Tabuik Merupakan Upacara Adat yang Penuh Makna di Daerah

Pembaca rinidesu.com, Mari Kita Mengenal Tabuik Lebih Dekat!

Salam pembaca rinidesu.com! Apakah kamu pernah mendengar tentang Tabuik? Ya, upacara adat yang terkenal di daerah Pariaman, Sumatra Barat ini memang masih jarang diketahui oleh masyarakat luas Indonesia. Berdasarkan sejarahnya, tabuik sendiri bersumber dari kebudayaan Melayu dan menandakan peringatan atas wafatnya cucu Nabi Muhammad SAW, yaitu Sayyidina Hussein bin Ali. Tabuik sendiri diadakan setiap tahun pada bulan Muharram.

Tabuik sendiri terdiri dari dua kata, yaitu Tabu dan Iko. Tabu artinya adalah arca atau patung dan Iko sendiri bermakna mengantar jenazah. Oleh sebab itu, Tabuik merupakan upacara yang melambangkan pengantar jenazah Sayyidina Hussein bin Ali. Pada saat perayaan Tabuik, masyarakat akan membuat arca Sayyidina Hussein bin Ali dan ditempatkan pada sebuah tiang kayu besar yang disebut Tabuik. Kemudian arca tersebut dibawa ke laut, di mana upacara pengiriman arca dimulai.

Tabuik merupakan budaya yang sangat khas di daerah Pariaman Sumatra Barat. Masyarakat setempat menganggap bahwa upacara Tabuik adalah bagian dari identitas kultural mereka. Tak heran, jika pada saat upacara Tabuik, masyarakat dari berbagai daerah di Sumatra Barat akan datang untuk menikmati perayaan tersebut. Dalam kesempatan kali ini, kita akan membahas lebih detail tentang tabuik sebagai upacara adat di daerah.

Perayaan Tabuik: Kelebihan dan Kekurangan

Kelebihan Tabuik

  1. Menjaga Keharmonisan Antar-Masyarakat
  2. 🤝

    Perayaan Tabuik dicetak dengan rasa kebersamaan dan kesatuan. Seluruh warga di daerah akan berpartisipasi dalam perayaan tersebut. Sehingga awal Muharram menjadi momentum yang sangat penting dalam menjalin rasa kebersamaan antar masyarakat di daerah.

  3. Pelestarian Budaya
  4. 🏘️

    Upacara Tabuik juga menjadi bentuk pelestarian budaya dari generasi ke generasi. Dengan mempertahankan upacara ini, kita dapat menjaga keunikan budaya Sumatera Barat. Sebab, Tabuik bukan hanya sekadar upacara, namun juga memiliki filosofi bagi kehidupan bermasyarakat di sana.

  5. Menarik Wisatawan Domestik dan Mancanegara
  6. 🧳

    Kehadiran Tabuik Sumatera Barat sangat dinanti oleh wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Upacara ini telah menjadi magnet bagi industri pariwisata. Maksudnya, perayaan Tabuik menjadi bentuk promosi unik untuk menarik perhatian wisatawan agar datang dan melihat langsung momen spektakuler itu.

  7. Mempererat Tali Silaturahmi Antar Generasi
  8. 🤗

    Seperti yang kita ketahui, kehidupan sekarang cenderung individualis. Kita hidup di dunia yang serba praktis. Namun, dengan adanya Tabuik, generasi muda dan tua dapat berkumpul dan saling menyapa. Dalam momen Tabuik, lebih banyak diisi oleh tawa, senyum, dan kebahagiaan yang tidak terbalaskan melalui kehidupan digital.

  9. Memupuk Jiwa Religius dan Iman yang Kuat
  10. 🙏

    Tabuik bukanlah ajang pesta, utamanya adalah ajang memperkuat jiwa religius umat Islam. Kita dapat memahami dari upacara Tabuik bahwa rangkaian kegiatan menyiratkan nilai-nilai kebaikan dan tolak ukur manusia dalam bermoral dan berakhlak. Seperti kejujuran, kerendahan hati dan kesederhanaan, keikhlasan, berbagi, dan kebaikan lain yang tentunya akan menjadi terus menjadi nilai yang relevan sepanjang masa.

