Menyambut Pembaca Rinidesu.com

Halo Pembaca Rinidesu.com, pada kesempatan kali ini kami akan membahas tentang upacara adat tiwah yang merupakan tradisi masyarakat Dayak Kalimantan. Tetaplah terhubung dengan kami dan temukan semua detail tentang upacara adat tiwah dan kearifan lokal yang terkandung di dalamnya.

Upacara Tiwah: Perayaan Kematian dalam Budaya Dayak Kalimantan

Upacara tiwah atau biasa disebut juga sebagai Makan Tiwah adalah upacara adat orisinil masyarakat Dayak di Kalimantan. Tradisi ini dilaksanakan sebagai perayaan kematian oleh keluarga, kerabat, dan orang yang diundang. Upacara tiwah diaktualisasikan dalam pelantunan ritual oleh pendeta di balai adat dan memakan makanan khusus sebagai tanda penghormatan kepada orang yang meninggal.

Kelebihan Upacara Adat Tiwah

👍 Meningkatkan Rasa Kehormatan Pada Orang yang Meninggal

Upacara tiwah masyarakat Dayak di Kalimantan sangatlah berbeda dari tradisi pemakaman yang umum dilakukan di Indonesia. Upacara tiwah berfungsi sebagai tanda penghormatan dan rasa rindu keluarga terhadap orang yang meninggal. Selain itu, upacara adat tiwah juga menjadi penghormatan kepada para dewa yang dipercayai dan memimpin arwah orang yang meninggal ke dunia setelah mati.

👍 Membuat Kehidupan Orang yang Meninggal Tenang di Alam Baka

Dalam upacara adat tiwah, keluarga mempersiapkan makanan untuk arwah orang yang telah meninggal agar kehidupannya di dalam alam baka dapat berlangsung dengan tenang. Keluarga juga meyakini bahwa penghormatan ini bertujuan untuk menjadi perantara agar alam baka dapat dibuka oleh para dewa dan arwah dari keluarganya dapat menemukan jalan di kehidupan setelah mati.

👍 Melestarikan Budaya Lokal

Upacara adat tiwah menjadi bagian dari budaya asli masyarakat Dayak Kalimantan. Pelaksanaannya sebenarnya sangat sederhana tetapi sarat makna bagi masyarakat Dayak. Upacara adat tiwah adalah pertanda kekayaan budaya Indonesia yang patut dilestarikan.

👍 Menumbuhkembangkan Industri Pariwisata

Upacara adat tiwah menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan lokal maupun internasional. Tetapi, wisatawan harus menghargai upacara adat tiwah sebagai bagian dari kehidupan masyarakat lokal, jangan sampai acara adat tersebut rusak oleh perbuatan wisatawan yang kurang hormat.

Kekurangan Upacara Adat Tiwah

👎 Terkadang terjadi eksploitasi terhadap upacara adat tiwah oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Terkadang upacara adat tiwah dieksploitasi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab untuk tujuan komersial. Masyarakat Dayak di Kalimantan mulai menerima permintaan sponsor komersial yang tidak pantas untuk upacara adat tiwah.

👎 Tidak memperhatikan keamanan dan keselamatan pada masa pandemi Covid-19

Pada masa pandemi Covid-19, banyak orang yang ingin menghadiri upacara adat tiwah namun tidak memperhatikan protokol kesehatan dan keamanan. Hal ini dapat meningkatkan penyebaran virus Corona, sehingga banyak acara yang dibatalkan karena tidak sesuai dengan protokol kesehatan yang ada.

👎 Berpotensi merusak lingkungan

Upacara adat tiwah melibatkan banyak orang dan diperlukan makanan, dekorasi, dan peralatan lainnya. Namun, kadangkala keluarga tidak memperhatikan dampak lingkungan yang dapat terjadi semacam sampah yang dibuang ke sungai atau ke tempat yang tidak semestinya.

Tabel Informasi Lengkap Mengenai Upacara Adat Tiwah

Informasi Deskripsi
Asal Usul Upacara adat tiwah berasal dari masyarakat Dayak Kalimantan
Arti Upacara adat tiwah adalah perayaan kematian yang dilakukan oleh keluarga dan kerabat yang ditinggalkan. Ritual ini berfungsi untuk memimpin arwah almarhum ke alam baka dan agar ketenangan dapat diraih arwah di alam baka.
Jenis Kepala Adat Pendeta atau Datuk merupakan orang yang memimpin upacara adat tiwah
Bankuan Bankuan yang digunakan dalam upacara adat tiwah adalah bankuan warisan yang biasanya tersimpan di gudang oleh keluarga
Pakukama Pakukama adalah makanan khusus yang disiapkan untuk arwah orang yang meninggal
Aksesoris Pada upacara adat tiwah, keluarga harus memakai aksesoris seperti giring-giring (gelang kaki dan tangan), kalung, dan kain tenun khas Kalimantan sebagai penghormatan pada orang yang meninggal
Lokasi Pelaksanaan Upacara adat tiwah dilakukan di balai adat atau rumah ritual yang disiapkan oleh keluarga atau kerabat pada orang yang meninggal

FAQ: Jawaban dari 13 Pertanyaan Umum Tentang Upacara Adat Tiwah

1. Apa arti kata Tiwah?

Tiwah berasal dari bahasa Dayak yang berarti “Makan” atau “Makanan”. Upacara tiwah berarti perayaan kematian dengan makanan.

