Sejarah dan Asal Usul Sebutan Jepang


Sejarah Jepang

Kita sering mendengar sebutan untuk negara Jepang. Apakah kamu tahu bagaimana sejarah dan asal usul dari sebutan tersebut? di artikel ini, kita akan membahas sejarah dan asal usul sebutan Jepang.

Sebutan Jepang dalam bahasa Indonesia pertama kali muncul pada abad ke-16 oleh beberapa pedagang Eropa. Bahasa Jepang dikenal dengan nama Nihongo di dalam bahasa Jepang itu sendiri. Saat Jepang memasuki zaman Edo (1603-1868), Jepang memutuskan untuk mengisolasi diri dari dunia luar untuk mencegah pengaruh dari negara-negara barat. Hal ini mengakibatkan kurangnya kontak dengan orang-orang barat, sehingga nama Jepang tidak sering digunakan pada saat itu.

Ketika Jepang mulai membuka hubungan dengan negara-negara barat pada periode Meiji pada akhir abad ke-19, nama “Jepang” mulai digunakan secara luas oleh para pedagang dan pelaut, dan kemudian dipopulerkan oleh media dan masyarakat umum.

Asal usul nama Jepang masih menjadi misteri. Namun, terdapat beberapa teori yang mengemukakan asal usul nama tersebut. Teori pertama adalah berasal dari kata “Zipang” yang disebutkan dalam buku perjalanan Marco Polo. Namun, dalam bahasa Portugis, Jepang disebut “Japão”, yang berakar dari kata Cipango di bahasa Spanyol.

Teori kedua adalah berasal dari awalan “Je” yang dalam bahasa Jepang berarti “yang indah” atau “yang baik”. Sementara itu, “Pang” berasal dari kata “Ho” yang merupakan salah satu nama Jepang kuno dan dianggap sebagai simbol keindahan. Karena itu, kata “Je-ho-koku” dipilih sebagai nama Jepang.

Teori lain mengatakan bahwa kata “Jepang” berasal dari nama sebuah wilayah di Jepang yang disebut “Wa”. Pada abad ke-7, Jepang mengirim sebuah delegasi ke Tiongkok untuk menjalin hubungan diplomatik. Di Tiongkok, Jepang dikenal dengan nama “Wa” yang berarti “tanah negara matahari terbit”. Pada saat itu, karakter “Wa” digunakan sebagai lambang untuk menunjukkan Jepang di dalam tulisan Tionghoa. Pada masa selanjutnya, “Wa” diganti dengan karakter “Nippon”, yang juga berarti “tanah matahari terbit”.

Dalam bahasa Jepang sendiri, Jepang disebut “Nihon” atau “Nippon”, yang berasal dari karakter kanji “日本” yang dapat dibaca “Nihon” atau “Nippon”. Karakter “日” berarti “hari” atau “matahari”, sementara karakter “本” berarti “akar” atau “asli”. Dalam penggunaan modern, nama Jepang sering ditulis dalam huruf kanji “日本” atau dalam huruf hiragana dan katakana “にほん” atau “ニッポン”.

Itulah sejarah dan asal usul sebutan Jepang. Meskipun asal usulnya masih diperdebatkan, nama “Jepang” berhasil menjadi nama populer yang digunakan di seluruh dunia untuk menyebut negara tersebut.

Bentuk Sebutan Jepang dalam Bahasa Jepang


Sebutan Jepang dalam Bahasa Jepang

Sebutan Jepang dalam Bahasa Jepang memiliki berbagai macam bentuk tergantung pada situasi dan hubungan keakraban antara penutur dan pendengar. Berikut adalah beberapa bentuk sebutan Jepang dan penjelasannya:

1. Kunyomi dan Onyomi

Kunyomi dan Onyomi

Kunyomi dan Onyomi adalah dua jenis pembacaan karakter kanji di Bahasa Jepang. Kunyomi adalah pembacaan asli karakter kanji yang berasal dari Bahasa Jepang, sedangkan Onyomi adalah pembacaan karakter kanji yang berasal dari Bahasa China. Dalam sebutan Jepang, biasanya digunakan Onyomi untuk sebutan kehormatan atau sebutan formal untuk orang yang lebih tua atau dihormati.

