Jenis-jenis Kata Sifat dalam Bahasa Jepang


Jenis-jenis Kata Sifat dalam Bahasa Jepang

Bahasa Jepang sangat terkenal dengan kosa katanya yang melimpah. Salah satu jenis kosakata dalam bahasa Jepang adalah kata sifat, atau yang dalam bahasa Jepang disebut keiyoushi. Kata sifat ini sangat penting dalam bahasa Jepang karena membantu untuk menggambarkan sifat atau karakteristik dari suatu benda atau keadaan.

Berikut ini merupakan beberapa jenis kata sifat dalam bahasa Jepang:

1. I-adjective

Tipe pertama dari kata sifat dalam bahasa Jepang adalah I-adjective atau yang juga disebut dengan kata sifat tingkat satu. Kata sifat ini mudah dikenali karena bentuknya sering diakhiri oleh akhiran “i”. Beberapa contoh I-adjective meliputi:

  • Atarashii (新しい) – Baru
  • Oishii (美味しい) – Enak
  • Kawaii (可愛い) – Lucu
  • Tanoshii (楽しい) – Menyenangkan

Jadi, ketika ingin menggambarkan tentang sesuatu yang baru atau enak, Anda dapat menggunakan kata sifat jenis ini.

2. Na-adjective

Tipe kedua dari kata sifat dalam bahasa Jepang adalah Na-adjective atau yang juga disebut dengan kata sifat tingkat dua. Kata sifat ini lebih sering digunakan daripada I-adjective dan membutuhkan partikel “na” setelah kata sifat untuk membuatnya menjadi kata sifat lengkap. Beberapa contoh Na-adjective meliputi:

  • Genki (元気な) – Sehat
  • Jouzu (上手な) – Ahli
  • Shizuka (静かな) – Tenang
  • Kirei (綺麗な) – Cantik/Bersih

Na-adjective sering digunakan pada percakapan sehari-hari dan media seperti film, lagu atau drama.

3. Taro-adjective

Tipe ketiga dari kata sifat dalam bahasa Jepang adalah Taru-adjective atau yang juga disebut dengan kata sifat tingkat tiga. Kata sifat ini lebih kompleks dan biasanya terdiri dari dua atau lebih karakter kanji. Beberapa contoh dari taro-adjective meliputi:

  • Hyouban (評判の) – Terkenal
  • Fuben (不便な) – Tidak nyaman
  • Kouritsu (高率な) – Tinggi
  • Juuyou (重要な) – Penting

Taro-adjective digunakan untuk menggambarkan suatu sifat atau karakteristik yang tidak mudah diinterpretasikan dari kata biasa, sehingga lebih memerlukan pengertian mendalam terhadap bahasa Jepang.

Dalam bahasa Jepang, salah satu kunci untuk menjadi mahir adalah dengan memahami kata sifat. Berlatih dengan menguasai jenis-jenis kata sifat dalam bahasa Jepang akan membantu Anda untuk dapat lebih mudah menggambarkan suatu hal dengan kata yang tepat.

Penggunaan Kata Sifat dalam Kalimat Bahasa Jepang


Penggunaan Kata Sifat dalam Kalimat Bahasa Jepang

Kata sifat dalam bahasa Jepang sangat penting untuk dipelajari oleh para pembelajar bahasa Jepang. Dalam bahasa Jepang, kata sifat tersebut bisa berfungsi sebagai predikat atau sebagai atribut. Kata sifat juga memiliki berbagai bentuk seperti tingkat kekuatan dan atau kelemahan. Berikut adalah penggunaan kata sifat dalam kalimat bahasa Jepang:

Kata Sifat sebagai Predikat


Predikat Kata Sifat

Sebagai predikat, kata sifat digunakan untuk menggambarkan subjeknya, dengan mengatakan mana yang lebih baik, bagus, atau kuat. Contohnya, ketika kita ingin mengatakan bahwa ayam panggang yang kita makan enak, kita bisa mengatakannya dengan menggunakan kata sifat sebagai predikat seperti おいしい (oishii) yang artinya “enak”. Kalimatnya akan seperti berikut:

私たちが食べた鶏肉はおいしかった。(watashi-tachi ga tabeta tori niku wa oishikatta) artinya “Ayam panggang yang kami makan enak”.

