara ribuan inovasi, ada beberapa perkembangan penting dalam sejarah teknologi telepon di Jepang.

Pada tahun 1881, pemerintah Jepang mengadopsi teknologi telepon dari Alexander Graham Bell dan mulai membangun jaringan telepon utama. Meskipun tergolong lambat, teknologi telepon terus berkembang dan mengalami modifikasi hingga memasuki era Showa pada tahun 1926. Saat itu, mesin telepon manual sudah tersebar luas dan teknologi telepon semakin diminati oleh masyarakat.

Selama Perang Dunia II, Jepang mengalami banyak kerusakan dan kekurangan bahan baku untuk memproduksi telepon. Namun, pentingnya teknologi telepon sebagai sarana komunikasi membuat pemerintah terpaksa harus mengimpor materi dan cangkang telepon dari negara-negara lain. Setelah perang berakhir, Jepang memasuki periode Showa yang ditandai dengan pertumbuhan ekonomi dan perluasan jaringan telepon.

Learning Language Japan

Pada tahun 1951, teknologi “switchboard” diperkenalkan, di mana sistem telepon manual digantikan oleh pertukaran otomatis. Kemunculan sistem telepon otomatis ini menandakan awal munculnya teknologi modern yang semakin canggih.

Memasuki tahun 1960-an, Jepang berhasil mengembangkan teknologi sistem telepon digital. Teknologi ini memungkinkan pengiriman sinyal suara dalam bentuk digital, yang meminimalisir noise pada saat melakukan panggilan. Kemudian, pada akhir tahun 1970, telepon nirkabel pertama diluncurkan oleh NTT, telco terbesar di Jepang.

Pada tahun 1983, NTT meluncurkan video call pertama di dunia, yang secara resmi diadopsi pada tahun 1995 saat sistem multimedia berskala besar meluncur. Kemudian pada tahun 1987, Jepang meluncurkan teknologi panggilan otomatis, di mana pengguna bisa menekan nomor yang diinginkan secara langsung dan sistem akan menyambungkan ke nomor tersebut.

Japanese Smartphone Japan

Perkembangan teknologi telepon di Jepang terus berlanjut hingga smartphone dan video call yang merupakan fitur umum pada saat ini. Selain video call, Jepang juga mencoba mengeksplorasi teknologi Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) dalam telepon pintar mereka, yang semakin mendominasi di kehidupan sehari-hari.

Kesimpulannya, teknologi telepon di Jepang mengalami kemajuan yang pesat dari telepon manual hingga ke telepon pintar dan video call. Tetap mempertahankan tradisi dan budaya lokal, Jepang selalu berusaha menghadirkan inovasi terbaru dalam teknologi telepon. Dapat dijadikan sebagai sebuah inspirasi dan acuan untuk Indonesia dalam mengembangkan teknologi telepon.

Beragam Tipe dan Merek Denwa yang Populer di Jepang


Merek Denwa Populer di Jepang

Denwa adalah salah satu alat komunikasi yang paling penting bagi masyarakat modern. Di Jepang, ada banyak tipe dan merek denwa yang populer dan sudah dikenal oleh masyarakat. Berikut adalah tiga tipe dan merek denwa yang populer di Jepang.

1. iPhone


iPhone

iPhone adalah smartphone yang sangat populer di Jepang. Selain sebagai alat komunikasi, iPhone juga dapat digunakan untuk kebutuhan multimedia seperti mendengarkan musik, menonton video, dan bermain game. Selain itu, iPhone juga didukung dengan sistem operasi iOS yang memudahkan penggunanya dalam melakukan aktivitas sehari-hari.

2. Samsung Galaxy


Samsung Galaxy

Samsung Galaxy juga menjadi salah satu merek smartphone yang populer di Jepang. Samsung bisa dikatakan merupakan rival dari iPhone yang memiliki banyak penggemar di Indonesia. Merek ini dipercaya dapat memberikan kualitas ponsel yang baik serta pengalaman yang menyenangkan bagi para penggunanya.

