Kisah Tradisi Rumah Adat Suku Toraja

Pembaca rinidesu.com, sulawesi selatan dikenal dengan sebutan tanah toraja yang kaya akan sejarah, kebudayaan, dan eksotisme alam. Salah satu warisan budaya yang paling terkenal dari suku toraja adalah rumah adat. Rumah adat adalah bentuk rumah tradisional yang dibangun oleh suku toraja.

Dalam bahasa toraja, rumah adat disebut “Tongkonan”. Konstruksi rumah ini terdiri dari bentuk rumah panggung besar, dengan atap yang memanjang tinggi. Maka tak heran jika bangunan ini selalu menjadi daya tarik untuk wisatawan domestik dan mancanegara.

Berikut ini kami akan membahas lebih detail mengenai rumah adat suku toraja di Sulawesi Selatan.

Kelebihan Rumah Adat Suku Toraja di Sulawesi Selatan

Dalam setiap bangunan Tongkonan terdapat beberapa kelebihan yang patut diacungi jempol, diantaranya adalah:

👍 Bentuk Yang Unik Dan Aesthetic

Bentuk bangunan rumah adat suku toraja terlihat unik dan memiliki nilai aesthetic yang tinggi. Hal tersebut dikarenakan bagi suku toraja, bangunan Tongkonan memiliki makna filosofis dan spiritual, sehingga menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan mereka.

👍 Kuat Dan Awet

Salah satu kelebihan dari rumah adat suku toraja adalah ketahanan bangunannya. Terbuat dari bahan kayu yang kokoh membuat rumah adat toraja awet dan mampu bertahan hingga puluhan atau ratusan tahun.

👍 Udara Yang Baik

Bangunan rumah adat toraja yang terbuat dari kayu juga memiliki ventilasi yang cukup baik, membuat sirkulasi udara di dalam rumah adat toraja terjaga dengan baik, membuat rumah adat tersebut nyaman untuk ditinggali.

👍 Kekayaan Budaya

Kelebihan lain dari rumah adat suku toraja adalah sebagai bentuk kekayaan budaya. Tongkonan atau rumah adat toraja ini memiliki nilai sejarah dan adat istiadat yang diwariskan turun-temurun oleh masyarakat toraja. Sehingga dengan memelihara dan memperbaiki rumah adat toraja, juga sama dengan melestarikan budaya dan tradisi mereka.

👍 Tempat Raungan Kembang

Masyarakat Toraja juga mempercayai bahwa rumah adatnya adalah sebagai tempat raungan kembang. Yakni Kawasan Santet. Menurut kepercayaan masyarakat toraja, sang balo yang sudah meninggal dunia dapat meruruki rumahnya atau di dalam rumah tersebut sehingga perlu persembahan upacara. Oleh sebab itu, sebelum upacara kematian dilaksanakan, keluarga almarhum mewajibkan membersihkan rumah dan menghias seperti pada saat upacara adat yang lainnya. Namun untuk keberlangsungan dari tradisi tersebut tetap menjadi polemik bagi beberapa kalangan.

👍 Daya Tarik Turis

Nilai kemanfaatan yang tak kalah penting dari rumah adat suku toraja adalah sebagai daya tarik wisata bagi masyarakat domistik maupun mancanegara. Hal ini juga meningkatkan perekonomian masyarakat setempat terkait dengan perputaran usaha pariwisata dan ekonomi kreatif.

👍 Universal

Istilah universal dimaknai dalam dimensi yang bermakna mencakup manusia tanpa terkecuali. Maka dapat diartikan, rumah adat suku toraja memiliki makna universal, karena nilai-nilai budayanya berlaku untuk semua orang tanpa terkecuali.

Kekurangan Rumah Adat Suku Toraja di Sulawesi Selatan

Walaupun memilik kelebihan yang banyak, rumah adat suku toraja di Sulawesi Selatan juga memiliki kekurangan, antara lain adalah :

👎 Keterbatasan Fungsi

Rumah adat suku toraja tidak bisa dijadikan sebagai tempat tinggal karena bentuk bangunannya yang sangat kaku dan tak bisa fleksibel. Selain itu, rumah adat suku toraja juga sangat sulit untuk didesain atau diubah sesuai dengan keinginan pemiliknya.

👎 Perawatan Yang Mahal

Rumah adat suku toraja adalah jenis rumah yang terbuat dari kayu dan bambu dengan detail ukiran yang sangat banyak. Untuk merawat dan mempertahankan keindahan rumah adat toraja diperlukan biaya perawatan yang cukup mahal.

👎 Bahaya Terbakar

Memiliki rumah yang terbuat dari kayu dan bambu memang memiliki nilai seni dan estetika yang tinggi, namun juga sangat rentan terjadi kebakaran.

👎 Keterbatasan Pencahayaan

Rumah adat suasana toraja tidak memiliki ventilasi atau lampu yang cukup terang, sehingga aliran udara dalam rumah adat toraja menjadi terganggu dan membuat sinar matahari serta lampu bohlam sulit masuk ke dalam rumah.

Tabel Informasi Tentang Rumah Adat Suku Toraja di Sulawesi Selatan

Jenis Bangunan Tongkonan (Rumah Adat Suku Toraja)
Bahan Bangunan Kayu dan Bambu
Keunikan / Ciri Khas Memiliki Detail Ukiran yang Sangat Rumit dan Aesthetic
Posisi Bangunan Panggung / diatas tanah dengan pondasi dari tiang, batu dan kayu
Luas Lantai 50-100 m2
Panjang Atap 10-18 Meter
Daya Tampung 20-30 Orang
Daerah Asal Tana Toraja, Sulawesi Selatan

Frequently Asked Questions (FAQ)

1. Mengapa rumah adat suku toraja disebut Tongkonan?

Secara harfiah, Tongkonan berarti “tempat tinggal nenek moyang”. Tongkonan juga biasa disebut dengan nama Rumah Adat Suku Toraja yang merupakan bangunan tradisional suku toraja.

