Pengertian dan Fungsi Kata Penunjuk Bahasa Jepang


Kata Penunjuk Bahasa Jepang

Kata penunjuk bahasa Jepang adalah sebuah kata atau frasa dalam bahasa Jepang yang digunakan untuk menunjukkan lokasi atau posisi suatu benda atau subjek dalam suatu kalimat. Kata ini sangat penting digunakan dalam komunikasi sehari-hari di Jepang dan dianggap sebagai salah satu kategori kata yang wajib dipelajari oleh para pemula dalam belajar bahasa Jepang.

Kata penunjuk dalam bahasa Jepang dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

  1. Kore: digunakan untuk menunjukkan benda yang berada dekat dengan pembicara.
  2. Sore: digunakan untuk menunjukkan benda yang berada dekat dengan lawan bicara.
  3. Are: digunakan untuk menunjukkan benda yang berada jauh dari kedua pembicara.
  4. Kochira: digunakan untuk memberikan penekanan pada diri sendiri atau mengarahkan lawan bicara pada suatu hal yang diinginkan oleh pembicara.
  5. Sochira: digunakan untuk memberikan penekanan pada lawan bicara atau mengarahkan diri sendiri pada suatu hal yang diinginkan oleh lawan bicara.
  6. Achira: digunakan untuk mempertanyakan atau mengkonfirmasi suatu hal yang berada jauh dari kedua pembicara.
  7. Kochirawa: digunakan untuk memperkenalkan diri atau orang yang berada di pihak pembicara.
  8. Sochirawa: digunakan untuk memperkenalkan orang yang berada di pihak lawan bicara.
  9. Achirawa: digunakan untuk memperkenalkan orang atau hal yang berada jauh dari kedua pembicara.

Fungsi dari penggunaan kata penunjuk bahasa Jepang sangat penting dalam memperjelas pesan yang ingin disampaikan. Contohnya, ketika seseorang ingin memesan makanan di sebuah restoran, penggunaan kata penunjuk yang tepat akan membantu pelayan untuk lebih memahami pesan yang ingin disampaikan. Selain itu, penggunaan kata penunjuk juga dapat membantu dalam membangun percakapan yang lebih terstruktur dan mudah dipahami oleh kedua belah pihak.

Ada beberapa aturan penggunaan kata penunjuk bahasa Jepang yang perlu diperhatikan. Pertama, penggunaan kata penunjuk harus selalu disesuaikan dengan konteks dan situasi yang sedang terjadi. Kedua, beberapa kata penunjuk bahasa Jepang memiliki tingkatan sopan yang berbeda tergantung pada situasi dan status sosial pembicara dan lawan bicara. Ketiga, dalam bahasa Jepang, kata penunjuk digunakan tanpa menggunakan kata depan seperti “di” atau “ke”.

Sebagai contoh penggunaan kata penunjuk bahasa Jepang dalam sebuah kalimat adalah:

Kore wa pen desu. (Ini adalah pensil)

Are wa hon desu. (Itu adalah buku)

Kochira wa watashi no namae desu. (Ini adalah nama saya)

Dalam penggunaannya, kata penunjuk bahasa Jepang juga sering digunakan dalam konstruksi kalimat yang lebih kompleks, seperti dalam kalimat pasif atau kalimat yang menggunakan frasa klausa.

Dalam belajar bahasa Jepang, pemahaman tentang penggunaan kata penunjuk sangat penting untuk memperbaiki kemampuan berbicara dan memahami percakapan dalam bahasa Jepang. Salah satu cara untuk belajar kata penunjuk adalah dengan mempelajari contoh kalimat dari sumber belajar bahasa Jepang, seperti buku atau website. Selain itu, berlatih percakapan dalam bahasa Jepang dengan teman atau guru bahasa dapat membantu meningkatkan penggunaan kata penunjuk dalam konteks yang lebih nyata dan praktis.