Kata Sifat sebagai Atribut


Atribut Kata Sifat

Sebagai atribut, kata sifat digunakan untuk menggambarkan benda atau orang yang menjadi objek. Contohnya, ketika kita ingin menggambarkan sebuah benda, seperti tas yang kita punya, kita bisa mengatakan bahwa tas itu besar atau kecil. Kata sifat tersebut dijadikan atribut untuk menunjukkan ukuran dari tas tersebut. Kalimatnya akan seperti berikut:

私のかばんは大きいです。(watashi no kaban wa ookii desu) artinya “Tas saya besar”.

Tingkat Kekuatan dan Kelemahan Kata Sifat


Tingkat Kekuatan dan Kelemahan Kata Sifat

Jika kita ingin mengatakan sesuatu dengan lebih kuat atau lebih lemah, maka kita bisa menggunakan tingkat kekuatan atau kelemahan dari kata sifat tersebut. Ada tiga tingkat kekuatan dan kelemahan: positif, komparatif, dan superlatif. Contohnya, jika kita ingin mengatakan bahwa sebuah buku sangat bagus, maka kita bisa menggunakan kata sifat すごい (sugoi) yang artinya “luar biasa”, dengan tingkat kelemahan dan kekuatannya seperti berikut:

  • Positive: すごい (sugoi) artinya “luar biasa”
  • Komparatif: もっとすごい (motto sugoi) artinya “lebih luar biasa”
  • Superlatif: 一番すごい (ichiban sugoi) artinya “paling luar biasa”

Demikianlah beberapa penggunaan kata sifat dalam kalimat bahasa Jepang. Semoga artikel ini bermanfaat untuk para pembelajar bahasa Jepang dalam mengenal dan memahami penggunaan kata sifat dalam bahasa Jepang.

Cara Membentuk Kata Kerja dengan Kata Sifat di Bahasa Jepang


Kata Sifat dalam Bahasa Jepang

Bahasa Jepang memiliki aturan yang berbeda dalam membentuk kata kerja dari kata sifat. Dalam bahasa Jepang, kata kerja yang dibentuk dari kata sifat tidaklah sulit dan memiliki aturan tersendiri. Berikut cara membentuk kata kerja dengan kata sifat di bahasa Jepang.

1. Menambahkan Kata Kerja する (suru)

Kata Kerja Suru Bahasa Jepang

Cara pertama untuk membentuk kata kerja dari kata sifat di bahasa Jepang adalah dengan menambahkan kata kerja する (suru) ke akhir kata sifat tersebut. Kata kerja する (suru) berarti “menguatkan” atau “melakukan”. Contoh kata sifat yang bisa dibentuk menjadi kata kerja dengan menambahkan kata kerja する (suru) adalah sebagai berikut.

Kata Sifat: 忙しい (isogashii)
Arti: Sibuk
Kata Kerja: 忙しくする (isogashiku suru)
Arti: Menjadi sibuk

Kata Sifat: 高い (takai)
Arti: Mahal (harga tinggi)
Kata Kerja: 高くする (takaku suru)
Arti: Menaikkan harganya

Kata Sifat: 楽しい (tanoshii)
Arti: Menyenangkan
Kata Kerja: 楽しくする (tanoshiku suru)
Arti: Menyenangkan (melakukannya dengan senang)

2. Menambahkan Kata Kerja する (suru) Pada Kata Sifat Ejaan Khusus

Kata Sifat Ejaan Khusus

Beberapa kata sifat di bahasa Jepang memiliki ejaan khusus. Cara membentuk kata kerja dengan menambahkan kata kerja する (suru) pada kata sifat ejaan khusus ini sangat mirip dengan cara pertama. Namun, pada beberapa kata ejaan khusus, huruf “i” akan diganti dengan huruf “k”. Contoh kata sifat ejaan khusus yang bisa dibentuk menjadi kata kerja dengan menambahkan kata kerja する (suru) adalah sebagai berikut.

