Pengertian Salam Perpisahan dalam Bahasa Jepang


Kata Perpisahan Dalam Bahasa Jepang

Salam perpisahan di dalam bahasa Jepang disebut dengan “sayonara” (さようなら). Sayonara sendiri memiliki arti “selamat tinggal” atau “sampai jumpa lagi” saat berpisah dengan seseorang.

Salam perpisahan juga memiliki makna yang lebih dalam di dalam budaya Jepang. Para Jepang cenderung memiliki rasa hormat yang kuat terhadap orang lain, termasuk saat berpisah. Oleh karena itu, salam perpisahan di Jepang menjadi sekadar kata-kata saja, melainkan sebuah ungkapan untuk menghormati seseorang sekaligus memberikan ucapan perpisahan yang baik, tanpa harus menjadi sebuah perpisahan yang menyedihkan.

Dalam berbagai situasi, orang Jepang menggunakan kata atau frasa yang berbeda untuk memberikan salam perpisahan. Contohnya, ketika berpisah dengan teman atau rekan kerja, mereka menggunakan “sayonara” dengan nada yang ramah dan santai. Namun ketika berpisah dengan orang yang lebih tua atau di posisi perbedaan status, mereka akan menggunakan salam perpisahan yang lebih formal seperti “sayonara gozaimasu” atau “sayonara sayonara” untuk memberikan penghormatan yang lebih. Bahkan, di beberapa tempat di Jepang, terdapat kebiasaan memberikan penghormatan tambahan seperti membungkuk saat memberikan salam perpisahan.

Namun, dalam beberapa kasus di mana perpisahan terjadi secara tiba-tiba dan tidak diharapkan, orang Jepang menggunakan kata “ittemairimasu” atau “itte kimasu” untuk memberitahu bahwa mereka akan meninggalkan situasi tertentu. Misalnya, saat seseorang keluar dari kantor lebih awal dari biasanya atau meninggalkan acara secara tiba-tiba karena keadaan darurat.

Di sisi lain, kata-kata lebih menyentuh seperti “jaa, mata ne” atau “mata aimashou” juga sering digunakan sebagai ungkapan kebersamaan di masa depan. Hal tersebut menunjukkan bahwa meskipun salam perpisahan diucapkan, hubungan antara kedua belah pihak masih terjalin dan harapan untuk bertemu di lain waktu masih ada.

Secara keseluruhan, salam perpisahan di dalam bahasa Jepang sangat penting dan dianggap sebagai hal yang penting dalam interaksi sosial sehari-hari. Jadi, jika Anda berada di Jepang dan ingin melakukan sebuah perpisahan dengan seseorang, jangan lupa untuk memberikan kata-kata perpisahan yang baik dan sopan menggunakan kata “sayonara” atau ungkapan lainnya.

Jenis-jenis Salam Perpisahan dalam Bahasa Jepang


Salam Perpisahan Bahasa Jepang

Salah satu bagian dari budaya Jepang yang menarik adalah keberadaan salam perpisahan atau dalam bahasa Jepang disebut “Sayonara”. Salam perpisahan merupakan ungkapan terima kasih dan penghormatan terakhir dalam sebuah pertemuan atau berkaitan dengan penyelesaian suatu hal. Berikut adalah beberapa jenis salam perpisahan dalam bahasa Jepang:

1. Sayonara

Sayonara Jepang

Sayonara merupakan salam perpisahan paling umum digunakan oleh masyarakat Jepang. Sayonara biasanya diucapkan sewaktu seseorang meninggalkan sebuah tempat atau organisasi atau pada saat pertemuan berakhir. Sayonara juga dapat diucapkan ketika seseorang berpisah dengan teman dekat atau orang yang sangat dicintainya. Bahkan, lagu “Sayonara” menjadi salah satu lagu nasional Jepang yang digunakan sebagai lambang cinta dan kehormatan negara.

2. Mata ne

Mata ne

Mata ne adalah salam perpisahan untuk orang yang kita yakin akan kita temui lagi di masa depan. Kata “Mata” berarti “lagi”, sedangkan “ne” artinya “ya”. Sehingga, “Mata ne” dapat diartikan sebagai “Sampai jumpa lagi”. Kata ini biasanya diucapkan dalam suasana yang ringan dan santai dalam pemakaian sehari-hari.