2. San, Sama, dan Chan

San, Sama, dan Chan

San, Sama, dan Chan merupakan contoh sebutan kehormatan dalam Bahasa Jepang. San adalah sebutan yang umum digunakan untuk rekan sebaya atau orang yang dihormati secara umum. Sama adalah sebutan yang lebih formal dan lebih tinggi dari San, digunakan untuk orang yang lebih tua atau dihormati dalam lingkungan bisnis atau akademik. Sementara Chan adalah sebutan yang biasa digunakan untuk anak-anak atau orang yang lebih muda dan dekat dengan penutur.

Satu lagi bentuk sebutan kehormatan yang biasa digunakan dalam Bahasa Jepang adalah Kun. Sebutan ini digunakan untuk orang yang dekat dengan penutur, seperti keluarga atau teman akrab. Selain itu, ada juga sebutan kehormatan khusus untuk anggota keluarga, seperti Okaasan untuk ibu, Otosan untuk ayah, Neechan untuk kakak perempuan, dan sebagainya.

3. Sensei dan Senpai

Sensei dan Senpai

Sensei adalah sebutan yang biasanya digunakan untuk orang yang lebih tua atau dihormati dalam dunia akademik atau seni bela diri. Sensei artinya guru atau master. Sementara Senpai adalah sebutan untuk sesama murid yang lebih senior dalam sebuah klub atau organisasi, atau di tempat kerja. Senpai artinya sesama senior atau kakak kelas.

4. Danna-sama dan Okusan

Danna-sama dan Okusan

Danna-sama adalah sebutan yang digunakan oleh istri untuk suaminya. Danna artinya tuan atau pemilik, sedangkan-sama adalah sebutan yang lebih formal dari-san. Okusan adalah sebutan yang digunakan oleh suami untuk istrinya. Okusan artinya istri atau nyonya.

Itulah beberapa bentuk sebutan Jepang dalam Bahasa Jepang. Di luar situasi formal atau resmi, biasanya orang Jepang menggunakan sebutan nama panggilan atau nama kecil untuk memanggil teman atau kerabat dekat. Sebagai wisatawan atau pelajar Bahasa Jepang, memahami beberapa bentuk sebutan ini bisa membantu dalam berinteraksi dengan orang Jepang dan menghargai budaya mereka.

Perubahan Sebutan Jepang di Berbagai Negara


Sebutan Jepang di Indonesia

Sejak dahulu kala sampai sekarang, Jepang memang menjadi salah satu negara ternama di dunia. Selain karena pengaruh budayanya yang begitu kuat, bahasa Jepang juga menjadi sorotan dari para ahli bahasa di seluruh dunia. Tetapi setiap negara memiliki cara sebutan yang berbeda pada bahasa Jepang, meskipun hanya berbeda satu kata atau pengucapan saja.

Ada banyak negara yang memiliki sejarah panjang dengan Jepang, seperti Korea, Tiongkok, Indonesia, dan lain-lain. Masing-masing negara tersebut mempunyai cara penyebutan bahasa Jepang yang berbeda-beda, tergantung dari pengaruh budaya atau bahasa nasionalnya. Berikut ini adalah perubahan sebutan bahasa Jepang di berbagai negara.

Sebutan Bahasa Jepang di Indonesia


Sebutan Jepang di Indonesia

Jepang dan Indonesia memiliki hubungan yang cukup erat, baik dari segi ekonomi maupun budaya. Sebutan Jepang di Indonesia sebenarnya cukup unik, karena banyak orang yang mengucapkan Jepang dengan cara yang bermacam-macam.