2. Apa fungsi utama dari Tongkonan atau Rumah Adat Suku Toraja?

Tongkonan digunakan sebagai tempat tinggal keluarga dari suku toraja. Selain itu, juga digunakan untuk kegiatan pesta adat dan upacara kematian.

3. Bagaimana rumah adat toraja bisa awet dan tahan lama?

Rumah adat toraja terbuat dari bahan kayu yang kokoh, dan didirikan di atas tanah yang dilapisi dengan batu dan batu kali yang kuat sehingga relatif tahan terhadap gempa. Kayu yang digunakan dan dijahit dengan benang kuras membuat rumah adat tersebut terlihat gagah dan kokoh.

4. Apakah rumah adat suku toraja dilengkapi dengan AC dan tempat tidur?

Tongkonan atau rumah adat suku toraja tidak dilengkapi dengan AC dan tempat tidur seperti rumah modern sekarang ini. Sebaliknya, bangunan Tongkonan dirancang untuk mempertahankan suhu ke dalam ruangan untuk tetap aman bahkan jika suhu udara luar sangat dingin.

5. Apa yang membedakan bentuk rumah adat Toraja dengan rumah adat dari daerah lain?

Bentuk rumah adat Toraja memiliki tinggi atap yang tinggi dengan desain bentuk yang tidak biasa. Selain itu, ukiran pada rumah adat suku toraja sangat rumit dan membutuhkan keahlian khusus dari pengrajin kayu dan batu.

6. Bagaimana cara merawat rumah adat suku toraja agar tetap awet dan terlihat indah?

Perawatan rumah adat toraja meliputi proses pembersihan, pemeliharaan, dan perbaikan. Perbaikan biasanya dilakukan jika ada bagian rumah yang rusak atau terjadi kerusakan akibat cuaca atau kebakaran.

7. Apakah perlu memperhatikan adat istiadat saat berkunjung ke rumah adat suku Toraja?

Ya, sangat memperhatikan adat istiadat saat berkunjung ke rumah adat toraja sangat diperlukan. Hal ini bertujuan sebagai bentuk penghormatan kepada budaya dan adat lokal yang dimiliki suku toraja.

8. Bagaimana cara membuat ukiran pada rumah adat suku toraja?

Ukiran pada rumah adat toraja dibuat dengan menggunakan batu dan kayu serta alat tradisional seperti parang dan gergaji kayu.

9. Apakah Tongkonan digunakan sebagai tempat atraksi wisata?

Tongkonan sering menjadi daya tarik wisata, tetapi tetap difungsikan sebagai tempat tinggal dan kegiatan adat suku toraja.

10. Apa saja jenis Tongkonan yang ada di Toraja?

Ada beberapa jenis Tongkonan di Sulawesi Selatan, diantaranya tongkonan Batu Wajir, Tongkonan Saluan, Tongkonan Rante Karua, dan Tongkonan Ne ‘Gan. Setiap jenis rumah adat memiliki kesamaan bentuk dan dekorasi, namun mempunyai ciri khas yang berbeda-beda.

11. Apakah Tongkonan terdapat di Indonesia selain di wilayah Toraja?

Salah satu bangunan tradisional Indonesia yang mirip dengan Tongkonan suku toraja adalah Bubungan Tinggi dari Kalimantan Selatan, dan Lamin dari Suku Kajang di Sulawesi Tengah.

12. Seberapa sering Tongkonan direnovasi oleh pemiliknya?

Jumlah frekuensi renovasi bagi setiap tongkonan berbeda-beda, tergantung dari budget pemilik. Biasanya, tongkonan direnovasi setelah puluhan tahun sekali demi memperkuat sisi estetis dan mempertahankan nilai historis.

13. Apa saja kesenian tradisional toraja?

Ada beberapa kesenian tradisional toraja, diantaranya Tari Tor-Tor, Sa’at Nyong, Rambu Solo, dan Maradek.

Kesimpulan

Setelah membahas mengenai rumah adat suku toraja di Sulawesi Selatan yang disebut Tongkonan, maka dapat disimpulkan bahwa rumah adat tersebut memiliki kelebihan yang banyak, seperti bentuknya yang unik, kuat, dan memiliki nilai budaya. Namun juga memiliki kekurangan, seperti perawatan mahal, keterbatasan fungsi, dan bahaya terbakar.

Sebagai bentuk kekayaan budaya, Tongkonan menjadi daya tarik wisata yang menarik. Pemeliharaan dan perbaikan rumah adat toraja juga menjadi bentuk melestarikan budaya dan adat lokal suku toraja.

Jika Anda ingin berkunjung ke Sulawesi Selatan, jangan lupa untuk mengunjungi Tongkonan atau rumah adat suku toraja yang merupakan warisan budaya yang sangat berharga bagi bangsa Indonesia.

Disclaimer

Artikel ini dibuat untuk tujuan informasi seputar kebudayaan Indonesia dan tidak dimaksudkan untuk merendahkan atau merusak citra budaya suku Toraja. Mohon maaf jika terdapat kesalahan atau ketidakakuratan dalam penulisan artikel ini.

rumah adat suku toraja di sulawesi selatan dise

Iklan