Sejarah Bahasa Jepang


Sejarah Bahasa Jepang

Bahasa Jepang atau Nihongo adalah bahasa yang digunakan di Jepang dan oleh diaspora Jepang di seluruh dunia. Sejarah bahasa Jepang mencakup masa-masa sejarah Jepang dan perubahan bahasa dalam masyarakat Jepang. Kurangnya sumber tertulis dan pengaruh bahasa China dan Korea membuat sejarah bahasa Jepang banyak dikaji untuk memahami asal-usulnya.

Pengaruh asing, terutama dari Bahasa China, datang ke Jepang pada kurun waktu Han dan Wei sekitar 200 SM hingga 400 Masehi. Selama masa ini, sejarah bahasa Jepang belum tercatat dengan baik.

Pada abad ke-8, Bahasa Jepang mulai di pengaruhi oleh aksara Kanji dari Bahasa China yang dianggap sebagai aksara universal. Namun pengaruh China pada Bahasa Jepang tidak hanya dari segi aksara, namun juga doktrin Tiongkok yang disebut dengan Konfusianisme.

Di samping itu, pada abad ke 9, muncul sistem aksara kana dalam Bahasa Jepang. Aksara kana adalah sistem penulisan yang memuat 46 huruf yang diperoleh dari aksara kanji. Penggunaan sistem ini memudahkan pengolahan data. Sistem ini masih digunakan hingga saat ini.

Selanjutnya pada abad ke-10, masyarakat Jepang mengalami kemajuan dalam hal penyadaran akan bahasa sebagai medan perjuangan yang penting. Para pengajar mulai mendorong rakyat Jepang untuk menggunakan Bahasa Jepang dalam kehidupan sehari-hari sebagai sarana komunikasi di antara mereka.

Perkembangan Bahasa Jepang pada masa modern banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti uang, pendidikan, dan teknologi. Dalam perkembangannya, Bahasa Jepang kemudian dibagi menjadi dua yaitu Bahasa Jepang modern (Hyoujun Go) dan Bahasa Jepang kuno (Kogo). Bahasa Jepang modern merupakan Bahasa Jepang yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari secara luas, sedangkan Bahasa Jepang kuno banyak digunakan dalam membaca sastra klasik Jepang.

Hingga saat ini, Bahasa Jepang menjadi salah satu bahasa yang memiliki karakteristik unik dengan inovasi pada sistem penulisan dan konsep Bahasa Jepang itu sendiri. Tidak hanya digunakan secara luas di Jepang, Bahasa Jepang juga dijadikan salah satu bahasa utama di dunia internasional, contohnya di bidang film, musik, mode, dan masakan. Selain itu, bahasa Jepang juga menampilkan keindahan dan ciri khasnya dalam seni tradisional Jepang seperti ikebana, origami, dan wayang kulit.

Struktur Kalimat dalam Bahasa Jepang


Struktur Kalimat dalam Bahasa Jepang

Bahasa Jepang memiliki struktur kalimat yang sedikit berbeda dengan bahasa Indonesia. Dalam bahasa Jepang, struktur kalimat dibagi menjadi 3 hal penting, yaitu subjek, predikat, dan objek. Di samping itu, posisi kata-kata dalam kalimat bisa berubah-ubah tergantung pada keadaan dan situasi yang sedang dibicarakan. Berikut adalah penjelasan lebih detil mengenai struktur kalimat dalam bahasa Jepang.

1. Subjek

Subjek adalah bagian kalimat yang menjadi penghubung antara orang yang berbicara dengan apa yang ingin ia sampaikan. Dalam bahasa Jepang, subjek biasanya diletakkan di awal kalimat, kemudian baru diikuti oleh predikat dan objek. Contoh kalimat dengan subjek di awal: “Watashi wa Tokyo ni sunde imasu” (Saya tinggal di Tokyo).

2. Predikat

predikat bahasa jepang

Predikat adalah bagian kalimat yang memberikan informasi tentang tindakan atau kegiatan yang dilakukan oleh subjek. Dalam bahasa Jepang, predikat berupa kata kerja, dan harus selalu diletakkan setelah subjek. Namun, perlu diingat bahwa posisi kata kerja dalam kalimat bisa berubah-ubah tergantung pada keadaan dan situasi yang sedang dibicarakan. Contoh kalimat dengan predikat di tengah: “Watashi ga shashin wo totta” (Saya mengambil foto).