  11. Perayaan yang Memiliki Tiga Unsur Signifikan
  12. 👩‍👦‍👦

    Upacara Tabuik diciptakan sebagai gabungan dari tiga unsur yang signifikan, yaitu unsur keagamaan, budaya, dan sosial.

  13. Menyelenggarakan Wujud Syukur Kepada Allah SWT
  14. 🎉

    Tabuik adalah wujud ungkapan syukur dari masyarakat Pariaman kepada Allah SWT atas rezeki yang diberikan. Apalagi dalam perayaan ini ditampilkan juga pantun-pantun yang menyiratkan kebesaran Tuhan dan kemurahan Nikmat-Nikmat-Nya.

Kekurangan Tabuik

  1. Belanja Tak Terkendali
  2. 💰

    Tabuik adalah momen perayaan, di mana butuh kerja keras untuk menyambutnya. Namun, banyak kalangan masyarakat yang terjebak dalam belanja yang tak terkendali. Mereka terkadang kurang bijak dalam mengeluarkan uang demi kepentingan Tabuik. Akibatnya, saat Tabuik berakhir mereka terjebak hutang dan salah dalam manajemen keuangan.

  3. Menimbulkan Pencemaran Lingkungan
  4. 🚮

    Meski menjadi salah satu ikon Sumatera Barat, upacara Tabuik menghasilkan berbagai persoalan yang signifikan. Persoalan kontroversial yang paling konvensional adalah masalah sampah. Di mana sampah yang terproduksi selama perayaan Tabuik menimbulkan pencemaran lingkungan yang berdampak buruk bagi masyarakat.

  5. Mengorbankan Kehidupan Hewan
  6. 🐟

    Upacara Tabuik juga menghadirkan efek samping lain dalam hal pemeliharaan ikan hias. Pada saat Tabuik, ratusan ikan hias diperoleh sebagai bagian dari upacara pengiriman arca. Ikan-ikan tersebut diambil dari muara dan sekitarnya, sehingga dapat mengancam ekosistem mangrove dan ragam spesies sekitarnya. Oleh karena itu, perlu dijaga keberlanjutan hidup ikan hias di daerah.

  7. Memperkuat Bauran Kehidupan Kekerasan
  8. Beberapa kalangan mengkritik Tabuik, sebagai bauran kehidupan kekerasan. Kehadiran arca patung yang sering menjadi prosesi pengiriman juga dinilai sebagai tindakan yang menampilkan desakan raungan yang mengintimidasi. Terlebih banyaknya potensi konflik yang muncul dari adanya ritual tersebut.

  9. Memunculkan Perbedaan Kasta
  10. 👥

    Banyak kalangan mengkritik Tabuik, sebagai upacara adat yang tidak menjunjung tinggi kesetaraan. Mereka menyatakan bahwa dalam pelaksanaannya di masyarakat, terjadi banyak bukti yang menunjukkan adanya dominasi kasta tertentu. Oleh karena itu, perlu adanya reviu untuk menghapus elemen diskriminasi dan adanya kesetaraan antara masyarakat.

  11. Memicu Terjadinya Rusuh dan Kerusuhan
  12. 🔥

    Tak jarang juga Tabuik memicu terjadinya kerusuhan dan bentrokan di tengah-tengah masyarakat. Terlebih jika ada pihak yang mengambil untung dalam momen tersebut, maka banyak potensi dan kepentingan yang saling berbentrokan. Akhirnya berseteru dan terjadilah rusuh.

  13. Sebagai Atraksi Hiburan Masyarakat Pinggiran
  14. 🎭

    Semakin banyak, disinyalir Tabuik menjadi tempat berbuahnya hiburan di tengah kepentingan masyarakat pinggiran. Apalagi, saat ini industri pornografi bisa tumbuh subur di kalangan lain warga yang tak merasakan keuntungan finanziil dari momen itu. Oleh sebab itu, upacara Tabuik harus didesain dengan matang dan keberpihakan kepada seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali.

