Arti dan Makna “Sampai Jumpa” dalam Bahasa Jepang


Sampai Jumpa dalam Bahasa Jepang

“Sampai Jumpa” adalah sebuah ungkapan yang umum kita gunakan dalam bahasa Indonesia untuk mengucapkan selamat tinggal atau perpisahan. Tetapi apakah kita tahu bahwa di Jepang juga ada ungkapan yang serupa dengan “Sampai Jumpa” yang memiliki arti dan makna yang sama? Ungkapan tersebut adalah “Sayonara”.

“Sayonara” berasal dari bahasa Jepang yang terdiri dari dua kata yaitu “sayou” yang berarti selamat tinggal dan “nara” yang berarti jika begitu. Secara harfiah, “Sampai Jumpa” dalam bahasa Jepang bisa kamu artikan sebagai sebuah ucapan selamat tinggal atau perpisahan yang disampaikan ketika ada kemungkinan akan bertemu kembali suatu saat nanti.

Namun, meskipun memiliki arti yang sama, ungkapan “Sayonara” memiliki nuansa yang lebih kuat daripada “Sampai Jumpa”. Ungkapan “Sayonara” biasanya digunakan ketika seseorang akan meninggalkan suatu tempat atau situasi dalam waktu yang lama atau bahkan untuk selamanya. Sehingga, ungkapan ini lebih sering digunakan dalam momen perpisahan yang terasa lebih berat atau sentimental seperti ketika mengucapkan selamat tinggal pada teman yang akan berimigrasi atau ketika berpisah dengan seseorang yang sangat berarti dalam hidup kita.

Terdapat beberapa varian atau variasi ungkapan “Sayonara” yang bisa kamu gunakan tergantung pada situasi dan orang yang kamu ajak berbicara. Misalnya, jika kamu akan meninggalkan sebuah kantor atau pertemuan resmi, kamu bisa menggunakan ungkapan “Sayonara” yang lebih sopan dan formal yaitu “Sayo nara” atau “Sayonara arigato gozaimashita” yang bermakna “Terima kasih atas semua yang telah dilakukan, selamat tinggal”.

Secara keseluruhan, “Sampai Jumpa” dalam bahasa Jepang memiliki arti dan makna yang sama dengan “Sayonara” yaitu ucapan selamat tinggal atau perpisahan. Meskipun ungkapan “Sayonara” memiliki nuansa lebih kuat ketimbang “Sampai Jumpa”, tetapi saat ini ungkapan “Sampai Jumpa” juga sudah umum digunakan oleh masyarakat Jepang dan sering digunakan dalam situasi sehari-hari.

Cara Mengucapkan “Sampai Jumpa” dalam Bahasa Jepang dengan Benar


Sampai Jumpa Dalam Bahasa Jepang dengan Benar

Bagi para wisatawan atau para pelajar yang menempuh pendidikan di Jepang, pasti sudah tidak asing lagi dengan bahasa Jepang. Dalam berbicara dengan orang Jepang, salah satu kalimat yang sangat penting dan perlu diketahui adalah “Sampai jumpa” atau “Sayonara” dalam bahasa Jepang. Meskipun dua kata tersebut memiliki arti yang sama, tetapi biasanya “Sayonara” digunakan pada situasi yang lebih serius atau permanen seperti saat meninggalkan pekerjaan atau keluar dari suatu organisasi. Sedangkan “Sampai jumpa” lebih sering digunakan dalam situasi yang kurang formal, seperti ketika berpisah dengan teman atau keluarga.

Pentingnya Mengucapkan “Sampai Jumpa” dengan Benar


pentingnya mengucapkan sampai jumpa dalam bahasa jepang

Mengucapkan “Sampai jumpa” bisa dibilang cukup penting, karena ini menunjukkan rasa sopan dan penghormatan kepada orang yang akan ditinggalkan. Terlebih lagi, Jepang memiliki budaya yang sangat menghargai kesopanan dan tata krama, sehingga mengucapkan kata-kata yang tepat dalam situasi yang tepat bisa dianggap sebagai salah satu hal yang penting. Selain itu, mengucapkan “Sampai jumpa” juga bisa membantu membangun hubungan yang lebih baik dan menjadi awal dari pertemuan selanjutnya.

