Pengenalan Kalimat Perintah dalam Bahasa Jepang


Kalimat Perintah dalam Bahasa Jepang

Kalimat perintah adalah jenis kalimat yang digunakan untuk memerintahkan atau menginstruksikan seseorang untuk melakukan sesuatu. Sama seperti dalam bahasa Indonesia, dalam bahasa Jepang pun terdapat kalimat perintah yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari. Pada dasarnya, kalimat perintah dibangun dengan menambahkan kata 「ください」(kudasai) atau 「てください」(tekudasai) pada akhir kalimat, tetapi terdapat juga beberapa pola kalimat perintah lain yang perlu dipahami. Berikut ini adalah beberapa pengenalan kalimat perintah dalam bahasa Jepang yang perlu Anda ketahui.

Kalimat Perintah dengan Suffix 「ください」(Kudasai)

Kalimat perintah yang paling umum dalam bahasa Jepang adalah dengan menambahkan sufiks 「ください」(kudasai) pada akhir sebuah kalimat. Sufiks ini memiliki arti “tolong” atau “mohon” dalam bahasa Indonesia. Kita bisa contohkan seperti kalimat 「本をください」 (hon wo kudasai) yang berarti “tolong berikan buku.” Pada kasus penggunaan ini, kata benda harus ditempatkan sebelum kata kudasai.

Kalimat Perintah dengan Suffix 「てください」(Tekudasai)

Kalimat perintah dengan menambahkan suffix 「てください」(tekudasai) adalah pola kalimat alternatif yang lazim digunakan, dan juga terkesan lebih sopan. Format ini cocok untuk situasi di mana kita ingin meminta seseorang untuk melakukan beberapa hal pada saat yang sama.

Contoh kalimatnya bisa terlihat seperti 「手紙を書いてください」(tegami wo kaite kudasai), kalimat tersebut jika kita terjemahkan dalam bahasa Indonesia berarti “Mohon tuliskan suratnya”. Biasanya pada penggunaan kalimat ini kata “kudasai” bisa diganti dengan “onegaishimasu” karena perintah yang diinstruksikan terdengar lebih sopan.

Kalimat Perintah dengan Suffix 「なさい」(Nasai)

Pola kalimat perintah dengan menambahkan suffix 「なさい」(nasai) adalah pola kalimat formal. Biasanya kalimat perintah jenis ini digunakan saat seseorang memberikan perintah yang sifatnya kaku atau memerintahkan seorang bawahan. Meski terdapat perbedaan penggunaan dalam konteks sosial, biasanya pola ini disertai oleh kata kerja dalam bentuk dasar, contohnya bisa seperti 「座りなさい」(suwarenasai), yang berarti “silakan duduk”.

Kalimat Perintah dengan Suffix 「ろ」(Ro)

Suffix 「ろ」(Ro) hanya akan digunakan oleh orang yang lebih senior atau jika orang tersebut merasa bahwa dia memiliki wewenang atau posisi yang lebih tinggi. Penggunaan suffix ini di saat yang tidak sesuai, akan dianggap penggunanya kurang sopan atau mengeluarkan ekspresi yang terlalu banyak dewasa ini.

Contohnya bisa terlihat seperti 「座れ!」 (suwadare) yang berarti “duduklah!”. Suffix ro, biasanya tidak akan digunakan oleh siapa saja dalam situasi percakapan formal. Namun demikian, biasanya di penggunaannya tergantung pada penekanan yang dilakukan dan nada suara yang digunakan.

Dari keempat pola kalimat perintah di atas, pola pertama adalah yang paling umum digunakan untuk kalimat perintah dalam bahasa Jepang, terutama dalam situasi percakapan sehari-hari.

Berbagai Bentuk Kalimat Perintah dalam Bahasa Jepang


Berbagai Bentuk Kalimat Perintah dalam Bahasa Jepang

Bagi kamu yang sedang belajar bahasa Jepang, kamu pasti sudah mengenal kalimat perintah dalam bahasa Jepang yang sering digunakan sehari-hari. Sebagai salah satu bentuk tata bahasa Jepang, kalimat perintah ini memiliki cara-cara tersendiri dalam pengucapannya. Berikut beberapa bentuk kalimat perintah dalam bahasa Jepang beserta penjelasannya:

1. Bentuk Imperatif

Bentuk Imperatif

Bentuk Imperatif adalah bentuk kalimat perintah dalam bahasa Jepang yang paling sering digunakan. Bentuk Imperatif ini memiliki akhiran “-て” atau “-ろう”.

