Mengenal Contoh Keterangan Waktu


contoh keterangan waktu

Keterangan waktu adalah bagian dari kalimat yang digunakan untuk menyatakan waktu terjadinya suatu kejadian atau peristiwa. Dalam bahasa Indonesia, terdapat banyak contoh keterangan waktu. Contoh-contoh keterangan waktu ini juga sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari, misalnya untuk membuat janji atau menyusun jadwal kegiatan.

Berikut ini adalah beberapa contoh keterangan waktu:

1. Keterangan waktu absolut


tanggal contoh keterangan waktu

Contoh keterangan waktu absolut adalah keterangan waktu yang menjelaskan tanggal, bulan, dan tahun terjadinya kejadian. Keterangan waktu ini memberikan informasi yang akurat dan jelas tentang waktu terjadinya suatu kejadian. Beberapa contoh keterangan waktu absolut adalah:

  • 27 Juni 2021
  • Bulan Agustus 2022
  • Tahun 2023

Keterangan waktu absolut sering digunakan pada undangan pernikahan, acara ulang tahun, atau pengumuman resmi lainnya.

Selain itu, dalam bahasa Indonesia terdapat beberapa format penulisan tanggal yang lazim digunakan. Format penulisan tanggal di Indonesia secara umum menggunakan urutan: tanggal-bulan-tahun. Ada beberapa format penulisan tanggal yang lazim digunakan di Indonesia, yakni:

  1. Format tanggal bulan tahun, contohnya 27 Juni 2021
  2. Format bulan tanggal tahun, contohnya Juni 27, 2021
  3. Format tahun bulan tanggal, contohnya 2021-06-27

Keterangan Waktu dalam Bahasa Jepang


Keterangan Waktu dalam Bahasa Jepang

Di Indonesia, kita sering menggunakan keterangan waktu dalam bahasa Inggris, seperti “jam”, “menit”, “detik”, “hari”, “minggu”, “bulan”, dan “tahun”. Namun, di dalam bahasa Jepang, ada beberapa keterangan waktu yang berbeda dari bahasa Indonesia atau bahasa Inggris.

1. 時 (ji) – Jam

Keterangan waktu yang paling umum digunakan dalam bahasa Jepang adalah “ji” atau “jam”. Namun, cara mengatakannya berbeda tergantung pada jam berapa. Misalnya, “1 jam pagi” akan diucapkan sebagai “ichi-ji no asa”, sedangkan “1 jam siang” akan diucapkan sebagai “ichi-ji no hiru”.

2. 分 (fun) – Menit

Berbeda dengan bahasa Indonesia atau bahasa Inggris yang menggunakan keterangan waktu “menit”, “minute”, atau “分” selalu digunakan dalam bahasa Jepang, dalam bentuk angka. Misalnya, “5 menit” akan diucapkan sebagai “go-fun”.

3. 秒 (byou) – Detik

Untuk keterangan waktu “detik”, bahasa Jepang menggunakan “byou”. Tidak seperti keterangan waktu “menit”, “detik” juga dituliskan dalam bentuk kanji. Misalnya, “10 detik” akan ditulis sebagai “十秒” dan diucapkan sebagai “jyu-byou”.

4. 日 (nichi) – Hari

“Nichi” atau “hari” juga digunakan dalam bahasa Jepang, seperti dalam kalimat “hari Minggu” atau “hari Senin”. Berbeda dengan bahasa Indonesia atau bahasa Inggris yang mengurutkan hari berdasarkan “Minggu” sampai “Sabtu”, di Jepang hari Minggu dinomor-duakan “nichi-youbi”.

5. 週 (shuu) – Minggu

Sedangkan “shuu” atau “minggu” digunakan dalam kalimat seperti “minggu ini” atau “minggu depan”. Namun, perlu diingat bahwa hari Minggu tidak dihitung sebagai hari pertama dalam bahasa Jepang. Oleh karena itu, “minggu pertama” adalah hari Senin sampai Minggu, sedangkan “minggu kedua” adalah hari berikutnya dan seterusnya.

