Jangan Lewatkan Kesempatan untuk Menjelajahi Keunikan Rumah Adat Sade

Halo, Pembaca rinidesu.com! Apa yang terlintas di benak kalian ketika mendengar kata “rumah adat Sade”? Bagi sebagian orang, barangkali belum pernah mendengar atau mengetahui tentang rumah adat Sade. Rumah adat Sade adalah salah satu bentuk kekayaan budaya Indonesia yang banyak ditemui di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Di sana, rumah adat Sade menjadi destinasi wisata yang populer untuk dijelajahi.

Berwisata ke Pulau Lombok memang tak lengkap tanpa mengunjungi desa adat Sade dan mengetahui lebih dekat tentang budaya dan keindahan tradisionalnya. Pada artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang rumah adat Sade dan apa yang membuat keindahan dan kekayaan budayanya patut diapresiasi oleh kita semua.

Mengenal Lebih Dekat Tentang Rumah Adat Sade

Sebelum membahas lebih jauh tentang keindahan dan kekayaan budaya dari rumah adat Sade, mari kita kenali terlebih dahulu bentuk fisik dari rumah adat ini. Secara umum, rumah adat Sade digambarkan sebagai bangunan tradisional yang menggunakan atap daun lontar sebagai pelindung dari panasnya matahari, hujan, dan angin kencang.

Selain atap daun lontar, rumah adat Sade memiliki bentuk bangunan yang khas dengan dinding yang terbuat dari anyaman bambu. Setiap rumah adat Sade memiliki lebar kurang lebih 2 – 5 meter, panjang rumah berkisar antara 3 – 5 meter dan memiliki tinggi atap yang bisa mencapai lebih dari 5 meter.

Bentuk rumah adat Sade yang unik tersebut didesain sedemikian rupa agar terhindar dari serangan binatang-liar dan juga sebagai perlindungan dari kondisi alam yang ekstrem seperti gempa bumi dan angin kencang. Bagian dalam rumah juga memiliki desain yang berbeda untuk menjaga keasrian dan kenyamanan keluarga yang mendiami perumahan ini.

Kondisi Geografis Desa Adat Sade

Desa adat Sade terletak di Kecamatan Rembitan, Kabupaten Lombok Tengah dengan jarak tempuh sekitar 28 kilometer dari Kota Mataram, Ibu Kota Provinsi Nusa Tenggara Barat. Desa adat Sade berada di ketinggian kurang lebih 500 meter di atas permukaan laut dan daerah sekitarnya dipenuhi oleh sawah dan pegunungan yang berbukit-bukit. Meski terletak di atas pegunungan, desa adat Sade tetap memancarkan keelokan sederhana yang menjadi magnet bagi wisatawan lokal dan asing.

Sejarah Terbentuknya Rumah Adat Sade

Rumah adat Sade telah ada sejak zaman kerajaan Lombok dan hingga kini masih dipertahankan dan dilestarikan oleh masyarakat Suku Sasak yang tinggal di Desa Adat Sade. Secara etimologis, Sade berasal dari bahasa Sasak yang berarti “sendablelek” atau “berkelambu”. Namun, untuk pengertian yang lebih luas, Sade juga berarti “desa yang terpencil”.

Masyarakat Sade awalnya bermukim di pedalaman hutan terpencil yang sangat jauh dari lingkungan perkotaan. Oleh karena itu, mereka berusaha membuat rumah adat yang dapat melindungi dan memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Bentuk rumah adat Sade memang memiliki keunikan tersendiri dibandingkan rumah adat lainnya yang mungkin sudah banyak dikenal oleh masyarakat Indonesia di daerah lainnya.

Keindahan dan Kekayaan Budaya Dari Rumah Adat Sade

Rumah adat Sade memang tak hanya indah secara fisik, namun juga sarat dengan kekayaan budaya yang patut diapresiasi. Ada beberapa hal menarik yang bisa kita pelajari dan temukan saat berkunjung ke rumah adat Sade, antara lain:

⭐️ Kekayaan Tradisi dan Kebudayaan

Melestarikan budaya tradisional menjadi salah satu perhatian utama masyarakat Suku Sasak yang mendiami Desa Adat Sade. Hal ini dibuktikan melalui banyak upacara dan kegiatan ritual yang diadakan di dalam rumah adat. Biasanya kegiatan ini mengacu pada kalender adat Sasak dan melibatkan peran penting dari para kepala suku.

