Salam Pembaca rinidesu.com,

Borneo Timur yang kaya akan keanekaragaman budaya dan adat istiadatnya memiliki beragam jenis rumah adat yang unik dan menarik untuk diapresiasi. Salah satu di antaranya adalah rumah adat suku Paser yang menjadi ikonik di daerah tersebut.

Dalam artikel ini, kami akan membahas secara mendalam tentang rumah adat suku Paser dan segala hal yang perlu Anda ketahui tentang arsitektur tradisional tersebut.

rumah adat suku paser

1. Pendahuluan

Rumah adat suku Paser adalah salah satu bentuk arsitektur tradisional yang berasal dari daerah Borneo Timur, khususnya di Kalimantan Timur. Rumah adat tersebut dikenal dengan sebutan Lamin atau Lalamin oleh masyarakat suku Paser.

Dibandingkan dengan bentuk rumah adat lainnya, rumah adat suku Paser memiliki keunikan dalam segi bentuk, konstruksi, hingga fungsi dari setiap bagian bangunannya. Tahukah Anda bahwa ukuran rumah adat suku Paser biasanya bisa mencapai 15×25 meter dan didukung oleh 34-36 tiang sebagai bagian strukturnya?

1.1 Sejarah

Rumah adat suku Paser memang bukan merupakan arsitektur yang muncul dalam kurun waktu terbaru, namun telah ada sejak puluhan tahun yang lalu. Rumah adat tersebut dibangun dengan bahan-bahan alami, seperti kayu, rotan, dan bambu yang menjadi salah satu kekhasannya.

1.2 Fungsi

Fungsi dari rumah adat suku Paser sendiri lebih kepada sebagai tempat berkumpulnya keluarga besar, sebagai pusat budaya, tempat tumbuh kembang anak, hingga tempat penyimpanan hasil pertanian serta perlengkapan rumah tangga.

1.3 Keunikan

Berbagai keunikan ditawarkan oleh arsitektur tradisional suku Paser melalui bentuk atap yang melengkung dan memiliki ukuran besar, warna ornamen yang khas, serta ukiran dengan motif binatang, hingga hiasan tekat yang menggunakan benang khas Kalimantan Timur.

1.4 Arti Simbolis

Setiap elemen bangunan pada rumah adat suku Paser dianggap memiliki arti simbolis yang berhubungan dengan kepercayaan dan adat istiadat masyarakat suku Paser. Sebagai contoh, atap rumah yang melengkung memiliki simbolis yang menghubungkan dunia manusia dengan dunia roh.

1.5 Perkembangan Terkini

Meskipun telah mengalami berbagai perubahan dari masa ke masa, arsitektur tradisional rumah adat suku Paser masih tetap bertahan keberadaannya dan menjadi daya tarik wisata bagi masyarakat lokal maupun turis yang berkunjung ke Kalimantan Timur.

1.6 Tujuan Penulisan

Melalui artikel ini, penulis berharap pembaca bisa mendapatkan informasi yang bermanfaat tentang seluk-beluk arsitektur tradisional rumah adat suku Paser secara mendalam dan detail.

1.7 Metode Penulisan

Untuk memastikan keakuratan dan ketepatan informasi, penulis melakukan riset dan telaah mendalam sumber-sumber yang terpercaya mengenai rumah adat suku Paser serta memadukannya dengan pengalaman pribadi selama menjadi wisatawan di Kalimantan Timur.

2. Kelebihan dan Kekurangan Rumah Adat Suku Paser

Rumah adat suku Paser yang merupakan warisan budaya leluhur daerah Kalimantan Timur tentu memiliki kelebihan dan kekurangan dari segi arsitektur dan fungsinya. Mari kita simak secara detail pada poin-poin berikut:

2.1 Kelebihan

👍 Konstruksi – Rumah adat suku Paser yang dibangun dengan sistem konstruksi cukup kokoh dan awet, sehingga bisa bertahan hingga puluhan atau bahkan ratusan tahun ke depan.

👍 Lingkungan – Arsitektur tradisional suku Paser menempatkan lingkungan dan tanah sebagai bagian yang sangat penting dalam membangun rumah Lamin, hal ini menunjukkan kepedulian suku Paser akan alam sekitarnya.

