Definisi kata kerja dalam bahasa Jepang


Kata kerja bahasa jepang

Kata kerja atau dalam bahasa Jepang disebut dengan ‘Doushi’ merupakan salah satu bentuk kata benda dalam bahasa Jepang yang menjadi essential grammar dari bahasa tersebut. Dalam bahasa Inggris, kata kerja adalah kata-kata yang menggambarkan suatu aksi atau kegiatan. Begitu pula dalam bahasa Jepang, kata kerja adalah kata yang menggambarkan suatu perbuatan atau tindakan. Kata kerja ini menjadi elemen penting dalam pembentukan kalimat Jepang sehingga sangat penting bagi kita untuk memahami konsep dan cara penggunaan doushi atau kata kerja dalam bahasa Jepang.

Doushi atau kata kerja dalam bahasa Jepang sangat bervariasi jenisnya. Ada sekitar 3200 kata kerja dalam bahasa Jepang yang tersebar ke dalam beberapa kategori. Kategori tersebut meliputi kata kerja transitif, intransitif, dan kata kerja yang bisa berubah fungsi atau yang disebut dengan kata kerja serbaguna. Kata kerja transitif adalah kata kerja yang memerlukan objek untuk melengkapi maknanya, sedangkan kata kerja intransitif tidak memerlukan objek sebagai pelengkap makna. Sedangkan kata kerja serbaguna adalah kata kerja yang bisa menjadi transitif maupun intransitif tergantung dari penggunaannya dalam kalimat.

Selain itu, doushi atau kata kerja dalam bahasa Jepang juga mempunyai bentuk-bentuk yang berbeda tergantung dari waktu atau keadaan pada saat penggunaannya. Misalnya saja, terdapat kata kerja dalam bentuk lampau yang disebut dengan masa lalu (kakushou) dan bentuk yang meliputi masa sekarang, masa depan, serta bentuk negatif dan bentuk pasif. Dalam mempelajari kata kerja dalam bahasa Jepang, sangat penting untuk memahami cara penggunaan dan fungsi dari masing-masing bentuk doushi tersebut.

Selain itu, terdapat juga beberapa kata kerja dalam bahasa Jepang yang disebut dengan kata kerja bantu atau kata kerja tambahan. Kata kerja bantu ini digunakan untuk membantu kata kerja utama dalam kalimat agar terdapat keterkaitan antara kata kerja-kata kerja tersebut. Beberapa contoh dari kata kerja bantu tersebut adalah kata ‘suru’ yang memiliki arti membuat atau melakukan, kata ‘imasu’ yang berarti memiliki atau ada, serta kata ‘aru’ yang berarti ada atau tersedia. Walaupun kata-kata tersebut bukan menjadi kata kerja utama dalam kalimat, namun penggunaannya sangat penting untuk memperjelas makna kalimat dan terdapat keterkaitan antara kata-kata tersebut.

Dalam mempelajari bahasa Jepang, memahami konsep dasar tentang kata kerja menjadi hal yang sangat fundamental. Kita harus belajar mengenali jenis-jenis kata kerja dalam bahasa Jepang, cara penggunaannya dalam kalimat, serta bentuk-bentuk yang berbeda dari kata kerja dalam bahasa Jepang. Semua ini harus dikuasai dengan baik agar kita dapat menggunakan kata kerja atau doushi ini secara tepat pada saat berbicara atau menulis dalam bahasa Jepang.

Kata kerja dasar yang harus dipelajari


Kata kerja bahasa jepang

Bahasa Jepang merupakan bahasa yang sangat menarik untuk dipelajari, mulai dari pengucapannya yang unik, hingga tata bahasanya yang juga memiliki keunikan. Salah satu hal yang membuat bahasa Jepang menarik adalah kata kerja yang digunakan. Kata kerja dalam bahasa Jepang memiliki banyak bentuk dan jenisnya, sehingga memunculkan banyak arti dalam konteks yang berbeda.

Untuk memulai belajar bahasa Jepang, penting bagi kita untuk mengenal dan mempelajari kata kerja dasar yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari. Berikut merupakan beberapa kata kerja dasar yang harus dipelajari:

1. いく (iku) – pergi

Kata kerja いく (iku) merupakan kata kerja dasar yang sangat sering digunakan dalam percakapan sehari-hari. Kata kerja ini mengacu pada tindakan seseorang pergi ke suatu tempat. Contoh kalimat yang menggunakan kata kerja iku adalah:

– 私は学校に行きます。(Watashi wa gakkou ni ikimasu) – Saya pergi ke sekolah.