⭐️ Keterampilan Anyaman yang Mumpuni

Masyarakat Sade memiliki keterampilan yang tinggi dalam membuat anyaman dari bambu melalui teknik yang disebut “pringkik”. Produk dari Etnik Sasak ini merupakan salah satu kebanggaan bagi warga desa adat Sade, dan dapat menjadi oleh-oleh khas Lombok yang sangat diminati oleh para turis.

⭐️ Keindahan Seni Ukir di Rumah Adat

Satu hal yang tak boleh dilewatkan ketika berkunjung ke Desa Adat Sade adalah seni ukir pada pintu rumah adat. Seni ukir yang terdapat pada pintu depan dan rumah adat Sade merupakan keindahan seni budaya dari masyarakat Sade yang jawara dalam bidang seni ukir.

⭐️ Persembahan Seni Tari Perisaian

Tak lengkap rasanya berkunjung ke Desa Adat Sade jika tidak menyaksikan tarian khas dari masyarakat Sade yang disebut Tari Perisaian. Tarian ini memiliki makna yang mendalam karena menggambarkan keharmonisan keluarga dan kehidupan bermasyarakat di Desa Adat Sade.

⭐️ Kesederhanaan Hidup yang Menyentuh Hati

Meski memiliki kekayaan tradisi dan kebudayaan yang luar biasa, masyarakat Sade tetap hidup dengan sederhana. Air yang digunakan untuk mandi, mencuci pakaian, atau bahkan minum berasal dari mata air yang masih alami di sekitar rumah adat. Dalam cara hidup yang sederhana, masyarakat Sade menjaga kelestarian alam dan juga kebersihan lingkungan di sekitar rumah adat.

⭐️ Pemandangan Pegunungan yang Menakjubkan

Selain menikmati keindahan rumah adat Sade, Anda dapat menikmati pemandangan pegunungan di sekitar Desa Adat Sade. Datanglah saat matahari terbit atau terbenam untuk mendapatkan sensasi dan pemandangan yang indah.

⭐️ Kesempatan Untuk Memperkaya Wawasan dan Refleksi Diri

Dengan mengunjungi rumah adat Sade, Anda dapat mempelajari lebih dalam tentang budaya dan tradisi dari Suku Sasak. Selain itu, pengalaman ini juga dapat menjadi momen untuk merenung dan merefleksikan diri tentang pentingnya melestarikan budaya asli dan kekayaan tradisional di Indonesia.

Kelebihan dan Kekurangan Rumah Adat Sade

Kelebihan Rumah Adat Sade

👍 Melestarikan kekayaan budaya Bangsa Indonesia.

👍 Memperlihatkan keindahan dan keunikan dari bentuk fisik rumah adat Sade.

👍 Menunjukkan keterampilan anyaman dari masyarakat Sade yang handal dan berkualitas.

👍 Mendukung perkembangan ekonomi lokal di sekitar Desa Adat Sade.

👍 Memajukan sektor pariwisata di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Kekurangan Rumah Adat Sade

👎 Masih minimnya fasilitas di sekitar Desa Adat Sade.

👎 Terbatasnya wawasan dan pendidikan masyarakat Sade tentang bagaimana mempromosikan dan memanfaatkan keunikan rumah adat Sade.

👎 Sampah dan pencemaran lingkungan di sekitar Desa Adat Sade yang membutuhkan perhatian lebih serius.

Tabel Informasi Lengkap Tentang Rumah Adat Sade

Nama Rumah Adat Sade
Daerah Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat
Atap Daun Lontar
Dinding Anyaman Bambu
Ukuran Lebar 2 – 5 meter, Panjang 3 – 5 meter, Tinggi atap lebih dari 5 meter
Ketinggian Kurang lebih 500 meter di atas permukaan laut
Ritual atau Upacara Adat Nyongkolan, Kepleset Belimbur, Lombok
Tarian Khas Tari Perisaian
Karakteristik-Unik Bangunan yang dirancang untuk melindungi dan memenuhi kebutuhan dari cuaca dan serangan binatang liar.