Dalam bahasa Jepang, kata kerja juga dapat berubah bentuknya tergantung pada keadaan dan situasi. Ada banyak bentuk kata kerja dalam bahasa Jepang, seperti bentuk dasar, bentuk negatif, bentuk lampau, dan bentuk negatif lampau. Contoh perubahan bentuk kata kerja: “Kau” (membeli) menjadi “Kaimashita” (membeli – lampau).

3. Objek

Objek adalah bagian kalimat yang menginformasikan tentang benda atau hal yang menjadi objek dari tindakan yang dilakukan oleh subjek. Dalam bahasa Jepang, objek biasanya diletakkan setelah predikat. Namun, seperti halnya posisi kata kerja, posisi objek juga bisa berubah-ubah tergantung pada konteks dan situasi yang sedang dibicarakan. Contoh kalimat dengan objek di akhir: “Tegami wo kaita” (Saya menulis surat).

Itulah penjelasan mengenai struktur kalimat dalam bahasa Jepang. Selain subjek, predikat, dan objek, terdapat juga bagian kalimat lainnya seperti partikel, kata sifat, dan kata ganti. Untuk bisa menguasai struktur kalimat dalam bahasa Jepang, diperlukan banyak latihan dan pemahaman terhadap aturan-aturan yang berlaku. Yuk, belajar bahasa Jepang lebih serius lagi agar semakin fasih dan mengerti bagaimana susunan kalimat dalam Bahasa Jepang yang baik dan benar!

Kosakata Umum dalam Percakapan Sehari-hari


maaf bahasa jepang

Maaf bahasa Jepang adalah salah satu ungkapan yang kerap digunakan dalam kehidupan sehari-hari oleh masyarakat Indonesia. Ungkapan maaf bahasa Jepang punya arti yang sama dengan “sorry” atau “maaf” dalam bahasa Indonesia. Namun, jika Anda sedang berbicara dengan orang Jepang atau sedang berada di Jepang, mengucapkan maaf dengan bahasa Jepang bisa membuat Anda terlihat sopan dan menghargai budaya Jepang.

Selain maaf, ada juga kosakata lain yang cukup umum digunakan dalam percakapan sehari-hari. Berikut ini adalah beberapa kosakata umum dalam bahasa Jepang yang bisa Anda pelajari:

1. Arigatou

arigatou

Kata “arigatou” adalah ucapan terima kasih dalam bahasa Jepang. Masyarakat Jepang sangat menghargai kesopanan dan rasa terima kasih, sehingga kata ini sering digunakan dalam percakapan sehari-hari. Misalnya, ketika seseorang memberikan Anda bantuan, Anda bisa mengucapkan “arigatou gozaimasu” sebagai ungkapan terima kasih yang lebih formal.

2. Hai

hai

Kata “hai” artinya “iya” atau “benar” dalam bahasa Jepang. Orang Jepang sering menggunakan kata “hai” untuk menunjukkan bahwa mereka memahami atau telah mendengarkan apa yang dikatakan orang lain. Namun, perlu diingat bahwa penggunaan kata “hai” tergantung pada situasi dan hubungan antara pembicara.

3. Sayonara

sayonara

Kata “sayonara” berarti “selamat tinggal” dalam bahasa Jepang. Ungkapan ini sering digunakan ketika seseorang akan pergi dari suatu tempat atau ketika seseorang akan berpisah dengan teman atau rekan kerja. Namun, perlu diingat bahwa kata “sayonara” memiliki makna yang lebih final dan mungkin terdengar terlalu formal jika digunakan dalam situasi yang tidak tepat.

4. Wakarimashita

wakarimashita

Kata “wakarimashita” artinya “saya mengerti” dalam bahasa Jepang. Kata ini sering digunakan ketika seseorang ingin menunjukkan bahwa mereka telah memahami sesuatu atau setuju dengan apa yang telah dikatakan oleh orang lain. Jika seseorang memberikan instruksi atau petunjuk, Anda bisa mengucapkan “wakarimashita” sebagai ungkapan bahwa Anda telah memahami apa yang harus dilakukan.

