Desa Adat Ratenggaro Terletak di Antara Pesona Indah Pulau Sumba

Halo Pembaca rinidesu.com,

Indonesia kaya akan kekayaan budaya dan adat istiadat yang perlu dilestarikan. Salah satu contohnya adalah desa adat Ratenggaro yang terletak di Pulau Sumba. Desa ini menjadi salah satu destinasi wisata yang terkenal dengan keindahan tradisi, budaya, dan arsitektur rumah adatnya.

Desa adat ini terletak di kecamatan Kodi, kabupaten Sumba Barat Daya, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Berjarak sekitar 30 km dari pusat kota Waikabubak, desa adat Ratenggaro menyuguhkan pesona alam pantai yang indah ditambah lagi dengan keindahan budaya dan arsitektur rumah tradisional yang khas. Dalam artikel ini, akan dibahas tentang kelebihan dan kekurangan desa adat Ratenggaro serta informasi lengkap mengenai desa adat ini.

Kelebihan dan Kekurangan Desa Adat Ratenggaro

Kelebihan Desa Adat Ratenggaro

Desa adat Ratenggaro memiliki bebagai kelebihan diantaranya:

1. Berbagai Wisata Alam Yang Menawan

Desa adat Ratenggaro terkenal dengan keindahan pantainya yang mempesona dengan warna pasir yang berbeda-beda antara putih, pink, dan hitam. Pantai Kallala dan Wainyapu menjadi pantai pilihan untuk para wisatawan. Selain itu, hutan bakau juga tersedia di desa ini sehingga wisatawan dapat menikmati suasana alami dan menenangkan.

2. Budaya dan Harapan Lokal yang Dilestarikan

Desa adat Ratenggaro sangat kaya akan budaya dan adat istiadatnya. Masih terjaga dan dilestarikan hingga saat ini, hal ini mampu menjaga warisan lokal serta mengenalkan pada pengunjung yang ingin tahu dan mempelajari budaya Sumba. Selain itu, desa adat ini menjadi tempat mencari ilmu tentang adat istiadat Sumba.

3. Keramahan Warga dan Sistem Komunitas yang Kuat

Masyarakat desa adat Ratenggaro sangat ramah kepada wisatawan yang datang. Mereka mengajarkan budaya daerah serta memberikan pengalaman dan cerita tentang tradisi Sumba. Selain itu, warga desa adat ini memiliki sistem komunitas yang kuat dan menjunjung tinggi nilai gotong royong dan kebersamaan.

Kekurangan Desa Adat Ratenggaro

Namun pada saat yang sama, desa adat Ratenggaro juga memiliki beberapa kekurangan, diantaranya:

1. Jalan Menuju Desa Adat yang Sulit Dijangkau

Rute menuju desa adat Ratenggaro terbilang cukup sulit karena kondisi jalan yang tidak begitu banyak diaspal serta medannya yang berbukit-bukit.

2. Kurangnya Fasilitas Wisata

Beberapa pengunjung menyayangkan kurangnya fasilitas kamar mandi atau tempat makan yang memadai. Mereka harus menempuh jarak yang cukup jauh dari desa adat untuk menemukan tempat yang memadai.

3. Terus Berkembangnya Desa Adat Modern

Perkembangan zaman menyebabkan munculnya desa adat modern yang mengusung budaya adat namun dengan fasilitas yang lebih modern dan update. Pesatnya perkembangan membuat beberapa wisatawan lebih tertarik dengan desa adat modern dibandingkan dengan desa adat klasik seperti desa adat Ratenggaro.

Deskripsi Singkat tentang Desa Adat Ratenggaro

Desa adat Ratenggaro memiliki tempat yang cukup menarik, mulai dari pantai, savanah, hutan bakau, arsitektur rumah adat khas Sumba, adat istiadat dan tarian-tarian serta seni budaya khas Sumba. Di desa adat ini juga terdapat dua jenis rumah adat, yaitu umavede dan mbaru niang, kedua rumah ini dihiasi oleh ukiran asli Sumba dan memiliki desain yang unik serta memukau. Di dalam rumah adat umavede, kamu bisa menemukan ornamen-ornamen khas Sumba seperti ukiran patung buffalo kepala, tangkai tongkat kekuasaan, patung kepiting, dan lain sebagainya.