Nah, untuk itu, berikut ini adalah beberapa cara mengucapkan “Sampai jumpa” dengan benar dalam bahasa Jepang:

1. Sampai Jumpa: さようなら(Sayonara)


Sampai Jumpa dengan bahasa jepang

“Sampai jumpa” dalam bahasa Jepang bisa diucapkan dengan kata “Sayonara” (さようなら). Seperti yang sudah disebutkan di atas, “Sayonara” lebih cocok digunakan dalam situasi yang lebih serius atau formal, seperti saat meninggalkan pekerjaan atau institusi. Meskipun demikian, kata ini tetap bisa digunakan dalam situasi yang lebih santai.

2. Sampai Nanti: またね (Mata ne) atau じゃあね (Jaa ne)


Sampai Nanti dengan bahasa jepang

Jika kamu ingin mengatakan “Sampai jumpa” dalam situasi yang lebih santai dan akrab, kamu bisa menggunakan kata “Mata ne” (またね) atau “Jaa ne” (じゃあね). Kedua kata tersebut memiliki arti yang sama dengan “Sampai jumpa” dalam bahasa Indonesia. “Mata ne” lebih sering digunakan oleh generasi muda dan di kalangan teman sebaya, sedangkan “Jaa ne” lebih cocok digunakan dalam situasi yang kurang formal seperti berpisah dengan teman.

Untuk variasi lainnya yang lebih santai lagi kamu bisa juga mengucapkan “じゃあまた” atau “Jaa mata” yang memiliki arti “Sampai jumpa lagi”. Kata ini sangat cocok digunakan ketika kamu berkumpul dengan teman dekat atau keluarga. Selain itu, ketika mengucapkan kata “Jaa mata”, kamu juga bisa menambahkan kata “Tanoshimikko” (楽しみっこ) yang memiliki arti “mari kita menikmati lagi”.

3. Selamat Tinggal: さようなら(Sayonara)


Selamat Tinggal dengan bahasa jepang

Terakhir, jika kamu ingin mengucapkan perpisahan yang lebih permanen atau selamanya, kamu bisa menggunakan kata “Sayonara” (さようなら) yang juga bisa diartikan sebagai selamat tinggal.

Bagaimanapun juga, dalam mengucapkan “Sampai jumpa” dalam bahasa Jepang, maka akan lebih baik jika kamu melihat situasi dan hubunganmu dengan orang yang akan kamu ucapkan kata tersebut. Dalam hal ini, kamu bisa memilih kata yang tepat dan sopan agar tidak menimbulkan kesalahpahaman atau rasa tidak senang pada orang yang kamu ucapkan.

Ekspresi-ekspresi yang Digunakan dalam “Sampai Jumpa” dalam Bahasa Jepang


Ekspresi-ekspresi Sampai Jumpa dalam Bahasa Jepang

“Sampai Jumpa” atau dalam Bahasa Jepang dikenal dengan “Sayonara” merupakan salah satu kata yang sering digunakan untuk mengucapkan perpisahan pada seseorang. Namun, “Sayonara” bukanlah satu-satunya kata dalam Bahasa Jepang yang digunakan ketika mengucapkan perpisahan atau “Sampai Jumpa”.

Berikut ini adalah beberapa ekspresi atau kata-kata yang sering digunakan dalam “Sampai Jumpa” dalam Bahasa Jepang:

1. さようなら (Sayonara)
Kata “Sayonara” digunakan ketika seseorang akan pergi dan tidak akan melihat lagi selama beberapa waktu. Contohnya, ketika seseorang akan pindah ke tempat yang jauh dan tidak akan balik lagi. Namun, kata ini juga kerap digunakan di berbagai kesempatan seperti pada saat perpisahan sekolah atau saat menonton sebuah acara.

2. じゃあまた (Jaa Mata)
“Jaa Mata” adalah kata yang sering digunakan ketika seseorang akan bertemu lagi dengan orang yang akan ditinggalkan dalam waktu dekat. Contohnya, ketika seseorang pergi berbelanja dan akan bertemu dengan teman yang akan ditinggalkan di stasiun kereta api.

3. また明日 (Mata ashita)
“Mata ashita” artinya “sampai besok”. Kata ini digunakan ketika seseorang akan bertemu lagi dengan orang yang ditinggalkan di keesokan harinya. Contohnya, ketika seorang murid yang akan pergi ke rumahnya akan meninggalkan sekolah dengan menunggu ibunya untuk menjemput.

Kata ini lebih sering digunakan dalam situasi informal, seperti pada saat berpisah dengan teman atau keluarga, bukan pada saat berpisah dengan situasi resmi.