Dirimu bisa menggunakan kata ini ketika berpisah dengan teman dekat atau kenalan yang mengikuti event yang sama. Kata ini juga banyak digunakan oleh teman yang bekerja di kantor yang mengharapkan pertemuan lagi di lain waktu.

3. Jaa ne

Jaa ne

Jaa ne hampir serupa dengan mata ne dalam penggunaan sehari-hari. Namun, “Jaa ne” lebih terasa ringan dari “Mata ne”. “Jaa” memiliki arti “Nah”, sementara “ne” sama artinya dengan “ya”. Jadi, “Jaa ne” bisa diartikan seperti “Nah ya, kita ketemu lagi ya”. Kata ini biasanya digunakan sebelum seseorang meninggalkan tempat atau ketika seseorang memberikan ucapan perpisahan secara halus.

4. Itte kimasu

Itte kimasu

Itte kimasu adalah ucapan perpisahan dalam bahasa Jepang yang diberikan kepada orang yang kita tinggal agar tahu bahwa kita akan kembali. “Itte kimasu” berasal dari dua kata, yaitu “Itte” artinya “Masuk” dan “Kimasu” artinya “Pulang”. Sehingga, kalau jarak anda cukup jauh dari tempat tersebut, Anda dapat menambahkannya dengan ucapaan “Okaeri nasai” saat kembali, yang berarti “Selamat datang”.

5. Shitsurei shimasu

Shitsurei Shimasu

Shitsurei shimasu merupakan salah satu kata dalam bahasa Jepang yang berarti “Permisi” sehingga dapat digunakan dalam berbagai situasi termasuk dalam percakapan perpisahan. Anda dapat mengucapkan shitsurei shimasu ketika meninggalkan kantor, rumah teman, bersama-sama dengan orang lain di restoran atau toko, atau situation lain. Kemampuan menggunakan kata-kata ini memberikan kesan bahwa kamu merasa bersyukur dan menyadari bahwa orang lain telah mengorbankan waktu dan usahanya untuk membantumu.

Dalam budaya Jepang, ucapan terakhir tersebut merupakan sebuah hal penting saat seseorang berpisah dengan orang lain. Semua itu sebagai bentuk rasa hormat dan tanda penghormatan terhadap orang lain. Selain itu, semua salam perpisahan tersebut dapat menunjukkan rasa terima kasih dan penghargaan terhadap kesempatan yang telah diberikan kepada kita untuk bertemu atau berkumpul bersama.

Kapan dan Bagaimana Mengucapkan Salam Perpisahan dalam Bahasa Jepang


Salam Perpisahan dalam Bahasa Jepang

Salam perpisahan atau selamat tinggal dikenal dalam bahasa Jepang sebagai “Sayonara” (さよなら) yang sering digunakan ketika seseorang akan meninggalkan teman, keluarga atau tempat kerja. Namun, “Sayonara” bukan satu-satunya salam perpisahan dalam bahasa Jepang, masih ada beberapa pilihan yang dapat digunakan tergantung pada situasi.

Berikut adalah beberapa salam perpisahan dalam bahasa Jepang dan kapan harus menggunakannya:

Sayonara (さよなら)


Sayonara

“Sayonara” adalah salam perpisahan bahasa Jepang yang paling umum digunakan. Kata ini digunakan ketika seseorang meninggalkan orang atau tempat secara permanen, atau ketika seseorang merasa tidak akan bertemu lagi di waktu yang dekat. Misalnya, seseorang yang akan pindah ke luar negeri atau meninggalkan perusahaan, biasanya mengucapkan “Sayonara” untuk keluarga dan teman.

Itsumo Osewani Narimashita (いつもお世話になりました)


Itsumo Osewani Narimashita

“Itsumo Osewani Narimashita” adalah ungkapan yang dapat diterjemahkan menjadi “Terima kasih untuk segala bantuannya selama ini”. Ungkapan ini sering digunakan ketika seseorang keluar dari tempat kerja atau organisasi. Ini adalah cara sopan untuk mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang telah membantu selama menjadi bagian dari organisasi, seperti rekan kerja dan atasan.