2. くる (kuru) – datang

Kata kerja bahasa jepang

Kata kerja くる (kuru) merupakan kata kerja yang mengacu pada tindakan datang ke suatu tempat atau ke suatu acara. Kata kerja dasar ini sangat berguna dalam percakapan sehari-hari. Contoh kalimat yang menggunakan kata kerja kuru adalah:

– 日曜日に公園に来ます。(Nichiyoubi ni kouen ni kimasu) – Saya datang ke taman pada hari Minggu.

– 友達が家に来ました。(Tomodachi ga ie ni kimashita) – Teman saya datang ke rumah.

Selain itu, kata kerja dasar tersebut juga dapat digunakan dalam kalimat pertanyaan, seperti:

– 明日、友達が来ますか?(Ashita, tomodachi ga kimasu ka?) – Apakah temanmu datang besok?

3. たべる (taberu) – makan

Kata kerja bahasa jepang

Kata kerja たべる (taberu) merupakan kata kerja dasar yang mengacu pada tindakan makan. Kata kerja ini sering digunakan dalam percakapan sehari-hari. Contoh kalimat yang menggunakan kata kerja taberu adalah:

– 納豆を食べるのが好きです。(Nattou wo taberu no ga suki desu) – Saya suka makan natto.

4. のむ (nomu) – minum

Kata kerja bahasa jepang

Kata kerja のむ (nomu) merupakan kata kerja dasar yang berarti minum. Kata kerja ini juga sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Contoh kalimat yang menggunakan kata kerja nomu adalah:

– 水を飲んでください。(Mizu wo nonde kudasai) – Silakan minum air.

5. かく (kaku) – menulis

Kata kerja bahasa jepang

Kata kerja かく (kaku) berarti menulis. Kata kerja ini sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam konteks formal maupun informal. Contoh kalimat yang menggunakan kata kerja kaku adalah:

– 日記を書くのが好きです。(Nikki wo kaku no ga suki desu) – Saya suka menulis jurnal.

6. あるく (aruku) – berjalan

Kata kerja bahasa jepang

Kata kerja あるく (aruku) berarti berjalan. Kata kerja dasar ini sering digunakan dalam percakapan sehari-hari dan berguna dalam konteks formal maupun informal. Contoh kalimat yang menggunakan kata kerja aruku adalah:

– 公園を散歩するのが好きです。(Kouen wo sanpo suru no ga suki desu) – Saya suka jalan-jalan di taman.

Diatas merupakan beberapa kata kerja dasar yang harus dipelajari ketika belajar bahasa Jepang. Dengan memahami dan menguasai kata kerja dasar tersebut, maka kita sudah mempelajari bahasa Jepang di tahap awal. Selanjutnya, kita bisa memperdalam pemahaman kita mengenai bahasa Jepang dengan mempelajari kata kerja yang lebih kompleks.

Kata Kerja Transitif vs Intransitif dalam Bahasa Jepang


Kata Kerja Transitif vs Intransitif dalam Bahasa Jepang

Bahasa Jepang memiliki konsep yang unik tentang kata kerja transitif dan intransitif. Dalam bahasa Jepang, terdapat beberapa cara untuk mengekspresikan jenis tindakan yang dilakukan oleh subyek, yang membedakan antara kata kerja transitif dan intransitif. Kedua jenis kata kerja ini memiliki perbedaan penggunaan dan makna dalam kalimat yang terkait erat dengan kosakata karangan kata-kata seru dan kata-kata depan dalam kalimat. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang kata kerja transitif dan intransitif dalam bahasa Jepang.

Kata Kerja Transitif

Kata kerja transitif atau dikenal sebagai タリボウショウドウヨウ (taribō shōdōyō) dalam bahasa Jepang didefinisikan sebagai kata kerja yang memerlukan objek untuk menjelaskan tindakan yang dilakukan oleh subyek. Dalam bahasa Inggris, objek ini disebut sebagai direct object. Kata kerja transitif dalam bahasa Jepang ditandai dengan partikel を (o) yang ditempatkan setelah objek dari kalimat.

Contohnya:

1. Watashi wa shirīzu o tate ni shimashita. (Saya membuat rangkaian hasil karyaku.)

Dalam kalimat di atas, “shirīzu” (rangkaian) adalah objek, sedangkan “tate” (memperpanjang) adalah kata kerja transitif.

