Sejarah Penulisan Tanggal Jepang


Sejarah penulisan tanggal Jepang

Japan mempunyai karakter tulisan yang berbeda dengan karakter bahasa Indonesia. Mungkin hal ini yang membuat sebagian orang Indonesia merasa kesulitan dalam menulis dan membaca tulisan Kanji. Tak hanya itu, sistem penanggalan yang berbeda pun menjadi hambatan lain bagi sebagian orang Indonesia untuk memahami hal-hal yang berkaitan dengan Jepang. Salah satu sistem penanggalan yang banyak digunakan di Jepang adalah penulisan tanggal Jepang.

Tanggal Jepang atau seireki (西暦) merupakan penanggalan yang berdasarkan era kekaisaran di Jepang. Tidak seperti penanggalan pada umumnya, penulisan tanggal Jepang memiliki ciri khas tersendiri dan sering membuat orang bingung. Namun ternyata, jumlah orang-orang yang menggunakan cara penulisan tanggal Jepang di Indonesia semakin meningkat. Hal ini dipicu oleh kurangnya pengetahuan mengenai cara penulisan dan pengucapan karakter bahasa Jepang. Maka dari itu, sudah saatnya kita mengetahui sistem penanggalan yang digunakan di Jepang.

Sejarah penulisan tanggal Jepang bermula pada awal kekuasaan Kaisar Meiji pada tahun 1868. Pada saat itu, Jepang masih menggunakan kalender Tiongkok yang saat itu sangat digunakan di Asia Timur. Pemerintah Kaisar Meiji bersama dengan para pejabatnya melakukan reformasi penting terhadap sistem penanggalan yang diterapkan. Mereka memperbarui sistem penanggalan berdasarkan penanggalan Masehi atau Gregorian. Berbeda dengan penanggalan Tiongkok yang bersifat lunar atau berdasarkan fase bulan, penanggalan Gregorian bersifat solar atau berdasarkan pergerakan matahari.

Adopsi penanggalan Gregorian pada penanggalan di Jepang juga berlangsung cukup rumit. Kini pemerintah Jepang memutuskan untuk mengubah masa pemerintahan kaisar sebagai simbol era baru dalam penanggalan Jepang. Setiap masa pemerintahan kaisar, termasuk kaisar saat ini, berbeda-beda dan dimulai dengan pemerintahan Kaisar Meiji pada tahun 1868. Sistem penanggalan Jepang menggunakan tanggal mulai dan berakhirnya masa pemerintahan kaisar, sehingga dalam satu periode, umumnya terdiri dari lebih kurang 60-80 tahun.

Cara penulisan tanggal Jepang juga dapat membuat orang bingung. Pada umumnya, penanggalan Jepang ditulis dengan format tahun, bulan, dan tanggal. Akan tetapi, penulisan bulannya tidak dituliskan dengan angka seperti pada sistem penanggalan Masehi yang umum digunakan di Indonesia. Sebagai gantinya, bulan dicantumkan dengan karakter huruf Kanji yang spesifik. Misalnya karakter “十二” yang berarti bulan ke-12 atau Desember pada penanggalan Jepang, karakter “九” yang berarti bulan ke-9 atau September, dan seterusnya.

Karakter yang ditulis di belakang angka merupakan simbol untuk menunjukkan bulan dan di sebut karakter bulan. Karakter bulan ini bersifat tetap tidak berubah-ubah dengan angka. Jadi, di tahun manapun sebuah tanggal tertentu biasanya selalu berarti bulan tertentu pula walau tanggal tetap.

Oleh karena itu, untuk mengetahui dan memahami penulisan tanggal Jepang diperlukan pemahaman karakter Kanji yang spesifik. Agar lebih memudahkan, kini telah banyak aplikasi online dari Jepang yang bisa membantu kita mengetahui-tepatnya kita bisa mencari tahu dengan mudah karakter Kanji pada jenis kalender tersebut dan semakin mudah memahami penanggalan Jepang.

Perbedaan Penulisan Tanggal Jepang dengan Penulisan Tanggal Barat


Perbedaan Tanggal Jepang dan Tanggal Barat

Di Indonesia, kita mengenal dua sistem penulisan tanggal yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari, yakni penulisan tanggal Jepang dan penulisan tanggal Barat. Kedua sistem ini tentunya memiliki perbedaan dalam penggunaan dan format penulisan yang harus dipahami dengan baik supaya tidak terjadi kesalahan atau kekeliruan.

