Asal Usul Kata Deru di Bahasa Jepang


asal usul kata deru di bahasa jepang

Saat belajar bahasa Jepang, kita pasti sering mendengar kata deru. Namun, apakah kamu tahu dari mana asal usul kata tersebut? Kata deru digunakan sebagai kata kerja yang artinya keluar atau muncul. Namun, sebenarnya, kata deru adalah awalan pada kata yang lebih panjang di dalam bahasa Jepang. Awalan deru bisa dipakai untuk mengeluarkan suara atau bunyi dari dalam sesuatu.

Asal usul kata deru berasal dari kata kerja dalam bahasa Jepang, yaitu deru(出る). Kata deru dalam bahasa Jepang telah digunakan sejak zaman Heian (794-1185) hingga zaman Edo (1603-1868). Pada masa ini, bahasa Jepang yang digunakan memiliki perubahan dalam hal pengucapan dan penulisan.

Pada zaman Heian, banyak sekali bahasa Jepang yang digunakan untuk kepentingan literasi, termasuk bahasa kanbun. Bahasa kanbun biasanya digunakan untuk mengekspresikan budaya dan kesusastraan dalam bahasa Jepang. Pada saat itu, kata deru digunakan sebagai kata gunaan untuk menyatakan bahwa suatu hal bergeser dari dalam ke luar.

Seiring berjalannya waktu, kata kerja deru yang artinya keluar atau muncul masuk ke dalam Bahasa Jepang modern. Kata-kata yang bergabung dengan deru biasanya akan menunjukkan tempat keluarnya suara atau bunyi. Misalnya, kata kerja deru bisa digabungkan dengan kata neru(寝る) yang artinya tidur. Dengan cara ini kata yang dihasilkan akan menjadi neru(寝る)deru(出る) yang artinya bersin. Bahkan, kata deru juga dapat digunakan untuk menunjukkan kapan suatu acara dimulai.

Meskipun kata deru telah digunakan di Bahasa Jepang sejak lama, kata tersebut masih digunakan hingga saat ini dan bahkan lebih sering. Kata deru juga berwujud partikel aksara hiragana yang biasanya diletakan di akhir kalimat. Partikel ini mengindikasikan bahwa suara yang keluar dari mulut pembicara merupakan ungkapan akhir atau menjawab sebuah pertanyaan.

Semoga penjelasan singkat mengenai asal usul kata deru di Bahasa Jepang ini dapat memberikan wawasan baru bagi pembaca. Jangan lupa untuk terus belajar bahasa Jepang agar semakin mahir dan dapat memperkaya kosakata.

Penggunaan Kata Deru dalam Kalimat Bahasa Jepang


orang jepang

Pada bahasa Jepang, kata deru memiliki banyak arti tergantung pada konteks kalimatnya. Umumnya, kata deru digunakan dalam kalimat yang menggambarkan suara yang terdengar atau suara yang keluar dari suatu benda atau tempat. Selain itu, kata deru juga digunakan dalam kalimat-kalimat yang menjelaskan tentang adanya sesuatu yang keluar dari dalam benda atau tempat tertentu.

Contohnya, dalam kalimat seperti: “Ketika mobil tersebut melaju dengan kecepatan tinggi, suara deru mesinnya sangat terdengar” secara harfiah berarti bahwa suara deru mesin sangat terdengar karena mesin mobil tersebut sedang mengeluarkan banyak suara.

Sampai saat ini, kata deru masih sering digunakan dalam bahasa Jepang baik dalam bahasa lisan maupun tulisan, terutama pada konteks-konteks yang berhubungan dengan suara. Dalam bahasa sehari-hari, kata deru juga sering digunakan dalam kalimat-kalimat yang menggambarkan suara-suara tertentu seperti deru kipas, deru motor, atau deru angin.

Kata deru juga dapat digunakan dalam konteks yang lebih luas seperti dalam kalimat: “Kemarin, saya keluar rumah dan melihat matahari yang mulai terbit dari kejauhan”. Pada kalimat tersebut, kata deru memiliki arti “mulai keluar” atau “muncul” yang mana pada kalimat tersebut matahari muncul dari kejauhan.

Di samping itu, kata deru juga sering digunakan dalam bahasa Jepang ketika seseorang ingin mengungkapkan pengalaman atau perasaannya tersebut, seperti dalam kalimat-kalimat yang sering digunakan dalam drama Jepang dan film-film Jepang. Contohnya, ketika seseorang merasakan rasa takut atau takut saat melihat sesuatu, di dalam hatinya ia merasakan “deru” alias detak jantung yang kencang.

Dalam hal ini, kata deru digunakan untuk menggambarkan perasaan atau kondisi yang dialami oleh seseorang yang sangat emosional dan sulit diungkapkan dengan kata-kata. Selain itu, penggunaan kata deru juga menyiratkan makna bahwa perasaan tersebut sangat dalam dan kuat, layaknya suara deru dari dalam hati.