Kata Sifat: 快い (kokoroyoi)
Arti: Menyenangkan
Kata Kerja: 快 Suru (kokoroyo suru)
Arti: Menyenangkan

Kata Sifat: 幸い (saiwai)
Arti: Beruntung
Kata Kerja: 幸 Suru (saiwa suru)
Arti: Beruntung (memiliki keberuntungan)

Kata Sifat: 厳しい (kibishii)
Arti: Ketat, sulit
Kata Kerja: 厳 Suru (kibi suru)
Arti: Menjadi ketat atau sulit

3. Menambahkan Kata Kerja Nai (ない)

Kata Sifat dalam Bahasa Jepang Nai

Cara ketiga untuk membentuk kata kerja dari kata sifat di bahasa Jepang adalah dengan menambahkan kata kerja ない (nai) pada akhir kata sifat tersebut. Kata kerja ない (nai) berarti “tidak”. Dalam kasus ini, arti kata kerja yang terbentuk akan berbeda dengan arti kata sifat. Contoh kata sifat yang bisa dibentuk menjadi kata kerja dengan menambahkan kata kerja ない (nai) adalah sebagai berikut.

Kata Sifat: 簡単 (kantan)
Arti: Mudah
Kata Kerja: 簡単ではない (kantan dewa nai)
Arti: Tidak mudah

Kata Sifat: 正確 (seikaku)
Arti: Akurat
Kata Kerja: 正確ではない (seikaku dewa nai)
Arti: Tidak akurat

Kata Sifat: 重要 (juuyo)
Arti: Penting
Kata Kerja: 重要ではない (juuyo dewa nai)
Arti: Tidak penting

Dalam membentuk kata kerja dengan kata sifat di bahasa Jepang, terdapat beberapa aturan yang harus diikuti. Selain itu, perlu diketahui bahwa arti kata kerja yang terbentuk bisa berbeda dengan arti kata sifat aslinya. Namun, dengan menguasai cara ini, kamu bisa lebih mudah dalam berkomunikasi menggunakan bahasa Jepang.

Kata Sifat yang Sering Digunakan dalam Bahasa Jepang sehari-hari


Kata Sifat dalam Bahasa Jepang

Bahasa Jepang mengandung ratusan kata sifat yang dapat digunakan dalam percakapan sehari-hari. Jika Anda ingin berbicara dengan orang Jepang, maka menguasai beberapa kata sifat penting dapat membantu Anda dalam menyampaikan pikiran dan emosi Anda lebih baik. Berikut adalah beberapa kata sifat penting yang sering digunakan dalam bahasa Jepang sehari-hari:

1. Tidak Enak (mazui)

Tidak Enak

Kata sifat ini digunakan untuk menyatakan bahwa sesuatu tidak enak atau tidak enak dimakan. Misalnya, “makanannya mazui” artinya makanan tersebut tidak enak. Karena kata sifat ini kebanyakan digunakan untuk membuat tegas pernyataan, gunakanlah dengan hati-hati untuk menghindari menyakiti perasaan orang lain.

2. Dingin (samui)

Dingin

Kata sifat ini sering digunakan untuk menunjukkan suhu yang dingin, baik udara atau makanan. Misalnya, “hari ini sangat samui” mengindikasikan bahwa cuaca sedang sangat dingin. Selain itu, kata sifat ini juga dapat digunakan untuk menyatakan kepribadian seseorang dalam situasi tertentu. Misalnya, “dia menyimpan jarak denganku, rasanya seperti dia sangat samui”.

3. Cepat (hayai)

Cepat

Kata sifat ini digunakan untuk menunjukkan bahwa sesuatu atau orang bergerak dengan cepat. Contoh penggunaan kata sifat ini adalah “mobilnya sangat hayai” atau “dia berlari dengan hayai”. Selain itu, kata sifat ini juga sering digunakan dalam situasi yang memerlukan kecepatan seperti dalam bidang olahraga.