1. Penulisan Tanggal Jepang

Penulisan Tanggal Jepang

Penulisan tanggal Jepang memiliki format yang unik dan mudah dikenali, yaitu terdiri dari tiga bagian utama: tahun (nen), bulan (gatsu), dan tanggal (nichi). Sebagai contoh, jika kita ingin menuliskan tanggal 15 Maret 2021, maka tulisannya adalah 令和3年3月15日 (Reiwa san nen san gatsu jūgo nichi).

Seperti yang dapat dilihat di contoh tersebut, penulisan tanggal Jepang menggunakan huruf kanji dan sistem bilangan tradisional Jepang, yang berbeda dengan sistem bilangan Barat yang biasanya kita gunakan. Selain itu, penulisan tanggal Jepang juga sering menggunakan nama-nama era dalam sejarah Jepang sebagai penanda tahun, seperti Heisei (yang berakhir pada tahun 2019) dan Reiwa (yang dimulai pada tahun 2019).

2. Penulisan Tanggal Barat

Penulisan Tanggal Barat

Penulisan tanggal Barat, atau biasa juga disebut penulisan Gregorian, merupakan sistem penulisan tanggal yang paling umum digunakan di seluruh dunia. Dalam penulisan tanggal Barat, urutan yang digunakan adalah bulan, tanggal, dan tahun. Sebagai contoh, jika kita ingin menuliskan tanggal 15 Maret 2021, maka tulisannya adalah 03/15/2021 (untuk format penulisan Amerika) atau 15/03/2021 (untuk format penulisan Eropa).

Penulisan tanggal Barat menggunakan sistem bilangan desimal dan simbol-simbol umum seperti garis miring (/), titik (.), atau dash (-) untuk memisahkan antara bulan, tanggal, dan tahun. Penulisan tanggal Barat juga umumnya tidak menggunakan huruf kapital, kecuali pada awal kalimat atau nama-nama bulan (misalnya Januari atau Februari).

Dalam penulisan tanggal Barat, biasanya juga terdapat kebiasaan untuk menggunakan singkatan bulan, seperti Jan untuk Januari, Feb untuk Februari, dan seterusnya. Singkatan bulan ini sering kali digunakan untuk menghemat ruang atau untuk memudahkan bacaan, terutama pada dokumen-dokumen resmi atau dalam transaksi bisnis.

Kesimpulan

Perbandingan Tanggal Jepang dan Tanggal Barat

Jadi, itulah perbedaan antara penulisan tanggal Jepang dengan penulisan tanggal Barat. Meskipun sistem penanggalan ini memiliki perbedaan dalam penggunaan dan format penulisan, baik penulisan tanggal Jepang maupun penulisan tanggal Barat memiliki nilai penting dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam hal pengarsipan dan pengorganisasian dokumen-dokumen penting. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk memahami kedua sistem penulisan tanggal ini dengan baik supaya tidak terjadi kesalahan atau kekeliruan dalam penggunaannya.

Hira dan Katakana dalam penulisan tanggal Jepang


Hira dan Katakana dalam penulisan tanggal Jepang

Penulisan tanggal Jepang pada awalnya menggunakan huruf kanji. Namun, seiring berjalannya waktu, penulisan tanggal Jepang menggunakan aksara Jepang lainnya seperti hira dan katakana. Hira dan katakana sendiri merupakan jenis aksara Jepang yang berbeda dengan kanji. Kedua aksara tersebut dianggap lebih mudah untuk dipelajari dan digunakan dalam penulisan sehari-hari.

Hira dalam penulisan tanggal Jepang

Gambar Hira

Hira adalah jenis aksara Jepang yang paling banyak digunakan dalam penulisan. Pada penulisan tanggal Jepang, hira digunakan untuk menuliskan bulan dan hari dalam bentuk romaji. Bentuk romaji dalam penulisan tanggal Jepang menggunakan huruf abjad seperti pada penulisan bahasa Inggris. Namun, beberapa kata pada penulisan tanggal Jepang menggunakan hira. Contohnya adalah ‘nichi’ yang berarti ‘hari’, ‘getsu’ yang berarti ‘bulan’, dan ‘nen’ yang berarti ‘tahun’. Mengetahui hira dalam penulisan tanggal Jepang dapat membantu memudahkan dalam membaca tanggal Jepang.