2. Ano hito wa kēki o tabemashita. (Dia makan kue.)

Pada kalimat kedua di atas, kata kerja “taberu” (makan) adalah kata kerja transitif, sedangkan “kēki” (kue) adalah objek yang ditempatkan setelah partikel を (o).

Kata Kerja Intransitif

Kata kerja intransitif atau disebut ジドウシャ(jidosha) dalam bahasa Jepang adalah kata kerja yang tidak memerlukan objek untuk memahami tindakan yang dilakukan oleh subyek.

Contohnya:

1. Watashi wa koko ni imasu. (Saya berada di sini.)

Dalam kalimat ini, kata kerja “imasu” (berada) tidak memerlukan objek yang spesifik untuk memahami tindakan yang dilakukan oleh subyek. Itu hanya menunjukkan keberadaan.

2. Ryuugaku o shimasu. (Saya berkuliah di luar negeri.)

Pada kalimat di atas, kata kerja “ryuugaku o shimasu” tidak memerlukan objek yang spesifik. Namun, tindakan dilakukan langsung oleh subyek, sehingga tetap termasuk dalam kata kerja intransitif.

Kata Kerja Seru dalam Bahasa Jepang

Dalam bahasa Jepang, banyak kata kerja yang merupakan campuran antara kata kerja transitif dan intransitif. Jenis kata kerja ini disebut sebagai kata kerja seru (kata kerja yang tidak memiliki partikel o), dan sangat umum dalam bahasa Jepang. Ketika ditambahkan dengan kosakata kata-kata seru, ini akan menambah makna dari kata kerja.

Contohnya:

1. Kaimono o shita. (Saya berbelanja.)

Dalam kalimat ini, kata kerja “kaimono o shita” (melakukan belanja) adalah campuran dari kata kerja transitif “kaimono o suru” (berbelanja) dan kata kerja intransitif “shimasu” (melakukan).

2. Sensei ni kite moratta no wa Jūəƴəə tsugī no hon desu. (Buku yang diterima dari guru adalah buku past lives.)

Pada kalimat ini, kata kerja “kite moratta” adalah campuran dari kata kerja transitif “kite” (datang) dan kata kerja intransitif “morau” (menerima).

Kata Depan dalam Bahasa Jepang

Kata-kata depan atau particle sering kali digunakan untuk menandai hubungan antara kata dalam kalimat. Sedangkan partikel “wo” (を) digunakan untuk kata kerja transitif, partikel “ga” (が) menandai subyek, dan partikel “ni” (に) digunakan untuk menunjukkan titik di mana tindakan terjadi.

Contohnya:

1. Kono kotae o shitte iru (Saya tahu jawabannya.)

Dalam kalimat ini, “kono” (ini) dan “o” menunjukkan kata kerja “shitte iru” (tahu) yang merupakan kata kerja transitif.

2. Kare ga neta. (Dia tidur.)

Pada kalimat kedua ini, partikel “ga” menunjukkan subyek dan kata kerja “neta” (tidur) adalah kata kerja intransitif.

Jadi, itu adalah perbedaan utama antara kata kerja transitif dan intransitif dalam bahasa Jepang. Penting untuk memahami perbedaan ini karena akan sangat berguna dalam berkomunikasi dalam bahasa Jepang. Semoga bermanfaat!

Contoh penggunaan kata kerja dalam kalimat bahasa Jepang


Contoh Percakapan Kata Kerja Bahasa Jepang

Kata kerja atau benda kerja dalam bahasa Jepang adalah salah satu komponen penting dalam kalimat. Dalam bahasa Jepang sendiri, kata kerja dibagi menjadi 3 bentuk yaitu kata kerja dasar, kata kerja bantu, dan kata kerja terbagi. Dengan mempelajari kata kerja, kita dapat memahami dan menyusun kalimat dalam bahasa Jepang dengan lebih mudah.

Berikut ini adalah contoh penggunaan kata kerja dalam kalimat bahasa Jepang:

1. Kata Kerja Dasar

Kata kerja dasar dalam bahasa Jepang adalah kata kerja yang tidak ditambahkan dengan imbuhan dan merupakan bentuk dasar dari suatu kata. Contoh kata kerja dasar adalah 食べる (taberu) yang artinya adalah “makan”.

Contoh kalimat dalam penggunaan kata kerja dasar:

1. 私はご飯を食べます。 (Watashi wa gohan wo tabemasu) yang berarti “Saya makan nasi.”