4. Lelah (tsukareta)

Lelah

Kata sifat ini digunakan untuk menyatakan kelelahan atau keletihan setelah beraktivitas dalam waktu yang lama. Contoh penggunaan kata sifat ini adalah “saya sangat tsukareta setelah bekerja seharian”. Ada juga kata sifat lain yang terkait dengan kelelahan atau keletihan seperti “kantoi” yang berarti kelelahan fisik dan “daratto” yang berarti kelelahan mental.

5. Manis (amai)

Manis

Kata sifat ini digunakan untuk menunjukkan ke manisan sesuatu atau kesukaan seseorang terhadap sesuatu. Contoh penggunaan kata sifat ini adalah “makanan ini sangat amai” atau “saya suka buah yang amai”. Dalam budaya Jepang, rasa manis sering dikaitkan dengan kebahagiaan dan sukacita.

6. Kotor (kitanai)

Kotor

Kata sifat ini digunakan untuk menunjukkan ketidakbersihan atau kekotoran pada suatu benda. Contoh penggunaan kata sifat ini adalah “toiletnya sangat kitanai” atau “rumahnya selalu kitanai”. Dalam budaya Jepang, kebersihan sangat dihargai, dan kata sifat ini sering digunakan untuk menggambarkan ketidakteraturan atau ketidakdapatandan untuk melakukannya.

7. Tinggi (takai)

Tinggi

Kata sifat ini digunakan untuk menunjukkan tingginya sesuatu, seperti gunung atau gedung. Contoh penggunaan kata sifat ini adalah “gunung Fuji sangat takai” atau “gedung ini lebih takai daripada gedung di sebelahnya”. Dalam budaya Jepang, perbincangan tentang gunung sangat umum, dan orang-orang sering mendaki untuk bersantai atau mencari kedamaian pikiran.

8. Kecil (chiisai)

Kecil

Kata sifat ini digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang berukuran kecil. Contoh penggunaan kata sifat ini adalah “rumah gadis itu sangat chiisai” atau “kucing ini sangat chiisai”. Meskipun ukuran kecil sering dihargai dalam budaya Jepang, kata sifat ini juga sering digunakan untuk mengacu pada sesuatu yang kurang signifikan atau diabaikan.

9. Besar (ookii)

Besar

Kata sifat ini digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang berukuran besar, seperti bangunan atau tumbuhan. Contoh penggunaan kata sifat ini adalah “purifier air ini sangat ookii” atau “pohon itu sangat ookii”. Dalam budaya Jepang, kata sifat ini sering digunakan untuk menggambarkan kekuatan dan keagungan, dan dapat digunakan sebagai ungkapan hormat atau penghargaan.

10. Nenek (furui)

Tua

Kata sifat ini digunakan untuk menunjukkan sesuatu atau seseorang yang sudah tua. Contoh penggunaan kata sifat ini adalah “mobil ini sangat furui” atau “nenek saya sudah sangat furui”. Meskipun konsep penghormatan terhadap orang tua dan orang yang lebih tua sangat dihargai dalam budaya Jepang, penggunaan kata sifat ini harus dilakukan dengan penuh perhatian.

Kata sifat dalam bahasa Jepang game, animasi dan budaya populer lainnya sering digunakan juga. Memperluas pengetahuan Anda tentang kata sifat dalam bahasa Jepang akan membantu Anda dalam memahami dan mengungkapkan maksud dengan lebih baik dalam percakapan.

Kesalahan Umum dalam Menggunakan Kata Sifat dalam Bahasa Jepang


Kesalahan Umum dalam Menggunakan Kata Sifat dalam Bahasa Jepang

Bahasa Jepang memiliki banyak sekali kata sifat yang digunakan untuk menyatakan jenis, warna, ukuran, dan lain sebagainya. Penggunaan kata sifat yang tepat akan membuat kalimat dalam bahasa Jepang lebih mudah dimengerti. Namun, banyak juga yang sering salah menggunakan kata sifat dalam bahasa Jepang. Berikut adalah beberapa kesalahan umum dalam menggunakan kata sifat dalam bahasa Jepang.

