Pengertian angka 9 dalam bahasa Jepang


Angka 9 Bahasa Jepang

Angka 9 dalam bahasa Jepang disebut “kyū” (九) dan merupakan salah satu dari sepuluh angka dasar dalam sistem bilangan Jepang. Seperti dalam bahasa Indonesia, angka 9 juga dikenal sebagai salah satu angka ganjil di dalam sistem bilangan Jepang.

Namun demikian, angka 9 memiliki makna dan arti yang lebih mendalam di Jepang. Di sana, angka 9 dihubungkan dengan konsep penderitaan, kesulitan, dan kematian. Hal ini berakar dari kepercayaan masyarakat Jepang bahwa devils dan roh jahat memiliki kesukaan terhadap bilangan berawalan 9 karena dianggap merupakan simbol dari penderitaan atau kematian.

Karenanya, angka 9 dihindari untuk digunakan dalam beberapa situasi seperti nomor telepon, nomor meja atau nomor kamar hotel. Dalam dunia bisnis, angka 9 juga dihindari karena dianggap sebagai angka yang membawa sial. Sebagai contoh, harga produk yang dijual akan lebih cepat laku jika tidak mengandung angka 9.

Namun, di sisi lain, angka 9 juga dianggap sebagai angka yang membawa keberuntungan, terutama dalam budaya Jepang yang kental dengan kepercayaan kepada dewa dan roh-roh. Oleh sebab itu, angka 9 sering digunakan dalam seni bela diri Jepang seperti judo dan aikido, sebagai simbol kesempurnaan dalam teknik-teknik bela diri.

Bagi kita yang tidak berasal dari Jepang, angka 9 juga dapat diartikan sebagai angka yang memiliki arti serupa dengan bahasa Jepang, yakni sebagai angka yang penuh makna dan simbolisme. Dalam beberapa tradisi spiritual, angka 9 sering dikaitkan dengan konsep kelahiran kembali, kesempurnaan dan berkat.

Karena itu, walaupun dalam budaya Jepang angka 9 dianggap sebagai angka yang sulit dan membawa sial, namun bagi kita yang berada di luar Jepang, angka 9 dapat menjadi simbol keberuntungan dan kesempurnaan.

Cara menulis dan membaca angka 9 dalam bahasa Jepang


angka 9 bahasa jepang

Angka sembilan dalam bahasa Jepang ditulis sebagai kanji “九” dan dibaca sebagai “kyuu” atau “ku”. Selain itu, dalam counting atau penghitungan, angka sembilan dapat ditulis sebagai hiragana “く” atau katakana “ク”. Berikut adalah cara menulis dan membaca angka sembilan dalam bahasa Jepang:

1. Kanji “九”

Jika ingin menulis angka sembilan secara lengkap dengan menggunakan kanji, kita dapat menggambarkan kanji “九” dengan menulis tiga garis horizontal dari dekat ke jauh. Berikut adalah cara menulis kanji “九” dalam bahasa Jepang:

kanji 9

2. Hiragana “く”

Dalam mengeja angka sembilan, kita dapat menggunakan huruf hiragana “く” untuk menggambarkan suara “kuu”. Huruf hiragana ini hanya digunakan dalam penghitungan dan nomor telepon. Berikut adalah cara menulis huruf hiragana “く” dalam bahasa Jepang:

hiragana ku

Dalam pengucapan, huruf hiragana “く” dibaca sebagai “ku”.

3. Katakana “ク”

Selain huruf hiragana, katakana “ク” juga digunakan sebagai bentuk alternatif dari pengucapan angka sembilan dalam bahasa Jepang. Berikut adalah cara menulis katakana “ク” dalam bahasa Jepang:

katakana ku

Dalam pengucapan, katakana “ク” juga dibaca sebagai “ku”.

4. Penggunaan angka sembilan dalam bahasa Jepang

Angka sembilan dalam bahasa Jepang sering digunakan dalam banyak hal seperti penghitungan, jam, tanggal, dan nomor telepon. Selain itu, angka sembilan dalam budaya Jepang juga memiliki makna atau simbolisme tersendiri, seperti mencerminkan kekuatan serta perjuangan dalam mencapai tujuan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mempelajari cara menulis dan membaca angka sembilan dalam bahasa Jepang.

Dengan mengetahui cara menulis dan membaca angka sembilan dalam bahasa Jepang, kita dapat memahami penggunaannya dalam berbagai situasi. Selain itu, kita juga bisa belajar lebih banyak tentang budaya dan tradisi Jepang yang terkait dengan penggunaan angka sembilan.

Angka 9 dalam budaya dan kepercayaan Jepang


Angka 9 dalam budaya dan kepercayaan Jepang

Angka 9 dalam budaya Jepang memiliki makna yang unik dan penting. Di sana, angka 9 sering dikaitkan dengan hal-hal yang kurang beruntung atau bahkan buruk. Hal ini karena dalam bahasa Jepang, bunyi dari kata “sembilan” mirip dengan kata “kematian”.