Jenis-jenis Kata Penunjuk Bahasa Jepang


Jenis-jenis Kata Penunjuk Bahasa Jepang

Kata penunjuk atau juga yang sering disebut sebagai pronoun merupakan salah satu unsur bahasa Jepang yang terbilang sangat penting dan sering digunakan. Fungsi dari kata penunjuk ini yaitu untuk menunjukkan objek dalam kalimat tanpa harus menyebutkan objeknya secara spesifik. Dalam bahasa Indonesia, contoh kata penunjuk yang sering kita gunakan adalah seperti “ini”, “itu”, atau “dia”. Namun, dalam bahasa Jepang terdapat beberapa jenis kata penunjuk yang memiliki penggunaannya masing-masing.

Kata Penunjuk Orang

Kata Penunjuk Orang

Kata penunjuk orang dalam bahasa Jepang dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

  • Watashi: merujuk pada diri sendiri seperti kata “aku” pada bahasa Indonesia.
  • Boku: merujuk pada diri sendiri, namum biasanya digunakan pada laki-laki. Sama halnya dengan kata “aku”, dalam bahasa Indonesia.
  • Anata: merujuk pada orang yang diajak bicara, terkhusus pada lawan bicara atau orang yang lebih senior.
  • Kimi: merujuk pada orang yang diajak bicara, namun biasanya digunakan pada orang yang lebih junior.
  • Kare: merujuk pada orang yang dibicarakan, sama halnya seperti kata “dia” pada bahasa Indonesia.
  • Kanojo: merujuk pada orang yang dibicarakan, namun biasanya digunakan pada orang yang lebih dekat.

Kata Penunjuk Benda

Kata Penunjuk Benda

Kata penunjuk benda dalam bahasa Jepang pun memiliki tipe yang berbeda-beda. Berikut adalah beberapa tipe dari kata penunjuk benda:

  • Kore: merujuk pada benda yang dekat dengan pembicara.
  • Sore: merujuk pada benda yang dekat dengan lawan bicara.
  • Are: merujuk pada benda yang jauh dari pembicara maupun lawan bicara.
  • Koko: merujuk pada tempat yang dekat dengan pembicara.
  • Soko: merujuk pada tempat yang dekat dengan lawan bicara.
  • Asoko: merujuk pada tempat yang jauh dari pembicara maupun lawan bicara.

Kata Penunjuk Waktu

Kata Penunjuk Waktu

Bagi yang ingin belajar bahasa Jepang, mengetahui kata penunjuk waktu juga sangat penting. Kata penunjuk waktu memiliki penggunaan yang variatif tergantung dari jenis tanggal atau waktu yang diacu oleh penutur bahasa Jepang. Berikut beberapa jenis kata penunjuk waktu dalam bahasa Jepang:

  • Kyou: merujuk pada hari ini.
  • Ashita: merujuk pada besok.
  • Kinou: merujuk pada kemarin.
  • Itsuka: merujuk pada beberapa hari ke depan.

Dengan memahami dan menguasai kata penunjuk dalam bahasa Jepang, kita akan lebih mudah dalam menyampaikan maksud dan tujuan dalam percakapan sehari-hari. Selamat mencoba!

Cara Penggunaan Kata Penunjuk Sini, Sana, Sore, Are, dan Koko


kata penunjuk bahasa jepang

Kata penunjuk bahasa Jepang juga dikenal dengan istilah kosoadooshi. Pada umumnya, kosoadooshi digunakan untuk menunjukkan lokasi dan jarak suatu objek atau orang dengan pembicara atau pendengar. Adapun keberadaan kata-kata ini pada bahasa Indonesia dapat juga ditemukan pada kosa kata bahasa Indonesia. Meskipun demikian, penggunaan kata-kata ini membutuhkan ketelitian dalam penggunaannya. Termasuk dalam kata penunjuk bahasa Jepang ada kata-kata sini, sana, sore, are, dan koko. Berikut penjelasan cara penggunaannya:

  1. Sini: sini
  2. Kata sini digunakan untuk menunjukkan objek yang berada dekat dengan pembicara atau di sisi pembicara. Kata ini sering digunakan pada percakapan untuk menunjukkan sesuatu yang memang benar-benar dekat dengan kita.