– Bentuk “-て”

Kalimat perintah dengan bentuk “-て” biasanya digunakan untuk perintah yang bersifat sederhana dan biasa. Contohnya:

・うるさいな! (urusaina!) – Diam!

・この本を読んでください。(kono hon wo yonde kudasai) – Tolong baca buku ini.

– Bentuk “-ろう”

Bentuk Imperatif bentuk “-ろう” digunakan sebagai bentuk perintah yang membangkitkan semangat dan lebih bersifat ajakan. Contohnya:

・遊びに行こう!(asobu ni ikou!) – Yuk, pergi bermain!

・日本語を勉強しよう!(nihongo wo benkyou shiyou!) – Yuk, belajar bahasa Jepang!

2. Bentuk Teinei

Bentuk Teinei

Bentuk kalimat perintah dalam bahasa Jepang jenis ini memiliki nuansa lebih sopan dan lebih umum digunakan dalam situasi formal seperti di tempat kerja atau di sekolah. Bentuk ini pastinya akan sangat bermanfaat jika kamu sedang berada di lingkungan yang personal dan formal. Bentuk ini memiliki akhiran “-てください”.

Kalimat perintah dengan bentuk Teinei biasanya diucapkan dengan nada yang agak lembut dan memiliki makna yang lebih menyampaikan permintaan dan harapan daripada perintah. Beberapa contoh kalimat seperti:

・ちょっと手伝ってください (chotto tetsudatte kudasai) – Tolong bantu sedikit.

・今日の会議の資料を用意してください。(kyou no kaigi no shiryou wo youi shite kudasai) – Tolong siapkan material konferensi hari ini.

・あなたの意見を聞かせてください。(anata no iken wo kikasete kudasai) – Tolong sampaikan pendapat kamu.

3. Bentuk Jisho-teki

Bentuk Jisho-teki

Bentuk Jisho-teki adalah bentuk kalimat perintah dalam bahasa Jepang yang lebih menekankan pada kewajiban atau tugas. Bentuk ini biasanya digunakan untuk memesan atau menegaskan tugas yang harus segera diselesaikan. Bentuk ini memiliki akhiran “-なさい”.

Contoh-contoh kalimat dalam bentuk Jisho-teki seperti:

・すぐに帰りなさい。(sugu ni kaeri nasai) – Sepertinya Anda harus pulang sekarang.

・ここで待ちなさい。(koko de machi nasai) – Tunggu di sini saja.

・お酒を飲まなさい。(osake wo noma nasai) – Minumlah sake.

Itulah beberapa contoh bentuk kalimat perintah dalam bahasa Jepang yang sering digunakan di kehidupan sehari-hari. Kamu dapat memilih bentuk mana yang sesuai dengan situasi dan kebutuhanmu.

Contoh Penggunaan Kalimat Perintah dalam Situasi Sehari-hari di Jepang


berbicara jepang

Salah satu hal yang dapat meningkatkan kemampuan berbahasa Jepang kita adalah dengan tidak hanya mempelajari tata bahasa, namun juga mencoba menggunakannya dalam situasi sehari-hari. Dalam mempelajari bahasa apapun, termasuk Bahasa Jepang, kita perlu memahami kalimat perintah atau imperatif. Kalimat perintah adalah jenis kalimat yang digunakan untuk memberikan perintah atau instruksi kepada seseorang untuk melakukan suatu tindakan. Berikut adalah beberapa contoh penggunaan kalimat perintah dalam situasi sehari-hari di Jepang:

makan di jepang

1. Memesan Makanan di Restoran

Kalau kita hendak makan di restoran di Jepang, maka kita akan dipersilakan untuk duduk terlebih dahulu. Setelah itu, pelayan akan datang dengan menu dan mempersilakan kita untuk memesan. Berikut adalah beberapa contoh kalimat perintah yang biasa digunakan dalam situasi ini:

  1. Mohon tunggu sebentar.
  2. Silakan pesan.
  3. Tolong berikan pesanan kita.
  4. Silakan tunggu sebentar.

toko jepang

2. Membeli Barang di Toko

Saat kita berbelanja di toko di Jepang, biasanya penjual akan menyapa kita dengan ramah. Ada kalanya kita membutuhkan barang yang tidak kita temukan, maka kita bisa bertanya kepada penjual dengan kalimat perintah berikut:

  1. Mohon tunjukkan barang yang sedang saya cari.
  2. Silakan tunjukkan pilihan terbaikmu.
  3. Berapa kira-kira harganya.
  4. Mohon pindai barang ini.

berbicara jepang

3. Berkomunikasi dengan Orang Jepang

Salah satu cara belajar Jepang yang efektif adalah dengan berbicara dengan orang Jepang. Berikut beberapa kalimat perintah yang dapat kita gunakan saat melakukan percakapan dengan mereka:

  1. Maafkan saya, bisakah kamu mengulangi lagi perlahan-lahan?
  2. Mohon tunjukkan ke kamar mandi.
  3. Bisakah kamu membantuku mengambilkan air minum
  4. Silakan merokok di area yang telah disediakan.
  5. Tolong bantu saya memahami bagaimana cara login ke internet.

Dalam penggunaan kalimat perintah dalam bahasa Jepang, kita perlu memperhatikan ekspresi atau cara menyampaikan kalimat perintah tersebut agar terdengar sopan. Selain itu, kita juga perlu memperhatikan konteks dan situasi penggunaannya agar tidak mengalami salah pengertian atau bahkan memicu masalah.

Tips Penting dalam Menggunakan Kalimat Perintah dalam Bahasa Jepang


Japanese language command

Menguasai bahasa Jepang tidaklah mudah, terutama ketika harus menggunakan kalimat perintah dalam bahasa tersebut. Kalimat perintah digunakan ketika kita ingin menyuruh atau memerintahkan seseorang. Tidak hanya itu, kalimat perintah juga digunakan ketika kita ingin memberikan nasihat atau menyarankan kepada orang lain.

Agar lebih mudah dalam menggunakan kalimat perintah dalam bahasa Jepang, berikut ini beberapa tips penting yang perlu diingat:

1. Gunakan Kata Kerja Tanpa Diubah

japanese verbs

Saat menggunakan kalimat perintah, gunakan kata kerja tanpa mengubah bentuknya. Hal ini berbeda dengan bahasa Indonesia yang mengubah bentuk kata kerja menjadi ‘lah’ atau ‘kan’. Contohnya, kata kerja ‘miru’ yang artinya adalah ‘melihat’ bisa digunakan secara langsung sebagai kata perintahnya.

Contoh:

  • Miru! (Lihat!)
  • Totte! (Ambil!)
  • Tabero! (Makan!)

2. Tambahkan Partikel yo atau ne

yo ne japanese

Partikel yo atau ne digunakan untuk memperjelas kalimat perintah yang kita sampaikan. Partikel yo digunakan untuk menegaskan perintah, sementara ne digunakan untuk meminta pendapat seseorang.

Contoh:

  • Miru yo! (Lihat!)
  • Totte ne! (Ambil ya!)
  • Tabero yo! (Makanlah!)

3. Gunakan Bentuk Negatif

japanese negative form

Bentuk negatif digunakan ketika kita ingin memberikan larangan atau menghentikan seseorang dari melakukan sesuatu. Kita bisa menambahkan partikel ‘na’ pada akhir kata kerja untuk mengubahnya menjadi bentuk negatif.

Contoh:

  • Miru na! (Jangan lihat!)
  • Totte na! (Jangan ambil!)
  • Taberu na! (Jangan makan!)

4. Sampaikan Dengan Bahasa Tidak Langsung

indirect speech

Jika kita ingin memberikan perintah atau larangan pada orang yang lebih tua atau berada di posisi yang lebih tinggi, kita bisa menggunakan bahasa tidak langsung untuk menghormati mereka. Bahasa tidak langsung digunakan untuk membungkus kalimat perintah atau larangan dengan kata-kata yang sopan.

Contoh:

  • Mohon lihat ini ya. (Tolong lihat ini.)
  • Mohon jangan makan di kelas ya. (Tolong jangan makan di kelas.)
  • Maaf, bisa tolong jangan berisik ya. (Maaf, bisa diam sedikit?)

Merangkai kalimat perintah dalam bahasa Jepang memang membutuhkan teknik dan keahlian yang harus dipelajari secara terus-menerus. Selain mempelajari teknik-teknik di atas, sebaiknya kita juga memperbanyak kosakata bahasa Jepang sehingga memudahkan kita untuk menyusun kalimat perintah. Praktik terus menerus dan belajar secara intensif bisa membantu kita menguasai bahasa Jepang dengan baik.