Mata ashita

4. また会える日まで (Mata aeru hi made)
“Mata aeru hi made” artinya “sampai pertemuan kita berikutnya”. Kata ini kerap digunakan ketika seseorang akan dipisahkan oleh jarak yang jauh secara fisik, seperti teman yang pindah ke luar kota.

Biasanya, kata ini diucapkan secara formal dalam situasi resmi seperti pada saat perpisahan pekerjaan atau pada momen-momen resmi lainnya.

5. お元気で (Ogenki de)
“Ogenki de” artinya “semoga sehat selalu”. Kata ini kerap digunakan ketika seseorang akan meninggalkan seseorang yang sangat dekat, seperti sahabat atau kerabat. Biasanya, kata ini juga akan diikuti dengan sebuah pelukan.

Kata ini adalah ungkapan perpisahan yang sangat personal dan menyentuh sehingga pada umumnya hanya digunakan pada situasi yang sangat dekat dengan pribadi.

Budaya Perpisahan dalam Masyarakat Jepang


Budaya Perpisahan dalam Masyarakat Jepang

Budaya perpisahan di Jepang merupakan hal yang sangat penting dan harus dihargai oleh semua orang. Hal yang paling umum dalam perpisahan di masyarakat Jepang adalah “Sampai Jumpa” (Sayonara). Beberapa orang mungkin menganggap perpisahan adalah suatu hal yang menyedihkan, namun di mata masyarakat Jepang perpisahan dianggap sebagai suatu hal yang positif. Karena ketika siseseorang memulai petualangan baru atau melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, diharapkan untuk tidak melupakan, mengejar, dan memperoleh kesempatan baru. Biasanya orang-orang akan mengirim pesan atau kartu ucapan yang biasanya berisi ungkapan “Sampai Jumpa”.

Di Jepang, dalam kegiatan perpisahan, orang-orang juga memperlihatkan rasa syukur mereka agar dapat bertemu dan juga kesediaan mereka untuk mengikat persahabatan yang langgeng meskipun di masa-masa berbeda nantinya. Perpisahan biasanya mendorong orang untuk mendoakan atau memberikan doa agar keberuntungan senantiasa menyertai orang yang berpergian ke tempat yang baru, juga harapan agar satu saat akan dipertemukan lagi.

Selain dari “Sampai Jumpa”, di Jepang juga ada bentuk perpisahan yang disebut Shukatsu. Shukatsu adalah suatu istilah dalam bahasa Jepang yang merujuk pada ketika seseorang bergabung dengan sebuah perusahaan untuk belajar, bekerja dan mengabdi hingga mencapai masa pensiun. Biasanya, dalam melakukan shukatsu, perusahaan akan mengadakan ujian untuk mengevaluasi karyawan yang akan pensiun. Perusahaan juga memberikan kesempatan bagi karyawan yang akan pensiun untuk mengajar dan memberikan nilai pelajaran kepada karyawan yang masih muda. Hal ini menjadi suatu hal yang wajib dan sangat dirasakan oleh masyarakat Jepang, menghormati senior yang telah bekerja dan dirinya sendiri dalam suatu perjalanan yang panjang.

Hal lain yang harus diperhatikan dalam budaya perpisahan di Jepang adalah pentingnya memberikan hadiah atau suvenir sebagai tanda perpisahan. Suvenir dalam bahasa Jepang disebut Omiyage. Omiyage seperti kado perpisahan dalam bentuk makanan atau benda bernilai yang dibeli sebagai kenangan. Orang Jepang percaya, suvenir diambil dari tempat barunya, menampilkan binaan daerah tersebut dan diajarkan ke orang lain yang belum pernah pergi kesana sebagai inspirasi perjalanan. Walau terlihat sepele, pada kenyataannya ini adalah suatu nilai dan juga budaya yang sangat penting dalam masyarakat Jepang.

Hari perpisahan juga menjadi suatu hal yang cukup penting dalam budaya perpisahan Jepang. Biasanya, pada hari perpisahan, orang akan mengadakan acara untuk berbicara, berbagi cerita dan saling memberikan motivasi. Hal ini dapat mempererat hubungan antar karyawan dan menjadikan suasana perpisahan menjadi lebih santai dan meriah.

