Pengenalan Kata Tunjuk dalam Bahasa Jepang


Kata Tunjuk dalam Bahasa Jepang

Kata tunjuk adalah kata yang digunakan untuk menunjukkan objek atau benda serta tempat, dan membuat percakapan sehari-hari lebih mudah dipahami. Di dalam bahasa Jepang, kata tunjuk dikenal sebagai “shitei-fu” yang terdiri dari empat jenis kata tunjuk, yaitu kore, sore, are, dan dore. Empat jenis kata tunjuk ini berfungsi untuk menunjukkan benda atau objek secara spesifik.

Penggunaan kata tunjuk sangatlah penting dalam percakapan sehari-hari di Jepang. Terkadang, dalam bahasa Jepang, penamaan suatu benda atau objek tak selalu dilakukan dengan menyebutkan namanya secara eksplisit, melainkan cukup menggunakan kata tunjuk saja. Maka dari itu, memahami arti dari masing-masing kata tunjuk sangatlah penting.

1. Kore (Ini)
Kore adalah kata tunjuk yang digunakan untuk menunjukkan objek atau benda yang berada di dekat pembicara. Misalnya, “Kore wa hon desu.” yang artinya “Ini adalah buku”. Kore sering digunakan saat memperlihatkan suatu benda pada lawan bicara.

Dalam contoh penggunaan ayat di atas, lawan bicara akan mengerti bahwa yang dimaksud adalah buku yang berada pada posisi dekat atau di tangan pembicara. Terkadang, dalam percakapan, kore juga digunakan sebagai tanda pembicara sudah menemukan suatu benda yang dicarinya. “Kore ga aru!” yang artinya “Ini dia!”.

Penggunaan kata tunjuk kore sangat bergantung pada konteks yang sedang dibicarakan. Seperti dalam kasus saat diskusi kelompok, jika ada pembicara yang mengangkat buku dan mengatakan “Kore wa…”, maka kebanyakan anggota kelompok akan langsung tahu, bahwa yang dibicarakan adalah buku yang berada di tangan si pembicara.

Memahami arti pembuatan kata tunjuk Jepang, misalnya kore, sore, are, dan dore adalah penting bagi mereka yang ingin mempelajari bahasa Jepang. Setiap kata tunjuk dalam bahasa Jepang mempunyai fungsi atau maksud tertentu, sehingga memahami konteks atau situasi saat kata tunjuk digunakan adalah hal yang mutlak dilakukan.

Belajar tentang kata tunjuk yang ada dalam bahasa Jepang bukanlah hal yang mudah, terlebih bila hanya mengandalkan Google Translate. Kita perlu mengikuti kursus atau mendapatkan materi pemahaman bahasa Jepang dari sumber yang terpercaya dan berkualitas.

Manfaat Kata Tunjuk Bahasa Jepang dalam Kehidupan Sehari-hari di Indonesia

Penggunaan Kata Tunjuk untuk Menyampaikan Pesan Tanpa Berkata-Kata


Kata Tunjuk Bahasa Jepang

Kita seringkali menemukan momen ketika kita tidak tahu bagaimana menyampaikan suatu pesan karena tidak mengerti bahasa orang yang sedang kita ajak bicara. Penggunaan kata tunjuk dapat membantu kita dalam situasi seperti ini. Kata tunjuk dapat digunakan untuk mengarahkan sesuatu tanpa harus berkata-kata seperti menunjuk ke arah suatu tempat atau objek yang kita maksud.

Di beberapa kasus, kita mungkin juga tidak tahu bagaimana mengungkapkan diri kita menggunakan bahasa, bahkan dalam bahasa Indonesia. Misalnya, saat kita sedang mencari alamat sebuah tempat tetapi tidak tahu bagaimana menanyakan di jalan. Dalam situasi seperti itu, kita dapat memanfaatkan kata tunjuk untuk menunjukkan arah yang kita ingin tuju. Menggunakan kata tunjuk menjadi sangat berguna bagi traveler yang sedang berada di negeri asing.

Jika kita menemukan orang asing yang dapat menggunakan kata tunjuk, misalnya orang Jepang di Indonesia, kita mungkin merasa lebih mudah untuk berkomunikasi dengannya, karena kita semua menyadari bahwa bahasa tidak selalu menjadi bahasa penghalang dalam sebuah komunikasi.