Dalam bahasa Jepang, kata “sembilan” dieja sebagai “kyu” atau “ku”. Sedangkan, kata “kematian” dieja sebagai “shi”. Oleh karena itu, ketika angka 9 dibunyikan, banyak orang Jepang yang merasa enggan atau bahkan takut.

Tak heran, angka 9 sering dihindari dalam berbagai hal. Seperti misalnya dalam industri hiburan, sebuah kelompok idol sangat jarang memiliki 9 anggota, tetapi lebih sering terdiri dari 8 atau 10 anggota. Demikian halnya dengan olahraga di mana angka punggung yang biasa digunakan di nomor punggung 9 kadang-kadang diabaikan atau diganti dengan angka lain seperti 19, 29, atau 39, serta banyak lagi contoh-contoh lainnya yang menghindari angka 9.

Di Jepang, bahkan terdapat sebuah istilah yang disebut sebagai “Ku no Sanju” yang artinya sangat buruk atau bencana yang membawa petaka. Biasanya istilah ini sering diucapkan pada orang yang mengalami nasib buruk ataupun sial dalam hidupnya. Sehingga, ketika melihat plat nomor mobil atau nama toko yang terdapat angka 9, banyak orang Jepang yang akan merasa enggan atau bahkan menghindarinya.

Selain terdapat makna buruk, angka 9 juga memiliki makna penting dalam kepercayaan Jepang, yakni dalam perayaan ulang tahun.

Pada saat perayaan ulang tahun, Jepang memiliki tradisi yang unik di mana orang akan memberikan kue dengan dekorasi angka yang menunjukkan usia seseorang. Namun pada saat ulang tahun ke-9, kue tersebut tidak akan diberikan dengan dekorasi angka 9. Melainkan, akan dikasih angka 10 yang menggantikan angka 9. Hal ini dikarenakan, orang Jepang meyakini bahwa ketika seseorang merayakan ulang tahunnya yang ke-9, maka ia akan dihadapkan pada ujian hidup yang lebih sulit. Oleh sebab itu, angka 10 digunakan sebagai pengingat bahwa setelah ujian hidup yang sulit tersebut, ada harapan baru yang menunggu.

Demikianlah makna angka 9 dalam budaya dan kepercayaan Jepang. Meskipun dianggap sebagai angka sial, tetapi angka ini memiliki makna yang mendalam dan unik bagi masyarakatnya.

Perbedaan Angka 9 dengan Angka Lainnya dalam Bahasa Jepang


Angka 9 Jepang

Angka 1 sampai 10 adalah penting dalam bahasa Jepang karena digunakan hampir setiap saat dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun merupakan bagian dari sistem angka Jepang, angka 9 memiliki makna yang jauh lebih dalam dibandingkan dengan angka lainnya.

Ikan Tombro

1. Kemunculan Angka 9 dalam Budaya Jepang

Angka 9 dalam bahasa Jepang disebut sebagai “kyuu” atau “ku” dalam beberapa konteks. Seperti halnya dengan banyak angka, angka 9 juga memiliki makna simbolis dalam budaya Jepang. Angka 9 sering dikaitkan dengan hal-hal yang buruk atau tidak beruntung, dan karena itu dihindari khususnya dalam konteks bisnis atau kehidupan sehari-hari. Satu dari beberapa contoh adalah bahwa semua nomor yang mengandung angka 9 tidak digunakan dalam nomor telepon, nomor plat kendaraan, serta kode pos.

Gambar Pasangan

2. Dikaitkan dengan Kematian

Selain sering dianggap sebagai angka sial, angka 9 juga terkait dengan kematian dalam budaya Jepang. Istilah “kuruma de 9” (9 dengan kendaraan) sering digunakan untuk menggambarkan orang-orang yang meninggal akibat kecelakaan mobil. Dalam masyarakat Jepang, sebuah kepercayaan umum adalah bahwa orang dipertemukan dalam kelompok-kelompok yang terdiri dari sembilan orang agar mereka bisa saling menopang saat musibah terjadi, karena angka 9 diasumsikan membawa keberuntungan dalam situasi seperti itu.

Ikan Kerapu

3. Tidak Digunakan dalam Sejumlah Tombol Lift dan Pintu di Gedung Bertingkat

Kepercayaan terhadap angka 9 di Jepang juga berdampak pada beberapa tombol lift dan pintu di gedung bertingkat. Ada beberapa gedung di Jepang yang bahkan tidak memiliki tombol “9” di lift atau pintu karena merupakan angka yang dianggap tidak bagus.