Secara umum, kata deru sangat umum digunakan dalam bahasa Jepang baik dalam kalimat bahasa lisan maupun dalam kalimat-kalimat yang diungkapkan dalam drama, film, atau novel. Penggunaan kata deru yang baik dan tepat pada tempatnya dapat membantu pembicara dalam menyampaikan pesannya dengan efektif dan terlihat jelas.

Makna Konotasional Kata Deru dalam Kebudayaan Jepang


Konotasional Kata Deru

Kata ‘deru’ merupakan salah satu kata yang kuat dalam budaya Jepang. Kebudayaan Jepang yang memiliki banyak keunikan salah satunya adalah dalam penggunaan kata-kata yang memiliki konotasi kontradiktif. Dalam kebudayaan Jepang, kata-kata yang tampaknya sederhana dan biasa-biasa saja, seringkali memiliki makna dan pengertian yang jauh lebih dalam. Tak terkecuali dengan kata ‘deru’ yang memiliki banyak makna konotasional.

Konotasional dalam bahasa merupakan makna atau arti yang tersirat dari sebuah kata atau frasa tertentu. Konotasi kata ‘deru’ dalam kebudayaan Jepang bisa menunjukkan banyak hal yang berbeda, tergantung pada konteks dan budaya yang digunakan. Berikut beberapa-makna konotasional kata ‘deru’ dalam kebudayaan Jepang:

Kebudayaan Jepang Tradisional

  1. Air mata/berderai air mata
  2. Kata ‘deru’ bisa memiliki konotasi sebagai air mata yang keluar. Hal ini mungkin dikarenakan air mata cenderung mengalir atau ‘deru’ seperti air yang mengalir dari sumbernya. Konotasi ini sering digunakan dalam konteks cerita, kisah cinta, hikmah ataupun pengalaman hidup seseorang dalam kehidupan sehari-hari.

  3. Menjulang/meroket
  4. Kata ‘deru’ juga memiliki makna meningkat atau naik secara mendadak. Makna ini bisa muncul dalam konteks apapun, seperti kenaikan harga, meningkatnya popularitas, atau suatu kejadian yang tiba-tiba terjadi secara menyolok.

  5. Angin bertiup/keluar
  6. Kata ‘deru’ bisa juga digunakan dalam konteks angin yang bertiup atau keluar dari suatu tempat. Konotasi ini sering muncul dalam konteks musik tradisional Jepang seperti ‘deru yoi’. ‘Deru yoi’ pada umumnya menjadi acuan dalam musik tradisional Jepang, di mana nada yang mengalir diiringi dengan suara biola atau beberapa alat musik tradisional lainnya, membuat suasana hati menjadi tenang dan meraih kedamaian batin.

  7. Keluar dari jangkauan/tereliminasi
  8. Selain itu, ‘deru’ bisa juga menunjukkan suatu hal yang tereliminasi atau dianggap tidak penting. Misalnya, jika seseorang tereliminasi dari acara atau rencana tertentu, bisa dikatakan dia ‘deru’ dari rencana tersebut.

  9. Melebur dalam
  10. Makna lain dari ‘deru’ dalam budaya Jepang adalah konotasi melebur dalam suatu situasi atau budaya tertentu. Hal ini bisa muncul dalam konteks seseorang yang berhasil memahami atau menyesuaikan diri dengan budaya baru.

  11. Muncul/terlihat
  12. Makna terakhir dari ‘deru’ adalah konotasi penampilan atau muncul. Misalnya pada kelahiran bayi, kedatangan tamu, atau pada saat-saat tertentu yang perlu ditandai seperti upacara atau perayaan.

Di akhir catatan ini, sebenarnya masih banyak lagi makna atau konotasi dari kata ‘deru’ dalam kebudayaan Jepang. Namun, dengan memahami beberapa makna konotatif dari kata ‘deru’ ini, kita dapat mendapat pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana penggunaan kata yang lebih kompleks dalam budaya Jepang. Makna dari kata ‘deru’ yang bersifat konotatif tidak dapat dilepaskan dari cara orang Jepang memandang dan memaknai masa lalu, kini, dan masa depan mereka. Konsep ini menjadi salah satu cerminan dalam kebudayaan Jepang yang komprehensif dan cenderung sulit dipahami.

Bahasa Gaul Jepang: Kata-Kata Derivatif dari Deru


Kata Derivatif Jepang

Tidak hanya Indonesia yang kaya akan bahasa gaul, tetapi Jepang juga memiliki bahasa gaul mereka sendiri. Salah satu kata yang berasal dari bahasa gaul Jepang adalah kata Deru. Deru memiliki arti keluar yang dalam bahasa gaul Jepang dapat digunakan dengan beberapa bentuk kata derivatif. Berikut ini adalah beberapa kata derivatif dari kata deru dalam bahasa gaul Jepang.