Penggunaan Kata Tunjuk untuk Menghindari Salah Paham


Kata Tunjuk

Salah satu manfaat kata tunjuk dalam kehidupan sehari-hari adalah untuk menghindari kesalahpahaman. Misalnya, ketika seseorang berbicara tentang suatu objek, kata-kata yang digunakan mungkin tidak cukup untuk menjelaskan objek tersebut. Orang tersebut dapat menggunakan kata tunjuk untuk lebih jelasnya mengarahkan ke objek yang dibahas sehingga pendengar atau pembicara dapat dengan muda memahaminya.

Hal ini sangat penting ketika seorang dokter memberikan penjelasan tentang bagian tubuh yang terkena penyakit. Mereka dapat menggunakan kata tunjuk untuk menunjukkan bagian tubuh tersebut kepada pasien atau keluarganya. Kata tunjuk juga sering digunakan oleh pramugari saat mereka memberikan instruksi keselamatan dalam pesawat. Mereka dapat menunjuk ke arah kursi pengaman, pintu darurat dan alat-alat keselamatan lainnya.

Penggunaan kata tunjuk juga membantu menghindari kesalahpahaman antara dua orang yang tidak mengenal bahasa satu sama lain. Sebagai contoh, dalam sebuah restoran Jepang di Indonesia, seseorang bisa menggunakan kata tunjuk untuk memilih hidangan yang diinginkan. Dengan menunjukkan gambar atau tulisan pada menu dan menunjuk pada menu tersebut, pelanggan dapat menghindari kesalahan pemesanan dan mendapatkan makanan yang diinginkan.

Penggunaan Kata Tunjuk untuk Meningkatkan Pembelajaran Bahasa Jepang


Kata Tunjuk Jepang

Kata tunjuk sering digunakan dalam bahasa Jepang. Bahasa Jepang merupakan bahasa yang cukup unik karena memiliki banyak kata benda dan kata kerja yang hanya dapat digunakan jika kita memahami penggunaan kata tunjuk. Penggunaan kata tunjuk dalam pembelajaran bahasa Jepang merupakan hal yang penting bagi para pembelajar, karena kata tunjuk juga digunakan dalam dalam kehidupan sehari-hari, baik di Jepang maupun di Indonesia.

Dalam pembelajaran bahasa Jepang di Indonesia, kata tunjuk dapat digunakan untuk menunjukkan objek atau alat yang sedang dipelajari. Hal ini memudahkan para pembelajar dalam memahami penggunaan kata ini. Salah satu contoh penggunaan kata tunjuk dalam pembelajaran bahasa Jepang yaitu ketika seseorang belajar tentang kata ‘kore’ atau ‘ini’ dalam bahasa Jepang. Dalam mengungkapkan sebuah objek, objek tersebut dapat ditunjuk menggunakan pisau atau tangan sambil berkata “kore”.

Secara keseluruhan, penggunaan kata tunjuk bahasa Jepang di Indonesia menawarkan banyak manfaat bagi kehidupan sehari-hari. Penggunaan kata tunjuk dapat membantu kita dalam situasi komunikasi antara orang yang bahasa ibunya berbeda. Selain itu, penggunaan kata tunjuk juga sangat membantu dalam memperkuat pemahaman tentang suatu benda atau alat tertentu. Jadi, jika kita ingin memperoleh manfaat dari penggunaan kata tunjuk bahasa Jepang, kita harus terus belajar dan mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Cara Menggunakan Kata Tunjuk dalam Kalimat Sederhana


Tunjuk-bahasa-jepang-in-Indonesia

Kata tunjuk adalah salah satu kata penting dalam bahasa Jepang. Hampir di setiap kalimat dalam bahasa Jepang penggunaannya pasti ada. Bahkan, kadang-kadang satu kalimat bisa terdapat dua kata tunjuk yang berbeda. Kata tunjuk atau dalam bahasa Jepang disebut hinshi-ko bisa ditemukan dalam berbagai macam situasi seperti ketika menjelaskan lokasi, seperti kiri, kanan atau kalimat yang berhubungan posisi suatu benda atau letak seseorang.

Perlu memahami juga, bahwa kata tunjuk ini terdiri dari tiga kata yaitu ‘koko’, ‘soko’, dan ‘asoko’. ‘Koko’ dipakai untuk objek yang sedang berada di dekat pembicara. ‘Soko’ ada digunakan ketika namanya ada dikenal, misalnya objek yang sedang dirujuk posisinya ada dekat dengan orang yang kita ajak bicara. Sementara ‘asoko’ dipakai jika ada merujuk pada objek yang berada jauh dari kedua orang yang sedang berbicara.