3. Sony Xperia


Sony Xperia

Sony Xperia merupakan merek denwa yang berasal dari Jepang. Merek ini juga tidak kalah populer dengan merek-merek smartphone lainnya. Sony Xperia menawarkan kualitas yang baik serta teknologi yang canggih seperti kamera dengan tingkat resolusi yang tinggi serta fitur-fitur lainnya. Selain itu, Sony Xperia juga menawarkan desain yang elegan dan stylish.

Diantara ketiga merek smartphone tersebut, setiap merek tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Namun, ketiga merek tersebut tetap menjadi pilihan utama bagi masyarakat Jepang dalam menyematkan teknologi dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Etika Telepon dalam Budaya Jepang


Etika Telepon dalam Budaya Jepang

Di Jepang, menggunakan telepon tidak sekadar menekan tombol panggilan dan menutup pembicaraan. Ada etika tertentu yang harus diikuti terkait penggunaan telepon. Selain itu, ada juga perbedaan antara percakapan formal dan informal. Berikut ini adalah beberapa etika telepon dalam budaya Jepang yang perlu diketahui.

1. Mengucapkan Salam dan Identitas Diri

Saat menerima panggilan telepon, penting untuk mengucapkan salam seperti “moshi-moshi” yang konon berasal dari bahasa Inggris “please speak”. Selain itu, jangan lupa untuk menyebutkan identitas diri Anda. Sebagai contoh, jika Anda menjawab telepon di kantor, maka dapat mengatakan “nama perusahaan dan nama Anda” serta “moshi-moshi”.

2. Menghindari Penggunaan Bahasa Kasar

Bahasa kasar seperti kata-kata kotor atau kata-kata yang tidak sopan harus dihindari saat menggunakan telepon. Bahasa yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari adalah bahasa sopan atau “keigo” dalam bahasa Jepang.

3. Menjaga Keheningan

Jika Anda perlu mengambil sesuatu atau meluangkan waktu untuk menemukan catatan atau informasi lainnya, penting untuk meminta izin untuk memberikan penundaan yang diperlukan. Selain itu, dalam panggilan bisnis atau kantor, sangat penting untuk menjaga keheningan dan tidak mengganggu orang-orang di sekitar Anda selama percakapan telepon.

4. Tidak Mengganggu Orang Lain


Etika telepon dalam budaya jepang

Di Jepang, ketika berbicara di telepon, sebaiknya kita tidak merusak ketenangan orang lain yang berada di sekitar kita. Misalnya, di dalam kereta atau ruangan umum, sebaiknya kita berbicara dengan lebih rendah dan tidak menggunakan telepon selama perjalanan kereta sebagai tanda penghormatan bagi orang lain yang ingin beristirahat atau bekerja. Bahkan, di beberapa kereta Jepang, digunakan penyekat sinyal untuk menghentikan sinyal telepon seluler, sehingga pengguna tidak dapat menerima atau melakukan panggilan telepon sampai mereka meninggalkan kereta.

Selain itu, penting juga untuk tidak mengganggu orang yang sedang beristirahat atau sedang tidur saat menggunakannya di malam hari. Jadi, usahakan Anda melakukan percakapan telepon yang lebih penting di siang hari dan tidak menggunakan telepon seluler pada malam hari. Hal ini akan menunjukkan sikap sopan dan menghormati orang lain yang sedang beristirahat.

5. Menjaga Kecepatan Berbicara

Dalam budaya Jepang, penting untuk menjaga kecepatan bicara yang sesuai saat berbicara dengan pembicara asli Jepang dalam bahasa Jepang. Jangan berbicara terlalu cepat atau terlalu lambat karena hal ini dapat membingungkan lawan bicara atau terkesan tidak sopan. Selain itu, ada juga kebiasaan untuk mengulangi kembali apa yang telah dibicarakan oleh lawan bicara untuk memastikan bahwa pesan sudah diterima dengan benar.