Katakana dalam penulisan tanggal Jepang

Gambar Katakana

Berbeda dengan hira, katakana digunakan untuk menuliskan kata-kata yang berasal dari bahasa asing. Contohnya pada penulisan tanggal Jepang, kata ‘sabato’ yang berasal dari bahasa Inggris ditulis menggunakan katakana. Selain itu, terdapat kata-kata yang sebenarnya berasal dari bahasa Jepang namun ditulis menggunakan katakana. Contohnya adalah ‘guramu’ yang berarti ‘gram’, dan ‘toru’ yang berarti ‘tur’. Katakana dalam penulisan tanggal Jepang sering kali digunakan pada bagian hari.

Dalam penulisan tanggal Jepang yang menggunakan hira dan katakana, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Salah satunya adalah penggunaan spasi. Dalam penulisan tanggal Jepang, spasi sering kali digunakan untuk membedakan antara bulan, hari, dan tahun. Misalnya, 12月 31日 2000年 (12-gatsu 31-nichi 2000-nen) yang secara umum memiliki arti 31 Desember 2000.

Dalam penggunaan hira dan katakana, penting juga untuk mengetahui ekspresi dan konvensi penulisan yang berlaku di Jepang. Misalnya pada penulisan tanggal Jepang, hari selasa ditulis sebagai ‘ka-yobi’ yang secara harfiah berarti ‘hari api’. Namun, meskipun penggunaan hira dan katakana dianggap lebih mudah, penulisan tanggal Jepang tetap menjadi unsur yang sulit untuk dipelajari bagi kebanyakan orang.

Kapan Menggunakan Tahun Meiji atau Tahun Heisei?


penulisan tanggal jepang indonesia

Jepang memang dikenal sebagai negara yang unik. Mulai dari budayanya, teknologi, hingga penanggalannya. Di Jepang, ada dua macam penanggalan yang berbeda dari negara lain, yaitu tahun Meiji dan tahun Heisei. Seiring berjalannya waktu, kedua jenis penanggalan ini masih digunakan hingga saat ini.

Namun, sebenarnya apa sih perbedaan antara kedua tahun tersebut dan kapan kita harus menggunakan tahun Meiji atau Heisei?

Tahun Meiji

tahun meiji

Tahun Meiji biasanya digunakan untuk masa kekuasaan Kaisar Meiji di Jepang yang berlangsung dari tahun 1868 hingga 1912. Saat itu, Jepang aktif melakukan modernisasi di seluruh negara, mulai dari sistem politik, pendidikan, hingga kebudayaan. Dalam sejarah Jepang, era Meiji juga dikenal sebagai zaman Restorasi Meiji di mana terjadi perubahan signifikan dalam kehidupan masyarakat.

Tahun Meiji biasanya digunakan pada dokumen-dokumen penting seperti sertifikat kelahiran, akta pernikahan, dan dokumen lainnya. Namun, penggunaan tahun Meiji tidak begitu umum seperti penggunaan tahun Heisei.

Tahun Heisei

tahun heisei

Sementara itu, tahun Heisei digunakan dalam penanggalan yang saat ini sedang digunakan di Jepang. Tahun Heisei mulai digunakan pada saat Kaisar Akihito naik takhta pada tahun 1989. Hingga saat ini, tahun Heisei sudah berlangsung sekitar 33 tahun dan masih digunakan secara umum di Jepang.

Penggunaan tahun Heisei terutama digunakan pada dokumen-dokumen resmi dan surat-surat dinas. Kebanyakan orang di Jepang juga menggunakan tahun Heisei pada korespondensi pribadi dan di media sosial.

Kapan Menggunakan Tahun Meiji atau Tahun Heisei?

tahun meiji
tahun heisei

Meskipun kedua penanggalan tersebut masih digunakan, penggunaan tahun Meiji biasanya tidak begitu umum. Penggunaan tahun Heisei lebih disarankan dalam penulisan tanggal di dalam dokumen resmi, surat, dan korespondensi pribadi.