2. Apa saja acara yang dilakukan saat upacara adat tiwah?

Acara yang dilakukan pada upacara adat tiwah biasanya meliputi pemanggilan roh, pemotongan hewan, dan pementasan tarian adat

3. Siapa yang bertanggung jawab atas upacara adat tiwah?

Keluarga atau kerabat dari orang yang meninggal berkewajiban dan bertanggung jawab atas pelaksanaan upacara adat tiwah.

4. Apa yang dilakukan di hari-hari sebelum upacara adat tiwah dilaksanakan?

Pada hari-hari sebelum pelaksanaan upacara, keluarga harus mempersiapkan makanan khusus dan aksesoris untuk orang yang meninggal.

5. Bagaimana upacara adat tiwah mempertahankan kearifan lokal?

Upacara adat tiwah yang dilakukan oleh masyarakat Dayak Kalimantan merupakan bagian dari budaya asli Indonesia yang patut dilestarikan.

6. Bagaimana wisatawan dapat mengunjungi upacara adat tiwah?

Jika ingin menghadiri upacara adat tiwah, sebaiknya wisatawan mengetahui dan mematuhi protokol yang berlaku serta meminta izin dari keluarga atau kerabat yang bersangkutan.

7. Apa saja bahan-bahan yang diperlukan dalam upacara adat tiwah?

Bahan-bahan yang diperlukan dalam upacara adat tiwah antara lain bankuan, pakukama, beras, minyak kelapa, dan aksesoris.

8. Apa yang dilakukan di malam hari sebelum upacara adat tiwah dilaksanakan?

Pada malam sebelum upacara adat tiwah, keluarga harus membersihkan lokasi pelaksanaan dan mempersiapkan segala keperluan acara.

9. Apa yang terjadi saat upacara adat tiwah dilaksanakan?

Pada saat upacara tiwah dilaksanakan, keluarga akan melantunkan doa untuk arwah almarhum dan menghormati para dewa.

10. Bagaimana upacara adat tiwah dihormati dan dilestarikan oleh keluarga?

Upacara adat tiwah dihormati dan dilestarikan oleh keluarga dengan melestarikan bankuan, bahan-bahan, serta aksesoris yang digunakan pada upacara tiwah.

11. Apa yang terjadi pada bankuan setelah upacara adat tiwah?

Setelah upacara adat tiwah, bankuan dibiarkan di dalam rumah sebagai tanda penghormatan pada orang yang meninggal.

12. Bagaimana masyarakat Dayak Kalimantan mempersiapkan upacara adat tiwah?

Masyarakat Dayak Kalimantan mempersiapkan upacara adat tiwah dengan membersihkan lokasi acara, mempersiapkan semua keperluan acara, dan meminta dukungan serta bantuan kepada kerabat dan tetangga.

13. Apa makna dari penggunaan aksesoris pada upacara adat tiwah?

Pada upacara adat tiwah, aksesoris seperti gelang, kalung, dan kain tenun dianggap sebagai penghormatan terhadap orang yang meninggal dan kearifan lokal masyarakat Dayak Kalimantan.

Kesimpulan: Melakukan Tindakan Sosial Untuk Melestarikan Upacara Adat Tiwah

Dari pembahasan ini, kita memahami betapa pentingnya upacara adat tiwah sebagai sebuah tradisi yang memiliki makna mendalam bagi masyarakat Dayak Kalimantan. Namun, sebagai wisatawan atau warga masyarakat, kita perlu menyadari bahwa upacara adat tiwah sebenarnya merupakan aset budaya yang patut dilestarikan dan dihargai.
Kita bisa melakukan tindakan seperti menghormati adat istiadat, tidak merusak lingkungan dan mobilitas saat mengikuti upacara adat tiwah. Kita dapat mendukung melalui fitur donasi atau kampanye yang berkaitan dengan pelestarian kearifan lokal serta pentingnya menjaga keamanan dalam menghadiri upacara adat tiwah. Hal ini dapat membantu masyarakat Dayak Kalimantan dalam melestarikan adat dan budaya mereka.

Kata Penutup: Terima Kasih Atas Dukungan Anda

Kami berterima kasih telah membaca artikel ini dan memahami kearifan lokal masyarakat Dayak Kalimantan dalam upacara adat tiwah. Mari kita jaga kearifan lokal dalam upacara adat tiwah dan melindungi keanekaragaman budaya yang berharga bagi Indonesia.

Iklan