6. 月 (getsu) – Bulan

Keterangan waktu “bulan” dalam bahasa Jepang adalah “getsu”. Seperti dalam kalimat “bulan Januari” atau “bulan Februari”. Sedangkan dalam penghitungan tanggal, angka bulan akan diikuti oleh angka tanggal, misalnya “11月10日” (10 November).

7. 年 (nen) – Tahun

Terakhir, “nen” atau “tahun” digunakan dalam bahasa Jepang, seperti dalam kalimat “tahun ini” atau “tahun depan”.

Itulah beberapa keterangan waktu dalam bahasa Jepang yang berbeda dengan bahasa Indonesia atau bahasa Inggris. Meski agak rumit, mempelajari bahasa Jepang akan membuka pintu ke budaya yang kaya dan menarik.

Waktu dalam Kalimat Verbal Jepang


Waktu dalam Kalimat Verbal Jepang

Bahasa Jepang mempunyai banyak cara untuk menyatakan waktu dalam kalimat verbal. Beberapa cara tersebut bergantung pada situasi dan konteks percakapan, tetapi beberapa juga telah terstandarisasi dan dipelajari oleh orang-orang yang mempelajari bahasa Jepang sebagai bahasa kedua. Berikut adalah contoh keterangan waktu dalam kalimat verbal Jepang yang sering digunakan.

1. Partikel -ni

Partikel -ni

Partikel ‘ni’ sering digunakan untuk menyatakan waktu pada jam tertentu, tanggal, hari dan bulan. Contohnya: ‘Watashi wa Getsuyōbi ni gakkō ni ikimasu’. Kalimat ini artinya adalah ‘Saya pergi ke sekolah pada hari Senin’. Partikel ‘ni’ pada kalimat tersebut menandakan ‘pada’.

2. Partikel -de

Partikel -de

Partikel ‘de’ sering digunakan untuk menunjukan periodesasi yang lebih panjang seperti saat menyatakan waktu pada saat musim gugur, pada bulan Juni atau juga pada waktu pagi. Contohnya ‘Sakura wa arimasen. Kokonotsu gatsu de hana wa riyū ga arimasu’. Kalimat ini artinya adalah ‘Tidak semua pohon sakura mengekspresikan bunga. Di bulan September, ada alasan mengapa mereka bunga.’ Partikel ‘de’ pada kalimat tersebut menandakan ‘pada’.

3. Kata bantu keterangan waktu

Kata bantu keterangan waktu

Dalam bahasa Jepang, terdapat beberapa kata bantu keterangan waktu yang sering digunakan, yaitu ‘kinō’ yang berarti kemarin, ‘kyō’ yang berarti hari ini, dan ‘ashita’ yang berarti besok. Contohnya ‘Kyō wa mainichi tereruloga arimasu.’. Kalimat ini artinya adalah ‘Hari ini saya merasa terlalu mengantuk setiap hari’. Kata bantu keterangan waktu ‘kyō’ pada kalimat tersebut menandakan ‘hari ini’.

Ada juga kata bantu keterangan waktu lainnya seperti ‘takusan’ yang berarti masa lalu atau ‘ima’ yang berarti sekarang. Kata-kata ini digunakan dalam kalimat untuk menunjukan waktu secara spesifik.

4. Kata-kata keterangan waktu khusus

Kata-kata keterangan waktu khusus

Selain kata waktu umum yang digunakan dalam pembicaraan sehari-hari, ada juga kata-kata keterangan waktu khusus yang digunakan dalam situasi tertentu seperti saat berkendara atau bekerja. Beberapa contoh dari kata-kata tersebut adalah ‘chūshajō’ yang berarti pada stasiun menengah, ‘jōshaken’ yang berarti sim tangan, dan ‘kaisya’ yang berarti kantor. Contohnya ‘Chūshajō de kara ni tasuke o motometeru no ni, daremo utsukushi-sa o tantō shite imasen.’. Kalimat ini artinya adalah ‘Meskipun saya meminta bantuan kepada siapa saja di stasiun menengah, tidak ada yang memperhatikan keindahan.’

