Sejarah Gelas dalam Budaya Jepang


Sejarah Gelas dalam Budaya Jepang

Budaya Jepang sangat dikenal akan keramahan dan keindahan yang terlihat pada berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Salah satu hal yang menarik dari budaya Jepang adalah kaca atau gelas yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Sejarah kaca atau gelas dalam budaya Jepang cukup panjang dan menarik untuk dibahas.

Menurut sejarah, penggunaan gelas di Jepang dimulai sejak zaman Edo atau sekitar abad ke-17. Pada masa itu, kaca atau gelas dibawa ke Jepang oleh Dutch East India Company. Kaca atau gelas itu tidak hanya digunakan sebagai barang mewah, tetapi juga digunakan untuk kepentingan perdagangan. Di awal penggunaannya, gelas digunakan oleh kalangan kaum bangsawan dan keluarga kerajaan Jepang. Mereka menggunakan gelas sebagai alat untuk minum sake atau minuman lainnya yang dianggap berguna untuk kesehatan dan kebersihan tubuh.

Namun, pada masa itu, penggunaan kaca atau gelas tidak begitu populer di Jepang. Kaca atau gelas diproduksi dengan cara yang lebih rumit, dan memiliki harga yang lebih mahal dibandingkan dengan keramik. Kaca atau gelas juga tidak terlalu ramah terhadap lingkungan, terutama cuaca dan lingkungan yang lembab.

Setelah periode Meiji pada akhir abad ke-19, gelas menjadi lebih populer di Jepang. Hal ini terjadi karena banyaknya orang Jepang yang melakukan perjalanan ke luar negeri dan membawa gelas sebagai oleh-oleh. Selain itu, banyaknya perusahaan gelas yang didirikan di Jepang juga membuat gelas semakin banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Pada masa itu, gelas digunakan untuk berbagai keperluan, seperti untuk minum teh, air, dan minuman lainnya. Meskipun masih tergolong barang mewah, gelas sudah mudah didapat dan digunakan oleh berbagai kalangan masyarakat Jepang.

Perkembangan lebih lanjut dalam penggunaan gelas di Jepang terjadi pada periode Showa, pada awal abad ke-20. Pada masa ini, banyak orang Jepang yang mulai mengenal berbagai macam gelas, seperti gelas kristal, gelas antik, dan lain-lain.

Gelas atau kaca dalam budaya Jepang juga memiliki makna yang dalam. Selain digunakan untuk keperluan sehari-hari, gelas atau kaca juga sering digunakan sebagai hiasan rumah. Kaca atau gelas dengan pernak-pernik khas Jepang seperti motif bunga sakura, ashi (kaki), dan fuji (gunung Fuji) menjadi populer sebagai barang hiasan.

Selain itu, kaca atau gelas juga sering digunakan dalam upacara teh. Dalam upacara teh, gelas atau kaca dipercaya memiliki makna spiritual yang dalam, karena dianggap sebagai media untuk menerima dan memberikan keindahan, sehingga lebih mudah untuk mencapai kedamaian batin.

Secara keseluruhan, penggunaan gelas atau kaca dalam budaya Jepang memang memiliki sejarah yang panjang dan sempurna. Selain berperan sebagai alat untuk memenuhi keperluan sehari-hari, gelas juga memiliki arti yang mendalam dalam kehidupan sehari-hari Jepang. Dalam perkembangannya, gelas juga terus mengalami perubahan dan inovasi, sehingga semakin banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Jenis-jenis Gelas dalam Bahasa Jepang


Bahasa Jepang Gelas

Bahasa Jepang memiliki banyak kata-kata yang berhubungan dengan gelas. Berikut adalah beberapa jenis gelas dalam bahasa Jepang yang mungkin perlu Anda ketahui ketika berkunjung ke Jepang atau berkomunikasi dengan orang Jepang:

Choko (猪口)


Choko Glass Japan

Choko adalah jenis gelas kecil dan pendek yang digunakan untuk minum sake, minuman beralkohol dari Jepang. Biasanya, orang Jepang mengisi gelas ini hingga penuh dan saling memperlihatkan minuman tersebut sebelum meminumnya. Choko juga digunakan untuk minum mirin (jenis mirip sake tapi tanpa alkohol) atau thayanggan (minuman tradisional Jepang).

Kyusu (急須)


Kyusu Glass Japan

Kyusu adalah jenis gelas dengan tutup berbentuk bulat di bagian atasnya dan sangat berguna untuk menyeduh teh Jepang. Tutup pada Kyusu adalah yang membedakannya dari gelas atau alat penyaring biasa. Istilah Kyusu sendiri artinya cukup anti-mainstream di Jepang karena sebenarnya memiliki arti “teko” bukanlah “gelas”.

Glass (グラス)


Glass Glass Japan

Glass adalah jenis gelas umum yang dapat digunakan untuk minuman apa saja, termasuk air dan jus. Ada banyak ukuran, bentuk, dan jenis glass yang tersedia di Jepang, tergantung pada minuman yang hendak diminum. Biasanya, orang Jepang memilih glass berukuran kecil untuk minum sake. Sedangkan untuk kopi atau minuman panas lainnya, orang Jepang cenderung memilih glass yang besar dan berisi double wall.