1. Kesalahan penggunaan kata sifat kualitas (kuasa)


kesalahan penggunaan kata sifat kualitas

Kata sifat kualitas atau kuasa dalam bahasa Jepang digunakan untuk menyatakan kondisi atau sifat dari suatu benda atau perbuatan. Contohnya adalah kata sifat takai, yang artinya mahal. Namun, banyak yang salah mengartikan kata sifat ini sebagai kata yang menyatakan ukuran. Padahal, kata sifat yang tepat untuk menyatakan ukuran adalah ōkii atau chiisai. Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami arti dari setiap kata sifat dalam bahasa Jepang.

2. Kesalahan penggunaan bentuk kata kerja sifat (keiyōdōshi)


kesalahan penggunaan bentuk kata kerja sifat

Bentuk kata kerja sifat atau keiyōdōshi dalam bahasa Jepang digunakan untuk menyatakan sifat atau keadaan dari suatu benda atau perbuatan. Namun, banyak yang sering salah dalam menggunakannya. Contohnya adalah kata sifat atsui, yang artinya panas. Banyak yang salah dalam mengubah bentuk kata sifat ini menjadi atsumaru yang artinya berkumpul. Oleh karena itu, penting untuk memahami pola dan aturan dalam penggunaan bentuk kata kerja sifat dalam bahasa Jepang.

3. Kesalahan dalam penggunaan kata sifat rangkaian (rentaishi)


kesalahan dalam penggunaan kata sifat rangkaian

Kata sifat rangkaian atau rentaishi dalam bahasa Jepang adalah kata sifat yang terdiri dari dua atau lebih kata sifat yang digabungkan. Namun, penggunaannya sangat berbeda dengan penggunaan kata sifat dalam bahasa Indonesia. Banyak orang yang salah dalam mengartikan penggunaan kata sifat rangkaian dan membuat kalimat yang salah dan tidak tepat. Oleh karena itu, perlu untuk mempelajari penggunaan kata sifat rangkaian dengan benar agar tidak salah dalam penggunaannya.

4. Kesalahan dalam penggunaan kata sifat emosi (kanjō-teki na keiyōshi)


kesalahan dalam penggunaan kata sifat emosi

Kata sifat emosi atau kanjō-teki na keiyōshi dalam bahasa Jepang digunakan untuk menyatakan perasaan dan emosi seseorang. Namun, banyak yang sering salah dalam penggunaannya. Contohnya adalah penggunaan kata sifat tsurai yang artinya sulit atau susah dalam konteks yang salah, padahal sebenarnya kata ini digunakan untuk menyatakan perasaan sedih atau sakit hati. Oleh karena itu, penting untuk memahami arti dari setiap kata sifat emosi dalam bahasa Jepang dan menggunakan kata sifat yang tepat untuk menyatakan perasaan dan emosi yang sesuai.

5. Kesalahan dalam penggunaan kata sifat warna (iro keiyōshi)


kesalahan dalam penggunaan kata sifat warna

Kata sifat warna atau iro keiyōshi dalam bahasa Jepang digunakan untuk menyatakan warna suatu benda atau perbuatan. Namun, banyak yang sering salah dalam penggunaannya. Misalnya, dalam bahasa Jepang tidak ada kata sifat yang artinya hijau muda. Kata sifat untuk warna hijau muda adalah midori-iro, yang artinya warna daun muda. Selain itu, untuk jenis warna lainnya seperti perak atau warna metalik, perlu untuk menggunakan kata sifat khusus seperti gin-iro atau kin-iro.

Maka dari itu, penting untuk memahami penggunaan kata sifat warna dengan benar dan menggunakan kata sifat yang tepat untuk menyatakan warna yang sesuai.

Dalam penggunaan kata sifat dalam bahasa Jepang, kesalahan dalam pemilihan kata yang tepat akan mempengaruhi makna dari kalimat tersebut. Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami arti dari setiap kata sifat dalam bahasa Jepang dan menggunakan kata sifat yang tepat sesuai dengan konteks yang tepat pula.

Iklan