Ja Mata (じゃまた)


Ja Mata

“Ja Mata” adalah singkatan dari “Ja, mata aimashou” yang harfiah berarti “Hingga nanti”. Salam perpisahan ini digunakan ketika seseorang beranjak pergi, tetapi berharap bisa bertemu lagi di masa depan. Ini adalah salam perpisahan yang umum digunakan di antara keluarga dan teman dekat.

Shitsureishimasu (失礼します)


Shitsureishimasu

“Shitsureishimasu” secara harfiah berarti “Saya minta maaf” dan digunakan ketika seseorang meninggalkan ruang pertemuan. Ini adalah ungkapan sopan yang digunakan untuk meminta izin pergi. Ketika mengucapkan “Shitsureishimasu”, biasanya dilengkapi dengan penghormatan yang disebut “Ojigi” yang berarti membungkuk. Semakin tinggi jabatan orang yang dihormati, semakin tinggi pula bungkukannya.

Itulah beberapa salam perpisahan dalam bahasa Jepang dan kapan harus menggunakannya. Dalam budaya Jepang, etiket dan sopan santun sangat dihargai. Oleh karena itu, penting untuk memahami cara dan waktu yang tepat untuk menggunakan salam perpisahan.

Makna dari Salam Perpisahan dalam Budaya Jepang


Salam Perpisahan dalam Bahasa Jepang

Bagi masyarakat Indonesia, salam perpisahan umumnya hanya mengandung makna bahwa kita akan berpisah untuk sementara waktu saja. Namun, beda halnya dengan masyarakat Jepang yang memiliki konsep salam perpisahan yang berbeda dan memiliki makna yang lebih mendalam. Salam perpisahan dalam bahasa Jepang disebut dengan kata “Sayonara”.

Secara harfiah, kata Sayonara bisa diartikan sebagai “sampai jumpa”, namun maknanya lebih dari sekedar ucapan perpisahan biasa. Dalam budaya Jepang, Sayonara menjadi sebuah kata yang penuh dengan kesedihan dan pengharapan. Kata ini digunakan untuk mengucapkan selamat tinggal kepada seseorang yang sudah lama dikenal atau seseorang yang sangat dicintai. Berbeda dengan salam perpisahan biasa, Sayonara memiliki makna bahwa kedua belah pihak tidak akan pernah bertemu lagi.

Kehadiran kata Sayonara dalam budaya Jepang bisa dijadikan bukti bahwa masyarakat Jepang memprioritaskan hubungan interpersonal yang erat dan membangun kedekatan dengan orang di sekitarnya. Dengan demikian, salam perpisahan menjadi momen yang sangat berharga bagi mereka untuk mengekspresikan perasaan dan mengungkapkan rasa terima kasihnya terhadap orang yang akan pergi.

Salam Perpisahan dalam Budaya Jepang

Ketika seseorang akan mengucapkan Sayonara pada seseorang, maka dalam benak mereka tersisa rasa sedih mengingat orang yang akan pergi tersebut tidak akan pernah bisa ditemui lagi di masa yang akan datang. Meski demikian, dalam momen salam perpisahan, masyarakat Jepang mengajarkan untuk menerima dan merelakan kepergian orang yang dicintai dengan lapang dada. Mereka percaya bahwa hal tersebut akan memberi kebahagiaan bagi orang yang akan pergi serta memberi rasa damai bagi mereka yang ditinggalkan.

Salam perpisahan dalam budaya Jepang bukan hanya berlaku untuk hubungan yang satu sama lain berpisah karena keadaan tak terduga ataupun keinginan sendiri untuk meninggalkan suatu hubungan, tetapi juga pada saat orang tersebut menempuh hidup barunya seperti melanjutkan sekolah atau pindah kerja. Dalam kultur Jepang, salam perpisahan merupa traditional dan dianggap sebagai hal yang penting.

Perlu diketahui bahwa salam perpisahan Sayonara, tidak selalu dibawakan oleh orang yang pergi. Dalam beberapa momen, penonton saat berakhirnya pertunjukan teater, atau pun acara tertentu seperti upacara kelulusan, salam perpisahan bisa dibawakan oleh pihak yang tersisa. Momen ini dijadikan simbol bahwa orang yang pergi adalah bagian dari suatu kelompok dan walaupun tidak ada lagi di antara mereka, kenangan bersama masih tetap berharga dan terus diingat.

