Apa itu Deshita?


Deshita artinya

Dalam bahasa Jepang, terdapat banyak kata-kata yang digunakan untuk menunjukkan keterangan waktu, seperti kata kerja masa lalu “ta” dan kata kerja lampau “mashita”. Akan tetapi, ada juga kata kerja masa lampau lain yang sering digunakan dalam bahasa Jepang, yaitu “deshita”.

Kata “deshita” merupakan cara bicara yang lebih sopan dan formal dibandingkan dengan “ta” dan “mashita”. Oleh karena itu, kata ini umumnya digunakan di situasi formal atau resmi. Selain itu, kata ini juga sering digunakan dalam berbagai dokumen atau laporan resmi di Jepang.

Contohnya, jika ingin menceritakan aktivitas yang dilakukan kemarin, kita bisa menggunakan kata kerja lampau “mashita”. Namun bila kita menggunakan kata “deshita”, maka kalimat tersebut akan terdengar lebih sopan dan formal.

Di samping itu, kata “deshita” sering digunakan dalam ungkapan-ungkapan tertentu, seperti “otsukaresama deshita” yang dapat diterjemahkan sebagai “terima kasih atas kerja keras Anda”. Ungkapan ini biasanya digunakan untuk mengucapkan terima kasih atau menghargai seseorang atas kerja keras yang telah dilakukannya.

Meskipun kata “deshita” tergolong dalam kata kerja masa lampau, namun penggunaannya tidak terlalu sulit karena bentuk dasarnya mudah diingat, yaitu “desu”. Dalam bentuk dasarnya, kata kerja “desu” menunjukkan pengertian bahwa suatu hal adalah atau bukan suatu hal. Namun bila ditambahkan akhiran “deshita”, maka kata kerja ini menjadi menunjukkan bentuk masa lampau.

Itulah sekilas tentang arti dan penggunaan kata “deshita” dalam bahasa Jepang. Walau terlihat sepele, tapi pengetahuan mengenai bahasa Jepang ini dapat membuatmu lebih memahami budaya Jepang dan juga menjadikanmu mempunyai skill di bidang bahasa Internasional, terutama Jepang.

Asal Usul Kata Deshita


Deshita Artinya

Dalam bahasa Jepang, terdapat beberapa kata yang sering digunakan untuk menunjukkan waktu atau kejadian masa lalu, salah satunya adalah kata “deshita” yang sering kita temui. Kata “deshita” merupakan kata kerja lampau dalam bahasa Jepang yang berarti “telah” atau “sudah”. Biasanya, kata “deshita” digunakan untuk mengindikasikan waktu masa lalu yang sudah berakhir atau kejadian yang telah terjadi pada masa lalu.

Kata “deshita” sendiri terdiri dari dua suku kata, yaitu “de” dan “shita”. Suku kata “de” merupakan partikel yang digunakan dalam bahasa Jepang untuk menunjukkan tempat atau kondisi. Sedangkan suku kata “shita” merupakan bentuk lampau atau masa lalu dari kata kerja “suru” yang berarti “melakukan” atau “mengerjakan”.

Jadi, ketika kita menggunakan kata “deshita” dalam kalimat, artinya kita sedang mengindikasikan bahwa sesuatu telah terjadi di masa lalu pada suatu tempat atau kondisi tertentu. Sebagai contoh, apabila kita ingin mengatakan “saya sudah makan”, dalam bahasa Jepang kita bisa mengatakan “Watashi wa tabete deshita”. Kata “deshita” di sini menunjukkan waktu masa lalu yang sudah selesai.