Desa adat Ratenggaro terletak di sebelah utara Kota Waikabubak, sekitar 30 km. Anda dapat menggunakan kendaraan umum seperti angkot atau kendaraan pribadi untuk menuju ke desa adat ini. Selain sebagai tempat wisata, desa adat Ratenggaro juga menjadi pilihan bagi penelitian dalam bidang etnografi untuk mengenal lebih dalam mengenai budaya asli Sumba.

Informasi Lengkap Mengenai Desa Adat Ratenggaro

1. Sejarah Terbentuknya Desa Adat Ratenggaro

Desa adat Ratenggaro terbentuk berdasarkan legenda rakyat setempat yang bercerita tentang dua anak yatim yang ditinggalkan oleh ayahnya. Kehadiran dua orang anak yatim ini mengharuskan masyarakat sekitar untuk membantu dalam berbagai urusan rumah tangga. Dari situlah muncul konsep gotong royong yang kuat dalam kehidupan masyarakat desa adat Ratenggaro.

2. Arsitektur Rumah Adat di Desa Adat Ratenggaro

Rumah adat di desa adat Ratenggaro dibedakan menjadi dua jenis, yaitu umavede dan mbaru niang. Rumah adat umavede menjadi tempat tinggal laki-laki dewasa dan rumah adat mbaru niang menjadi tempat tinggal para perempuan. Umavede biasanya memiliki ukiran-ukiran hewan seperti kepala kerbau dan kepala kuda, sedangkan mbaru niang biasanya dihiasi dengan ukiran-ukiran tumbuhan dan bentuk-bentuk berlubang.

3. Adat dan Budaya di Desa Adat Ratenggaro

Desa adat Ratenggaro memiliki berbagai macam adat dan budaya yang dijaga dan dilestarikan sampai saat ini. Masyarakat desa adat Ratenggaro sangat menjunjung tinggi nilai gotong royong dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, masakan khas Sumba seperti jangan wassi, kudu bolu, dan jela dalang tersedia di desa ini.

4. Kegiatan Tarian dan Seni Budaya di Desa Adat Ratenggaro

Tidak hanya budaya, desa adat Ratenggaro juga memiliki berbagai macam kegiatan tarian dan seni budaya yang menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung. Salah satunya adalah tarian kabasaran yang merupakan tarian khas Sumba. Tarian ini biasanya dilakukan sebagai bentuk ungkapan rasa syukur, keakraban, atau penyambutan dalam acara adat tertentu.

5. Pantai-Pantai Indah di Desa Adat Ratenggaro

Desa adat Ratenggaro dikenal akan pantai-pantai indah yang bisa Anda kunjungi, seperti pantai Wainyapu, pantai Kallala, dan Pantai Mandorak. Ingatlah untuk selalu menjaga kebersihan dan keasrian pantai saat berkunjung ke sana.

6. Konsep Permainan Tradisional di Desa Adat Ratenggaro

Selain adat, budaya, dan seni budaya, desa adat Ratenggaro juga memiliki berbagai macam konsep permainan tradisional seperti engklek dan bale bilik. Engklek adalah permainan yang menggunakan batu sebagai bola dengan empat buah lubang di atasnya sebagai target untuk memasukkan bola. Bale bilik adalah tempat berkumpulnya masyarakat desa adat Ratenggaro untuk berdiskusi atau mengadakan pertemuan.

7. Kesenian Tenun Ikat di Desa Adat Ratenggaro

Kesenian tenun ikat di desa adat Ratenggaro sangat terkenal dengan motif-motif yang unik. Tenun ikat di desa adat Ratenggaro biasanya dipasarkan ke luar daerah, bahkan ke luar negeri. Kesenian tenun ikat menjadi salah satu pelengkap budaya asli Sumba yang belum diganggu oleh pengaruh luar.