Cara Menggunakan ‘Koko’


Kata tunjuk koko

Jika anda sedang berbicara dengan teman dan bicara mengenai gawai atau object yang ada di dekat anda, anda bisa pakai kata tunjuk ‘koko’. Misalnya: “koko wa watashi no keitai desu.” (Ini adalah gawai saya). Selain itu, anda bisa juga memakai kata tunjuk ini untuk menunjukkan tempat berdiri seseorang seperti “koko ni imasu.” (Dia berdiri di sini).

Cara Menggunakan ‘Soko’


Kata tunjuk soko

‘Soko’ adalah kata tunjuk yang digunakan ketika objek, tempat atau benda yang dimaksud sudah diketahui oleh pemilik atau lawan bicara. Misalnya, pada kalimat “Soko ni daun maple kam itu.” (Di sana ada pohon maple). Kata tunjuk ini sepertinya agak universal untuk berbicara pada bahasa Jepang. Ketika kamu mengarahkan pandanganmu ke tempat yang sudah kamu dengar dan ketahui, kata ini tepat digunakan untuk membicarakan objek.

Cara Menggunakan ‘Asoko’


Kata tunjuk asoko

Kata tunjuk ‘asoko’ digunakan ketika kita ingin menjelaskan posisi objek yang lebih jauh dari tempat kita berbicara. Misalnya, ketika kamu sedang berada di suatu taman dan ingin menunjuk sebuah bangunan atau gedung yang berjarak jauh dari lokasi saat ini, kamu bisa memakai kata tunjuk ‘asoko’ seperti contoh kalimat “Asoko ni aru that shoppu baaga desu” (disana ada toko baju). Dalam bahasa Jepang, kata tunjuk ‘asoko’ sangat sering digunakan dan ini menjadi kata penting dalam berbicara bahasa Jepang sehari-hari.

Demikianlah pembahasan mengenai cara menggunakan kata tunjuk dalam kalimat sederhana yang bisa kami sampaikan. Semoga bermanfaat dan bisa menjadi referensi bagi kamu yang sedang belajar bahasa Jepang. Selain itu, dengan menguasai kata tunjuk, kamu bisa meningkatkan kemampuanmu dalam berbahasa Jepang dan berkomunikasi dengan lebih baik.

Perbedaan Penggunaan Kata Tunjuk di Antara Bahasa Jepang dan Bahasa Inggris


Kata Tunjuk Bahasa Jepang

Bahasa Jepang dan bahasa Inggris sama-sama memiliki kata tunjuk dalam bahasa mereka, yaitu “this”, “that”, dan “these”. Namun, penggunaannya memiliki perbedaan yang cukup mencolok antara keduanya. Berikut adalah beberapa perbedaan penggunaan kata tunjuk di antara bahasa Jepang dan bahasa Inggris.

1. Penggunaan kata tunjuk dalam Bahasa Jepang

Dalam bahasa Jepang, terdapat tiga jenis kata tunjuk, yaitu “kore”, “sore”, dan “are”. “Kore” digunakan untuk menunjuk pada sesuatu yang berada dekat pembicara, “sore” digunakan untuk menunjuk pada sesuatu yang berada dekat lawan bicara, dan “are” digunakan untuk menunjuk pada sesuatu yang jauh dari kedua pembicara.

Selain itu, terdapat juga kata tunjuk “kono”, “sono”, dan “ano” yang digunakan untuk memberikan informasi tambahan mengenai objek yang ditunjuk. “Kono” memiliki arti “yang ini”, “sono” memiliki arti “yang itu”, dan “ano” memiliki arti “yang itu di sana”.

2. Penggunaan kata tunjuk dalam Bahasa Inggris

Dalam bahasa Inggris, “this” digunakan untuk menunjuk pada sesuatu yang dekat dengan pembicara atau yang sedang dibicarakan, sedangkan “that” digunakan untuk menunjuk pada sesuatu yang jauh dari pembicara atau tidak sedang dibicarakan.

Selain itu, terdapat juga kata tunjuk “these” dan “those” yang digunakan untuk menunjuk pada benda-benda yang jamak. “These” digunakan untuk menunjuk pada benda-benda yang dekat dengan pembicara atau yang sedang dibicarakan, sedangkan “those” digunakan untuk menunjuk pada benda-benda yang jauh dari pembicara atau tidak sedang dibicarakan.