Penggunaan kata “deshita” pada umumnya digunakan dalam bahasa lisan maupun tulisan formal. Namun, tidak menutup kemungkinan juga untuk digunakan dalam percakapan sehari-hari dengan orang yang kita kenal atau dengan teman dekat.

contoh kalimat deshita

Selain itu, ada beberapa bentuk kalimat yang sering kita temui yang menggunakan kata “deshita”, seperti bentuk lampau dari kata sifat dalam bahasa Jepang. Sebagai contoh, apabila kita ingin mengatakan “saya senang”, dalam bahasa Jepang kita bisa mengatakan “Ureshii deshita”. Kata “deshita” di sini menunjukkan bahwa perasaan senang tersebut terjadi pada waktu yang sudah berlalu.

Dalam penggunaannya, kata “deshita” juga memiliki variasi dalam bentuk yang berbeda, tergantung pada jenis kata kerja atau kata sifat yang digunakan. Untuk kata kerja, kita bisa menemukan bentuk dasar “suru” yang diubah menjadi “shita”, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Sedangkan untuk kata sifat, kita bisa menemukan bentuk dasar seperti “tanoshii” yang diubah menjadi “tanoshikatta” untuk menunjukkan perasaan senang yang terjadi pada masa lalu.

Secara keseluruhan, kata “deshita” merupakan salah satu kata penting dalam bahasa Jepang yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk mengindikasikan masa lalu. Dengan memahami penggunaannya dengan baik, kita bisa lebih memperkaya kosa kata bahasa Jepang dan mempermudah dalam berkomunikasi dengan orang-orang di sekitar kita, terutama dengan orang yang sedang belajar bahasa Jepang.

Pengertian Deshita dalam Bahasa Jepang: Cara Penggunaan dan Contohnya!

Deshita merupakan salah satu kata kerja dalam bahasa Jepang yang digunakan untuk menyatakan kejadian pada masa lalu. Kata deshita berasal dari bentuk dasar “da” yang ditambah akhiran “shita” untuk menekankan kejadian yang terjadi pada waktu lampau. Berikut adalah penggunaan deshita dalam kalimat bahasa Jepang.

Pengertian Deshita dalam Kalimat Bahasa Jepang


Deshita

Dalam bahasa Jepang, deshita digunakan sebagai bentuk lampau dari kata kerja “da”. Penggunaan deshita sendiri dapat menggambarkan keadaan, kondisi, atau situasi yang telah terjadi serta membahas kegiatan yang telah terlaksana pada masa lampau. Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan deshita adalah pemilihan kosakata dan tata bahasanya.

Contohnya adalah kalimat berikut ini:

Watashi wa taitei no benkyou o ~shita~.
(Saya biasanya sering belajar)

Contoh kalimat di atas menggunakan deshita untuk menyatakan bahwa pada masa lalu, dia selalu belajar. Penggunaan deshita menjadi penting di dalam kalimat tersebut karena menegaskan bahwa kegiatan belajar sudah dilakukan pada masa lampau.

Cara Penggunaan Deshita Dalam Kalimat Bahasa Jepang


Cara Penggunaan Deshita

Untuk menggunakan deshita dalam kalimat bahasa Jepang, Anda tidak perlu khawatir tentang struktur atau tata bahasanya. Berikut adalah beberapa cara penggunaan deshita dalam kalimat bahasa Jepang:

  1. Anda hanya perlu mengganti akhiran “da” pada kata kerja bentuk dasar dengan “deshita”. Contohnya seperti pada kalimat Watashi wa taitei no benkyou o ~shita~ atau Watashi wa ashita Nihon e ~ikkashita~.
  2. Pada beberapa kasus, setiap orang yang berbicara dalam bahasa Jepang perlu menyesuaikan kosakata yang digunakan. Hal ini dapat disesuaikan dengan tingkat formalitas atau keakrabannya antara si pembicara dan pendengarnya. Penggunaan deshita sering kali digunakan pada situasi atau pembicaraan yang formal, misalnya pada pidato atau presentasi.
  3. Perlu diingat bahwa pada beberapa kasus, penggunaan deshita secara berlebihan juga dapat memengaruhi kejernihan isi kalimat tersebut. Oleh karena itu, penggunaan deshita sebaiknya diimbangi dengan cara berbicara yang tepat dan sesuai dengan konteks pembicaraan/ percakapan.