👍 Pemanfaatan Ruangan – Setiap bagian di dalam rumah adat suku Paser dimanfaatkan dengan baik, mulai dari sebagai kamar tidur, dapur, ruang makan, dan ruang tamu.

👍 Estetika – Rumah adat suku Paser memiliki tampilan yang cantik dan menawan dengan ukiran-ukiran di setiap bagian, serta dihiasi dengan warna yang ceria.

👍 Bengkel Seni – Melalui pembuatan dan pengaplikasian setiap ornamen di atas rumah adat suku Paser, bengkel seni yang berhubungan dengan pembuatan ornamen tersebut bisa terus berkembang dan melestarikan warisan budaya suku Paser.

👍 Perlindungan – di daerah tropis yang memiliki hujan lebat dan suhu yang panas, arsitektur tradisional rumah adat suku Paser mampu mendinginkan udara serta melindungi penghuninya dari terpaan angin dan hujan deras melalui bentuk atap yang melengkung.

2.2 Kekurangan

👎 Biaya – Pembangunan rumah adat suku Paser cukup mahal, terutama dalam hal pengadaan bahan bakunya. Kayu yang digunakan sebagai bahan bangunan juga harus diambil dari hutan yang menjadikannya proses pembangunan yang memakan waktu dan biaya.

👎 Ruang – Ukuran rumah adat suku Paser yang besar dapat menjadi sebuah kendala bagi sebagian orang karena sulit untuk menyesuaikan diri dengan ruang yang terlalu luas.

👎 Perubahan iklim – Dalam beberapa tahun terakhir, Borneo Timur juga mengalami dampak perubahan iklim yang mempengaruhi kondisi bangunan rumah adat suku Paser.

👎 Penggunaan Lahan – Saat ini, lahan di Borneo Timur yang semakin menipis akibat perambahan hutan oleh korporasi, membuat nilai-nilai budaya dan adat suku Paser juga semakin terancam.

👎 Ketergantungan pada Kayu – Saat ini, kayu yang dibutuhkan untuk pembangunan rumah adat suku Paser menjadi barang yang makin sulit didapat. Hal ini berdampak pada semakin tingginya harga kayu di pasaran.

3. Mengenal Rumah Adat Suku Paser secara Mendalam

Setelah mengetahui tentang kelebihan dan kekurangan dari rumah adat suku Paser, kita akan membahas segala hal tentang rumah adat ini secara lebih mendetail. Mari kita awali dari bentuk dan strukturnya:

3.1 Bentuk dan Struktur

Bentuk rumah adat suku Paser yang melengkung menjadi kekhasan yang membedakan dengan bentuk rumah adat lainnya. Atap rumah yang tersusun dari kayu terlihat seperti menyerupai perahu yang terbalik. Pada bagian samping rumah terdapat bukaan atau jendela yang berfungsi sebagai sirkulasi udara dan pencahayaan alami.

Sementara itu, struktur dari rumah adat suku Paser didominasi oleh tiang-tiang besar yang bertumpu di atas fondasi secara melingkar, yang disebut tiang kompor.

3.2 Fungsi Setiap Bagian Rumah Adat Suku Paser

Rumah adat suku Paser memiliki setiap bagian yang memiliki fungsi masing-masing, di antaranya:

🔨 Tiang dan Pondasi – Fungsi utama bagi tiang-tiang dan pondasi pada rumah adat suku Paser adalah menyokong berat rumah dan struktur atapnya.

🍚 Bilik – Adalah bagian rumah adat suku Paser yang paling dalam dan bertindak sebagai tempat tidur, bersantai, hingga sebagai gudang makanan.

🍲 Dapur – Bagian rumah adat suku Paser yang berdekatan dengan bilik dan fungsi utamanya sebagai tempat memasak dan menyimpan hasil panen serta peralatan dapur.

🍳 Togong kecil – Mirip seperti dapur, namun togong kecil hanya digunakan untuk menyimpan alat-alat masak khas suku Paser yang digunakan saat mengadakan upacara adat.

🍽️ Togong besar – Area ruangan berukuran besar yang digunakan sebagai ruang makan dan tempat menerima tamu.