    Contoh: “Di sini harganya lumayan mahal.” Menjelaskan bahwa harga di sisi pembicara mahal.

  3. Sana: sana
  4. Kata sana dalam bahasa Jepang sering digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang berada di dekat pendengar atau objek yang baru disebutkan pada pembicaraan. Kata ini juga sering digunakan dengan kata “kono” untuk menunjukkan objek yang jaraknya tidak terlalu dekat.

    Contoh: “Tolong ambilkan bukunya di situ, sana,” dalam artian ada buku di dekat pendengar.

  5. Sore: sore
  6. Kata sore dalam bahasa Jepang sering digunakan untuk menunjukkan objek atau kejadian yang berada jauh dari pembicara dan pendengar, tetapi sudah diketahui oleh kedua belah pihak. Kata ini umumnya digunakan ketika pembicara dan pendengar sudah membahas mengenai objek tersebut sebelumnya.

    Contoh: “Aku suka dengan bukunya yang itu, sore.” Menjelaskan bahwa buku tersebut berada jauh dari pembicara dan pendengar, tetapi sudah diketahui oleh keduanya.

  7. Are: Are
  8. Kata are digunakan untuk menunjukkan objek atau kejadian yang berada jauh dari pembicara dan pendengar serta belum diketahui oleh pendengar. Penggunaan kata ini sering digunakan ketika pembicara memberikan instruksi atau menanyakan sesuatu yang belum diketahui oleh pendengar.

    Contoh: “Di sana ada rumah sakit, are” dalam artian ada rumah sakit di tempat yang masih belum diketahui oleh pendengar.

  9. Koko: koko
  10. Kata ini sering digunakan untuk memberikan instruksi di tempat atau di depan seseorang. Kata ini menunjukkan objek atau tempat yang benar-benar berada pada lokasi dan di dekat pembicara. Penggunaan kata ini sering digunakan oleh pemandu wisata atau petugas yang memberikan arahan.

    Contoh: “Koko ada sebuah toko, Silakan anda mampir kesana,” dalam artian pembicara menunjukkan sebuah toko dengan posisi yang dekat dengannya.

Perbedaan Penggunaan Kata Penunjuk Bahasa Jepang dan Bahasa Indonesia


Kata Penunjuk Bahasa Jepang dan Bahasa Indonesia

Setiap bahasa memiliki cara masing-masing dalam menunjukkan objek atau benda. Dalam bahasa Jepang, kata-kata yang digunakan untuk menunjukkan objek atau benda disebut dengan “kata penunjuk”. Sementara dalam bahasa Indonesia, kita mengenalnya dengan “kata ganti”. Kata penunjuk dalam bahasa Jepang sangat penting untuk dipelajari. Ada banyak jenis kata penunjuk yang digunakan untuk menunjukkan objek atau benda. Sedangkan dalam bahasa Indonesia, hanya ada beberapa jenis saja.

Di sini, beberapa perbedaan penggunaan kata penunjuk bahasa Jepang dan bahasa Indonesia:

Kata Penunjuk dalam Bahasa Jepang

Dalam bahasa Jepang, kata penunjuk digunakan untuk menunjukkan objek atau benda yang sedang dibicarakan. Ada banyak jenis kata penunjuk dalam bahasa Jepang. Beberapa kata penunjuk yang sering digunakan di antaranya adalah “kore”, “sore”, “are”, “dore”, dan “sono”. Berikut adalah penjelasan singkat dari masing-masing jenis kata penunjuk tersebut:

  • “Kore” berarti “ini” dalam bahasa Indonesia. Digunakan untuk menunjukkan objek atau benda yang berada di dekat pembicara;
  • “Sore” berarti “itu” dalam bahasa Indonesia. Digunakan untuk menunjukkan objek atau benda yang berada di dekat lawan bicara;
  • “Are” berarti “yang” dalam bahasa Indonesia. Digunakan untuk menunjukkan objek atau benda yang berada jauh dari pembicara dan lawan bicara;
  • “Dore” berarti “yang mana” dalam bahasa Indonesia. Digunakan untuk menanyakan objek atau benda yang tidak diketahui;
  • “Sono” berarti “yang itu” dalam bahasa Indonesia. Digunakan untuk menunjukkan objek atau benda yang berada di antara pembicara dan lawan bicara.