Sebenarnya, terdapat beberapa jenis demikian tenses dalam bahasa Jepang yang banyak digunakan. Namun, deshita merupakan pola kalimat yang mudah dipelajari dan digunakan sebagai dasar untuk memahami tenses lainnya.

Contoh Kalimat Deshita dalam Bahasa Jepang


Contoh Kalimat Deshita

Berikut adalah beberapa contoh kalimat deshita dalam bahasa Jepang:

  • Watashi no sensei wa America ni itta deshita.
    (Guru saya pergi ke Amerika)
  • Kanojo wa sotsugyou shita deshita.
    (Dia telah lulus)
  • Ano otoko no hito wa dare deshita ka?
    (Siapa dia?)
  • Watashi wa kekkon shita deshita.
    (Saya telah menikah)

Dalam bahasa Jepang, deshita merupakan bentuk lampau dari kata kerja “da”. Penggunaan deshita sendiri dapat membahas kegiatan yang telah terlaksana pada masa lampau serta menggambarkan keadaan dan situasi yang sudah terjadi pada masa lampau. Selain dapat memahami penggunaannya, Anda juga perlu memperhatikan tata bahasa dan tingkat keformalan dalam penggunaan deshita tersebut.

Cara Menggunakan Deshita dengan Benar


Cara Menggunakan Deshita dengan Benar

Deshita adalah salah satu kata kerja dalam bahasa Jepang yang berarti “telah”, “sudah”, atau “pernah”. Kata ini sering digunakan saat kita ingin menggambarkan bahwa sesuatu telah terjadi di masa lalu, atau kita telah melakukan suatu hal sebelumnya. Contoh penggunaan kata ini adalah ketika kita ingin mengatakan “sudah makan” atau “telah pergi”.

Bagi yang baru mulai belajar bahasa Jepang, menggunakan kata deshita mungkin merupakan salah satu hal yang membingungkan. Namun, sebenarnya cukup mudah untuk menggunakan kata ini dengan benar. Berikut ini adalah cara menggunakannya:

1. Menambahkan deshita ke akhir kata kerja

Salah satu cara paling sederhana untuk menggunakan kata deshita adalah dengan menambahkannya ke akhir kata kerja. Misalnya, ketika kita ingin mengatakan “sudah membaca”, kita dapat menggabungkan kata kerja “membaca” (yomu) dan deshita sehingga menjadi yomimashita.

2. Menggunakan deshita setelah kata sifat

Kita juga bisa menggunakan kata deshita setelah kata sifat untuk menggambarkan bahwa sesuatu telah terjadi di masa lalu. Misalnya, ketika kita ingin mengatakan “sudah lelah”, kita dapat menggunakan kata sifat “lelah” (tsukareta) dan menambahkan deshita sehingga menjadi tsukareta deshita.

3. Menggunakan deshita pada awal kalimat

Seringkali kita ingin menggambarkan bahwa sesuatu sudah terjadi sebelumnya ketika kita memulai suatu percakapan. Saat itu kita bisa memulai kalimat dengan menggunakan kata deshita. Misalnya, ketika kita ingin mengatakan “sudah makan nasi” saat menemui teman di tempat makan, kita bisa memulai kalimat dengan mengatakan “watashi wa gohan o tabemashita” (saya sudah makan nasi).

4. Menggunakan deshita dalam bahasa tulis

Selain diucapkan secara lisan dalam percakapan sehari-hari, kata deshita juga sering digunakan dalam bahasa tulis seperti surat atau email. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menggunakan kata deshita dalam bahasa tulis:

Cara Menggunakan Deshita dalam bahasa tulis

Pertama, kita harus memperhatikan penggunaan huruf hiragana dan kanji. Saat menulis kata deshita, kita dapat menggunakan huruf kanji (出 した) atau hiragana (でした), tergantung pada kebutuhan. Namun, penggunaan huruf kanji lebih sering digunakan dalam bahasa tulis formal seperti surat atau email, sedangkan hiragana lebih sering digunakan dalam percakapan informal seperti chatting atau email dengan teman dekat.