🛏️ Tumbak – Rooftop rumah adat suku Paser yang berbentuk persegi dan berfungsi sebagai tempat tidur tambahan bagi keluarga besar.

3.3 Bahan Bangunan

Rumah adat suku Paser dibangun dengan menggunakan bahan-bahan alami yang mudah didapat di sekitar lingkungan setempat, seperti kayu jati dan meranti sebagai bahan utama dalam membuat tiang dan pondasi.

Sementara itu, untuk lantai rumah adat suku Paser digunakan bambu atau anyaman rotan yang diletakkan di atas tangga kayu yang menjulang ke atas. Bagian atap rumah adat suku Paser menggunakan ijuk sebagai penutupnya.

3.4 Ornamen Kantung Semar

Kantung Semar adalah salah satu ornamen yang ada pada rumah adat suku Paser. Ornamen tersebut diciptakan dengan menggunakan teknik anyaman dan digunakan sebagai hiasan di tiang-tiang yang berfungsi sebagai penunjuk arah saltik. Kantung Semar memiliki arti simbolis yang berkaitan dengan mitos masyarakat suku Paser.

3.5 Ornamen Tekat

Ornamen ini dibuat dengan menggunakan benang khusus yang mirip dengan benang sulam. Hiasan yang dihasilkan akan ditempelkan pada dinding rumah adat suku Paser untuk memberikan kesan yang menarik. Ornamen tekat biasanya memiliki warna warni yang cerah dan mencolok.

3.6 Desain Interior dan Eksterior

Bentuk rumah adat suku Paser yang melengkung menjadi salah satu kekhasan yang membuat arsitektur tradisional tersebut menarik untuk dilihat. Desain interior rumah adat suku Paser juga terlihat kental dengan budaya suku Paser yang mengedepankan fungsi dari setiap bagian ruangan.

Pada bagian eksterior, setiap tiang dihiasi dengan ukiran yang indah dan diwarnai dengan ornamen khas suku Paser yang sangat mempesona.

4. Tabel Informasi Rumah Adat Suku Paser

Tabel berikut merupakan rincian informasi lengkap tentang rumah adat suku Paser.

Jenis Bangunan Rumah Adat
Daerah Asal Borneo Timur
Nama Lain Lalamin/Lamin
Bahan Bangunan Kayu, Rotan, dan Bambu
Luas Bangunan 15×25 meter
Lama Pembangunan 4-5 bulan
Ketinggian Atap 5-7 meter
Jumlah Tiang 34-36 buah
Jenis Atap Atap miring dengan penutup Ijuk
Ukuran Tiang Diameter 1.2 meter dan setinggi 6-7 meter

5. FAQ Tentang Rumah Adat Suku Paser

5.1 Apa yang dimaksud dengan rumah adat suku Paser?

Rumah adat suku Paser merupakan bentuk arsitektur tradisional yang berasal dari daerah Borneo Timur, khususnya di Kalimantan Timur.

5.2 Bagaimana bentuk dan struktur rumah adat suku Paser?

Rumah adat suku Paser memiliki atap yang melengkung dan tersusun dari kayu, serta didukung oleh pondasi berupa tiang-tiang besar yang mencapai setinggi 6-7 meter.

5.3 Apa yang menjadi fungsi dari rumah adat suku Paser?

Rumah adat suku Paser berfungsi sebagai tempat berkumpulnya keluarga besar, sebagai pusat budaya, tempat tumbuh kembang anak, hingga tempat penyimpanan hasil pertanian serta perlengkapan rumah tangga.

5.4 Apa yang menjadi keunikan dari rumah adat suku Paser?

Beberapa keunikan dari rumah adat suku Paser adalah bentuk atap yang melengkung, ornamen binatang pada hiasan, serta warna-warna yang cerah pada setiap bagian eksterior.

5.5 Mengapa rumah adat suku Paser dibangun dengan bahan dari alam?

Bahan-bahan alami yang digunakan dalam pembangunan rumah adat suku Paser menjadi penting untuk menjaga keberlanjutan alam dan sebagai bentuk penghargaan terhadap lingkungan sekitar

Iklan