3. Contoh penggunaan kata tunjuk dalam situasi sehari-hari

Berikut adalah contoh penggunaan kata tunjuk dalam situasi sehari-hari dalam bahasa Jepang dan bahasa Inggris:

a. Bahasa Jepang:

– Kore wa watashi no hon desu. (Ini adalah buku saya.)
– Sore wa anata no pen desu ka? (Itu adalah pulpen Anda?)
– Are wa doko desu ka? (Yang itu di mana?)

b. Bahasa Inggris:

– This is my book. (Ini adalah buku saya.)
– Is that your pen? (Apakah itu pulpen Anda?)
– Where is that? (Yang itu di mana?)

4. Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa penggunaan kata tunjuk dalam bahasa Jepang dan bahasa Inggris memiliki perbedaan. Bahasa Jepang memiliki tiga jenis kata tunjuk yang digunakan untuk menunjuk pada benda-benda yang berada dekat pembicara, dekat lawan bicara, dan jauh dari kedua pembicara. Sedangkan dalam bahasa Inggris, terdapat dua jenis kata tunjuk yang digunakan untuk menunjuk pada benda-benda yang dekat dengan pembicara atau yang sedang dibicarakan, serta benda-benda yang jauh dari pembicara atau tidak sedang dibicarakan. Namun, penggunaan kata tunjuk juga dipengaruhi oleh konteks pembicaraan dan situasi yang ada. Sehingga, untuk dapat menggunakan kata tunjuk dengan benar, penting bagi kita untuk memahami perbedaan dan konteks penggunaannya.

Kesalahan Umum dalam Penggunaan Kata Tunjuk dalam Bahasa Jepang


tunjuk bahasa jepang

Bahasa Jepang memiliki banyak kata tunjuk yang dapat membingungkan bagi pemula. Beberapa kata tunjuk dalam bahasa Jepang sangat spesifik, tidak seperti dalam bahasa Indonesia yang umumnya hanya memiliki “ini” dan “itu”, sehingga seringkali kesalahan terjadi dalam konteks penggunaan kata tunjuk yang tepat.

Berikut ini adalah kesalahan umum dalam penggunaan kata tunjuk dalam bahasa Jepang:

1. Menggunakan “Sore” untuk benda yang jauh dari pembicara

sore jauh

Ketika kita berbicara tentang benda yang jauh dari pembicara, seharusnya kita menggunakan kata “Are” atau “Kore” bukan “Sore”. Kata “Sore” digunakan untuk benda yang dekat dengan lawan bicara. Contohnya, ketika kita berbicara tentang mobil yang terparkir di luar ruangan, seharusnya kita menggunakan kata “Are” atau “Kore”.

2. Menggunakan “Kare/Kanojo” untuk benda

kare kanojo benda

Kata “Kare” dan “Kanojo” digunakan untuk merujuk pada pria dan wanita. Sehingga tidak tepat jika digunakan untuk merujuk pada benda. Gunakanlah kata “Sore” atau “Are” untuk merujuk pada benda.

3. Menggunakan “Kare/Kanojo” untuk orang yang sedang melakukan sesuatu

kare kanojo orang sedang melakukan

Jangan digunakan kata “Kare” dan “Kanojo” untuk merujuk pada orang yang sedang melakukan sesuatu. Kata-kata tersebut digunakan untuk merujuk pada orang yang jelas-jelas dikenal identitasnya. Sebaiknya gunakan kata “Ano hito” atau “Kono hito” jika ingin merujuk pada orang yang tidak dikenal identitasnya.

4. Menggunakan “Kore” untuk air

kore untuk air

Seharusnya kita menggunakan kata “Mizu” untuk air. Kata “Kore” hanya digunakan untuk benda yang mudah untuk terlihat. Jika kita sedang membicarakan gelas berisi air, seharusnya kita menggunakan kata “Sono mizu” atau “Are no mizu”.

5. Menggunakan “Kochira/Sochira/Anochira” dalam konteks kelompok

kochira kelompok

Kata-kata “Kochira”, “Sochira”, dan “Anochira” adalah kata tunjuk yang digunakan untuk merujuk pada orang secara individual. Jangan gunakan kata-kata tersebut dalam konteks kelompok atau orang yang lebih dari satu. Sebaiknya gunakan kata “Minna” jika ingin merujuk pada kelompok orang.

Dalam penggunaan kata tunjuk dalam bahasa Jepang, sangat penting untuk memperhatikan konteks dan situasi. Kesalahan dalam penggunaan kata tunjuk dapat membuat lawan bicara kesulitan memahami apa yang kita bicarakan, sehingga perlu diperhatikan dengan baik.

Iklan