Konsep Bahasa Jepang Sehari-hari


Bahasa Jepang Sehari-hari

Bahasa Jepang Sehari-hari atau disebut juga dengan nihongo seorang pemula sering menjadi topik yang menarik dibahas. Saat kita memutuskan untuk mempelajari bahasa Jepang, maka sebenarnya kita sedang mencoba untuk memasuki dunia baru jenis bahasa. Bahasa Jepang awalnya sederhana dengan kosa katanya bisa dikatakan sekitar 2.000 kata, tetapi seiring dengan perkembangan zaman dan juga percampuran budaya, bahasa Jepang pun turut berkembang dengan memiliki kosa kata yang lebih luas. Begitu juga dengan konsep bahasa Jepang sehari-hari yang mengandung aturan-aturan dan cara penggunaan bahasa pada setiap saat yang berbeda-beda.

Bahasa Jepang digunakan untuk berinteraksi sehari-hari di Jepang, semisal berbicara dengan teman, mencari barang, atau bahkan untuk mengikuti kegiatan formal seperti menghadiri acara resmi. Bahasa Jepang yang digunakan dalam situasi formal tentu saja berbeda dengan situasi santai, misalnya saat berbicara dengan teman atau orang yang lebih muda. Oleh karena itu, kita perlu mempelajari beberapa konsep bahasa Jepang sehari-hari untuk bisa memahami situasi dan penggunaan bahasa yang tepat di setiap situasi.

Salah satu konsep dalam bahasa Jepang yang harus diketahui oleh pemula adalah sebutan untuk orang lain. Bahasa Jepang menyediakan sejumlah sebutan yang digunakan untuk merujuk kepada orang lain, dan sebutan tersebut juga memperlihatkan perbedaan status atau kedudukan antara pembicara dan subjek yang dirujuk. Sebagai contoh, dalam bahasa Jepang kita tidak bisa hanya menggunakan kata-kata “kamu” dan “saya” seperti dalam bahasa Indonesia atau Inggris.

Contoh sebutan dalam bahasa Jepang adalah “san” sebagai penambahan pada nama seseorang, misalnya “Tanaka-san”. Kata “san” di sini mengindikasikan rasa hormat dan digunakan hampir bagi semua orang, baik dalam situasi santai atau formal. Selain itu, ada juga sebutan “kun” dan “chan”, yang digunakan untuk orang yang lebih muda atau rekan sejawat. Ada juga sebutan khusus lagi untuk orang yang memiliki status yang lebih tinggi dari pembicara, seperti atasan ataupun orang tua. Sebutan ini adalah “sama” atau “sensei”, dimana “sama” digunakan untuk orang yang lebih tua atau pada situasi formal, dan “sensei” digunakan untuk guru atau instruktur.

Konsep lainnya adalah tata bahasa dasar dalam bahasa Jepang. Seperti pada bahasa lainnya, dalam bahasa Jepang juga terdapat tata bahasa dasar yang harus dipahami oleh para pemula. Salah satunya adalah konsep kata kerja, dimana pada bahasa Jepang terdapat pola khusus untuk menentukan intonasi, tata bahasa, dan konjugasi suatu kata kerja. Konsep dasar kata kerja dalam bahasa Jepang meliputi konjugasi dari waktu, misalnya masa lampau, sekarang, atau masa depan. Selain itu, kata kerja juga harus disesuaikan dengan subjek atau kata ganti orang, seperti “watashi” (saya) atau “anata” (kamu). Konsep ini memerlukan pelajaran yang cukup mendalam sehingga bisa mempraktekkan penggunaannya dengan tepat.

Itulah sekilas tentang konsep Bahasa Jepang Sehari-hari. Memasuki dunia bahasa Jepang memang tidak begitu mudah, tetapi dengan tekad yang kuat dan kontinyu pelajaran, kita bisa mengasah kemampuan dan merajut peluang bahasa yang baru.

Berkenalan dengan Ungkapan Umum dalam Bahasa Jepang


Ungkapan Umum Bahasa Jepang

Belajar bahasa Jepang bukan hanya tentang mempelajari kata-kata barunya saja, tapi juga sekaligus mengenali budaya Jepang. Jika Anda ingin berkunjung ke Jepang atau bersosialisasi dengan orang Jepang, penting untuk mengenal beberapa ungkapan dan kata-kata umum dalam bahasa Jepang. Berikut adalah beberapa ungkapan umum yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari di Jepang.