Ada yang mengucapkan “Japang” atau “Jepang”, ada juga yang menyebutnya dengan “Nippon” atau “Nihon”. Awalnya, sebutan “Nippon” atau “Nihon” berasal dari bahasa Jepang sendiri, tetapi di Indonesia banyak orang yang menggunakan sebutan tersebut karena pengaruh budaya dan populeritas Jepang di Indonesia. Penggunaan sebutan tersebut juga dipelajari saat mengambil pelajaran bahasa Jepang di sekolah.

Namun, seiring dengan perkembangan zaman dan masuknya budaya Jepang ke Indonesia, sekarang penggunaan sebutan “Jepang” lebih umum digunakan di Indonesia. Hal ini bisa juga dipengaruhi oleh penggunaan bahasa Inggris, karena Jepang dalam bahasa Inggris disebut “Japan”. Sehingga muncul kecenderungan untuk menggunakan sebutan “Jepang” yang lebih dekat dengan pengucapan dalam bahasa Inggris.

Sekarang, penggunaan sebutan “Nippon” atau “Nihon” lebih umum digunakan dalam aspek resmi, seperti dalam surat resmi atau perjanjian internasional. Sebaliknya, dalam kehidupan sehari-hari, penggunaan sebutan “Jepang” lebih umum digunakan oleh semua orang.

Itulah tadi perubahan sebutan bahasa Jepang di Indonesia. Meskipun terkadang berbeda satu kata atau pengucapan saja, namun hal tersebut memiliki makna penting dalam suatu budaya atau bahasa nasional. Sebagai pembelajar bahasa Jepang, tentunya kita harus memahami cara penyebutan tersebut agar dapat berbicara dengan baik dan benar saat berkomunikasi dengan orang dari berbagai negara.

Perbedaan Sebutan Jepang dengan Nama Negara Lainnya


Jepang Indonesia

Jepang berasal dari kata Nihon atau Nippon dalam bahasa Jepang. Sebutan ini mempunyai beberapa perbedaan ketika dibandingkan dengan sebutan negara lainnya dalam bahasa Indonesia.

Jepang vs. Japan


Jepang Japan

Banyak orang mungkin lebih familiar dengan sebutan “Japan” ketimbang “Jepang” karena pengaruh bahasa Inggris yang kuat di berbagai media internasional. Namun, di Indonesia sendiri, masyarakat cenderung lebih sering menggunakan sebutan “Jepang” dibandingkan “Japan”.

Jepang vs. Nippon


Jepang Nippon

Sebutan Nippon atau Nihon lebih sering digunakan oleh masyarakat Jepang dan bahasa-bahasa asing lainnya. Umbu Linguistik Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Dr. Dendy Sugono, menyatakan bahwa sebenarnya nama Nippon tersebut dari bahasa ketiga yang terkena dampak pengaruh dari bahasa Tiongkok, dan memiliki hubungan arti dengan tujuh atau sembilan harimau, bertujuan untuk memiiki makna kekuatan. Sementara itu, di Indonesia, masyarakat cenderung lebih menerima sebutan “Jepang” karena lebih akrab dan mudah diucapkan.

Jepang vs. Jipang


Jepang Jipang

Banyak orang mengira bahwa “Jipang” adalah sebutan yang sama dengan “Jepang”, padahal sebenarnya kata “Jipang” adalah sebuah nama pulau di wilayah Indonesia. Kesalahpahaman ini mungkin disebabkan oleh keterkaitan sejarah antara Indonesia dan Jepang, terutama selama masa pendudukan Jepang di Indonesia yang terjadi pada zaman dahulu kala.

Jepang vs. Shinnihon


Jepang Shinnihon

Shinnihon adalah sebutan lain dari Jepang dalam bahasa Jepang, yang juga digunakan oleh beberapa media internasional. Namun, di Indonesia sendiri, sebutan ini jarang digunakan. Bahkan, tidak semua orang di Jepang sendiri menggunakan sebutan ini, karena di riset pelaporan birokrasi Jepang DMG Jahrbooks, sejak zaman Meiji di Jepang apa yang secara resmi disebut sebagai Chūgoku gagasan dongjing hanya digunakan dalam nama sebuah lokasi di China.