5. Sumimasen

sumimasen

Kata “sumimasen” berarti “maaf” atau “permisi” dalam bahasa Jepang. Kata ini sering digunakan ketika seseorang ingin memohon maaf atau menginginkan perhatian dari orang lain. Misalnya, jika Anda ingin meminta maaf karena terlambat datang ke suatu tempat, Anda bisa mengucapkan “sumimasen” sebagai ungkapan permohonan maaf. Sedangkan jika Anda ingin menarik perhatian seseorang, Anda bisa mengucapkan “sumimasen” sebagai ungkapan permisi atau permohonan izin untuk berbicara.

Itulah beberapa kosakata umum dalam bahasa Jepang yang bisa Anda pelajari untuk digunakan dalam percakapan sehari-hari. Meskipun tidak semua orang di Indonesia bisa berbicara bahasa Jepang, mengenal kosakata umum seperti ini bisa membantu Anda dalam berkomunikasi jika Anda bertemu dengan orang Jepang atau jika Anda pergi ke Jepang untuk berlibur atau bekerja. Selain itu, menghargai budaya Jepang dengan mengucapkan bahasa mereka juga bisa menunjukkan sopan santun dan penghormatan terhadap kebudayaan yang berbeda.

Cara Mengucapkan Permintaan Maaf dalam Bahasa Jepang


maaf bahasa jepang

Di Indonesia, kita sudah tahu bagaimana ucapan minta maaf itu dilakukan. Tapi, bagaimana dengan cara mengucapkan permintaan maaf dalam bahasa Jepang? Apakah berbeda dengan yang biasa kita lakukan? Nah, berikut ini akan dijelaskan cara mengucapkan permintaan maaf dalam bahasa Jepang beserta dengan contohnya.

1. Sumimasen (すみません)


sumimasen

Sumimasen adalah kata yang banyak kita dengar dalam drama atau acara televisi Jepang. Kata ini digunakan untuk meminta maaf apabila menimbulkan ketidaknyamanan pada orang lain. Selain itu, sumimasen juga bisa digunakan untuk meminta izin ketika ingin melewatkan seseorang atau meminta perhatian dari orang lain.

Contoh:

  1. すみません、遅れてしまいました。(Sumimasen, okurete shimaimashita.)Maaf, saya terlambat.
  2. すみません、席を譲ってもらえますか。(Sumimasen, seki wo yuzutte moraemasu ka.)Maaf, bisa aku minta untuk duduk?

2. Gomen Nasai (ごめんなさい)


gomen nasai

Gomen nasai merupakan ungkapan yang digunakan untuk meminta maaf dengan lebih formal, ditujukan pada orang yang lebih tua, atau saat situasi yang sudah cukup serius.

Contoh:

  1. ごめんなさい、約束を忘れてしまいました。(Gomen nasai, yakusoku wo wasurete shimaimashita.)Maaf, saya lupa janji.
  2. ごめんなさい、大変失礼いたしました。(Gomen nasai, taihen shitsurei itashimashita.)Maaf sekali, saya sangat tidak sopan.

3. Shitsurei Shimasu (失礼します)


shitsurei shimasu

Shitsurei shimasu merupakan kata yang digunakan untuk meminta maaf karena melakukan sesuatu yang mengganggu atau merusak tatanan pada situasi tertentu. Ungkapan ini seringkali diucapkan ketika seseorang memasuki ruangan orang lain tanpa izin atau saat mengganggu keadaan yang sedang tenang.

Contoh:

  1. 失礼します、お邪魔していますか?(Shitsurei shimasu, ojamashite imasuka?)Maaf, apa saya mengganggu?
  2. 失礼します、トイレはどこですか?(Shitsurei shimasu, toire wa doko desu ka?)Maaf, di mana kamar mandi?

4. Moshiwake Gozaimasen (申し訳ございません)


moshiwake gozaimasen

Moshiwake gozaimasen digunakan ketika seseorang merasa sangat menyesal dan meminta maaf yang lebih formal untuk keadaan yang sudah sangat serius. Kegunaan kata ini sama dengan gomen nasai, namun lebih formal lagi. Ungkapan ini diucapkan ketika situasi yang terjadi disebabkan oleh kesalahan atau ketidaktahuan dari pihak yang meminta maaf, seperti contohnya membuat kesalahan yang cukup besar di tempat kerja.