5. Masa waktu dalam Jepang

Masa waktu dalam Jepang

Masa waktu dalam bahasa Jepang juga berbeda dengan bahasa Indonesia. Beberapa contoh dari masa waktu dalam bahasa Jepang adalah ‘heisei’, ‘shōwa’, dan ‘reiwa’. Contohnya ‘Heisei jūgo-nen no fuyu ni nihon ni ikimasu.’. Kalimat ini artinya adalah ‘Saya pergi ke Jepang pada musim dingin tahun ke-15 Heisei.’.

Itulah beberapa contoh keterangan waktu dalam kalimat verbal Jepang. Penting untuk mempelajari cara menyatakan waktu dalam bahasa Jepang untuk mempermudah dalam berkomunikasi dengan orang Jepang maupun untuk mengetahui informasi tertentu yang berkaitan dengan kultur Jepang.

Contoh Keterangan Waktu dalam Penyusunan Jadwal

Penggunaan Keterangan Waktu dalam Menyusun Jadwal


Jadwal kegiatan sekolah contoh

Keterangan waktu sangat penting dalam membuat jadwal atau agenda kegiatan, baik individu maupun kelompok. Berikut ini adalah contoh keterangan waktu dalam penyusunan jadwal:

1. Hari

Hari kamis contoh

Hari menjadi keterangan waktu yang harus diperhatikan dalam menyusun jadwal. Kegiatan yang dilakukan harus disesuaikan dengan hari-hari yang tersedia. Misalnya, hari Senin dan Selasa diisi dengan kegiatan sekolah atau kerja, sementara hari Sabtu dan Minggu dapat diisi dengan kegiatan olahraga atau rekreasi.

2. Waktu

Waktu kerja contoh

Waktu juga menjadi keterangan yang sangat penting dalam penyusunan jadwal kegiatan. Kegiatan harus disesuaikan dengan waktu yang tersedia. Misalnya, bagi sebagian orang, waktu pagi adalah waktu yang baik untuk berolahraga, sementara bagi yang lain waktu malam adalah waktu yang lebih cocok.

3. Bulan

Bulan juni contoh

Bulan menjadi keterangan waktu selanjutnya yang harus diperhatikan. Kegiatan dapat disesuaikan dengan bulan yang sedang berjalan. Misalnya, pada bulan Juni dilaksanakan ujian akhir semester, sementara pada bulan Desember dilaksanakan liburan akhir tahun.

4. Musim

Musim hujan contoh

Menyesuaikan kegiatan dengan musim juga menjadi salah satu contoh keterangan waktu dalam penyusunan jadwal. Pada musim hujan, misalnya, disarankan untuk mempersiapkan payung dan pakaian hujan ketika beraktivitas di luar ruangan, sementara pada musim panas disarankan untuk memakai pakaian yang nyaman dan banyak minum air putih.

5. Tahun

Tahun baru contoh

Terakhir, tahun juga menjadi keterangan waktu yang harus diperhatikan. Beberapa kegiatan hanya dilaksanakan pada tahun tertentu, seperti perayaan tahun baru atau peringatan hari kemerdekaan negara. Selain itu, tahun juga dapat menjadi penentu dalam menetapkan target dan tujuan yang ingin dicapai pada tahun tersebut.