Dalam kesimpulan, dalam budaya perpisahan di Jepang, seseorang tidak hanya melihat perpisahan sebagai suatu akhir dari suatu cerita, tetapi juga sebagai awal dari cerita lainnya. Budaya perpisahan yang baik akan membentuk relasi antara semua sisi di perusahaan atau masyarakat menjadi lebih kuat dan menjadi pondasi penting yang memperkuat moral positif dan nilai-nilai budaya Jepang. Dengan merayakan dan menghargai perpisahan, kami akan senantiasa berhati-hati dalam menghargai tatap muka dan juga perjalanan hidup yang hendak kita jalani.

Lagu dan Film yang Menggunakan Ungkapan “Sampai Jumpa” dalam Bahasa Jepang


Sampai Jumpa dalam Bahasa Jepang

Ungkapan “Sampai Jumpa” dalam Bahasa Jepang selalu membuat suasana menjadi terasa lebih hangat. Sampai Jumpa atau dalam bahasa Jepang dikenal dengan arigatou gozaimashita biasa digunakan saat menutup suatu pertemuan atau perpisahan. Terdapat beberapa lagu dan film yang menggunakan ungkapan ini dalam bahasa Jepang, mari kita ulas beberapa di antaranya.

1. Lagu “Sampai Jumpa” oleh Endank Soekamti


Lagu Sampai Jumpa

Lagu “Sampai Jumpa” sendiri sebenarnya merupakan karya dari Endank Soekamti yang menggabungkan bahasa Indonesia dan Jepang. Dalam lagu ini, terdapat penggunaan ungkapan “Sampai Jumpa” di dalamnya. Melalui lirik yang dihasilkan, membuat orang yang mendengarkan lagu ini menjadi sedih karena terpaksa berpisah dengan orang yang dicintai.

2. Film “Sayonara” karya Mikio Naruse


Film Sayonara

Film “Sayonara” adalah film karya Mikio Naruse yang dikenal sebagai sutradara handal di Jepang. Film ini mengangkat tema tentang perpisahan dan kesedihan yang dihasilkan dari suatu perpisahan tersebut. Dalam film ini, terdapat penggunaan ungkapan “Sayonara” yang bermakna “Selamat Tinggal” dalam bahasa Jepang. Dalam konteks film ini, “Sayonara” memiliki arti yang sangat dalam dan memiliki makna yang sangat kelam.

3. Film “Departures” karya Yojiro Takita


Film Departures

Film “Departures” adalah film karya Yojiro Takita yang memenangkan penghargaan Oscar pada tahun 2009. Film ini mengangkat tema tentang suatu profesi yang terkadang dianggap tabu, yaitu pekerja pemakaman. Dalam film ini, terdapat penggunaan ungkapan “Sayounara” yang bermakna “Selamat Tinggal” dalam bahasa Jepang. Dalam konteks film ini, “Sayounara” memiliki arti yang sangat dalam dan memiliki emosi yang kuat bagi penonton.

4. Lagu “Sakura” oleh Ikimono Gakari


Lagu Sakura

Lagu “Sakura” adalah karya dari Ikimono Gakari, sebenarnya lagu ini merupakan lagu populer di kalangan pemuda-pemudi jepang. Selain itu, lagu ini juga dikenal dengan lirik yang indah dan terdapat ungkapan “Sayonara” di dalamnya. Ungkapan “Sayonara” di dalam lagu ini terkesan lebih ringan dibandingkan dengan konteks film atau kenangan yang indah pada seseorang.

5. Film “The Wind Rises” karya Hayao Miyazaki


Film The Wind Rises

Film “The Wind Rises” adalah film animasi Jepang karya Hayao Miyazaki yang berkisah tentang kehidupan seorang insinyur pesawat terbang Jiro Horikoshi. Dalam film ini, terdapat penggunaan ungkapan “Sayonara” yang bermakna “Selamat Tinggal” dalam bahasa Jepang. Dalam konteks film ini, “Sayonara” memiliki makna yang lebih menyentuh karena digunakan sebagai penutup kisah hidup yang mengharukan.

Itulah beberapa lagu dan film yang menggunakan ungkapan “Sampai Jumpa” dalam bahasa Jepang. Penggunaan ungkapan ini memberi kesan yang lebih personal dan penuh perasaan. Penggunaan “Sampai Jumpa” atau “Sayonara” dapat menyentuh orang dan membuat mereka lebih khawatir tentang penutupan suatu acara atau perpisahan dengan seseorang. Karena itu, berhati-hatilah saat menggunakan ungkapan seperti ini.

Iklan