Hai (盃)


Hai Glass Japan

Hai adalah jenis gelas berukuran kecil dan biasanya digunakan dalam upacara minum sake. Orang Jepang yang menghadiri upacara tersebut akan menuangkan sake ke dalam gelas Hai milik mereka dan meminumnya bersama-sama dalam satu waktu. Menurut kepercayaan, “pembagian” sake pada semua Hai yang tersedia adalah bagian dari upacara berarti tidak ada yang terlupakan dalam sorak keriaan mereka.

Kampai Glass (乾杯グラス)


Kampai Glass Japan

Kampai adalah ungkapan dalam bahasa Jepang yang berarti “selamat”, dan biasanya digunakan ketika seseorang menawarkan toast atau minum-minuman. Kampai Glass adalah jenis gelas khusus yang digunakan untuk toast saat minum sake atau minuman lainnya. Kampai Glass biasanya memiliki bentuk yang tidak simetris dan unik, dan sering dibuat dengan kaca kristal dan memiliki dekorasi yang cantik.

Guinomi (ぐい呑み)


Guinomi Glass Japan

Guinomi adalah jenis gelas berukuran kecil dan digunakan untuk minum shochu, jenis minuman beralkohol dari Jepang. Guinomi biasanya terbuat dari tanah liat atau kayu, dan memiliki desain dan ukuran yang berbeda-beda. Ada juga Guinomi yang sangat unik dan berharga karena dihiasi dengan lukisan dan ornamen yang indah.

Jadi, itulah beberapa jenis gelas dalam bahasa Jepang. Setiap jenis gelas memiliki penggunaan yang berbeda-beda tergantung pada minuman yang akan diminum. Oleh karena itu, tidak ada salahnya untuk mengetahui jenis-jenis gelas ini jika Anda ingin mendapatkan pengalaman yang lebih autentik selama berkunjung ke Jepang.

Frasa dan Kosa Kata Terkait Gelas dalam Bahasa Jepang


Gelas dalam Bahasa Jepang

Gelas merupakan salah satu peralatan makan yang sangat penting. Di Jepang, gelas sering digunakan untuk minum teh banyak sekali jenis teh yang ada di negara tersebut. Bahasa Jepang memiliki beragam frasa dan kosa kata terkait gelas. Berikut adalah beberapa di antaranya:

1. コップ (koppu)


Koppu dalam Bahasa Jepang

Kata koppu dalam bahasa Jepang artinya adalah “gelas” atau “cangkir”. Istilah ini biasanya digunakan untuk merujuk pada gelas minum biasa yang digunakan sehari-hari. Koppu juga bisa digunakan untuk merujuk pada minuman yang diminum dengan gelas tersebut.

2. グラス (gurasu)


Gurasu dalam Bahasa Jepang

Gurasu adalah istilah dalam bahasa Jepang yang artinya “gelas kaca”. Istilah ini merujuk pada jenis gelas yang terbuat dari kaca dan umumnya digunakan untuk minuman bersoda atau minuman-minuman beralkohol. Gurasu juga bisa digunakan untuk merujuk pada minuman yang diminum dengan gelas tersebut.

3. マグ (magu)


Magu dalam Bahasa Jepang

Kata Magu dalam bahasa Jepang merupakan kata serapan dari bahasa Inggris “mug”. Artinya adalah “gelas atau cangkir dengan pegangan”. Magu biasanya digunakan untuk minuman seperti kopi atau teh panas. Selain itu, Magu juga sering digunakan untuk minuman yang diminum di pagi hari seperti susu atau jus buah.

Bahasa Jepang memiliki banyak sekali istilah terkait dengan peralatan makan. Meskipun memiliki arti yang sama, namun istilah-istilah tersebut memiliki nuansa yang berbeda-beda. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya budaya makan dalam masyarakat Jepang.

Cara Membuat Teh dalam Gelas Gaya Jepang


Teh dalam gelas Jepang

Cara menyeduh teh memang bisa dilakukan dengan berbagai cara, salah satu yang cukup populer adalah dengan gaya Jepang. Teh dalam gelas Jepang ini disajikan dengan cara yang sederhana, tapi memiliki keunikan tersendiri.

Alat dan bahan yang dibutuhkan untuk membuat teh dalam gelas Jepang antara lain teko tanah liat, gelas atau cangkir Jepang, teh hijau, air panas, dan goresan kayu untuk mengocok teh agar terlihat halus.

Berikut adalah langkah-langkah cara membuat teh dalam gelas Jepang:

1. Panaskan air hingga mendidih

Air panas

Pertama-tama, panaskan air hingga mendidih. Sebaiknya air yang digunakan untuk menyeduh teh dalam gelas Jepang adalah air yang masih segar dan tidak dimasak kembali.

2. Siapkan teko dan gelas Jepang

Teko dan gelas Jepang

Siapkan teko tanah liat dan gelas Jepang. Teko yang digunakan untuk menyeduh teh dalam gelas Jepang biasanya memiliki ukuran yang kecil dan pas untuk membuat dua atau tiga cangkir teh.