Salam perpisahan Sayonara memang menjadi sebuah kata yang cukup sederhana namun sarat dengan makna dalam budaya Jepang. Bagi masyarakat Jepang, kata-kata bisa menjadi sarana menyampaikan rasa kasih sayang, menjaga hubungan baik, mengungkapkan rasa terima kasih dan hanya itu yang mampu melukiskan kepedihan akan perpisahan.

Perbedaan Antara Salam Perpisahan Formal dan Informal dalam Bahasa Jepang


Salam Perpisahan dalam Bahasa Jepang

Salam perpisahan dalam bahasa Jepang memiliki banyak variasi. Ada berbagai bentuk salam perpisahan formal dan informal yang digunakan tergantung pada konteksnya. Terlebih lagi, dalam budaya Jepang, sangat penting untuk memahami perbedaan antara salam formal dan informal dan kapan waktu yang tepat untuk menggunakannya. Oleh karena itu, artikel ini akan menjelaskan perbedaan antara dua bentuk salam perpisahan yang digunakan dalam bahasa Jepang.

1. Salam Perpisahan Formal dalam Bahasa Jepang

Salam Perpisahan Formal dalam Bahasa Jepang

Salam perpisahan formal dalam bahasa Jepang, juga dikenal sebagai “Sayonara” (さようなら), biasanya digunakan ketika kita berpisah dengan orang yang berada di posisi hierarki yang lebih tinggi atau pada situasi resmi seperti rapat pemerintah atau mengucapkan selamat tinggal setelah berkerja pada sebuah perusahaan. Orang Jepang sangat memperhatikan tata krama ini dan menggunakan ujaran ini ketika berpisah dari seseorang dengan status yang lebih senior.

2. Salam Perpisahan Informal dalam Bahasa Jepang

Salam Perpisahan Informal dalam Bahasa Jepang

Salam perpisahan informal dalam bahasa Jepang, juga dikenal sebagai “Ja mata” (じゃーまた) atau “Ja ne” (じゃあね), biasanya digunakan ketika kita berpisah dengan teman sebaya atau orang yang berada di posisi hierarki yang sama. Kata-kata ini sering diucapkan dengan nada yang lebih ringan dan ramah.

3. Perbedaan Ejaan dan Arti

Sayonara dalam Bahasa Jepang

Perbedaan antara salam perpisahan formal dan informal dalam bahasa Jepang juga dapat dilihat dari ejaan dan arti kata yang digunakan. “Sayonara”, yang merupakan salam perpisahan formal, berarti “Selamat Tinggal”, sedangkan “Ja mata” atau “Ja ne”, yang merupakan salam perpisahan informal, berarti “Sampai Jumpa”.

4. Penggunaan Salam Perpisahan Terkini dalam Bahasa Jepang

Salam Perpisahan dalam Bahasa Jepang Terkini

Dalam era digital seperti sekarang, penggunaannya lebih banyak di dunia maya. Orang Jepang yang sering mengobrol menggunakan kata-kata seperti “Matane” (またね), “Ja mata ne” (じゃあまたね), “Ja” (じゃ) sebagai salam perpisahan. Tergantung pada situasi atau pembicaraan yang sedang terjadi juga bisa menggunakan salam perpisahan ini.

5. Kesimpulan

Salah Perpisahan Bahasa Jepang

Salah satu hal yang harus diingat dalam menggunakan salam perpisahan bahasa Jepang adalah konteks dalam ucapan tersebut. Penting untuk memahami situasi dan menggunakan salam perpisahan yang tepat. Penggunaan salam perpisahan yang tepat dapat mencerminkan situasi bahkan perasaan seseorang terhadap lawan bicara. Oleh karena itu, ketika berkomunikasi dengan orang Jepang alangkah baiknya kita memahami bahasa Jepang, termasuk salam perpisahan bahasa Jepang agar tidak salah penggunaannya dalam setiap konteksnya.

Iklan