1. Deremasu


Deremasu

Deremasu bisa diartikan sebagai keluar. Biasanya kata ini digunakan ketika seseorang keluar dari ruangan atau tempat kejadian tindakan. Misalnya, dalam situasi yang lucu ketika seseorang berada di ruangan dan sesuatu yang aneh terjadi, seseorang bisa berkata “Mau deremasu nih.” Yang artinya ingin keluar aja dari ruangan itu.

2. Deruwo


Deruwo

Deruwo diartikan sebagai keluar dari dalam. Biasanya kata ini digunakan untuk menyatakan ketika ada seseorang yang keluar dari tempat yang sempit atau berkumpul dalam jumlah banyak yang terkesan menyempit. Misalnya, kamu sedang berada dalam kerumunan dan ingin mengatakan “Aku pengen deruwo nih” yang berarti ingin keluar dari kerumunan itu.

3. Deredere


Deredere

Deredere bisa diartikan sebagai keluar dengan gembira. Biasanya kata ini digunakan ketika seseorang keluar dari rutinitas yang membosankan atau ketika seseorang telah lulus dari sesuatu yang diinginkannya. Misalnya, kamu telah menyelesaikan tugas yang mengganggu atau keluar dari tempat kerja yang melelahkan kamu bisa berkata “Deredere” untuk menyatakan perasaan gembira atau merasa senang bisa keluar dari rutinitas yang membosankan itu.

4. Detha


Detha

Detha bisa diartikan sebagai mengeluarkan isi ke dalam. Biasanya kata ini digunakan ketika ada orang yang banyak bicara atau orang yang sedang mempertontonkan kecakapannya. Misalnya, ketika kamu sedang berbicara dengan temanmu dan temanmu memperlihatkan kemampuan atau keahliannya, kamu bisa berkata “Kamu sungguh detha banget nih.” yang artinya kamu mengatakan bahwa temanmu cukup pintar atau hebat.

Itulah beberapa kata derivatif yang berasal dari kata deru dalam bahasa gaul Jepang. Setiap kata tersebut memiliki makna yang berbeda-beda dan dapat digunakan tergantung situasi yang ada. Jika kamu ingin belajar menggunakan bahasa gaul Jepang, tidak ada salahnya untuk memulainya dengan mempelajari beberapa kata derivatif seperti kata-kata di atas.

Perkembangan Penggunaan Kata Deru di Era Modern Jepang


Kata Deru

Kata “deru” merupakan salah satu kata dalam bahasa Jepang yang memiliki makna berbeda-beda tergantung dari konteksnya. Namun, secara umum “deru” dapat diartikan sebagai sesuatu yang keluar atau mengeluarkan. Di era modern Jepang, perkembangan penggunaan kata “deru” semakin beragam dan banyak dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut mengenai perkembangan penggunaan kata “deru”.

1. Deru dalam Istilah Teknologi


Teknologi

Dalam bidang teknologi, kata “deru” sering digunakan dalam pengucapan istilah-istilah di dunia digital. Sebagai contoh, “computer ni sound ga deru” artinya komputer tersebut mengeluarkan suara. Begitu pula dengan istilah “internet ga deru” yang artinya terdapat akses internet atau bisa menjadi juga konektivitas internetnya sedang baik.

2. Deru dalam Istilah Musik


Musik

Kata “deru” juga termasuk dalam kategori istilah musik. “Deru wa voice wo ondo wo dasu koto” merupakan arti dari suara yang dihasilkan saat bernyanyi. Deru juga dapat diartikan sebagai keluarnya alat musik seperti contohnya “gitaar kara oto ga deru” atau suara yang dihasilkan dari gitar.

3. Deru dalam Istilah Olahraga


Olahraga

Sedangkan dalam dunia olahraga, “deru” biasanya digunakan dalam arti atlet yang meninggalkan grup utama, seperti sepeda balap, pembalap motor, atau lari maraton. “Atlet wa kuruma kara deru” berguna dalam mengilustrasikan bahwa atlet keluar dari mobil balap sebelum balapan dimulai atau berhenti saat balapan sudah berakhir.

4. Deru dalam Istilah Pemrograman Komputer


Pemrograman Komputer

Kata “deru” juga termasuk dalam kategori istilah pemrograman komputer. “Data ga deru” mengartikan bahwa suatu data sedang dihasilkan, ataupun diproses oleh komputer dimana data ini dapat dihasilkan dari beberapa sumber seperti dari penggunaan program atau aplikasi.

5. Deru dalam Istilah Kesehatan


Kesehatan

Istilah “deru” yang digunakan pada bidang kesehatan, biasanya untuk menggambarkan pasien yang mengalami segala jenis keluhan serupa ngilu, sakit kepala, dan lain sebagainya. “Watashi no ha ga saketeite, itai tte deru” jika diartikan secara lengkap artinya gigi saya sakit, menjadikan saya mengalami derita yang kuat.

Demikianlah penjelasan mengenai perkembangan penggunaan kata “deru” di era modern Jepang. Meskipun pada dasarnya kata tersebut memiliki makna yang sama, namun pemakaiannya pada masing-masing kategori memiliki arti yang berbeda-beda.

Iklan