Kedua, kita juga harus memperhatikan kosakata dan tata bahasa yang digunakan dalam bahasa tulis. Hal ini terutama penting saat menggunakan kata deshita dalam kalimat yang lebih kompleks. Kita harus memastikan bahwa kalimat yang kita tulis memiliki struktur dan tata bahasa yang benar agar dapat dipahami oleh pembaca.

Itulah cara menggunakkan kata deshita dengan benar dalam bahasa Jepang. Dengan mempraktikkan cara-cara tersebut, kita akan semakin terbiasa dan mahir dalam menggunakan kata ini. Jangan lupa untuk selalu berlatih dan mengulang-ulang untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

Contoh Kalimat Menggunakan Deshita


Contoh Kalimat Menggunakan Deshita

Deshita adalah satu dari bentuk kata kerja di dalam bahasa Jepang yang digunakan untuk menyatakan suatu hal yang telah berlalu atau sudah terjadi di masa lalu. Untuk lebih memperjelas pemahaman mengenai deshita ini, berikut adalah beberapa contoh kalimat yang menggunakan deshita di dalamnya.

1. Saya sudah makan nasi.

Kalimat ini dapat diungkapkan dalam bahasa Jepang sebagai “Watashi wa gohan o tabemashita” atau lebih formalnya “Watashi wa gohan o tabemashitadesu” dengan penambahan desu pada akhir kalimat.

2. Mereka sudah pergi ke pantai.

Kalimat ini dalam bahasa Jepang akan terdengar sebagai “Kare-ra wa umi ni ikimashitadesu”. Penambahan desu pada akhir kalimat ini membuat kalimat tersebut lebih formal.

3. Kami telah menyelesaikan pekerjaan.

Kalimat ini dapat diungkapkan dalam bahasa Jepang sebagai “Watashitachi wa shigoto o oerimashitadesu”. Ada dua bentuk kata kerja di dalam kalimat tersebut, yakni oeru yang artinya menuntaskan atau menyelesaikan serta mashita yang menambah makna kalimat bahwa pekerjaan tersebut telah selesai dilakukan.

4. Anak-anak itu baru pulang dari sekolah.

Dalam bahasa Jepang, kalimat ini akan terdengar sebagai “Kodomo-tachi wa gakkou kara modottekita desu”. Kata kunci yang digunakan di dalam kalimat ini adalah modotte yang menolar kegiatan kembali dari suatu tempat ke tempat asal atau rumah.

5. Saya tidak bisa berbicara bahasa Jepang pada waktu itu.


Jepang Indonesia

Dalam bahasa Jepang, kalimat tersebut akan terdengar sebagai “Ano toki watashi wa Nihongo o hanashemasendeshita”. Kata yang menggambarkan waktu pada kalimat ini adalah “ano toki” yang bibawaedakan pada setiap awal kalimat untuk memberi tanda waktu yang digunakan. Pada kalimat ini, waktu tersebut diganti dengan kata tertentu menyesuaikan keadaan atau situasi yang terjadi sehingga terkesan semakin lebih formal.

Dalam bahasa Jepang, kalimat menggunakan deshita di dalamnya sangat umum digunakan pada setiap situasi bahkan ketika sedang berbicara dengan teman sebaya sekalipun. Hal ini terjdi karena penggunaan bahasa Jepang membedakan mana kalimat yang formal dan mana yang informal. Selain itu, penggunaan kata bentuk deshita juga dapat mempelan lama apa yang diungkapkan telah terjadi di masa lalu sehingga pembicara dan pendengar dapat lebih memperjelas informasi yang ingin disampaikan.

Iklan