6. Mengakhiri Percakapan Dengan Hormat

Setelah Anda selesai berbicara, tidak lupa untuk mengucapkan terima kasih pada lawan bicara Anda dan mengakhiri percakapan dengan kata-kata sopan seperti “mohon maaf” atau “arigatou gozaimashita”. Ini akan menunjukkan rasa menghormati dan sopan Anda kepada orang yang telah berbicara dengan Anda. Jangan langsung menutup telepon sebelum mengucapkan kata-kata terima kasih.

Jangan takut untuk mengikuti etika telepon tersebut sebagai bentuk menunjukkan rasa sopan santun ketika melakukan percakapan telepon di Jepang. Meskipun tampaknya trivial bagi sebagian orang, namun mengikuti norma atau etika saat menggunakan telepon akan membantu memperkuat hubungan sosial dengan orang lain.

Peran Denwa dalam Kehidupan Sehari-hari Penduduk Jepang


Denwa in Japan

Di Jepang, denwa sudah menjadi salah satu alat komunikasi yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Denwa adalah kata dalam bahasa Jepang yang memiliki arti telepon. Dengan demikian, denwa digunakan sebagai alat untuk menghubungi orang lain yang berjauhan tanpa harus bertemu secara langsung. Berkat denwa, penduduk Jepang dapat berkomunikasi dengan mudah dan cepat.

Denwa di Rumah


Denwa in a Japanese Home

Penggunaan denwa di rumah sudah menjadi hal yang lumrah bagi penduduk Jepang. Setiap rumah biasanya dilengkapi dengan telepon dan nomornya. Dengan demikian, keluarga atau kerabat yang ingin menghubungi seseorang tinggal menelpon nomor tersebut. Selain itu, denwa juga bisa digunakan untuk memesan makanan, membeli tiket pesawat atau kereta api, serta berkomunikasi dengan kerabat yang tinggal di luar kota atau bahkan negara.

Denwa di Tempat Kerja


Denwa in a Japanese Office

Di tempat kerja, denwa juga menjadi alat komunikasi yang sangat penting bagi pekerja di Jepang. Hampir setiap kantor atau perusahaan memiliki telepon sebagai sarana untuk komunikasi antar karyawan, antar perusahaan, dan antara pelayanan konsumen dengan perusahaan. Denwa di tempat kerja juga biasanya dilengkapi dengan fitur penampil nomor telepon yang membantu karyawan untuk mengetahui siapa yang menghubungi dan memudahkan untuk mengambil keputusan dalam menghubungi balik atau tidak.

Denwa di Sekolah


Denwa in a Japanese School

Di Jepang, denwa juga telah menjadi alat komunikasi yang penting di sekolah. Hampir seluruh sekolah memiliki telepon, baik di ruang kantor dan di setiap kelasnya. Denwa di sekolah bertujuan untuk memudahkan komunikasi antara guru, orang tua murid, dan siswa. Orang tua murid dapat menghubungi guru untuk menanyakan tentang berbagai hal terkait sekolah, seperti jadwal pelajaran, penilaian, dan sebagainya. Selain itu, jika ada keadaan darurat di sekolah, siswa dapat menghubungi orang tua atau pihak yang berkompeten.

Denwa di Jalan


Public Telephone in Japan

Denwa di jalan merupakan telepon yang disediakan oleh pemerintah di jalan. Denwa ini biasanya tersedia untuk umum dan mudah ditemukan di sepanjang jalan, di stasiun kereta, di bandara, di pelabuhan dan di tempat umum lainnya. Denwa di jalan memiliki berbagai kegunaan, seperti untuk emergency call, untuk telepon kantor atau rumah, membeli barang di vending machine, membeli tiket kereta api atau pesawat, dan masih banyak lagi.

Kesimpulan

Denwa telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari penduduk Jepang. Denwa tidak hanya sebagai sarana komunikasi, tapi juga sebagai bagian dari budaya Jepang. Bagaimana dengan di Indonesia? Apakah denwa juga memiliki peran yang sama dengan Jepang? Kita perlu memperhatikan peran penting denwa dan memanfaatkannya sebaik-baiknya sebagai sarana berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari.

Iklan