1. Ohayou Gozaimasu (おはようございます)
Ungkapan ini berarti ‘selamat pagi’ dan digunakan untuk menyapa seseorang pada saat pagi hari. Ungkapan ini sering digunakan sebagai bentuk sopan-santun dalam budaya Jepang. Ungkapan yang lebih casual untuk menyapa teman atau keluarga pada pagi hari bisa mengatakan ‘ohayou’ saja.

2. Konnichiwa (こんにちは)
Ungkapan ini berarti ‘selamat siang’ dan digunakan pada saat siang hari ketika bertemu dengan seseorang. Konnichiwa juga bisa digunakan sebagai ucapan selamat tinggal ketika akan pergi pada siang hari.

3. Konbanwa (こんばんは)
Ungkapan ini berarti ‘selamat malam’ dan digunakan ketika bertemu seseorang pada saat malam hari. Konbanwa juga bisa digunakan sebagai ucapan selamat tinggal ketika akan pergi pada malam hari.

4. Sayounara (さようなら)
Ungkapan ini berarti ‘selamat tinggal’ dan digunakan ketika akan berpisah dengan seseorang dalam waktu yang lama atau permanen. Biasanya digunakan sebagai ucapan selamat tinggal dalam kepergian jauh atau saat akan berpisah dari seseorang dalam waktu yang lama.

5. Arigatou Gozaimasu (ありがとうございます)
Ungkapan ini berarti ‘terima kasih’ yang lebih formal dan sangat umum dalam budaya Jepang. Anda bisa mengucapkannya setelah seseorang melakukan sesuatu untuk Anda, pada saat menerima hadiah, atau ketika seseorang menolong Anda dalam suatu hal.

6. Sumimasen (すみません)
Ungkapan ini berarti ‘maaf’ dan digunakan ketika Anda ingin meminta maaf atau meminta izin untuk sesuatu. Misalnya ketika Anda ingin melewat seseorang yang sedang berdiri di depan Anda, Anda bisa mengatakan ‘sumimasen’ untuk meminta izinnya

7. Hai/ Iie (はい、いいえ)
Hai berarti ‘ya’ dan Iie berarti ‘tidak’. Ungkapan ini sering digunakan dalam percakapan sehari-hari ketika menanggapi pertanyaan atau komentar orang lain. Misalnya ketika seseorang bertanya apakah Anda menyukai sesuatu, Anda bisa menjawab ‘hai’ untuk mengatakan ‘ya’ atau ‘iie’ untuk mengatakan ‘tidak’.

8. Ogenki desu ka? (お元気ですか)
Ungkapan ini berarti ‘bagaimana kabarmu?’ dan sering digunakan ketika bertemu seseorang yang sudah lama tidak Anda temui. Ungkapan ini termasuk dalam ungkapan sopan dan digunakan dalam situasi formal.

9. Itadakimasu (いただきます)
Ungkapan ini sering digunakan sebelum makan di Jepang. Itadakimasu bermakna ‘saya terima (makanan ini)’ dan merupakan ungkapan terima kasih yang sopan kepada orang yang sudah menyajikan makanan. Setelah selesai makan, Anda bisa mengucapkan ungkapan ‘gochisousama deshita’ (ごちそうさまでした) yang berarti “terima kasih sudah menyajikan makanan”.

10. Doumo (どうも)
Dalam bahasa Jepang, doumo bisa berarti ‘terima kasih’, ‘permisi’, atau ‘apa kabar’. Ungkapan ini umumnya dikatakan dalam situasi informal, seperti ketika Anda sedang bersama teman-teman. Doumo juga bisa berarti ‘tolong’ atau ‘mohon bantuannya’ dalam situasi tertentu.

Begitulah beberapa ungkapan umum dalam bahasa Jepang yang sering digunakan sehari-hari. Belajar bahasa Jepang dan mengenal budaya Jepang adalah cara yang baik untuk memahami orang Jepang dan memperkuat hubungan dengan mereka. Dari ungkapan sapaan hingga ucapan terima kasih, setiap ungkapan umum dalam bahasa Jepang memiliki arti dan nuansa kebudayaan sendiri.

Aturan Tatabahasa Bahasa Jepang untuk Pemula


Tatabahasa Bahasa Jepang

Bahasa Jepang adalah salah satu bahasa yang cukup menarik untuk dipelajari. Jika Anda ingin mempelajari bahasa Jepang, ada beberapa aturan tatabahasa bahasa Jepang yang harus Anda ketahui terlebih dahulu.