Kata Ganti dalam Bahasa Indonesia

Dalam bahasa Indonesia, kata ganti digunakan sebagai pengganti objek atau benda yang sedang dibicarakan agar tidak terulang-ulang. Beberapa jenis kata ganti dalam bahasa Indonesia yang sering digunakan di antaranya adalah “saya”, “kamu”, “dia”, “mereka”, “ini”, “itu”, “siapa”, dan “apa”. Berikut adalah penjelasan singkat dari masing-masing jenis kata ganti tersebut:

  • “Saya” digunakan untuk menunjukkan diri sendiri;
  • “Kamu” digunakan untuk menunjukkan orang yang diajak bicara;
  • “Dia” digunakan untuk menunjukkan orang atau benda yang sedang dibicarakan;
  • “Mereka” digunakan untuk menunjukkan lebih dari satu orang atau benda;
  • “Ini” digunakan untuk menunjukkan objek atau benda yang berada dekat pembicara;
  • “Itu” digunakan untuk menunjukkan objek atau benda yang berada jauh dari pembicara;
  • “Siapa” digunakan untuk menanyakan identitas orang atau benda;
  • “Apa” digunakan untuk menanyakan sesuatu yang tidak diketahui.

Selain itu, dalam bahasa Jepang, kata penunjuk biasanya diikuti oleh kata benda atau kata sifat. Hal ini dapat meningkatkan kejelasan dalam penggunaan kata penunjuk. Sementara dalam bahasa Indonesia, kata ganti tidak selalu diikuti oleh kata benda atau kata sifat.

Dalam penggunaannya, kata penunjuk dan kata ganti harus digunakan dengan tepat supaya tidak menimbulkan kebingungan bagi lawan bicara. Oleh karena itu, penting bagi pengguna bahasa Jepang dan bahasa Indonesia untuk memahami perbedaan penggunaan kata penunjuk bahasa Jepang dan kata ganti bahasa Indonesia.

Contoh Kalimat Sehari-hari Menggunakan Kata Penunjuk Bahasa Jepang


Kalimat Sehari-hari Menggunakan Kata Penunjuk Bahasa Jepang

Kata Penunjuk Bahasa Jepang adalah komponen penting pada kalimat dalam bahasa Jepang, yang berfungsi untuk menunjukkan jenis kata benda (hantei) dan keterangan posisi atau arah benda (shuushokukei). Pada kesempatan ini, kami akan menggunakan beberapa contoh kalimat sehari-hari menggunakan kata penunjuk bahasa Jepang untuk memudahkan pendengar atau pembaca yang ingin mempelajari bahasa tersebut.

1. Sore wa kore desu.

Artinya: Itu adalah ini

2. Sore wa sore desu.

Artinya: Itu adalah itu.

3. Kono heya ni wa kore ga arimasu.

Artinya: Di ruangan ini, ini yang ada.

4. Ano heya ni wa sore ga arimasu.

Artinya: Di ruangan itu, itu yang ada.

5. Kore wa doo desu ka?

Kata Penunjuk Jepang

Artinya: Ini bagaimana?

Dalam bahasa Jepang, kata penunjuk digunakan dalam kegiatan sehari-hari seperti berbelanja, di toko buku, di sekolah, dan tempat umum lainnya untuk menunjukkan objek yang dimaksud. Oleh karena itu, sangat penting bagi mereka yang ingin belajar bahasa Jepang untuk memahami penggunaan dan fungsinya.

Terakhir, contoh di atas hanya sebagian kecil dari penggunaan kata penunjuk. Oleh karena itu, jika ingin mempelajari lebih banyak lagi kata penunjuk dan penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari, kami menyarankan Anda untuk mencari materi dan belajar secara terstruktur untuk meningkatkan pemahaman Anda dalam bahasa Jepang.

Iklan