Contoh:

  1. 申し訳ございません、重要な書類を廃棄してしまいました。(Moshiwake gozaimasen, juuyou na shorui wo haiki shite shimaimashita.)Saya sangat menyesal, saya membuang dokumen yang sangat penting.
  2. 申し訳ございません、スケジュールを大幅に変更してしまったため、ご迷惑をおかけしてしまいました。(Moshiwake gozaimasen, sukejuuru wo oohaba ni henkou shite shimatta tame, gomeiwaku wo okake shite shimaimashita.)Saya sangat menyesal, karena telah mengubah jadwal yang sangat banyak membuat kebingungan dan merepotkan banyak orang.

Mungkin itu saja cara-cara untuk mengucapkan permintaan maaf dalam bahasa Jepang. Sekarang kamu sudah tahu ya bagaimana cara meminta maaf dalam bahasa Jepang. Tapi, yang terpenting adalah keikhlasan dalam meminta maaf. Karena, tidak hanya kata-kata yang diucapkan, tetapi juga tindakan yang dilakukan setelah meminta maaf, yang akan menunjukkan kesungguhan permintaan maaf tersebut.

Peran Bahasa Jepang dalam Budaya Populer Dunia


budaya jepang

Budaya Jepang begitu kaya dan terkenal di dunia. Dari karya seni rupa, musik, anime dan manga, hingga kuliner, semuanya identik dengan Jepang. Namun, peran bahasa Jepang dalam memperkenalkan budaya populer Jepang ke dunia sangat penting. Bahasa ini memudahkan kita untuk memahami konteks di balik seni dan budaya populer Jepang tersebut.

karaoke in japan

Karaoke

Karaoke mungkin bukanlah dari Jepang, namun di Jepang karaoke sangat populer dan terus dikembangkan. Pemilihan lagu secara online dengan bahasa Jepang membuat para penggemar di seluruh dunia bisa menyanyikan lagu Jepang tanpa harus ngelamun karena tidak tahu liriknya. Selain itu, budaya Karaoke ini juga membawa konsep ‘luas’ (all-inclusive) dimana tidak hanya terbatas pada satu genre atau budaya saja. Bahkan tidak sedikit pecinta J-Pop/Anime yang berhasil berbahasa Jepang hanya untuk meresapi dan menikmati lagu dan animasi yang hadir dari negeri Sakura tersebut.

dorama jepang

Dorama atau Drama Jepang

Dorama atau drama Jepang, jelas memiliki nilai budaya Jepang. Bahkan kemampuan memahami drama Jepang dipercaya mampu mendekatkan penonton pada budaya Jepang, baik mengenal bahasa, tradisi, serta bentuk kehidupan sosial di negara tersebut. Bahasa Jepang pada dorama yang cenderung sederhana dan ramah, juga membuat drama Jepang sangat mudah digunakan untuk belajar bahasa Jepang. Tak jarang pelajar bahasa Jepang yang membaca skrip drama kemudian mempraktikannya dengan teman-teman, sehingga dramanya menjadi lebih hidup.

anime jepang

Anime

Anime atau kartun Jepang adalah industri budaya terbesar di dunia saat ini. Bahasa Jepang dalam anime memudahkan orang-orang menikmati anime lebih dalam lagi, karena konten dan literatur Jepang memiliki karakteristik tersendiri. Bahkan beberapa bahasa dalam anime memiliki arti yang lebih dalam, karena kolom bahasa yang digunakan cenderung digunakan dalam kehidupan sosial di Jepang. Karena kepopulerannya yang melonjak, bahasa Jepang dalam anime memudahkan orang-orang untuk mempelajari bahasa Jepang dan memperkenalkan budaya Jepang ke dunia.

ramen jepang

Ramen

Masakan merupakan salah satu dari banyak aspek budaya Jepang yang sangat populer. Ramen adalah salah satu hidangan yang sangat populer di seluruh dunia, sehingga membuat bahasa Jepang terkenal. Bahasa Jepang sebagai bahasa asli ramen juga memperkenalkan hidangan itu sendiri secara lebih dalam. Hanya dengan mencoba ramen di toko ramen Jepang, kita bisa merasakan kelezatan ramen dengan tata bahasa yang tepat. Bahasa Jepang tidak saja memperkaya hidangan, namun juga memperkenalkan Budaya Jepang di mata dunia.

Iklan