1. Hiragana dan Katakana

Hiragana dan Katakana adalah dua jenis aksara Jepang. Hiragana digunakan untuk menulis kata-kata Bahasa Jepang, sedangkan Katakana digunakan untuk menulis kata-kata asing atau loanword dari bahasa Inggris atau bahasa lain.
Contohnya: Kami (Hiragana: かみ, Katakana: カミ) artinya rambut, Milk (Hiragana: みるく, Katakana: ミルク) artinya susu.

2. Kebalikan Dari Bahasa Inggris

Bahasa Jepang memiliki aturan tatabahasa yang berbeda dengan bahasa Inggris. Misalnya, dalam bahasa Inggris kita biasa mengatakan “I am hungry” yang artinya “Saya lapar”.
Namun, dalam bahasa Jepang kalimatnya akan lebih terdengar seperti “Watashi wa onaka ga sukimashita” yang secara harfiah berarti “Saya perut kosong” atau “Saya tidak punya isi perut”.

3. Urutan Kata-Kata

Urutan Kata Jepang

Bahasa Jepang memiliki aturan urutan kata yang berbeda dengan bahasa Inggris. Pada umumnya, urutan kata dalam bahasa Jepang adalah subjek – objek – predikat. Berikut ini contoh kalimat sederhana dalam bahasa Jepang:

– Saya belajar bahasa Jepang
WatashiwaNihongo o benkyoushiteimasu
(私は日本語を勉強しています).

Dalam contoh kalimat tersebut, “Saya” (Watashi) adalah subjek, “bahasa Jepang” (Nihongo) adalah objek, dan “belajar” (Benkyoushiteimasu) adalah predikat atau kata kerja.

Sedangkan jika kita ingin mengungkapkan kalimat “belajar bahasa Jepang” menjadi pasif:
Nihongo wo benkyou shimasu => bahasa Jepang diajarkan (oleh guru)

Aturan tatabahasa bahasa Jepang mungkin terlihat rumit, tetapi dengan berlatih dan rajin memperhatikan tata bahasa, kemampuan berbahasa Jepang pasti akan semakin meningkat. Selain itu, berbicara bahasa Jepang sekali-kali juga bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan dan menambah keseruan dalam hidup sehari-hari.

Percakapan Sederhana dalam Bahasa Jepang


Jepang sehari-hari

Bahasa Jepang memiliki keunikan tersendiri dalam percakapan sehari-hari. Selain menggunakan bahasa formal, bahasa Jepang juga memiliki bahasa sehari-hari atau bahasa kasual. Bagi yang baru belajar bahasa Jepang, memahami bahasa sehari-hari menjadi tantangan tersendiri. Berikut ini adalah beberapa contoh percakapan sederhana dalam bahasa Jepang sehari-hari beserta dengan artinya.

1. Perkenalan Diri


Jepang sehari-hari: Perkenalan Diri

Contoh pertama dari percakapan sederhana dalam bahasa Jepang sehari-hari adalah perkenalan diri. Berikut adalah contohnya:

Laki-laki 1: はじめまして。名前は太郎です。(Hajimemashite. Namae wa Taro desu.)
Artinya: Senang bertemu denganmu. Nama saya Taro.

Laki-laki 2: はじめまして。名前は花子です。(Hajimemashite. Namae wa Hanako desu.)
Artinya: Senang bertemu denganmu. Nama saya Hanako.

2. Meminta Tolong


Jepang sehari-hari: Meminta Tolong

Contoh selanjutnya adalah tentang Meminta Tolong. Berikut adalah contohnya:

Laki-laki: お願いがあるんだけど、手伝ってくれる?(Onegaiga arun da kedo, tetsudatte kureru?)
Artinya: Aku punya permintaan, bisakah kamu membantuku?

Perempuan: もちろん、手伝います。(Mochiron, tetsudaimasu.)
Artinya: Tentu saja, saya akan membantumu.

3. Meminta Izin


Jepang sehari-hari: Meminta Izin

Contoh selanjutnya adalah tentang Meminta Izin. Berikut adalah contohnya:

Perempuan: お邪魔してもいいですか?(Ojama shite mo ii desu ka?)
Artinya: Bolehkah saya mengganggu?

Laki-laki: いいえ、どうぞ。(Iie, douzo.)
Artinya: Tidak masalah, silahkan.