Detail Istilah Tabuik

Tabuik, melambangkan pembawa arca (patung) Imam Hussein bin Ali atau tantegerakan dari bangsa Arab yang menghadapi tragedi di Karbala, Irak pada abad ke-7. Perayaan Tabuik dijadwalkan pada 10 Muharram (30 tahun setelah pentingnya Eshan) sebelumnya, ada tontonan seni budaya yang dikenal sebagai “Pantun Tabuik” dan pertunjukan seni “Gonjong dan Alek Tabuik”. Masyarakat setempat merayakan momen tabuik dengan melempar arca itu ke laut

Detail Upacara Tabuik

Pada saat perayaan Tabuik, masyarakat di daerah akan membuat arca Sayyidina Hussein bin Ali dan ditempatkan pada sebuah tiang kayu besar yang disebut Tabuik. Kemudian, arca tersebut dibawa ke laut, di mana upacara pengiriman arca dimulai. Upacara Tabuik diawali dengan pawai Tabuik pada tanggal 1 Muharram. Setiap kecamatan di Pariaman akan membuat tiang Tabuik dan mereka akan diarak ke lapangan Imam Bonjol, Kota Pariaman. Pada tanggal 10 Muharram, tiang Tabuik akan dibawa dari lapangan ke lokasi-tempat pengiriman Tabuik.

Detail Prosesi Tabuik

Jika kita membicarakan soal Tabuik, kita juga akan membicarakan soal Prosesi Tabuik. Prosesi Tabuik dimulai dari pembawa Tabuik berjalan ke laut. Selanjutnya, arca dibawa naik ke atas perahu dan didekap oleh beberapa orang. Prosesi akan diiringi oleh berbagai instrumen musik seperti rebana, hadrah, tasa dan alat musik tradisional lainnya. Tahap terakhir dari prosesi Tabuik adalah ketika arca dijatuhkan ke laut dan ditutup dengan takbir ends (menandakan berakhirnya perayaan).

Penjelasan Lengkap dari Setiap Bagian Upacara Tabuik

No. Nama Bagian Penjelasan Lengkap
1. Pawai Tabuik

Pawai Tabuik diadakan pada tanggal 1 Muharram. setiap kecamatan di Pariaman akan membuat tiang Tabuik dan mereka akan diarak ke lapangan Imam Bonjol, Kota Pariaman. Setiap kecamatan diawali dari rumah kepala suku (Niniak Mamak).

Tabuik Pawai

2. Penampilan Artis

Tabuik bukanlah upacara yang hanya dipenuhi penampilan arca atau patung Sayyidina Hussein bin Ali, di samping itu upacara Tabuik juga diisi dengan berbagai penampilan artis dari lokal. Sebut saja penampilan tari-tarian, teater, pertunjukan seni, dan sebagainya untuk menambah nuansa kemeriahan upacara Tabuik.

Tabuik Penampilan Artis

3. Gonjong

Setelah pawai, Tabuik dikumpulkan di tiang kayu besar dan dihias dengan bunga, kain sutra, dan sejenisnya yang disebut “gonjong”. Tiang nantinya akan diarak ke pantai bersama dengan arca dan dijadwalkan akan dimasukkan ke dalam perahu di pantai.

Gonjong

4. Prosesi Tabuik ke Pantai

Prosesi Tabuik ke Pantai merupakan rangkaian acara selanjutnya dari upacara Tabuik. Pada malam hari, para pemain Tabuik bergantian menghiasi tiang Tabuik dengan peralatan yang indah.

Prosesi Tabuik ke Pantai

5. Perayaan Tabuik di Atas Perahu

Perayaan Tabuik di atas perahu bisa dilakukan setelah prosesi Tabuik ke pantai. Pada hari ke-10 Muharram, Tabuik di bawa ke laut dan diarak dengan perahu nelayan pada saat yang sama ke atas pantai. Semua masyarakat bahkan peserta wisatawan dan para pejabat akan bersaksi pada Tabuik, di mana akan diadakan prosesi aksesoris dan pesta.

Iklan