Informasi Lengkap Mengenai Desa Adat Ratenggaro dalam Tabel

No Deskripsi Informasi Lengkap
1. Lokasi Desa Adat Ratenggaro Kecamatan Kodi, Kabupaten Sumba Barat Daya, Provinsi Nusa Tenggara Timur
2. Jumlah rumah adat di Desa Adat Ratenggaro 35 rumah adat umavede dan 16 rumah adat mbaru niang
3. Jarak dari pusat kota Waikabubak sekitar 30 km
4. Arsitektur rumah adat di Desa Adat Ratenggaro umavede dan mbaru niang
5. Budaya dan adat istiadat di Desa Adat Ratenggaro gotong royong, tarian kabasaran, masakan khas Sumba, dll.
6. Lokasi pantai yang indah Pantai Kallala, Pantai Wainyapu, dan Pantai Mandorak
7. Permainan tradisional di Desa Adat Ratenggaro engklek dan bale bilik
8. Kesenian tenun ikat Motif-motif unik dan dipasarkan ke luar daerah bahkan luar negeri

FAQ tentang Desa Adat Ratenggaro

1. Bagaimana cara menuju desa adat Ratenggaro?

Anda bisa menuju desa ini dengan menggunakan kendaraan umum seperti angkot atau menggunakan kendaraan pribadi. Desa adat Ratenggaro terletak sekitar 30 km dari pusat kota Waikabubak.

2. Kapan waktu terbaik untuk berkunjung ke desa adat Ratenggaro?

Musim kemarau biasanya menjadi waktu terbaik untuk berkunjung ke desa adat Ratenggaro. Musim hujan bisa mempersulit akses jalan menuju desa adat ini.

3. Apa makanan khas Sumba yang bisa dicoba di desa adat Ratenggaro?

Ada beberapa masakan khas Sumba yang bisa dicoba di desa adat Ratenggaro, seperti jangan wassi, kudu bolu, dan jela dalang.

4. Apa kegiatan tradisional yang bisa dilakukan di desa adat Ratenggaro?

Beberapa kegiatan tradisional yang bisa dilakukan di desa adat Ratenggaro adalah engklek dan bale bilik.

5. Bagaimana keadaan jalan menuju desa adat Ratenggaro?

Jalan menuju desa adat Ratenggaro terbilang cukup sulit karena kondisi jalan yang tidak begitu banyak diaspal serta medannya yang berbukit-bukit.

6. Apakah di desa adat Ratenggaro tersedia penginapan?

Belum tersedia penginapan di dalam desa adat. Namun, wisatawan bisa mencari penginapan di sekitar desa adat untuk mendapatkan tempat bermalam.

7. Apa yang dapat ditemukan di hutan bakau di desa adat Ratenggaro?

Di hutan bakau di desa adat Ratenggaro, wisatawan dapat menikmati suasana alami dan menenangkan serta melihat berbagai macam fauna dan flora endemik di Sumba, seperti burung botak Sumba, kadal Sumba, dan kupu-kupu endemik.

8. Apa saja jenis rumah adat yang ada di desa adat Ratenggaro?

Ada dua jenis rumah adat di desa adat Ratenggaro, yaitu umavede dan mbaru niang. Umavede biasanya dihiasi dengan ukiran-ukiran hewan seperti kepala kerbau dan kepala kuda, sedangkan mbaru niang biasanya dihiasi dengan ukiran-ukiran tumbuhan dan bentuk-bentuk berlubang.

9. Apa kegiatan seni budaya yang bisa dinikmati di desa adat Ratenggaro?

Beragam kegiatan seni budaya bisa dinikmati di desa adat Ratenggaro, seperti tarian kabasaran, pengrajin tenun ikat, dan kerajinan dari bahan alami.

Iklan