Kesalahan Umum dalam Menggunakan Kalimat Perintah dalam Bahasa Jepang dan Cara Menghindarinya


Kesalahan Umum dalam Menggunakan Kalimat Perintah dalam Bahasa Jepang dan Cara Menghindarinya

Kalimat perintah adalah salah satu dasar dalam belajar bahasa Jepang. Meskipun terlihat mudah, banyak pelajar bahasa Jepang yang sering membuat kesalahan dalam menggunakannya. Kesalahan yang sering dilakukan seperti kesalahan dalam menggunakan kata kerja, partikel, dan sopan santun. Berikut adalah kesalahan umum dalam menggunakan kalimat perintah dalam bahasa Jepang dan cara menghindarinya.

1. Kesalahan dalam Penggunaan Kata Kerja

Kesalahan dalam Penggunaan Kata Kerja dalam Bahasa Jepang

Salah satu kesalahan umum dalam penggunaan kalimat perintah dalam bahasa Jepang adalah penggunaan kata kerja yang salah. Misalnya, dalam kalimat perintah, kata kerja harus diikuti oleh partikel ‘wo’. Jadi, ketika Anda mengatakan “makan nasi”, seharusnya Anda mengatakan “gohan wo tabe”. Selain itu, jika Anda ingin menjadikan kata kerja sebagai bentuk menolak, Anda harus mengikuti dengan kata ‘na’. Misalnya, ketika Anda ingin mengatakan “jangan makan”, Anda bisa katakan “tabenaide”.

2. Kesalahan dalam Penggunaan Partikel

Kesalahan dalam Penggunaan Partikel dalam Bahasa Jepang

Partikel menjadi salah satu hal penting dalam kalimat perintah karena memberikan makna yang lebih jelas. Salah satu kesalahan dalam penggunaan partikel adalah ketika meminta seseorang untuk melakukan sesuatu dengan menggunakan kata ‘kudasai’ tetapi tidak mengikuti dengan partikel ‘wo’. Misalnya, ketika Anda mengatakan “bukunya berikan”, seharusnya Anda mengatakan “hon wo kudasai”.

3. Kesalahan dalam Penggunaan Bahasa yang Tidak Sopan

Kesalahan dalam Penggunaan Bahasa yang Tidak Sopan dalam Bahasa Jepang

Salah satu kesalahan umum dalam menggunakankalimat perintah adalah penggunaan bahasa yang tidak sopan. Terlebih lagi, bahasa yang digunakan dalam kalimat perintah haruslah mengindikasikan rasa hormat ataupun sopan santun terhadap yang dituju. Sebagai contoh, ketika Anda ingin meminta seseorang untuk duduk, Anda bisa menggunakan kalimat “suwatte kudasai” daripada “suwarinasai” yang lebih terdengar kasar.

4. Kesalahan dalam Penggunaan Bentuk Baku atau Informal

Kesalahan dalam Penggunaan Bentuk Baku atau Informal dalam Bahasa Jepang

Kesalahan dalam penggunaan bentuk baku atau informal juga menjadi kendala dalam menggunakan kalimat perintah dalam bahasa Jepang. Hal tersebut dapat terjadi ketika kita terlalu familiar dengan orang yang dituju, sehingga tidak menggunakan bahasa yang tepat. Untuk menghindari kesalahan tersebut, kita harus selalu menggunakan bentuk baku atau sopan santun saat berbicara dengan orang yang lebih tua atau menghargai.

5. Belajar Menggunakan Kalimat Perintah Secara Praktis

Belajar Menggunakan Kalimat Perintah Secara Praktis dalam Bahasa Jepang

Belajar menggunakan kalimat perintah secara praktis bisa dilakukan dengan metode yang mudah dan sederhana. Caranya yaitu, dengan membaca berbagai macam contoh cara penggunaan dan mempraktikkannya saat berbicara dengan orang Jepang. Selain itu, pelajari juga cara membedakan kata-kata yang mempunyai makna yang sama tetapi berbeda dalam pengucapan dan tulisannya. Dengan mempraktikkan hal tersebut secara rutin, maka kita bisa meningkatkan kemampuan dalam menggunakan kalimat perintah dalam bahasa Jepang.

Iklan