FAQ: Pertanyaan yang Sering Ditanyakan Tentang Rumah Adat Sade

1. Apa yang membuat rumah adat Sade khas dan unik dibandingkan rumah adat lain di Indonesia?

Keunikan rumah adat Sade terletak pada bentuk rumah adat yang menggunakan atap dari daun lontar dan dinding dari anyaman bambu. Selain itu, rumah adat Sade juga mengandung nilai-nilai budaya penting dari masyarakat Suku Sasak.

2. Seberapa jauh jarak Desa Adat Sade dari Kota Mataram?

Jarak Desa Adat Sade dari Kota Mataram kurang lebih sekitar 28 kilometer.

3. Apa kegiatan ritual yang biasa dilakukan di Desa Adat Sade?

Berbagai jenis kegiatan ritual dilakukan di Desa Adat Sade, termasuk Nyongkolan, Kepleset Belimbur dan Lombok, dan upacara adat lainnya.

4. Bagaimana cara menuju ke Desa Adat Sade?

Anda dapat menuju ke Desa Adat Sade dengan menggunakan kendaraan motor atau mobil dari Kota Mataram. Biasanya, ada banyak sopir taksi atau travel yang siap mengantar Anda ke Desa Adat Sade.

5. Apakah ada hotel atau penginapan di sekitar Desa Adat Sade?

Hotel atau penginapan di sekitar Desa Adat Sade masih terbatas. Namun, Anda dapat mencari homestay atau penginapan di desa sekitar Desa Adat Sade.

6. Bagaimana cara membeli oleh-oleh dari Desa Adat Sade?

Anda dapat membeli berbagai jenis oleh-oleh dari Desa Adat Sade, termasuk hasil anyaman dan souvenir khas Lombok. Biasanya, pedagang oleh-oleh akan menawarkan produk mereka di sekitar gerbang masuk ke Desa Adat Sade.

7. Apakah perlu membayar tiket untuk masuk ke Desa Adat Sade?

Tiket masuk ke Desa Adat Sade biasanya tidak harus membayar. Namun, Anda dapat memberikan donasi kecil sebagai jasa untuk pemeliharaan rumah adat dan kebersihan lingkungan di sekitar desa.

8. Apa makna dari Tari Perisaian?

Tari Perisaian memiliki makna yang mendalam karena menggambarkan keharmonisan keluarga dan kehidupan bermasyarakat di Desa Adat Sade. Tarian ini mengajarkan pentingnya menjaga keharmonisan dan persatuan keluarga dalam kehidupan sehari-hari.

9. Bagaimana cara menuju ke tempat air terjun di sekitar Desa Adat Sade?

Anda dapat menggunakan kendaraan motor atau mobil dari Desa Adat Sade menuju tempat air terjun. Biasanya jarak yang ditempuh sekitar 30 – 45 menit dari Desa Adat Sade.

10. Apakah pengunjung boleh mengambil foto di sekitar Desa Adat Sade?

Iya, pengunjung diperbolehkan untuk mengambil foto selama tidak merusak dan mengganggu lingkungan sekitar Desa Adat Sade.

11. Apakah manusia masih tinggal di rumah adat Sade?

Sebagian rumah adat Sade masih dihuni oleh masyarakat Suku Sasak yang tinggal di desa sekitar Desa Adat Sade.

12. Bagaimana cara merawat dan mempertahankan rumah adat Sade?

Saat ini, masyarakat Desa Adat Sade telah membentuk beberapa kelompok yang fokus pada pemeliharaan dan pengembangan rumah adat Sade. Mereka memastikan agar rumah adat tetap terjaga keasliannya dan tampil indah dalam kondisi apapun.

13. Apa saja fasilitas yang dapat ditemukan di sekitar Desa

Iklan