Hotel 9 Jepang

4. Penggunaan Angka 9 dalam Bisnis

Secara umum, penggunaan angka 9 dalam bisnis di Jepang dihindari karena dianggap sebagai hal yang buruk. Namun, meskipun kepercayaan ini tetap ada, beberapa bisnis ternyata menggunakan angka 9 sebagai strategi pemasaran. Hotel bertema “9” atau restoran yang menawarkan menu senilai 999 yen (sekitar Rp. 130 ribu) sering kali menarik perhatian wisatawan asing yang ingin menjajal angka sial di Jepang.

Gambar Paket

5. Peran Angka 9 dalam Kehidupan Sehari-hari

Meskipun angka 9 dianggap sebagai angka sial, angka ini tetap memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Jepang. Beberapa kebiasaan menggunakan angka 9 dalam budaya Jepang seperti dalam kurma elegan dan kadou adalah contoh dari bagaimana angka ini masih digunakan dengan cara yang positif. Selain itu, kesukaan orang Jepang akan olahraga bisbol juga memanfaatkan angka 9 karena merupakan nomor yang dikenakan oleh seorang pemain inti dalam sebuah tim bisbol.

Dalam budaya Jepang, angka 9 memiliki makna simbolik yang berbeda dengan angka lainnya. Walau banyak dikaitkan dengan hal-hal buruk dan dibenci oleh sebagian orang, angka ini tetap memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Jepang.

Kesembilan angka 9 dan Contoh Penggunaannya dalam Bahasa Jepang


Angka 9 dalam Bahasa Jepang

Angka 9 dalam bahasa Jepang disebut “kyuu” dan merupakan salah satu angka penting dalam kebudayaan Jepang. Selain digunakan dalam matematika, angka 9 juga digunakan dalam berbagai hal seperti dalam budaya, permainan tradisional, hingga konsep filosofis. Berikut adalah contoh penggunaan angka 9 dalam kalimat dan kebudayaan Jepang.

1. Tanggal 9 Setiap Bulan


Tradisi Jepang pada tanggal 9

Di Jepang, tanggal 9 setiap bulan dinamakan “Kyuushoku” yang berarti “Hari Pertukaran”. Pada hari tersebut, orang Jepang mempraktikkan tradisi pertukaran barang-barang kecil sebagai simbol persahabatan. Misalnya, anak-anak di sekolah akan menukar kue atau kartu pos yang mereka buat sendiri dengan teman sekelasnya.

2. Suku Kata “Kyu” dan “Ku”


Kata dalam Bahasa Jepang yang diawali dengan suku kata kyuu

Dalam bahasa Jepang terdapat beberapa kata yang diawali dengan suku kata “kyu” dan “ku”. Salah satunya adalah “Kyuuketsuki” yang berarti “Vampir” dan “Kuruma” yang berarti “Mobil”. Selain itu, ada juga kata “Kyukyoku” yang berarti “Maksimal” dan “Kutsushita” yang berarti “Kaos Kaki”.

3. Permainan Tradisional “Kendama”


Permainan tradisional Kendama

Salah satu permainan tradisional Jepang yang sedang populer saat ini adalah “Kendama”. Permainan ini terdiri dari sebuah bola dan kendama yang terdiri dari dua gagang berukuran berbeda yang dihubungkan dengan satu benang. Tujuannya adalah untuk mengaitkan bola dengan berbagai cara menggunakan kendama. Kendama terdiri dari sembilan bagian yang berbeda, yaitu bola, kendama, taji, chuzara, kensaki, uwan, ryumon, sara, dan ishizue. Menyelesaikan permainan dengan semua bagian itu dianggap sebagai pencapaian yang tinggi.

4. Konsep Seni “Kyudo”


Ilustrasi konsep seni Kyudo

“Kyudo” adalah salah satu seni beladiri tradisional Jepang yang menggunakan panah-busur. Tujuan dari seni ini adalah mencapai keadaan kesempurnaan dan harmoni dengan alam semesta. Orang yang mempelajari seni Kyudo harus menguasai teknik teknis yaitu dari cara memegang busur, cara mengambil anak panah dan menarik busur, hingga saat mengeluarkan panah. Selain itu, mereka juga harus menjaga keseimbangan mental, fisik, dan spiritual.

5. Film dan Drama Tionghoa “ciXi” (The Empress of China)


Poster Drama The Empress of China

Drama The Empress of China (ciXi) berkisah tentang kehidupan seorang perempuan besar di zaman Dinasti Tang. Drama ini sukses besar di Jepang dan menjadi salah satu drama Tionghoa yang populer di Jepang. Salah satu poin menarik dari drama ini adalah fokus pada busana dan make-up yang rumit di zaman tersebut. Pada setiap episode, penonton dapat melihat ratusan kostum yang ditampilkan dengan sangat indah. Drama ini menampilkan banyak adegan dimana perempuan Tang membawa cincin, kalung, atau anting, dan sering kali terdapat 9 dari satu item ini pada tubuh mereka sebagai tanda status mereka sebagai bangsawan.

Iklan