2. 彼女は昨日寝すぎた。(Kanojo wa kinou nesugita) yang berarti “Dia tidur terlalu banyak kemarin.”

2. Kata Kerja Bantu

Contoh Kata Kerja Bantu Bahasa Jepang

Kata kerja bantu dalam bahasa Jepang disebut sebagai 助動詞 (jodoushi), yaitu kata kerja yang tidak memiliki arti sendiri, tetapi digunakan untuk menambahkan aturan tata bahasa pada kata kerja atau untuk mengubah bentuk kata kerja.

Contoh kata kerja bantu dalam bahasa Jepang:

1. です (desu) yang berarti “adalah”.

2. ます (masu) untuk kata kerja dasar dan い (i) untuk kata kerja terbagi, yang menandakan bentuk sopan.

Contoh kalimat dalam penggunaan kata kerja bantu:

1. このレストランの食べ物は、とてもおいしいです。(Kono resutoran no tabemono wa, totemo oishii desu) yang berarti “Makanan di restoran ini sangat enak.”

2. 旅行に行く予定です。(Ryokou ni iku yotei desu) yang berarti “Rencananya akan pergi travelling.”

3. Kata Kerja Terbagi

Contoh Kata Kerja Terbagi Bahasa Jepang

Kata kerja terbagi dalam bahasa Jepang disebut sebagai 分詞 (bunshi), yaitu kata kerja yang dibentuk dari bentuk dasar kata kerja dasar dengan menambahkan akhiran tertentu.

Contoh kata kerja terbagi dalam bahasa Jepang:

1. 食べない (tabenai) yang artinya “tidak makan”.

2. 見ている (miteiru) yang artinya “sedang melihat”.

Contoh kalimat dalam penggunaan kata kerja terbagi:

1. 私は朝ごはんを食べませんでした。(Watashi wa asa gohan wo tabemasen deshita) yang berarti “Saya tidak makan sarapan.”

2. 彼女は昨日傘を持っていなかった。(Kanojo wa kinou kasa wo motte inakatta) yang berarti “Kemarin dia tidak membawa payung.”

4. Kata Kerja Mengakhiri Kalimat

Contoh Kata Kerja Mengakhiri Kalimat Bahasa Jepang

Kata kerja mengakhiri kalimat dalam bahasa Jepang disebut sebagai 文末 (bummatsu), yaitu kata kerja yang digunakan untuk mengakhiri sebuah kalimat.

Contoh kata kerja mengakhiri kalimat dalam bahasa Jepang:

1. です (desu) yang artinya “adalah”.

2. ます (masu) yang menandakan kalimat sopan dan resmi.

Contoh kalimat dalam penggunaan kata mengakhiri kalimat:

1. 田中さんは医者です。(Tanaka-san wa isha desu) yang berarti “Tuan Tanaka adalah dokter.”

2. 彼は物事をはっきりと言います。(Kare wa monogoto wo hakkiri to iimasu) yang berarti “Dia mengatakan segala sesuatu dengan jelas.”

5. Kata Kerja untuk Menjelaskan Perbuatan

Contoh Kata Kerja untuk Menjelaskan Perbuatan Bahasa Jepang

Kata kerja untuk menjelaskan perbuatan dalam bahasa Jepang adalah kata kerja yang digunakan untuk menggambarkan perbuatan yang dilakukan oleh seseorang.

Contoh kata kerja untuk menjelaskan perbuatan dalam bahasa Jepang:

1. 泳ぐ (oyogu) yang artinya “berenang”.

2. 読む (yomu) yang artinya “membaca”.

Contoh kalimat dalam penggunaan kata kerja untuk menjelaskan perbuatan:

1. 彼女は毎朝ジョギングをします。(Kanojo wa maiasa jogingu wo shimasu) yang berarti “Dia jogging setiap pagi.”

2. 僕は昨日、一日中映画を観ていました。(Boku wa kinou, ichinichijuu eiga wo mite imashita) yang berarti “Hari ini saya menonton film sepanjang hari.”

Dalam belajar bahasa Jepang, penting untuk menguasai kata kerja yang baik sebagai dasar untuk membangun kalimat dengan benar. Dengan memahami contoh penggunaan kata kerja dalam kalimat bahasa Jepang, diharapkan dapat memudahkan pembelajaran dan pengembangan kemampuan berbahasa Jepang.

Iklan