Dalam menyusun jadwal, perlu memperhatikan contoh keterangan waktu di atas agar kegiatan dapat dilaksanakan dengan lebih efektif dan efisien. Semua keterangan waktu di atas saling terkait dan dapat mempengaruhi satu sama lain. Dengan memperhatikan keterangan waktu tersebut, diharapkan kegiatan yang dilakukan dapat terlaksana sesuai dengan rencana dan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Kesalahan Umum dalam Penggunaan Keterangan Waktu


Penggunaan Keterangan Waktu yang Salah

Keterangan waktu adalah salah satu unsur penting dalam bahasa Indonesia. Dalam bahasa Indonesia, kita memiliki beberapa keterangan waktu seperti pagi, siang, sore, malam, waktu, tahun, bulan, dan hari. Penggunaan keterangan waktu yang tepat akan menghindarkan kita dari kesalahan-kesalahan komunikasi. Tapi sayangnya, masih banyak orang yang sering melakukan kesalahan dalam penggunaan keterangan waktu. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa kesalahan umum dalam penggunaan keterangan waktu.

1. Menggunakan keterangan waktu yang salah untuk menunjukkan waktu

Menggunakan keterangan waktu yang salah seperti minit

Salah satu kesalahan dalam penggunaan keterangan waktu adalah menggunakan keterangan waktu yang salah untuk menunjukkan waktu. Contohnya, menggunakan kata “minit” untuk menyatakan waktu. Padahal, “minit” bukanlah keterangan waktu dalam bahasa Indonesia. Keterangan waktu yang tepat untuk menyatakan waktu adalah “jam”, “menit”, atau “detik”.

2. Menggunakan keterangan waktu yang tidak sesuai dengan kejadian yang dimaksud

Menggunakan keterangan waktu yang tidak sesuai dengan kejadian

Kesalahan umum lain dalam penggunaan keterangan waktu adalah menggunakan keterangan waktu yang tidak sesuai dengan kejadian yang dimaksud. Misalnya, ketika menyatakan waktu berkumpul di suatu tempat pada malam hari, kemudian menggunakan keterangan waktu “siang”. Hal ini tentu saja akan menimbulkan kebingungan pada orang lain, dan membuat komunikasi menjadi tidak efektif.

3. Tidak mengikuti standar jam resmi

Tidak mengikuti standar jam resmi

Salah satu hal yang sering terjadi adalah tidak mengikuti standar jam resmi yang sudah ada dalam bahasa Indonesia. Sebagai contoh, penggunaan keterangan waktu “pagi” biasanya dimulai pukul 05.00 hingga pukul 09.00. Namun, masih banyak orang yang menganggap waktu pagi dimulai sejak matahari terbit. Hal ini akan menyebabkan kebingungan pada pihak lain, terutama dalam hal menjalankan rutinitas atau jadwal.

4. Tidak konsisten dalam menggunakan keterangan waktu

Tidak konsisten dalam menggunakan keterangan waktu

Tidak konsisten dalam menggunakan keterangan waktu juga merupakan kesalahan umum, terutama ketika melakukan komunikasi tertulis. Misalnya, menggunakan keterangan waktu “hari ini” dalam satu kalimat, kemudian pada kalimat berikutnya menggunakan keterangan waktu “kemarin”. Hal ini akan membuat orang lain bingung dan kesulitan memahami pesan yang disampaikan.

5. Tidak memperhatikan konteks waktu

Tidak memperhatikan konteks waktu

Tidak memperhatikan konteks waktu juga bisa menyebabkan kesalahan dalam penggunaan keterangan waktu. Misalnya, menyatakan bahwa suatu acara akan dimulai pada “siang hari”, tetapi tidak menyebutkan waktu pasti. Hal ini akan menjadi masalah jika orang yang menerima pesan berada di tempat yang identifikasi siangnya berbeda dengan kita.

Dalam penggunaan keterangan waktu, kita perlu selalu berhati-hati dan memperhatikan konteks waktu yang ada. Dengan melakukan penggunaan keterangan waktu yang tepat, maka akan meminimalkan kesalahan komunikasi yang tidak perlu. Dalam hal ini, kita semua mempunyai tanggung jawab untuk memperhatikan penggunaan keterangan waktu agar tidak menimbulkan kesalahpahaman yang bisa merugikan orang lain.

Iklan