Dalam hal sebutan negara, setiap bahasa mungkin mempunyai variasi sesuai dengan pengaruh dan sejarah yang mempengaruhi perbendaharaan kata mereka. Bagi bahasa Indonesia, sebutan Jepang sudah cukup umum digunakan, kendati sebutan Nihon atau Nippon ada pula yang tahu dan menggunakan.

Dampak Penggunaan Sebutan Jepang dalam Hubungan Diplomatik


Sebutan Jepang di Indonesia

Sebutan Jepang adalah penggunaan kata-kata bahasa Jepang dalam bahasa Indonesia, terutama dalam kaitannya dengan budaya populer seperti anime, manga, cosplay dan permainan. Meskipun seorang penutur asli bahasa Indonesia tentu saja dapat bertutur dalam bahasa Jepang, penggunaan kata-kata semacam itu terkadang menimbulkan kontroversi, terutama dalam hubungan diplomatik antara negara Indonesia dan Jepang.

Jepang di Nusantara

Pemakaian sebutan Jepang di Indonesia memang telah menjadi bagian dari budaya populer, tetapi pada saat yang sama, ada dampak positif dan negatif dalam hal hubungan diplomatik antara Indonesia dan Jepang. Di satu sisi, ini memperkuat hubungan antara kedua negara serta membuka lebih banyak peluang kerja sama dalam bidang ekonomi, budaya, pendidikan, dan lain-lain. Namun, di sisi lain, penggunaan sebutan Jepang dalam bahasa Indonesia dapat menimbulkan misinterpretasi atau bahkan kesalahpahaman dalam budaya dan etika Indonesia sendiri.

Budaya Indonesia dan Jepang

Dalam beberapa kasus, sebutan Jepang mungkin juga dianggap sebagai bentuk penghinaan terhadap budaya Indonesia, terutama dalam hal kebudayaan, norma-norma sosial atau kebiasaan dan tradisi. Ini juga dapat memicu perdebatan antara kelompok yang berbeda di masyarakat Indonesia yang merasa keberatan dengan penggunaan istilah seperti itu. Oleh karena itu, sangat penting bagi pembuat kebijakan dan media untuk mempertimbangkan konteks penggunaan sebutan Jepang secara hati-hati di Indonesia.

Anime di Indonesia

Tidak bisa dipungkiri bahwa saat ini anime, manga, cosplay, dan permainan telah menjadi fenomena di Indonesia, terutama di kalangan remaja dan anak-anak muda. Namun, penting juga untuk diingat bahwa pengenalan budaya Jepang tidaklah harus melekat dengan penggunaan sebutan Jepang secara langsung. Ada banyak cara untuk memperkenalkan budaya Jepang yang lebih tepat. Misalnya dengan mengadakan pameran seni, pertunjukan musik, presentasi seni bela diri atau kuliner dan variasi lainnya. Dalam konteks ini, sebutan Jepang mungkin tidak penting dan bahkan dapat dihindari.

Puisi Jepang di Indonesia

Sebenarnya terdapat dampak positif dari penggunaan sebutan Jepang dalam Hubungan Diplomatik antara Indonesia dan Jepang. Khususnya dalam konteks keterbukaan untuk menerima perbedaan dan kerjasama satu sama lainnya. Hal ini dapat menjadi cara yang baik bagi masyarakat Indonesia untuk belajar budaya Jepang dan melihat persamaan dan perbedaan budaya antara kedua negara. Dalam Hal ini, sebutan Jepang dapat menjadi titik awal untuk memperkenalkan budaya Jepang yang lebih luas di Indonesia, seperti seni, sastra, arsitektur, dan bahasa Jepang itu sendiri. Seiring waktu, ini dapat mempererat hubungan diplomatis antara Indonesia dan Jepang secara lebih luas dan mendalam.

Iklan