4. Berbicara Tentang Cuaca


Jepang sehari-hari: Cuaca

Contoh terakhir adalah Berbicara Tentang Cuaca. Membicarakan cuaca dalam bahasa Jepang sehari-hari bisa sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah contohnya:

Perempuan: 今日は暑いですね。(Kyou wa atsui desu ne.)
Artinya: Hari ini panas ya.

Laki-laki: ええ、本当に暑いです。(Ee, hontou ni atsui desu.)
Artinya: Ya, memang sangat panas.

Contoh lain dalam Bahasa Jepang Sehari-hari tentang cuaca antara lain:

– 少し肌寒いですね (sukoshi hadazamui desu ne) artinya: agak dingin ya
– 雨が降っていますね (ame ga futte imasu ne) artinya: hujan turun ya
– 寒くなってきたね (samuku natte kita ne) artinya: jadi semakin dingin ya

Itulah beberapa contoh percakapan sederhana dalam bahasa Jepang sehari-hari. Semoga bermanfaat bagi yang baru belajar bahasa Jepang.

Tips Meningkatkan Kemampuan Berbicara dalam Bahasa Jepang


Tips Meningkatkan Kemampuan Berbicara dalam Bahasa Jepang

Memiliki kemampuan berbicara bahasa Jepang yang baik adalah sesuatu yang sangat diidamkan oleh banyak orang. Tak hanya untuk keperluan traveling, tapi juga untuk keperluan studi maupun pekerjaan. Namun, untuk bisa mahir berbicara bahasa Jepang bukanlah hal yang mudah. Butuh usaha dan kerja keras untuk meningkatkan kemampuan berbicara bahasa Jepang. Berikut adalah tips yang dapat membantu kamu meningkatkan kemampuan berbicara dalam bahasa Jepang:

1. Konsisten dalam berlatih

konsisten dalam mempraktikkan bahasa Jepang

Latihan membuat sempurna, demikian juga dengan kemampuan berbicara bahasa Jepang. Jangan pernah berhenti mempraktikkan bahasa Jepang selama masih ingin meningkatkan kemampuan berbicara kamu. Buat jadwal harian yang konsisten untuk berlatih, minimal cukup dengan mengerjakan soal-soal bahasa Jepang atau mendengarkan audio bahasa Jepang sehari-hari.

2. Berbicara dengan penutur asli

Mendiskusikan bahasa Jepang dengan teman penutur asli

Mendiskusikan bahasa Jepang dengan teman penutur asli adalah cara yang efektif untuk meningkatkan kemampuan berbicara bahasa Jepang. Kamu bisa mendapatkan feedback langsung dari teman yang sudah mahir berbicara bahasa Jepang. Selain itu, kamu juga bisa menambah kosakata bahasa Jepang yang tidak bisa kamu pelajari di buku-buku mahupun video online.

3. Memperluas kosakata dan grammar bahasa Jepang

belajar kosakata bahasa Jepang

Untuk bisa membuat kalimat yang baik dan benar dalam bahasa Jepang, kamu harus memperluas kosakata dan grammar bahasa Jepang. Kamu bisa membaca buku-buku bahasa Jepang, menonton film Jepang, atau bahkan mencari informasi mengenai kosakata dan grammar bahasa Jepang pada situs-situs tertentu.

4. Latihan intensif dengan menggunakan skenario percakapan

latihan intensif bahasa Jepang

Latihan intensif dengan menggunakan skenario percakapan bisa membantumu meningkatkan kemampuan berbicara bahasa Jepang dengan cepat. Cari beberapa skenario percakapan yang berbeda lalu baca, pelajari dan hafalkan dengan baik. Setelah itu, cobalah untuk mempraktikkan dengan orang lain ataupun dengan dirimu sendiri.

5. Gunakan media sosial dengan menggunakan bahasa Jepang

medsos bahasa Jepang

Menggunakan media sosial dengan menggunakan bahasa Jepang dapat membantumu meningkatkan kemampuan berbicara bahasa Jepang. Saat ini banyak media sosial yang menyediakan fitur bahasa Jepang, jadi kamu bisa memanfaatkan fitur tersebut untuk meningkatkan kemampuan berbicara bahasa Jepang kamu. Selain itu, kamu juga bisa mencari teman baru dari Jepang dan memulai percakapan bersama mereka.

Demikianlah beberapa tips yang dapat membantumu meningkatkan kemampuan berbicara bahasa Jepang. Ingatlah bahwa kamu harus bersabar dan konsisten dalam mempraktikkan bahasa Jepang. Selamat mencoba!

Iklan