3. Isi teh hijau ke dalam teko

Teh hijau

Selanjutnya, isi teh hijau ke dalam teko. Pastikan takaran sesuai dengan jumlah air yang digunakan. Sebaiknya, saat mengisi teh ke teko, teh dituang dengan gerakan memutar dan tidak diremas-remas.

4. Siram air panas ke dalam teko

Air panas

Setelah itu, siram air panas ke dalam teko hingga penuh. Biarkan teh dan air berbaur selama beberapa saat. Waktu yang dibutuhkan untuk menyeduh teh hijau dalam gelas Jepang sekitar 1-2 menit.

5. Tuangkan teh ke dalam gelas

Cangkir Jepang

Setelah waktu yang ditentukan, tuangkan teh dari teko ke dalam cangkir Jepang. Saat menuangkan teh ke dalam cangkir, pegang teko dengan satu tangan dan goreskan kayu di ujung teko dengan tangan lainnya. Hal ini akan membuat teh terlihat halus dan tidak mengendap di dasar cangkir.

6. Sajikan teh dalam gelas Jepang

Cangkir Jepang

Sajikan teh dalam gelas Jepang. Teh dalam gelas Jepang biasanya tidak dilengkapi dengan gula atau susu, sehingga rasanya lebih ringan dan mempertahankan keaslian rasanya.

Itulah cara membuat teh dalam gelas Jepang yang simple dan mudah untuk dilakukan di rumah Anda. Selamat mencoba dan nikmati secangkir teh yang lezat dan berbeda dengan teh pada umumnya.

Tradisi Minum Sake dari Gelas Keramik Jepang (Choko dan Sakazuki)


Tradisi Minum Sake dari Gelas Keramik Jepang (Choko dan Sakazuki)

Di Jepang, sake adalah minuman beralkohol yang disukai banyak orang. Sake adalah minuman yang terbuat dari beras yang difermentasi. Seperti kebanyakan minuman beralkohol, konsumsinya harus dilakukan dengan bijak dan sopan santun. Sake biasanya disajikan dalam cangkir atau gelas keramik yang berbeda. Ada dua jenis cangkir keramik yang digunakan dalam tradisi minum sake di Jepang, yaitu choko dan sakazuki.

Choko adalah jenis cangkir keramik atau gelas kecil yang biasanya digunakan untuk minum sake hangat atau dingin. Ukuran yang kecil ini cocok untuk sekali teguk atau dikenal sebagai “one-shot sake”. Pada umumnya, cangkir Choko digunakan dalam acara-acara formal seperti upacara pernikahan, resepsi, atau saat makan malam formal dengan klien atau tamu penting.

Sakazuki, di sisi lain, adalah jenis cangkir keramik yang lebih besar dan lebih dalam. Terlihat identik dengan mangkuk, wujud cangkir sakazuki sering ditemukan dalam warna cerah dan terdapat selentingan tampilan gaya purbakala Jepang pada permukaannya. Ukurannya yang lebih besar memungkinkan sake berlimpah dalam cangkir sehingga dapat dibagi-bagikan dengan orang lain. Pada acara-acara tradisional seperti pesta tahun baru Jepang yang dikenal sebagai oshogatsu, cangkir sakazuki digunakan saat mempersilakan tamu atau orang yang lebih tua untuk minum sake.

Sementara itu, untuk tamu atau pelanggan yang baru saja menghadiri upacara pernikahan, mereka akan memberikan hadiah uang dalam amplop khusus yang disebut Shugi Bukuro sambil juga menyebutkan pesan. Biasanya, pernikahan Jepang mengundang tamu dengan pasangan yang diwakili dengan jumlah hadiah sesuai bulatan ganjil. Artinya, jika pasangan diundang, mereka harus menyerahkan hadiah dalam jumlah ganjil, misalnya 1 atau 3 juta yen.

Ada juga sebuah tradisi unik di Jepang tentang meminum sake, yaitu termasuk meminum minuman ini dalam porsi yang lebih kecil atau jumlah sedikit. Ini bermula dari kepercayaan bahwa minuman tersebut akan lebih enak dalam waktu yang lama dan membuat seseorang tidak mabuk terlalu cepat dalam membicarakan berbagai hal. Orang Jepang percaya bahwa kebiasaan memperlahankan proses meminum sake memberikan kesempatan bagi orang untuk menjaga komposisi tubuhnya agar tidak terlalu merokok atau mengkonsumsi makanan bersantan yang mengandung minyak berlebihan.

Sebagai kesimpulan, tradisi minum sake dari gelas keramik Jepang kuno terus dipertahankan dan dipelihara di era modern ini. Dengan menggunakan dua jenis cangkir keramik atau gelas ini, choko dan sakazuki, orang Jepang tidak hanya mempraktikkan kebijaksanaan dalam minum sake, tetapi mereka juga menikmati perasaan lembut dari keramik yang benar-benar berkualitas tinggi.

Iklan