Setelah mengalami modernisasi yang pesat, kebanyakan orang di Jepang lebih memilih menggunakan penanggalan era Heisei. Penulisan tanggal pada era Meiji mungkin terlihat sedikit asing dan sulit dipahami, terutama bagi orang asing yang tidak terbiasa. Penggunaan penanggalan Heisei lebih mudah dipahami dan lebih universal karena lebih sering digunakan.

Oleh karena itu, jika Anda menulis dokumen resmi di Jepang, pastikan untuk menggunakan tahun Heisei. Sedangkan, jika Anda hanya berkorespondensi dengan teman atau menulis di media sosial, gunakanlah penanggalan Heisei untuk mempermudah pemahaman.

Kontroversi Penulisan Tanggal Jepang Saat Ini


Kontroversi Penulisan Tanggal Jepang di Indonesia

Saat ini, penulisan tanggal Jepang menjadi salah satu topik yang tengah hangat diperbincangkan di Indonesia. Penulisan ini melibatkan penggunaan karakter Jepang yang sering dinilai tidak sesuai dengan norma penulisan yang berlaku di Indonesia. Berikut adalah beberapa kontroversi yang terjadi dalam penulisan tanggal Jepang saat ini.

Karakteristik Penulisan Tanggal Jepang


Karakteristik Penulisan Tanggal Jepang

Seperti yang kita ketahui, penulisan tanggal Jepang berbeda dengan penulisan tanggal yang umum dilakukan di Indonesia. Penulisan tanggal Jepang menggunakan karakter kanji (汉字), yang merupakan karakter khusus yang digunakan dalam tulisan bahasa Jepang. Karakter tersebut seringkali sulit dipahami bagi orang awam dan bisa menyebabkan kesalahan dalam penggunaan karakter tersebut.

Masalah dalam Penulisan Tanggal Jepang


Masalah dalam Penulisan Tanggal Jepang

Beberapa masalah yang sering terjadi dalam penulisan tanggal Jepang di Indonesia adalah kesalahan penggunaan karakter kanji. Hal ini sering terjadi karena karakter Jepang yang digunakan tidak sesuai dengan norma penulisan yang ada di Indonesia. Selain itu, penggunaan karakter kanji sering kali membingungkan pengguna, membuat mereka kesulitan dalam membaca dan mengartikan isian tersebut.

Perbedaan Standar Penulisan Tanggal di Berbagai Negara


Perbedaan Penulisan Tanggal di Berbagai Negara

Setiap negara memiliki standar penulisan tanggal yang berbeda-beda, mulai dari format penulisan, penggunaan simbol tanggal, hingga penggunaan bahasa yang umum. Hal ini membuat penulisan tanggal Jepang di Indonesia seringkali menimbulkan kebingungan, mengingat norma penulisan tanggal di Indonesia relatif berbeda dengan negara Jepang.

Upaya Standarisasi Penulisan Tanggal Jepang di Indonesia


Upaya Standarisasi Penulisan Tanggal Jepang di Indonesia

Kontroversi dalam penulisan tanggal Jepang saat ini menjadi masalah yang mendesak dan banyak orang mengusulkan penggunaan standar penulisan yang sesuai dengan norma Indonesia. Salah satu upaya yang sedang dilakukan adalah dengan menyarankan penggunaan karakter Romawi dalam penulisan tanggal yang diikuti dengan huruf bulan dalam Bahasa Indonesia.

Selain itu juga dilakukan upaya untuk memperkenalkan penulisan tanggal yang lebih mudah dipahami dan digunakan oleh masyarakat, sehingga terhindar dari kesalahan penulisan dan menghindari kebingungan dalam penggunaan karakter Jepang.

Kesimpulan

Dalam penulisan tanggal Jepang saat ini, perlu adanya standarisasi dalam penggunaan karakter dan format penulisan tanggal yang sesuai dengan norma penulisan di Indonesia. Penulisan tanggal memegang peranan penting dalam berbagai hal, seperti dalam dokumen resmi, arsip, dan berbagai hal yang berkaitan dengan informasi resmi. Oleh karena itu, dibutuhkan upaya bersama antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat untuk menciptakan standarisasi penulisan tanggal Jepang yang memenuhi norma penulisan di Indonesia.

Iklan